Anda di halaman 1dari 56

PENGELOLAAN

BAHAN KIMIA
Pentingnya Suatu Perusahaan Dalam
Mengelola Bahan Kimia:

Penghematan biaya bagi perusahaan


Mengurangi pencemaran lingkungan
Meningkatkan mutu produk dan menjadi
lebih kompetitif
Meningkatkan keselamatan dan
kesehatan para pekerja
Hal-hal Penting dalam Peraturan Pengelolaan
Bahan Kimia

Hal-hal penting yang harus diperhatikan termasuk tata


cara/aturan dan prosedurnya mengenai:
1.Pengadaan bahan kimia, distribusi dan penyimpanan
2.Pemantauan Lingkungan
3.Pengurusan, pemeliharaan dan inspeksi
4.Perlindungan personel, perlengkapan, dan peralatan
5.Catatan untuk pembuangan limbah
6.Pemberian tanda dan label
7.Pelatihan dan informasi
Langkah Pendekatan Dalam
Pengelolaan Bahan Kimia
1. Mengenali Daerah-daerah Rawan (Hot Spot)
Tempat-tempat untuk melakukan pengamatan dalam
hal penyimpanan, penanganan, penggunaan dan
pembuangan bahan kimia yang tidak efisienuntuk
penghematan biaya

Perhatian secara khusus pada tahapan-tahapan :


Pembelian, penyimpanan, penanganan dan
pengolahanbertujuan untuk menemukan
ketidakefisienan, pemborosan, kerugian & resiko
BAHAN KIMIA

PERUSAHAAN

BAHAN KIMIA
DALAM
PRODUK

PEMBELIAN PENYIMPANAN PENANGANAN PENGOLAHAN


& (PROSES
PEMINDAHAN PRODUKSI)
BAHAN KIMIA
DALAM LIMBAH
PADAT, LIMBAH
BAHAN CAIR
DAN GAS
BUANG
Hasil pengamatan lokasi Hot Spot

Area/tempat di Pabrik Pengamatan Perhitungan Kerugian dan/atau


ancaman bahaya
1. Gudang pengiriman dan gudang - Kantung kemasan kalsium karbonat - Berapa banyak bahan-bahan( =
bahan kimia rusak sebelum dan selama biaya) yang dapat dihemat dengan
pembongkaran ke dalam gudang mengubah prosedur untuk
bahan kimia meminimalkan kerugian?
- Berapa banyak kualitas produksi
kualitas produk dapat ditingkatkan
dengan mengurangi pasokan bahan
baku yang tidak murni atau telah
terkontaminasi?

2. Dapur pencelupan - Tumpahan zat warna di sekitar - Berapa banyak bahan-bahan(=biaya)


timbangan yang dapat dihemat dengan mencegah
terjadinta pencampuran yang salah?
3. Ruang Produksi - Penyimpan larutan yang mudah - Apakah kegunaan bahan tersebut
terbakardekat dengan mesin. menimbulkan bahaya serius bagi
- Wadah pelarut yang tutupnya kesehatan manusia tau lingkungan?
terlepas Daptkah potensi bahaya ini
- Tumpahan material selama diminimalkan atau bahkan dapat
pencampuran. dicegah sama sekali dengan
mengubah jenis bahan atau dengan
menggunakan bahan-bahan alternatif
lainnya?
PENGELOLAAN BAHAN KIMIA

PEMBELIAN

PENYIMPANAN

PENGGUNAAN

PEMBUANGAN
PEMBELIAN

Hitung dengan seksama jumlah yang dibutuhkan


agar tidak sisa terlalu banyak, sehingga bila
disimpan dapat melampaui batas kedaluwarsa
Tulis dengan teliti spesifikasi dan batas
kedaluwarsanya, bahan jangan diterima bila tidak
sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan
Jangan diterima bila kemasan reagen sudah rusak
PENYIMPANAN

Teknik penempatan barang untuk persediaan


yang dapat menjamin dapat tercegahnya
kehilangan isi dari wadahnya, perubahan
sifat fisika dan kimia, terjadi interaksi antara
materi bahan, dan dapat tercegah dari
bahaya kecelakaan yang ditimbulkan dari
bahan yang disimpan
Penyimpanan Bahan Kimia

Bahan kimia harus disimpan


berdasarkan jenis bahaya dan bukan
berdasarkan alphabet-huruf.

