KELOMPOK : 4
PUTRI NAZMA GSP
ANANG IHSAN
( 2613141021 )
( 2613141022 )
FAJAR SHIDDIQ M
( 2613141023 )
GILANG PRAYOGA
( 2613141024 )
J A N U A R D I B A R I E R ATS A N I
( 2613141025 )
TUJUAN
SKEMA PROSES
Persiapan Alat dan Bahan
Pengukuran dan Penimbangan Produk
Pembuatan komponen pola saluran tuang yaitu pouring basin, sprue, runner dan ingate dengan gating ratio 1 : 0,9 : 0,8
Pembuatan Pola
Dempul dan keringkan pouring basin, sprue, runner, ingate dan pola produk pada parting line lalu amplas
Pengecatan pola saluran tuang dan pola produk pada parting line
Kesimpulan
DISAIN PRODUK
No
DATA PENGAMATAN
INPUT
0.28
0.0027
70%
0.4
3.2
3.3
148.1481481
10
Parting Line
Terompet
1
2
8.448484848
OUTPUT
0.3357183
0.6714366
2
0.975808125
DATA PENGAMATAN
16
Gatting Ratio
Runne
Sprue
r
Ingate Sprue Runner Ingate
1
17
18
19
20
0.9
0.8
Dari
hasilperhitungandidapatlahnil
aiReynold dengannilaiReynold
dariSprueadalah
439.6702992 / kg
nilaiReynolddariRunneradalah
488.5225547 / kg
nilaiReynold dariIngateadalah
549.587874 / kg
Dari
ketigabagianutamapadasistems
alurantuang(gating
system)tersebutdidapatnilai
yang termasukkedalamaliran
laminar karenajikaNilaiReynold
(Re) < 2300 aliranlogam
Aliran laminar
merupakansuatualiran yang
teraturdarisuatufluidadalamhali
niadalahlogamcair.
GAMBAR PROSES
PEMBAHASAN
Aadpun faktor faktor yang harus diperhatikan dalam
pembuatan pola yaitu bidang pemisah (parting line),
penyusutan pola dan kemiringan pola. Parting line disini
berfungsi sebagai pemisah antara bagian atas (cope) dan
bagian bawah (drag). Dalam pembuatan pola cope dan drag
pada parting line memiliki perbedaan dimana pada cope
terdapat saluran tuang ingate sedangkan di drag tidak ada
saluran ingate. Kemiringan dan penyusutan disini
kemungkinan terjadinya kecil karena produk yang
digunakan berukuran kecil.
Sistem saluran tuang yang dibuat terdiri dari pouring basin,
sprue, runner, well, dan ingate. Pouring basin dibuat
bertujuan sebagai cawan tuang logam cair sebelum
memasuki sprue. Pouring basin ditambahkan choke untuk
menahan laju aliran logam cair yang akan masuk sehingga
laju aliran menjadi lebih lambat. Penuangan yang akan
dilakukan adalah jenis penuangan biasa (1:0,9:0,8). Jenis
penuangan ini harus di tentukan terlebih dahulu pada
proses desain karena dari jenis penuangan akan didapatkan
perbandingan dimensi antara sprue, runner dan ingate.
Sprue yang dibuat berfungsi sebagai penerus aliran logam
cair dari pouring basin. Bentuk sprue yang digunakan
adalah terompet. Desain sprue ini merupakan bagian
KESIMPILAN
1. Kesimpulan
-. Saluran tuang adalah dimana logam cair dapat mengalir dan mengisi rongga cetakan.
-. Mengunakan bahan kayu karna mudah di dapat, mudah dikerjakan, Harga murah
-. Produk yang akan dibuat adalah Regulator Gas
-. Sudut tajam dalam pembuatan pola cetakan tidak diperbolehkan
-. Saluran tuang yang dibuat yaitu pouring basin, sprue, well, runner, runner extension dan ingate.
-. Pola saluran tuang dan produk yang dibuat akan ditempatkan pada parting line yang terdiri atas bagian cope (atas)
dan drag (bawah)
-. Bagian cope pada parting line terdiri dari setengah produk, setengah well, sprue, dan Poring basin
-. Bagian drag pada parting line terdiri dari setengah produk, setengah well, runner, dan ingate.
2. Saran
-. Alat manual yang dipergunakan sebaiknya dalam kondisi yang lebih baik untuk memudahkan proses
pengerjaan pola
-. Perhitungan yang dipergunakan sebaiknya diteliti terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahankesalahan