Anda di halaman 1dari 29

6 langkah penanganan

• Tahap triage
• Tahap primary survey
• Tahap secondary survey
• Tahap stabilization
• Tahap transfer (on going exam)
• Tahap definitive care (rumah sakit)
Triase
• Triase : memilah kondisi Pasien agar mendapatkan
pelayanan yang sesuai dengan tingkat
kegawatdaruratannya. Tindakan ini berdasarkan
prioritas ABCDE (Airway, Breathing, Circulation,
Disability, Environment). (PMK No. 47 Tahun 2018).
• Triase : menseleksi dan memilah korban yang
bertujuan untuk mempercepat dalam memberikan
pertolongan terutama pada para korban yang dalam
kondisi kritis atau emergensi sehingga nyawa korban
dapat diselamatkan (Kemenkes, 2016).
Triase
• Triase adalah metode melakukan pemilahan
terhadap penderita secara cepat dan menentukan
prioritas pertolongan pada masing-masing korban
baik untuk memindahkan pasien dari tempat
kejadian ke tempat yang aman, transportasi ke
fasilitas rumah sakit atau prioritas penanganan di
rumah sakit (tahap definitive care)
Penilaian Status Pasien
• Penilaian tanda vital dan kondisi pasien
• Penilaian tindakan yang dilakukan
• Penilaian harapan hidup
• Penilaian kemampuan medis
• Prioritas peanganan definitive
• Pemberian label
• Penentuan prioritas untuk menekan morbiditas,
mortalitas dan kecacatan
Dasar-Dasar Triage
• Derajat cidera
• Jumlah yang cidera
• Sarana dan kemampuan
• Kemungkinan bertahan hidup
Prosedur Triage
• Triage dulu korban sebelum dilakukan tindakan
• Jangan lebih dari 60 detik tiap pasien
• Tentukan fasilitas terbaik untuk penangan :
• Di ruang emergency
• Di lapangan
Prinsip Triase
• Prinsip-prinsip triage yang meliputi :
a) triage seharusnya segera dan tepat waktu
b) pengkajian seharusnya adekuat dan akurat
c) keputusan didasarkan dari pengkajian
d) intervensi dilakukan sesuai kondisi korban
e) kepuasan korban harus dicapai
f) dokumentasi dengan benar
4 kategori triage
• Emergency (gawat darurat) label merah (P1)
Pasien dalam kondisi kritis, penanganan segera, respon time kurang dari
10 menit
• Urgent (gawat tapi tidak darurat) label kuning (P2)
Pasien yang mengalami trauma atau cidera tanpa gangguan saluran
pernafasan dan sirkulasi yang berat, pasien masih sadar tapi tidak dapat
berjalan, penanganan dapat ditunda 15 menit dari respon time
• Non-urgent (tidak gawat dan tidak darurat) (P3)
Pasien mengalami cidera ringan, pasien masih sadar dan dapat berjalan,
penanganan dapat ditunda 30 menit dari respon time
• Kategori 0 (P4)
Korban mengalami cidera yang mematikan atau sudah meninggal di
tempat
Jenis Triage
• Pemilahan pasien secara perorangan (single patient
triage)
• Pemilahan korban masal yang bukan kategori
disaster (routine multiple casualty triage)
• Pemilahan korban masal dalam kategori disaster
(triage in overhelming multiple casualty incident)
Single Patient Triage (UGD)
• Emergensi (P1)
• Trauma mayor
• AMI
• Sumbatan jalan nafas
• Syok
• Anafilaksis
Single Patient Triage (UGD)
• Urgent (P2)
• Spinal injury
• Stroke
• Apendiksitis akut
• Cholecystitis
• Trauma kapitis
• Luka bakar
• Patah tulang terbuka
Single Patient Triage (UGD)
• Non-Urgent
• Laserasi kulit
• Kontusion
• Luka abrasi dan luka lainnya
• Fraktur tertentu dan dislokasi
• Demam
Routine Multiple Casuality Triage
• Pemilahan korban masal yang bukan disaster dengan
metode START (simple Triage Rapid Treatment)
• Tujuan START mengatasi ancaman hidup utama yaitu
sumbatan jalan nafas dan perdarahan arteri yang
hebat
• Pengkajian diarahkan pada pemeriksaan :
• Status respirasi
• Sirkulasi
• Status mental
Triage in Overhelming Multiple
Casualty Incident
• SAVE (secondary assessment of victim endpoint)
• Melakukan prioritas korban yang memiliki kondisi
medis yang memerlukan penanganan segera
• Kategori triage dalam SAVE :
• Unsalvageable (kemungkinan mati)
• Immediate (kemungkinan hidup)
• Delayed (dapat ditunda penangananya)
Klasifikasi
ATS : descriptors for categories
Pengkajian
• Pengkajian triage yaitu :
• Riwayat pasien : karena sangat penting dan bernilai untuk
mengetahui kondisi pasien
• Tanda : keadaaan umum pasien seperti tingkat kesadaran,
sesak, bekas injuri dan posisi tubuh
• Bau : tercium bau alkohol, keton dan melena
• Sentuhan (palpasi) : kulit teraba panas, dingin dan
berkeringat, palpasi nadi dan daerah yang penting untuk
dikaji serta sentuh adanya bengkak
• Perasaan (commonsense) : gunakan perasaan dalam
memutuskan jawaban yang relevan dengan kondisi pasien
Pengkajian
• Penilaian triase umumnya dilakukan 2-5 menit dengan tujuan
keseimbangan kecepatan dan ketelitian.
• Penilaian triase : masalah yang muncu, penampilan umum
pasien, dan pengamatan fisiologis.
• Pengukuran tanda-tanda vital.
• Pasien menurut ATS Kategori 1 atau 2 harus segera dibawa ke
area penilaian dan perawatan yang tepat.
• Penilaian keperawatan dilakukan secara lengkap.
• Penilaian triase tidak dimaksudkan untuk membuat diagnosis.
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 7, Nomor 1, Januari-Juni 2019

Anda mungkin juga menyukai