Anda di halaman 1dari 27

KEPERAWATAN

BENCANA PADA FASE


AKUT BENCANA
Fase Akut Bencana

Triage
Treatment
Evakuasi dan transportasi
Identifikasi penyakit khusus dan
penanganannya
Triase (Triage)

Usaha pemilahan korban sebelum ditangani, berdasarkan


tingkat kegawatdaruratan trauma atau penyakit dengan
mempertimbangkan prioritas penanganan dan sumber daya
yang ada (Wijaya, S, 2010).
Prinsip-prinsip Triase
Triase umumnya dilakukan untuk seluruh pasien
Waktu untuk Triase per orang harus lebih dari 30 detik
Prinsip utama Triase adalah melaksanakan prioritas dengan
urutan nyawa >
fungsi > penampilan.
Pada saat melakukan Triase, maka kartu Triase akan dipasangkan
kepada korban luka untuk memastikan urutan prioritasnya
Metode Triase
START
SALT
SALT

SALT Triage singkatan (sort assess lifesaving


interventions treatment/transport)
SALT terdiri dari dua langkah ketika menangani korban :
1. Mengidentifikasi kategori expectant (hamil) yang fleksibel dan dapat
diubah berdasarkan faktor-faktor tertentu.
2. Mengkategorikan luka, tapi memberikan evaluasi sekunder untuk
mengidentifikasi korban langsung.
START

Simple Triage and Rapid Treatment (START) adalah metode


yang telah dikembangkan atas pemikiran bahwa Triase harus
akurat, cepat, dan universal.
4 macam observasi yaitu, bisa berjalan, bernafas,
sirkulasi darah, dan tingkat kesadaran untuk menentukan
tindakan dan penting sekali bagi seluruh anggota medis
untuk mampu melakukan
Treatment
Penerimaan di Rumah Sakit dan Pengobatan
Tempat Perawatan Merah
Tempat Perawatan Kuning
Tempat Perawatan Hijau
Tempat Korban dengan Hasil Akhir/Prognosis Jelek
Tempat Korban Meninggal
Penerimaan di Rumah Sakit dan
Pengobatan

Di rumah sakit, struktur perintah yang jelas diperlukan dan


pelaksanaan triase harus menjadi tanggung jawab dari klinisi
yang berpengalaman hal ini dapat berarti hidup atau mati
bagi si pasien, dan akan menetapkan prioritas dan aktivitas
dari keseluruhan petugas
Tempat Perawatan Merah

Tempat perawatan ini disebut tempat perawatan merah


yang dikelola oleh ahli anestesi dan sebaiknya bertempat di
Unit Gawat Darurat yang telah dilengkapi dengan peralatan
yang memadai dan disiapkan untuk menerima penderita
gawat darurat.
Tempat Perawatan Kuning

Tempat ini dikelola oleh seorang dokter.


Di tempat perawatan ini secara terus menerus akan dilakukan
monitoring, pemeriksaan ulang kondisi korban dan segala
usaha untuk mempertahankan kestabilannya. Jika kemudian
kondisi korban memburuk, ia harus segera dipindahkan ke
tempat merah.
Tempat Perawatan Hijau

Korban dengan kondisi hijau sebaiknya tidak dibawa ke


Rumah Sakit, tetapi cukup ke Puskesmas atau klinik-klinik.
Jika penatalaksanaan pra Rumah Sakit tidak efisien, banyak
korban dengan status ini akan dipindahkan ke Rumah Sakit.
Tempat Korban dengan Hasil Akhir/Prognosis Jelek

Korban-korban seperti ini, yang hanya membutuhkan


perawatan suportif, sebaiknya ditempatkan di perawatan/
bangsal yang telah dipersiapkan untuk menerima korban
kecelakaan massal
Tempat Korban Meninggal

Sebagai bagian dari rencana penatalaksanaan korban


bencana massal di Rumah Sakit harus disiapkan suatu ruang
yang dapat menampung sedikitnya sepuluh korban yang
telah meninggal dunia
Evakuasi

