Anda di halaman 1dari 31

Bagaimanakah

Onomatopoeia Bunyi
Jantung Kita?
Bunyi adalah gelombang
longitudinal, hasil dari suatu getaran
yang merasang indra pendengaran.
Sumber bunyi berasal dari pusat
persepsi pendengaran di otak lobus
temporalis
Getaran suara daun telinga
saluran pendengaran membran
timpani tulang martil tulang
landasan tulang sanggurdi
jendela oval cairan koklea ujung
saraf auditori otak lobus
temporalis persepsi suara
Onomatopoeia adalah kata atau
sekelompok kata yang menirukan
bunyi-bunyi dari sumber yang
digambarkannya.
Secara kepustakaan kita dipaksa
untuk mengatakan bahwa suara
jantung adalah lub-dup. Tetapi
ternyata banyak negara tidak
menyatakan lub-dup sebagai suara
jantung.
Contoh dari bermacam negara tentang onomatopoeia bunyi jantung 1 dan
2
Nama Negara Onomatopoeia
Indonesia Deg-degan, dag-dig-dug, dug-tek
Inggris Lub-dup, thump-thump
China (Mandarin) Peng-peng
Prancis bom-bom, poum-poum
Jerman Poch-poch
Jepang Do-ki
Kanada Da-va
Arab Ratama-ratama
Thailand Tup-tup
Turki Gum-gum
Tamil Lappu-lappu
Swedia Du-dunk
Rusia Tuc-tuc
Persia Tap-tap
Norwegia Dunk-dunk
Suara jantung yang paling mendekati mekanisme
fisika atau fisiologi dari bunyi jantung menurut T.
Mudwal adalah yang paling tepat.
T. Mudwal mengusulkan (dengan ejaan bahasa
arab yang sempurna) sebagai verbal atau
onomatopoeia dari bunyi jantung, dalam bahasa
latin maka tulisannya adalah Alloo-Hu atau
sehari-hari diucapkan Allooh. Onomatopoeia Allo-
Hu lebih mendekati mekanisme fisika atau
fisiologi dari bunyi jantung.
Bunyi pada dasarnya terdiri dari 2
komponen besar yaitu amplitudo dan
frekuensi. Amplitudo adalah suatu
simpangan yang sangat
mempengaruhi kuat lemahnya bunyi
yang dihasilkan dari suatu getaran.
Sedangkan frekuensi adalah jumlah
getaran yang terjadi dalam satu
detik.
Suara atau bunyi jantung,
disebabkan getaran-getaran dinding
otot jantung dan pembuluh darah
akibat penutupan katup-katup
jantung.
Ada 4 katup di jantung yaitu katup
mitral, trikuspidal, pulmonal, dan
katup aorta.
Katup mitral adalah katup yang membatasi ventrikel/
bilik kiri dan atrium/ serambi kiri.
Katup trikuspidal adalah katup yang membatasi
ventrikel kanan dan atrium kanan.
Keduanya disebut katup atrioventrikuler atau katup AV.
Katup aorta adalah katup yang membatasi pembuluh
darah aorta dengan ventrikel kiri.
Katup pulmonal adalah katup yang membatasi arteri
pulmonalis dengan ventrikel kanan.
Kedua katup tersebut disebut katup semilunare.
Katup atrioventrikular lebih tebal ketimbang katup
semilunare
Bunyi jantung pada dasarnya ada dua macam
yaitu bunyi jantung 1 dan bunyi jantung 2.
Bunyi jantung 1 adalah bunyi atau suara yang
terdengar ketika kedua katup atrioventrikular
(mitral dan trikuspidal) menutup dan darah
keluar dari dalam jantung yaitu dari ventrikel
kiri ke aorta kemudian ke seluruh tubuh dan
dari ventrikel kanan ke paru-paru. Dapat
keluarnya darah dari jantung oleh karena
kedua katup semilunare terbuka pada saat
katup AV tertutup.
