Anda di halaman 1dari 11

PROSEDUR PEMERIKSAAN

DAN AUDIT KESELAMATAN TERHADAP


BAHAYA KEBAKARAN
(Fire Inspection & Safety Audit)

BALAI SAINS BANGUNAN


PUSAT LITBANG PERMUKIMAN
DEPARTEMEN KIMPRASWIL
2003

Pemeriksaan, Pengujian, dan


Pemeliharaan Sarana Proteksi
Kebakaran
1. Pelaksanaan Permeriksaan
Petugas pemeriksa harus: cakap berkomunikasi,
memiliki pengetahuan yang cukup tentang
bangunan yang diperiksa, instalasi dan sarana
bangunan, pengoperasiannya khususnya yang
menyagkut proteksi kebakaran, memiliki judgement
yang baik dalam upaya peningkatan keselamatan
Fisik yang prima
Kemampuan komunikasi
Peningkatan pengetahuan teknis: konstruksi,
instalasi aatu utilitas, bahan berbahaya, bahaya
dalam suatu proses, dan peralatan proteksi
kebakaran
2

2. Prosedur Pemeriksaan
Sifat tugas pemeriksaan. Petugas
pemeriksa bidang proteksi kebakaran
berperan sebagai investigator, reporter,
konsultan teknis, trainer, maupun
salesman
Peralatan
Persiapan
Urutan pemeriksaan
Hal yang perlu diperhatikan: Bagian luar,
Konstruksi bangunan, Kelengkapan
bangunan, Sistem deteksi dan alarm,
Peralatan pemadam api
Survey dan pemetaan
Pembahasan dan rekomendasi
3

3.

Pemeriksaan harian

4.

Catatan pemeriksaan lapangan


sebagai alat bantu pengumpulan
data dan informasi lapangan bukan
laporan kegiatan pemeriksaan

Fire Safety Audit


1 Pengertian. Fire safety audit adalah kegiatan yang dilakukan
dalam upaya mengetahui tingkat keamanan menyeluruh
terhadap kemungkinan bahaya kebakaran yang sewaktuwaktu dapat terjadi
2 Lingkup Kegiatan
Mempelajari karakteristik dan kondisi bangunan secara
umum
Memeriksa sistem dan peralatan proteksi kebakaran (aktif
maupun pasif)
Mempelajari penerapan fire safety management di lokasi
yang diaudit
Melakukan pengujian kinerja sistem dan peralatan proteksi
Melakukan evaluasi keandalan sistem
Pelaporan hasil audit termasuk executive summary
5

3 Obyek yang Diaudit


1) Karakteristik dan kondisi bangunan:
- lokasi, pemilikan, jenis bangunan,
arsitektural, site plan, dimensi, jumlah
lantai, ketinggian, building coverage,
lingkungan
- kelengkapan bangunan, utilitas, penerapan
FSM
- kondisi non teknis, seperti kesadaran
penghuni

2) Pemeriksaan Sistem dan Peralatan Proteksi


Kebakaran
Sistem proteksi aktif
Sistem deteksi dan alarm kebakaran
Sistem standpipe & hose
Sistem APAR
Sistem pemadam api khusus,dst
Sistem proteksi pasif
Site planning
Pengaturan jalan keluar
Sistem kompartemenisasi
Sistem smoke venting, dst
Fire safety management: pemeriksaan dan
perawatan peralatan proteksi kebakaran, fire safety
audit berkala, kegiatan pre-fire planning, kegiatan
fire-drill, pembentukan tim pengaman kebakaran, dst

3) Pengujian Kinerja Sistem dan Peralatan Proteksi

Sistem deteksi dan alarm kebakaran


Sistem spronkler otomatis
Standpipe dan hose
Sistem pemadam khusus dengan bahan kimia
Sistem penekanan sumur tangga (pressurizer)
Kapasitas dan tekanan air dari pillar hydrant
Self-closing door
Sistem pompa kebakaran
Sumber daya listrik darurat
Lampu-lampu tanda penunjuk
Peralatan bantu evakuasi
Kinerja smoke & fire damper
8

4)

Evaluasi Keandalan Sistem

Evaluasi keandalan
Evaluasi keandalan
Evaluasi keandalan
Evaluasi keandalan
tersebut di atas

5)

Pelaporan Hasil Audit

a.
b.
c.
d.

Executive summary
Uraian kondisi umum bangunan
Uraian sistem proteksi kebakaran terpasang
Uraian kinerja sistem dan peralatan berdasarkan
pemeriksaan dan pengujian
Analisis keandalan dan evaluasi
Kesimpulan dan saran
Laporan hasil pemeriksaan dan pengujian
Lampiran foto dan gambar

e.
f.
g.
h.

sistem proteksi pasif


sistem proteksi aktif
fire safety management
integrasi sistem-sistem

Pola Evaluasi

Prot. aktif
Check
Aman?

Prot. pasif

ya

Selesai

tdk

FSM
ya

p.a. tdk
aman?
tdk

ya

p.p. tdk
aman?
p.a. = proteksi aktif
tdk

ya

FSM
kurang?
tdk

p.p. = proteksi pasif


FSM = fire safety
management

10

Terima Kasih

11

Anda mungkin juga menyukai