Latar Belakang
Keprihatinan terhadap kondisi dunia global :
1. Manusia berada dalam satu bumi tetapi berbeda dunia.
Ada dunia yang maju-ada yang terbelakang, dunia yang
kaya raya-ada yang miskin papa, ada yang super powerada yang super lower. Pada dataran kenyataan akhirnya
sering terjadi yang maju mendzalimi yang terbelakang,
yang kaya mencurangi yang miskin, yang kuat menindas
yang lemah. Kita menginginkan suasana baru Satu
Bumi Satu Dunia saling mengenal, saling memahami,
saling menolong dan saling menanggung. Demikian
Allah menciptakan umat manusia berbangsa-bangsa
untuk saling mengenal, menegakkan nilai-nilai Illahiyah,
memakmurkan bumi v dan seterusnya. Q.S Al Hujurat :
12
2.
2.
Sejarah
SDIT Alam Nurul Islam berdiri pada tanggal 25 Maret 2002,
tepatnya pada awal catur wulan ke-3 Tahun Ajaran
2001/2002 dengan jumlah siswa 25 orang yang terbagi
dalam 3 kelas yaitu kelas I III dengan jumlah guru 6 orang.
Pertama kali berdiri, proses belajar mengajar masih
menempati ruang milik pondok pesantren Al Ikhsan
Pundung Nogotirto yang terdiri 3 ruang kelas dan 2 ruang
guru/administrasi.
Dalam perjalanannya selama 8 tahun, Alhamdulillah
akhirnya SDIT Alam Nurul Islam bisa menempati
tanah/kawasan milik sendiri seluas + 4600 m2 yang terletak
di Cambahan Nogotirto. Jumlah total siswa dari kelas I-VI
Tahun Ajaran 2010/2011 berjumlah 380 siswa dengan
jumlah guru dan staf sebanyak 40 orang. Sudah meluluskan
5 angkatan.
Kurikulum
Kurikulum Nasional dengan tambahan
Integrasi Nilai Keislaman (sebagai
implementasi Misi Membina keimanan
dan ketakwaan kepada Allah serta
Membiasakan berpikir dan bersikap
ilmiah)
Kurikulum Pengembangan Diri (sebagai
implementasi Misi Menumbuhkan Jiwa
Kepemimpinan)
METODOLOGI
Keteladanan
Keseluruhan aktivitas siswa dipososisikan sebagai
proses belajar
Thematic learning, seluruh komponen
pembelajaran saling terkait satu sama lain
Learning by doing, belajar dengan melakukan
Experiental learning, belajar dengan mengalami
Pelibatan secara aktif orang tua melalui Dewan
Kelas
Program Pembelajaran
Buka Kelas
Aktivitas membangun motivasi belajar Anak. Berbagi, curhat
ataupun sekedar cerita ringan mengalir. Ustadz ataupun ustadzah
meneruskan dengan tausyiah tentang Allah Sang Pencipta Alam
Semesta, serta semangat untuk menggali dalam ilmu-Nya yang
maha luas.
Doa dan al-Matsurat
Peneguhan harapan dengan serangkaian doa. Mohon ampun dari
dosa, mohon perlindungan dari segala keburukan, terkhusus dari
gangguan makhluk terkutuk, Syetan. Mohon kesehatan, Mohon
berlindung dari malas, lesu, lalai. Serta hamburan pujian kepada
Allah Sang Pemilik Ilmu hingga Dia berkenan melimpahkan ilmuNya.
Tahfidh (Hafalan) Surat Pilihan.
Pagi hari, dengan pikiran masih segar. Waktu tepat menghafal ayatayat al-Quran. Ayat per ayat disertai dengan ilustrasi makna
membuat mantap menghafal
Pembelajaran Interaktif.
Duduk lesehan membuat suasana rileks namun tetap konsentrasi
menggali ilmu. Kadang menggali dengan diskusi, menjelajah alam
sekitar sekolah, atau mengharuskan terbang jauh ke pelosok Afrika
ataupun ujung Antartika. Sudah ada dukungan Internet serta
referensi buku di perpustakaan.Membiarkan anak membangun
pengetahuannya sendiri. Ustadz-ustadzah hanyalah fasilitator
perangsang pembelajaran siswa.
Outbound.
Membentuk jiwa kepemimpinan langsung dengan perlakuan.
Keberanian membongkar mental block, ketangkasan aksi penuh
perhitungan, kerjasama solid tim, tanggung jawab, inisiatif solusi,
kreatifitas dalam hal cara. Penting untuk terapi permasalahan siswa,
secara kepribadian maupun kerja tim.
Kepanduan.
Kurikulum terpadu yang melingkupi muatan kepemimpinan.
Kemampuan Baris-berbaris mengajarkan disiplin keteraturan ,
Survival menumbuhkan kemandirian dan tidak cengeng, P3K
mengasah jiwa kesiagaan menolong, Tali temali melatih
memanfaatkan barang sederhana penting manfaat.
Berkebun.
Menanam tidak sekedar menjadi pengetahuan namun
dengan kebiasaan diharapkan menjadi sikap, menambang
hasilnya senyampang menumbuhkan peduli terhadap
keselamatan lingkungan.
Outing .
Media internaslisasi tema pembelajaran, memastikan bahwa
obyek yang dipelajari adalah bagian dari proses
kehidupan ini. Siswa bukan sedang menjadi makhluk
asing sewaktu belajar.
Mabit.
Konsentrasi berbanding lurus dengan kondisi. Malam
dengan karakteristik kondisinya sangat pas sebagai media
untuk menyampaikan pesan yang diharapkan membekas
kuat pada diri siswa. Memahamkan bahwa kesucian jiwa
itu adalah dasar dari lahirnya kebaikan sikap dan
perbuatan.
Kemah Mukhayyam.
Kemandirian dapat tumbuh dengan praktek langsung. Memisahkan
siswa dari ketergantungan untuk menghadapi hidupnya sendiri.
Tidur, makan, merawat diri, memutuskan semuanya dibiasakan
dalam miniatur berbivak menggunakan mantel hujan dengan
jumlah anggota per kelompok maksimal 3 orang.
Komputer dan Internet .
Teknologi yang mampu membuka ketidakmustahilan untuk
melahirkan lompatan dahsyat di abad ini adalah komputer, serta
saudaranya, Internet. Menanamkan di benak siswa bahwa kunci
utama kemajuan adalah informasi. Agar lihai berselancar di
samudera informasi harus fasih juga berinternet.
Market Day.
Sebagai wahana untuk mengasah sense wirausaha sejak dini.
Bagaimana siswa paham paradigma untung-rugi, membuat
kemasan persuasi supaya jualannya layak mendapatkan simpati
khalayak.
Tenaga Pengajar
Berjumlah 40 tenaga, yang terdistribusi
untuk setiap kelas ada 2 guru dengan
jumlah kelas sebanyak 17 (satu level 3
pararel kelas, kecuali kelas 6 terdiri dari 2
pararel)
Berasal dari PTN dan PTS di wilayah
Yogyakarta serta Pondok Pesantren
Gontor dengan latar belakang Eksakta
dan Sosial, kependidikan maupun non
kependidikan