MENGAPA ?
Penyimpanan Bahan Kimia

- Acetic anhydride + Acetaldehyde


- Copper (II) sulphide + Cadmium chlorate
-Hydrogen peroxide + Iron (II) sulphide

Semua kombinasi ini akan mengakibatkan


ledakan atau reaksi eksotermis !!!
Peraturan Dasar Mengenai Penyimpanan
Bahan Kimia
Banyak Perusahaan saat ini yang menggunakan
bahan kimia dengan berbagai macam bahan
beracun, korosif, pereaksi dan bahan mudah
terbakar.
Apabila bahan bahan tersebut disimpan menjadi
satu dalam satu wadah yang mudah pecah, ada
kemungkinan resiko pecah dan bahan tersebut
mengalir dan merembes ke lingkungan.
Diperlukan penyimpanan secara baik, praktis
dan rapi serta penanganan yang bijak dan juga
konstruksi dan fasiltas bangunan laboratorium
yang memadai.
Pengelolaan Bahan Kimia Berbahaya dan
Beracun di Lapangan
1 Zat asam dan basa, pengoksidasi bahan kimia dan
campuran air pereaksi digolongkan dalam kelompok
bahan kimia yang saling berlawanan dan apabila bahan-
bahan tersebut bercampur satu sama lain, bisa
menimbulkan reaksi terbentuknya racun atau
menimbulkan gas panas, letusan atau menyala secara
tiba-tiba. Oleh karena itu, penyimpanan secara berhati-
hati sangat diperlukan untuk bahan-bahan kimia tersebut
untuk mengurangi resiko dari reaksi yang ditimbulkan
antara bahan-bahan kimia tersebut dan menempelkan
label pada masing-masing lemari penyimpan dengan
kelompok bahan berbahaya dan beracun pada masing-
masing bahan.
2. Metal azides, eter dan bahan kimia pembentuk peroksida
lainnya, logam picrates dan asam picric, asam perchloric
dan cairan ammoniacal silver dikatagorikan sebagai bahan
kimia yang mudah meledak. Beberapa kelompok lain
mungkin juga bisa meledak apabila bahan-bahan tersebut
bercampur satu sama lain atau bahan-bahan tersebut
menjadi tidak stabil selama penyimpanan. Untuk itu,
perlu dilakukan penanganan yang sangat teliti untuk
penyimpanan bahan-bahan yang tergolong bahan kimia
yang mudah meledak dengan meminimalkan dalam
penggunanaannya dan menyimpan secara terpisah satu
sama lain.
Penyimpanan dan Penanganan Bahan Kimia
Berbahaya dan Beracun
Lemari Asam Bukan Tempat
Menyimpan Bahan Kimia !!!
Komponen Penyimpanan Bahan Kimia yang
Aman dan Efektif

Membuat daftar bahan kimia yang disimpan.


Menempel lemari penyimpan bahan kimia
berbahaya dan beracun ke tembok.
Menutup dan mengunci pintu lemari penyimpan.
Menyediakan pemisah bebas korosif untuk cairan
mudah terbakar, zat asam inorganik terkonsentrasi
dan cairan basa panas.
Menyediakan alat pemadam kebakaran dekat
dengan tempat penyimpanan bahan-bahan kimia.
BERDASARKAN TEMPAT

RUANGAN HARUS MEMPUNYAI SIRKULASI UDARA


YANG BAIK, BILA MEMUNGKINKAN ADA PENDINGIN
RUANGAN YANG MEMADAI, TIDAK BOLEH GELAP
TIDAK BOLEH KENA SINAR MATAHARI LANGSUNG
ADA ALMARI ASAM
ADA RAK/ALMARI REAGEN, DISUSUN YANG RAPI
BILA MEMUNGKINKAN RUANGAN LEBIH DARI SATU
First in, first out
Tipe-tipe Penyimpanan
Rak-Rak
Rak yang paling rendah
jangan dipakai untuk
area pengambilan
bahan kimia.
Lindungi botol bahan
kimia dari jatuh dari rak
dengan memberi
pagar pengaman.
BERDASARKAN SIFAT
Kelompokan bahan-bahan kimia yang akan disimpan
sesuai dengan sifatnya, agar tidak terjadi interaksi
antara bahan yang satu dengan bahan yang lainnya:
->Asambasamudah terbakar/meledak
-> Kristal larutan
Bahan bersifat korosif harus diletakan dibawah batas

