PAROTIS
Arliestianto Noor Eka Putra
09711111
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Usia : 65 tahun
Alamat : Bringin
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
No. RM : 169602
KELUHAN UTAMA
ANAMNESIS SISTEM
C : pusing (-), nyeri kepala (-)
K : berdebar (-), nyeri dada (-)
R : batuk (-), sesak (-)
G : mual (-), muntah (-), BAB (N)
U : BAK (N)
E : nyeri (-), pegal (-)
I : kemerahan (-), gatal (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik, Compos Mentis
GCS : E4V5M6
Tekanan Darah
: 140/80 mmHg
Respirasi
: 20x/menit
Nadi : 82x/menit, regular, isi cukup
Suhu : 36,2 C
Kepala : A/I/C/D (-)
Pada regio infraaurikula dextra tampak benjolan berukuran 7x5x3 cm dan berwarna
sama seperti daerah sekitarnya. Benjolan agak keras, bulat, tidak nyeri tekan,
permukaan licin, tidak terdapat ulserasi, mobile. Pada region intraoral, tidak terdapat
pendesakan pada tonsil atau uvula. Tidak terdapat paresis nervus fasialis, penderita
dapat mengernyitkan dahi, mengangkat kening, menutup mata, bersiul, melafalkan
huruf a dan i dengan kedua ujung bibir simetris, meringis, dan tersenyum.
Leher : PKGB (-)
Thorax : simetris, retraksi (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
WBC
: 7.800
HGB : 11,0 g/dl
HCT : 33,9%
PLT : 425.000
GDA : 125 mg/dl
Creatinin : 0,96
Ureum : 30 mg/dl
Natrium : 142,0
Kalium : 5,06
Chloride : 112,2
DIAGNOSA
PENATALAKSANAAN
Pro FNAB
Pro Parotidektomi
TUMOR PAROTIS
PENDAHULUAN
Tumor jinak parotis merupakan tumor yang
jarang terjadi dengan insiden 1% dari seluruh
neoplasma kepala leher.
Tumor ganas yang terpenting pada kelenjar
parotis adalah adenokarsinoma.
Insidensi per tahun berkisar satu diantara
100.000 penduduk di Amerika Serikat.
Menyerang pada individu usia di atas 65 tahun.
DEFINISI
Tumor parotis tumor yang menyerang kelenjar
liur parotis.
Kelenjar parotis merupakan kelenjar liur utama
yang terbesar dan menempati ruangan di depan
prosesus mastoid dan liang telinga luar.
CONT
Perdarahan kelenjar parotis berasal dari arteri
karotis eksterna. Darah vena mengalir ke vena
jugularis eksterna melalui vena yang keluar dari
kelenjar parotis.
Persarafan
kelenjar
parotis
oleh
saraf
glossopharyngeus dan bersinaps pada ganglion
otik. Serabut postganglionic mencapai kelenjar
melalui saraf auriculotemporal.
ETIOLOGI
Etiologi keganasan kelenjar parotis pada
umumnya belum diketahui secara pasti.
Merokok dan paparan radiasi diduga kuat
berperan dalam perkembangan tumor ini.
KLASIFIKASI HISTOPATOLOGI
(WHO/AJCC)
Tumor jinak
Plemorphic
adenoma
Monomorphic adenoma
Papilary cystadenoma lymphomatosum (warthuns tumor)
Tumor ganas
Acinic
cell carcinoma
Adenoid cystic adenoma
Adenocarcinoma
Epidermoid carcinoma
Small cell carcinoma
Lymphoma
Malignant mixed tumor
Mucoepidermoid carcinoma
GEJALA KLINIS
adanya massa yang membesar dengan
pertumbuhan yang lambat, padat / solid serta
mobile pada daerah parotid
dengan atau tanpa rasa nyeri yang intermitten
adanya facial paralyse
disfagia, nyeri tenggorok, gangguan pendengaran
pembesaran kelenjar getah bening leher
(metastase)
DIAGNOSIS
Anamnesis gejala
klinis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
PEMERIKSAAN FISIK
Status general
Keadaan
Status lokal
Inspeksi
Status regional
Palpasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan sitologi (FNAB)
Biopsi insisional
Biopsi eksisional
X foto polos
Imaging (CT-scan atau MRI)
STAGE
TERAPI
Tumor operabel
Terapi utama (pembedahan)
Parotidektomi
Tumor inoperabel
Terapi utama
.Radioterapi : 65-70 Gy dalam 7-8 minggu
B. Terapi tambahan
.Kemoterapi
A.
PROGNOSIS
Setelah terapi adekuat pada tumor benigna
terjadi residif lokal kurang dari 1% kasus.
Jika tumor benigna tidak diangkat secara luas,
sering timbul residif lokal.
Prognosis pada tumor maligna sangat
tergantung pada histologi, perluasan lokal dan
besarnya tumor dan jumlah metastasis kelenjar
leher.
Ketahanan hidup 5 tahun kira-kira 5%, namun
hal ini masih tergantung dari stage dan
histologinya.
TERIMA KASIH