Anda di halaman 1dari 33

Uji Korelasi Bag 6b dan 6c

(Uji Korelasi Spearman Rank dan


Uji Korelasi Kendal Tau)

Mugi Wahidin, SKM, M.Epid


Prodi Kesehatan Masyarakat
Univ Esa Unggul

Pokok Bahasan
Pengertian

dan Penggunaan Uji Korelasi


Pengertian dan Penggunaan Uji
Spearman Rank dan Uji Kendall Tau
Contoh Kasus
Aplikasi SPSS

1 sampel
Data

Macam
Stat
NPar

Komparasi 2
sampel

Komparasi > 2
sampel

Asosiasi

berpasang
an

Data Tidak
berpasang
an

Asosiasi

Nomina
l

Uji Koefisien
Uji Koefisien
Kontingensi
Kontingensi

Uji Korelasi Spearman


Uji Korelasi Spearman
Ordinal
Uji Korelasi Kendall Tau
Uji Korelasi Kendall Tau

Pengertian dan Penggunaan Uji


Korelasi
Analisis

korelasi merupakan salah satu


teknik statistik yang digunakan untuk
menganalisis hubungan antara dua variabel
atau lebih yang bersifat kuantitatif.
Data berskala ordinal

Dasar Pemikiran Analisis Korelasi


Bahwa

adanya perubahan sebuah


variabel disebabkan atau akan diikuti
dengan perubahan variabel lain.
Berapa besar koefesien perubahan
tersebut ?
Dinyatakan dalam koefesien korelasi
>> koefesien korelasi >> keterkaitan
perubahan suatu variabel dengan
variabel yang lain.

Contoh Bentuk Korelasi


Korelasi Positif:
Hubungan antara waktu bencana alam dengan
penyakit KLB
Hubungan antara jumlah pasien RS dengan
jumlah tenaga kerja kesehatan yang dibutuhkan
Hubungan antara jumlah viral load dengan
stadium HIV/AIDS
Korelasi Negatif:
Hubungan antara masalah keluarga dengan
kondisi psikologis
Hubungan antara
kadar CD4 dengan waktu
ketahanan hidup penderita HIV/AIDS

Kapan suatu variabel dikatakan


saling berkorelasi ?
Variabel dikatakan saling berkorelasi
jika perubahan suatu variabel diikuti
dengan perubahan variabel yang lain.

Beberapa sifat penting dari


konsep korelasi:
Nilai korelasi berkisar 1
Korelasi bersifat simetrik
Meskipun

s.d. 1

korelasi mengukur derajat


hubungan, tetapi bukan alat uji kausal.

Korelasi berdasarkan arah hubungannya


dapat dibedakan, menjadi :

Korelasi Positif
Jika arah hubungannya searah
2. Korelasi Negatif
Jika arah hubunganya berlawanan
arah
3. Korelasi Nihil
Jika perubahan kadang searah
tetapi kadang berlawanan arah.
1.

Uji Korelasi Spearman Rank

Pengertian dan Penggunaan Uji


Korelasi Spearman Rank
Digunakan

untuk
menentukan
besarnya koefesien korelasi jika data
yang digunakan berskala Ordinal
Rumus yang digunakan:

6 d

2
i

n(n 2 1)

P = koefisien korelasi
Spearman
(baca rho)
d = selisih ranking X danY
n = jumlah sampel

Langkah-langkah Uji Rank


Spearman
Berikan peringkat pada nilai-nilai
variabel x dari 1 sampai n. Jika
terdapat angka-angka sama, peringkat
yang diberikan adalah peringkat ratarata dari angka-angka yang sama.
2. Berikan peringkat pada nilai-nilai
variabel y dari 1 sampai n. Jika
terdapat angka-angka sama, peringkat
yang diberikan adalah peringkat ratarata dari angka-angka yang sama.
3. Hitung di untuk tiap-tiap sampel
(di=peringkat xi - peringkat yi)
1.

Langkah-langkah Uji Rank Spearman


4.

Kuadratkan masing-masing di dan jumlahkan semua di2

5.

Hitung Koefisien Korelasi Rank Spearman () baca rho:

6.

= 1-

6di2
n3 - n

Bila terdapat angka-angka sama. Nilai-nilai


pengamatan dengan angka sama diberi ranking
rata-rata.

Aturan mengambil keputusan


No
1.

2.

3.

Parameter
hitung dan tabel.
tabel dapat dilihat pada
Tabel J (Tabel Uji Rank
Spearman) yang memuat
tabel, pada berbagai n
dan tingkat kemaknaan

Nilai
hitung
tabel

Ho ditolak

hitung <
tabel

Ho gagal ditolak

Kekuatan korelasi hitung 0.000-0.199

Arah Korelasi hitung

Interpretasi

Sangat Lemah

0.200-0.399

Lemah

0.400-0.599

Sedang

0.600-0.799

Kuat

0.800-1.000

Sangat kuat

+ (positif)

Searah, semakin besar


nilai xi semakin besar
pula nilai yi

- (negatif)

Berlawanan arah,
semakin besar nilai xi
semakin kecil nilai yi,

Contoh
Kasus
Sebuah

penelitian dilakukan untuk


mengetahui korelasi antara Kadar SGOT
(Unit /100ml) dengan Kolesterol HDL
(mg/100ml) pada 7 sampel yang diambil
secara random. Hasil pengumpulan data
dapat dilihat pada Tabel.
Bagaimana kesimpulan yang dapat diambil
dari data tersebut pada =0.05

Samp
el

Kadar SGOT

Kadar HDL

5,7

40,0

11,3

41,2

13,5

42,3

15,1

42,8

17,9

43,8

19,3

43,6

21,0

46,5

Prosedur Uji
1.

