OLEH :
ABRAHAM B. RUMAYARA, S.Kep.,
Ns
A. KONSEP STRESS
1. Pengertian.
2. Penyebab Stress
a. Faktor biologis: kehilangan atau
kekurangan
air,
oksigen,
makanan, cacat, nyeri.
b. Faktor
psikologis:
kehilangan
orang yang dicintai.
c. Faktor sosial: perubahan tempat
tinggal, masalah ekonomi.
d. Faktor
mikrobiologi : kuman
penyakit (Murwani A, 2009).
a. Sifat
c. Pengalaman
4. Indikator stress.
Iritabilitas
umum,
Jantung berdebar
Perilaku
ketidakstabilan emosi.
dan bersembunyi
Perasaan
minat
impulsif,
tidak
realitas,
Ansietas
benar-benar
mengambang,
tidak
Insomnia
Keringat berlebihan
5. Reaksi fisiologis terhadap stress.
Turunkan
kecemasan
(identifikasi
penyebab
cemas anda, cari tindakan
yang menurut anda dapat
menurunkan
kecemasan,
lakukan tekhnik relaksasi).
Tingkatkan
harga
diri
(identifikasi
asek
positif
yang anda miliki, mulai
menggali
kemampuan
positif yang anda miliki)
Persiapan
diri
(tingkatkan
kemampuan kognitif, berdoa,
mencari
informasi,
diskusi
dengan orang yang sudah punya
pengalaman bekerja, identifikasi
kebutuhan yang perlu disiapkan.
Pertahankan
dan tingkatkan
yang sudah baik.
Dukungan
sosial
(keluarga,
teman, dan masyarakat).
Pemberian
dukungan terhadap
peningkatan kemampuan kognitif.
Ciptakan
lingkungan keluarga
yang sehat, misalnya waktu
berdikusi dengan keluarga.
Berikan bimbingan mental dan
spiritual untuk individu tersebut
dari keluarga.
untuk individu,
konseling.
misalnya
7. Tahapan stress.
Stress yang dialami sesorang
dapat melalui tahapan :
Tahapan stress tersebut
dibagi menjadi enam tahap
yaitu:
a. Tahap pertama.
Merupakan tahap yang ringan
dari
stress
yang
ditandai
dengan
adanya
semangat
ekerja
keras,
penglihatan
tajam, tidak seperti pada
umumnya.
Merasa
mampu
melakukan
pekerjaan
yang
tidak
seperti
biasanya,
kemudian merasa senang akan
b. Tahap kedua
Adanya perasaan letih sewaktu
bangun pagi yang semestinya
segar. Terasa lelah sesudah
makan siang, cepat leleah
menjelang
sore,
sering
mengeluh lambung atau perut
tidak nyaman, denyut jantung
berdebar-debar
lebih
dari
biiasanya. Otot-otot punggung
c. Tahap ketiga
Pada
tahap
ketiga
ini
seseaorang
mengalami
gangguan
seperti
pada
lambung dan usus seperti
adanya keluhan gastritis, BAB
tidak teratur, ketegangan otot
semakin terasa, perasaan tidak
tenang, gangguan pola tidur
seperti sukar mulai untuk tidur,
d. Tahap keempat.
Tahap ini seseorang akan mengalami gejala
seperti
gejala
pekerjaan
yang
menyenangkan terasa membosankan,semula
tanggap terhadap situasi menjadi kehilangan
untuk merespon secara adekuat. Tidak
mampu melakukan kegiatan sehari-hari,
adanya gangguan pola tidur, sering menolak
ajakan, karena tidak bergairah. Kemampuan
mengingat dan konsentrasi menurun karena
adanya perasaan ketakutan dan kecemasan
yang tidak diketahui penyebabnya.
e. Tahap kelima.
Stress tahap ini ditandai dengan
adanya kelelahan fisik secara
mendalam.
Tidak
mampu
menyelesaikan pekerjaan yang
ringan
dan
sederhana.
Ganguan
pada
sistem
pencernaan semakin berat dan
perasaan
ketakutan
dan
kecemasan
semakin
f. Tahap keenam.
Tahap ini merupakan tahap
punca
dan
seseorang
mengalami
panik
dan
perasaan takut mti dengan
ditemukan gejala seperti
detak
jantung
semakin
keras
susah
bernafas,
terasa
gemetar
seluruh
8. Manajemen Stress
Untuk
mencegah
dan
mengatasi stress agar tidak
sampai ke tahap yang
paling berat, maka dapat
dilakukan dengan cara:
a. Pengaturan diet dan
nutrisi.
b. Istirahat dan tidur.
minuman keras.
Pengaturan berat badan.
Pengaturan waktu.
Terapi psikofarmako.
Terapi somatik.
j.
Psikoterapi Suportif
Terapi ini memberikan
motivasi,
semangat,
dan
dorongan agar pasien yang
bersangkutan tidak merasa
putus asa dan diberi keyakinan
serta
percaya
diri
(self
confindence)
bahwa
dia
mampu
mengatasi
stresor
psikososial
yang
sedang
Psikoterapi Reedukatif
Terapi
ini
memberikan
pendidikan ulang dan koreksi
bila
dinilai
bahwa
ketidakmampuan
mengatasi
stres,
kecemasan,
dan
depresinya
itu
dikarenakan
faktor psiko-edukatif masa lalu
dikala
yang
bersangkutan
dalam
periode
anak
dan
Psikoterapi Rekonstruktif
Terapi dimaksudkan untuk
memperbaiki
kembali
kepribadian
yang
telah
mengalami goncangan akibat
stresor psikososial yang tidak
mampu diatasi oleh pasien
yang bersangkutan.
Psikoterapi Kognitif
Terapi digunakan untuk
memulihkan
fungsi
kognitif
pasien,
yaitu
kemampuan
untuk berpikir secara rasional,
konsentrasi, dan daya ingat.
Selain itu yang bersangkutan
mampu membedakan nilai
nilai moral etika mana yang
baik dan buruk, mana yang
k. Terapi psikologis.
Terapi ini dengan menggunakan
pendekatan
agama
dalam
menghadapi masalah psikologis,
mengingat dalam mengatasi atau
mempertahankan
kehidupan
seseorang harus secara fisik, psikis,
sosial, dan spiritual sehingga stress
yang dialami dapat diatasi.
Daftar Pustaka
Murwani,A. 2009. Pengantar konsep
dasar
keperawatan.
Penerbit
Fitramaya, Yogyakarta.
Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. 2002.
Buku Ajar Keperawatan MedikalBedah Brunner & Suddarth. Vol 2.
Penerbit Buku kedokteran EGC,
Jakarta.
Tarwoto
&
Wartonah,
2006.
Kebutuhan Dasar Manusia dan
Proses
Keperawatan,
Edisi
3,
KONSEP ADAPTASI
A. Pengertian
Adaptasi merupakan suatu
proses
perubahan
yang
menyertai
individu
dalam
berespon terhadap perubahan
yang ada di lingkungan dan
dapat mempengaruhi keutuhan
tubuh baik secara fisiologis
maupun psikologis yang akan
2. Jenis Adaptasi
A. Adaptasi Fisiologis
Adaptasi
ini
merupakan
proses penyesuaian tubuh
secara alamiah atau secara
fisiologis
untuk
mempertahankan
keseimbangan dari berbagai
faktor yang menimbulkan
b. Adaptasi psikologis
Merupakan
proses
penyesuaian
secara
psikologgis akibat stressor
yang ada dengan cara
memberikan
mekanisme
pertahanan
diri
dengan
harapan dapat melindungi
diri atau bertahan dari hal
a. Rasionalisasi
Merupakan suatu usaha untuk
menghindari
dari
masalah
psikologis
yang
selalu
memberikan
alasan
secara
rasional, sehingga masalah
yang dihadapi dapat teratasi.
b. Displacement
Merupakan upaya untuk
mengatasi
masalah
psikologis
dengan
melakukan
pemindahan
tingkah laku ke objek lain,
contoh
seseorang
yang
terganggu akibat situasi
ramai maka temannya yang
c. Kompensasi
Upaya
untuk
mengatasi
masalah
dengan
cara
kepuasan pada situasi yang
lain seperti seseorang yang
memiliki masalah karena
menurunnya
daya
ingat
maka akan menonjolkan
kemampuan
yang
d.Proyeksi
Merupakan
mekanisme
pertahanan
diri
dengan
menempatkan sifat diri sendiri
ke sifat orang lain, seperti
dirinya
membenci
kepada
orang
lain
kemudian
mengatakan kepada orang lain
bahwa
orang
lain
yang
membencinya.
e. Represi
Upaya
untuk
mengatasi
masalah
dengan
cara
menghilangkan
pikiran
masa
lalu
yang
buruk
dengan melupakannya atau
menyimpan ke alam tidak
sadar
dan
sengaja
dilupakan.
f. Supresi
Upaya
untuk
mengatasi
masalah
dengan
menekan
masalah yang tidak diterima
dengan sadar dan individu
tidak mau memikirkan hal-hal
yang kurang menyenangkan.
g. Denial
Upaya
untukm
mempertahankan
diri
dengan
cara
penolakan
terhadap
masalah
yang
dihadapi ataua tidak mau
menerima kenyataan yang
dihadapinya.
d. Adaptasi spiritual.
Proses
penyesuaian
diri
dengan
melakukan
perubahan perilakun yang
didasarkan pada keyakinan
atau
kepercayaan
yang
dimiliki sesuai agama yang
dianutnya.apabila
mengalami stress seseorang
Selesai