Evakuasi merupakan suatu tindakan pemindahan korban dari


lokasi kejadian /bencana ke lokasi yg lebih aman pada situasi
yg berbahaya, perlu tindakan yang tepat, cepat dan waspada/
cermat.
Prinsip evakuasi :

jangan dilakukan jika tidak mutlak perlu


lakukan sesuai dengan teknik yang baik dan benar
kondisi penolong harus baik dan terlatih
Jika terpaksa memindahkan korban,
perhatikan hal-hal berikut :

Apabila korban dicurigai menderita cedera tulang belakang,


jagan dipindahkan kecuali memang benar-benar diperlukan
Tangani korban dengan hati-hati untuk menghindari cedera
lebih parah. Perhatikan bagian kepala, leher dan tulang
belakang terutama jika korban pingsan
Angkat korban secara perlahan-lahan tanpa merenggutnya
Macam macam pemindahan korban

Pemindahan darurat, hanya dilakukan jika :


Ada bahaya langsung terhadap penderita
Untuk memperoleh jalan masuk atau menjangkau penderita
lainya
Tindakan penyelamatan nyawa tidak dapat dilakukan karena
posisi penderita tidak sesuai untuk perawatanya
Pemindahan tidak darurat (biasa),
dilakuakn setelah :

Penilaian awal sudah lengkap dilakukan


Denyut nadi dan nafas stabil
Tidak ada perdarahan luar atau taka da indikasi perdarahan
dalam
Mutlak tidak ada cedera spinal / leher atau cedera di tempat
lain
Semua patah tulang sudah di mobilisasi ( difiksasi secara
benar)
Cara pemindahan

Darurat :
Tarik lengan atau bahu
Tarik baju atau selimut
Tarik menjulang
Tarik dengan merangkak
Tidak darurat
Teknik angkat langsung (2-3 orang)
Teknik angkat anggota gerak
Peralatan evakuasi

Tandu beroda / tandu trolley ambulance


Tandu : lipat , scop, kursi, basket
Spinal board ( panjang & pendek)
Matras vakum
Bidai vakum
Selimut
Transportasi

Sarana yang digunakan untuk mengangkut penderita/korban


dari lokasi bencana ke sarana kesehatan yang memadai.
Tujuan dari transortasi adalah untuk memindahkan
penderita/korban bencana dengan aman tanpa memperberat
keadaan penderita ke sarana kesehatan yang memadai.
Kebijakan dalam transportasi korban

Pengoperasian alat transportasi belum di anggap berakhir hingga seluruh


personil dan perlengkapan yang terdiri dari sistem pengiriman perawatan
emergensi pra rumah sakit siap untuk pengiriman selanjutnya
Alat transportasi yang digunakan untuk memindahkan korban dari lokasi
bencana ke RS atau dari RS yang satu ke RS yang lainnya.
Pada setiap alat transportasi minimal terdiri dari 2 orang para medik dan
1 pengemudi (bila memungkinkan ada 1 orang dokter)

Prosedur :

Persiapan ambulans Gawat darurat di rumah sakit maupun di lokasi pengungsian


Menerima dan menanggapi panggilan emergensi dari lokasi bencana
Mengoperasikan ambulans gawat darurat apabila ada korban yang membutuhkan
pengangkutan
Memindahkan korban/pasien dari tempat kejadian ke ambulans
Transportasi pasien ke rumah sakit lapangan atau rumah sakit terdekat
Pengiriman pasien ke rumah sakit menggunakan ambulan harus sesuai dengan
peraturan penggunaan ambulans di jalan raya.
Memindahkan pasien ke unit gawat darurat untuk dilakukan penanganan secara cepat
Identifikasi penyakit khusus dan
penanganannya

Diare,
Cholera,
Psikosomatik,
Penyakit Kulit,
Penyakit Leptospirosis.

Anda mungkin juga menyukai