Bunyi jantung 2 adalah bunyi atau suara yang
terdengar ketika kedua katup semilunare
(aorta dan pulmonal) tertutup dan darah
masuk ke dalam jantung. Darah dari seluruh
tubuh masuk ke dalam atrium kanan
kemudian ke ventrikel kanan. Dan darah dari
paru-paru masuk ke atrium kiri untuk
kemudian ke ventrikel kiri. Dapat masuknya
darah ke dalam jantung atau ke ventrikel oleh
karena kedua katup AV membuka pada saat
kedua katup semilunare menutup.
Bunyi jantung 1 akan terdengar lebih
berat diawal, lebih keras dan lebih lama
ketimbang bunyi jantung 2 . Lebih berat
dan lebih keras diawal oleh karena
getaran-getaran gelombang yang hebat
dari pembuluh-pembuluh darah besar dan
dinding jantung akibat menutupnya katup
AV yang tebal itu.
Amplitude yang terjadi pada saat BJ 1
lebih besar ketimbang BJ 2.
Getaran-getaran gelombang tersebut secara
cepat akan menurun kekuatannya. Efek
katup AV yang tebal itu juga menyebabkan
katup AV lebih lama membukanya atau lebih
sulit tertutup ketimbang katup semilunare.
Keadaan secara fisiologis, ditunjukkan
dengan lebih lamanya waktu pengisian
jantung (diastolic ventrikel), ketimbang
waktu keluarnya darah dari jantung (sistolik
ventrikel). Perbandingan 65% : 35%.
Berbeda struktur anatomis dari katup
AV dan katup semilunare juga akan
menyebabkan frekuensi BJ 1
terdengar lebih rendah (lebih halus).
Bunyi jantung 2 akan terdengar lebih
lemah, tetapi dengan frekuensi lebih
tinggi (suara terdengar lebih tajam)
dan lebih singkat waktunya. Katup
semilunare yang tipis adalah
penyebab terjadinya frekuensi yang
Kesimpulan dari uraian-uraian di atas kata(dengan ejaan
bahasa arab yang sempurna) dapat menggambarkan BJ 1
dan BJ 2 secara terperinci adalah Alloo (BJ 1)-Hu (BJ 2)
dengan ejaan bahasa arab yang sempurna
Tidak menyebut kata secara sempurnanya (sesuai ejaan
bahasa arab yang sempurna) dapat berarti terjadinya sakit
pada individu tersebut atau tidak sesuai dengan mekanisme
fisika BJ 1 2, misalnya bila kita menyatakan bahwa
onomatopoeia BJ 1-2 adalah Aw (BJ 1)-loh (BJ 2)atau A (BJ 1)-
lah (BJ 2) berarti adanya kelemahan pada otot ventrikel atau
katup jantung. Begitu juga dengan All-looh. All (BJ 1)
sedangkan looh (BJ 2), tidak menunjukkan frekuensi tajam
jauh kurang tajam bila dibandingkan BJ 2 yang disuarakan
dengan Hu.
Dilain pihak, bahwa pengisian darah ke dalam
jantung memerlukan waktu sepersepuluh detik
lebih lama (katup semilunare telah tertutup
dan katup AV masih terbuka). Sehingga pada
saat itu tidak terdengar suara apapun (diam).
Jadi suara jantung yang sebenarnya adalah
Dug Tek Diam, Dug Tek Diam. Atau Lub
Dub Diam, Lub Dup Diam. Atau - Diam,
-Diam. Tapi waktu satu sepersepuluh detik ini
sangat singkat, sehingga yang terdengar
adalah BJ 1 2 yang tidak pernah terputus.
Bahwa lamanya waktu pengisian ventrikel
(diastolik) lebih lama daripada lamanya
waktu keluarnya darah dari ventrikel
(sistolik). Dengan demikian katup AV terbuka
lebih lama ketimbang katup semilunare. Ini
tidak berarti BJ 1 lebih cepat ketimbang BJ 2.
Karena bunyi jantung adalah lamanya
getaran-getaran pada pembuluh darah dan
dinding ventrikel akibat penutupan katup-
katup jantung. Sehingga BJ 1 tetap lebih lama
terdengar ketimbang BJ 2.