Tetapkan hipotesis
H0 : Tidak ada korelasi antara kadar SGOT dengan
HDL
Ha : Ada korelasi antara kadar SGOT dengan HDL

2.

Tentukan nilai tabel pada n=7 dengan


=0,05 (pada tabel rho) yaitu 0,786

3.

Hitung nilai hitung

Ket : tidak perlu membuat peringkat dengan tanda desimal karena tidak
ada nilai yang ties (sama)

Sampel

Kadar SGOT
(xi)

Ranking x

Kadar HDL
yi

Ranking y

di

di2

5,7

40,0

11,3

41,2

13,5

42,3

15,1

42,8

17,9

43,8

-1

19,3

43,6

21,0

46,5

0
di 2=2

= 1-

6di2

n3 - n
336 = 12
336

= 1-

6x2
73 - 7

= 1-

12
336

= 0,964
4. Kesimpulan
Karena nilai hitung (0,964) tabel
(0,786) Ho ditolak (Ada korelasi yang sangat
kuat dan positif antara Kadar SGOT dengan
Kadar HDL)

Aplikasi SPSS
Klik

menu Analyze Correlate-Bivariate


Masukkan semua variabel yang akan
dikorelasikan
Pilih Correlation Coefficients dengan
mencentang Spearman
Klik Ok

Lihat

nilai koefisien korelasi pada output


di tabel correlation
Jika nilai koefisien korelasi mendekati 1
dan ada 2 tanda asterix maka artinya
hubungan yang terjadi antara 2 variabel
itu bersifat positif dan hubungannya
sangat kuat
Lihat nilai P (p value) pada baris Sig (2
tailed)
Jika < 0,05 H0 ditolak (ada
hubungan) dan sebaliknya

Output SPSS

P = 0,964 (sama dengan p hitung)


P value = 0,000 < (0,05)
Ksimpulan : Ho ditolak, berarti ada korelasi (hubungan) yang
sangat kuat dan positif antara kadar SGOT dengan kadar
HDL

Cek tabel p dalam tabel z


Z = p Vn-1
Z = 0,964. V 7-1
Z = 0.964.2.449 = 2,361
Bandingkan dengannilai z dengan
0,05 (1,96)
2.361 > 1,96 Ho tolak

Uji Korelasi Kendall Tau ()

Pengertian dan Penggunaan Uji


Kendal Tau ()
Digunakan

untuk mencari hubungan


dan menguji hipotesis dua variabel
atau lebih bila datanya berbentuk
ordinal/ranking
Kelebihannya dapat digunakan pada
sampel > 10
Konsep dasar: pembuatan ranking dari
pengamatan terhadap objek dengan
pengamatan yang berbeda Untuk
mengetahui kesesuaian terhadap
urutan objek yang diamati

Bila

diberikan urutan (ranking)


pasangan data (xi,yi) sehingga kedua
variabel tersebut dapat berpasangan
sebagaimana tabel berikut :

Rumus

T = 2S
n(n-1)

Ket :
= Koef korelasi Kendall tau (besarnya
antara -1 s/d 1)
S = selisih jumlah rank X dan Y
n = Banyaknya sampel

Menggunakan data yg sama SGOT danHDL, rangking dirurutkan


berdasarkan ranking x

Sampel

Kadar
SGOT (xi)

Rankin
gx

Kadar
HDL yi

Ranking y

Jml lbh
besar dari y

Jumlah
lebh kecil
dari y

5,7

40,0

11,3

41,2

13,5

42,3

15,1

42,8

17,9

43,8

19,3

43,6

21,0

46,5

20

Total

S = 20-1 = 19

Hitung t
T =

2S
n(n-1)
T = 2.19
7(7-1)
= 38/42
= 0,905

Aplikasi SPSS
Klik

menu Analyze Correlate-Bivariate


Masukkan semua variabel yang akan
dikorelasikan
Pilih Correlation Coefficients dengan
mencentang Kendalls tau-b
Klik Ok

Output SPSS

P = 0,905 (sama dengan p hitung)


P value = 0,004 < (0,05)
Ksimpulan : Ho ditolak, berarti ada korelasi (hubungan) yang
sangat kuat dan positif antara kadar SGOT dengan kadar
HDL

Uji

signifikansi koefisien korelasi


menggunakan rumus z karena
distribusinya mendekati distribusi
normal
Z=

3T

V n(n-1)

V 2 (2n+5)
Z = 3.0.905

7(7-1)

V 2(2.7+5)
= 43.099 / 6
= 7,183
Bandingkan dengan nilai Z 95% CI (1,96),
7,183> 1,96 , Ho ditolak

Anda mungkin juga menyukai