Frekuensi bunyi jantung pun tidak boleh
terlalu lambat atau terlalu cepat
(umumnya 60-100x permenit). Bahwa
jantung benar-benar bergerak dengan
sangat teratur dengan menyebut nama
secara sempurna yaitu - Diam, - Diam,
- Diam. Atau apabila di tulis dalam bahasa
latin Alloo-Hu-Diam, Alloo-Hu-Diam.
Ide T. Mudwal ini di ambil dari buku Quran
yang diakui sebagai kitab suci umat Islam.
Q. S An-Nahl 48 : Dan apakah mereka tidak memperhatikan
suatu benda yang diciptakan Allah, yang bayang-banyangnya
berbolak-balik kekanan dan kekiri, dalam keadaan sujud
kepada Allah dan mereka (bersikap) rendah hati (diambil dari
quran qordoba).
Ibnu Katsir yang menulis kitab tafsir Quran dan menjadi
rujukan umat Islam sedunia menafsirkan ayat tersebut bahwa
semua makhluk yang diciptakan Allah dan mempunyai
bayangan, maka bayangannya itu selalu bersujud kepada Allah
dan merendahkan dirinya. Sedangkan berbolak-balik kekanan
dan kekiri, maksudnya keadaan bayangan itu pada waktu pagi
dan sore hari. Begitupun kitab-kitab tafsir besar lainnya seperti
Tafsir Jalalain, Tafsir At-Tabari, lebih kurang menafsirkan ayat
An-Nahl 48 seperti apa yang ditulis oleh Ibnu Katsir.
Apabila kita dapat membuktikan bahwa benda
tersebut benar benar secara nyata dalam posisi
bersujud (bukan hanya bayangan saja), benar-
benar bergerak kekiri dan kekanan secara nyata
dan merendahkan diri secara nyata, maka tafsir
itu akan lebih kuat daripada tafsir Ibnu Katsir dkk.
Dan apabila jantung dapat dibuktikan sebagai
benda yang dimaksud, maka nama Tuhan orang
Islam, adalah onomatopoeia dari bunyi jantung
manusia. Karena rendah hati dapat pula di artikan
menyebut nama Tuhan terus-menerus tanpa
putus.
Apakah jantung manusia dalam
posisi bersujud?
Jantung adalah organ berongga dan berotot seukuran
kepalan tangan. Organ ini terletak di antara rongga dada/
toraks disebelah depan dan tulang belakang bagian
punggung/ vertebra torakalis disebelah belakang. Jantung
memiliki dasar melebar diatas dan meruncing kebawah
membentuk titik di ujung bagian bawahnya yang disebut
apex. Sehingga dengan bentuk jantung yang demikian
bila di lihat dari sebelah kiri/ kanan/ atas maka jantung
akan terlihat dalam keadaan bersujud. Posisi bersujud dari
jantung tersebut akan lebih jelas bila manusia tersebut
dalam keadaan berbaring terlentang menghadap ke atas
dan kita melihat jantung orang tersebut dari atas. Dengan
demikian kriteria bersujud telah dipenuhi oleh jantung
Apakah jantung bergerak kekanan
dan kekiri?
Ketika jantung berdenyut kuat, apex yang terletak di bagian
bawah jantung yang sebenarnya merupakan bagian dari
ventrikel kiri/ bilik kiri bergerak kedepan dan dapat kita raba di
dada kiri. Hal tersebut kita namakan iktus kordis (denyutan
jantung yang teraba di dada kiri). Sebenarnya ujung ventrikel
kanan pun bergerak ke belakang pada saat berdenyut keras
atau pada saat kontraksi mengeluarkan darah ke paru-paru.
Tapi gerakan ventrikel kanan tidak dapat diraba karena
terhalang oleh otot-otot dan tulang belakang. Dengan
demikian pada saat apex (ujung ventrikel kiri) bergerak ke
arah dada/ depan dan ujung ventrikel kanan bergerak ke arah
belakang serta kembalinya kedua ujung ventrikel itu ke
posisinya semula maka kalau kita lihat dari arah kiri atas
maka jantung seperti bergerak kekanan dan kekiri.
Dengan imajinasi penglihatan seperti itulah
kriteria bayang-bayang berbolak-balik kekanan
dan kekiri telah dipenuhi oleh jantung. (Lihat
youtube.com bagaimana jantung bekerja).
Allah menyebut kanan lebih dahulu karena
gerakan jantung kedepan lebih bebas akibat
tidak adanya tahanan dan gerak ventrikel kiri
yang lebih kuat. Dengan demikian kriteria
jantung bergerak berbolak-balik kekanan dan
kekiri telah dipenuhi, begitu juga dengan
bayangannya.
Kemudian apakah jantung memenuhi
syarat untuk kriteria rendah hati?
Sebenarnya posisi jantung yang seperti itu dan
harus seperti itu tidak boleh membesar atau
mengecil dan harus tetap bersikap sujud seperti
itu terus menerus sepanjang hidup manusia,
menunjukan sikap yang rendah hati. Tapi bisa
juga rendah diri itu di artikan bila suatu benda
atau jantung mengeluarkan suara yang terus
menerus menyebut nama tuhannya. Nama Tuhan
menurut Al-Quran adalah /Allah . Dengan
dasar itulah saya mengusulkan ide bahwa
onomatopeia bunyi jantung adalah Alloo-Hu
An-Nahl : 49
dan kepada Allah sajalah bersujud
segala apa yang berada di langit dan
semua makhluk yang melata di bumi
dan (juga) para malaikat, sedang
mereka (Malaikat) tidak
menyombongkan diri
Ar-Rad : 15
hanya kepada Allah saja lah sujud
(patuh) segala apa yang dilangit dan
di bumi baik dengan kemauan sendiri
ataupun terpaksa (dan sujud pula)
bayang bayangnya di waktu pagi dan
petang hari
Kata sujud dalam An-Nahl : 59 dan
Ar-Rad : 15, tidak lah menunjukan
bahwa benda benda tersebut dalm
keadaan benar benar sujud. Tetapi
maksud ayat tersebut menunjukan
bahwa benda benda tersebut harus
menunjukan mematuhi hukum alam
dan sunatullah yang berlaku pada
benda benda tersebut
Kesimpulan
Telah di terangkan tentang kepantasan verbal Alloo-Hu untuk
menunjukan BJ1 dan BJ2 ( onomatopoeia). Secara umum verbal
verbal dari bangsa bangsa di dunia ini menunjukan BJ1-2, tidaklah
tepat secara mekanisme fisika atau fisiologi dari BJ1-BJ2. meskipun
demikian bisa saja dunia mengusulkan onomatopoeia yang lain dari
apa yang penulis usulkan. Yang sesusai dengan mekanisme fisika
dan fisiologi dari bunyi jantung. Maria florencia dkk, mengusulkan
memakai mesin / computer yang mampu menguraikan spektrum
spektrum bunyi untuk mendapatkan onomatopoeia yang tepat.
Kalau itu terjadi,maka tetap saja Alloo-Hu sebagai onomatopeia
bunyi jantung yang tidak dapat di singkirkan, bila kita tidak dapat
membantah tulisan ini. Apabila ini di akui maka seluruh manusia di
dunia harus belajar mengucapkan verbal Alloo-Hu secara baik dan
benar (sesuai ejaan bahasa arab yang sempurna) atau suara lub-
dup yang menggambarkan bunyi jantung dapat di ganti dengan
Alloo-Hu
Daftar Pustaka
1. Agus pramadi : Pengertian dan Arti
definisi bunyi
2. Cindy Lestari : Sistem saraf
manusia. 2012
3. Godam : Pengertian getaran dan
penjelasan dasar frekuensi ,periode
dan amplitudo ilmu pengetahuan
fisika. 2007
4. surat An-Nahl ayat 48, AlQuran
Cordoba. Ed 1, CII, Bandung 2012 :

Anda mungkin juga menyukai