mata
Bahan dengan titik didih <400C simpan dalam almari

es
Bila label aslinya sudah rusak/ tidak jelas, beri label

baru
PENGGUNAAN

Ambil secukupnya bahan yang akan dipakai, jangan


berlebihan, wadah segera ditutup kembali.
Tidak boleh langsung diambil dengan pipet masuk
kedalam botol (bila cairan)
Kelebihan bahan yang diambil tidak boleh
dimasukkan kembali dalam wadah aslinya
Beri label yang jelas dari hasil pembuatan reagen
yang baru
LANGKAH-LANGKAH PERBAIKAN
Perbaiki semua tutup yang rusak untuk menghindari penguapan.
Pastikan kemasan material tidak rusak pada saat pengiriman dan
penyimpanan.
Kembalikan Pengemasan yang rusak atau bahan-bahan yang mengalami
penurunan kualitas kepada pemasok.
Lakukan inspeksi secara teratur dan jagalah kebersihan di ruang
penyimpanan untuk menghindari kontaminasi bahan-bahan.
Simpan wadah untuk bahan kimia yang berbahaya pada lubang
penampung ( catchpits ) untuk menampung tumpahan yang tidak sengaja.
Tempatkan drum bahan kimia pada rak yang ditinggikan dan masukkan
pipa logam atau plastik untuk memindahkan material ke wadah yang lebih
kecil dengan nyaman.
Segera bersihkan tumpahan untuk mencegah pencampuran tak disengaja
yang dapat menyebabkan nyala api atau ledakan.
Sediakan ventilasi yang cukup untuk menjaga
kelembaban,suhu,konsentrasi asap dan uap pada tingkat
yang rendah.
Pastikan lantai tempat menyimpan bahan-bahan kimia
terbuat dari material yang tidak rembes ( misalnya
semen,beton)untuk mencegah kontaminasi terhadap tanah
dan air tanah bila terjadi penumpahan.
Pengawasan & Pembatasan akses ke ruang penyimpanan
agar dapat memantau penerimaan dan pengambilan bahan-
bahan kimia.
Pastikan semua wadah bahan kimia sudah tertutup rapat.
Kategorikan penyimpanan bahan-bahan kimia dalam
Pastikan
kelompok bahwa
yangbahan-bahan
sesuai untukkimia yang mudah
menhindari terbakar (misalnya
kemungkinan
pelarut organik)
terjadinya tidak
reaksi terpapar
antar lansung
zat ( uap) pada
yang sinarmenyebabkan
dapat matahari sehingga
terhindar dari kebakaran akibat reaksi antara pelarut & sinar matahari.
kebakaran/ledakan.
Simpan bahan kimia di ruang yang telah ditentukan & terpisah secara
fiksi dari ruang produksi dan bahan bengkel yang terdapat sumber-
sumber nyala api (misalnya generator,transormator,peralatan).
Penyediaan peralatan pelindung diri yang sesuai bagi para pekerja
dan prosedur untuk menggunakan,menyimpan dan merawatnya
dengan baik.
Instruksi para pekerja untuk menhindari penggunaan alat-alat yang
sama (misalnya,gayung,sekop,ember)untuk menimbang dan
memindahkan agar bahan kimia yang tersimpan tidak
terkontaminasi.
Gunakan bentuk butiran daripada bubuk halus untuk mengurangi
keadaan berdebu
Pemindahan bahan-bahan kimia dalam suatu sistem tertutup untuk
menghindari tersebarnya uap,tumpuhan dan kecelakaan.
Sediakan kereta,troli dorong, dan alat transport sederhana lainnya
untuk memindahkan material untuk mencegah kecelakaan dan
tumpahan yang dapat dengan mudah terjadi bila diangkut secara
manual/biasa.
Pasang tanda-tanda peringatan yang menggambarkan langkah-
langkah di tempat bahan-bahan kimia yang berbahaya ditangani.
Pembuangan/Pengelolaan Limbah
Pengelolaan limbah bahan kimia
kedaluwarsa dapat digolongkan dalam
limbah B3.

Kalau mau dibuang?


Pembuangan limbah harus dilakukan
sesuai dengan aturan yang berlaku
Definisi Limbah

Limbah = produk buangan


yang telah dipakai
Limbah bahan kimia =
buangan bahan kimia yang
telah dipakai, campuran
bahan kimia, barang yang
belum dipakai namun
sudah rusak
Pengelolaan Bahan Kimia yang Tumpah
Bedakan antara tumpahan mayor/dalam jumlah besar dan
minor/dalam jumlah kecil.
Tumpahan mayor memerlukan bantuan penanganan darurat sesegera
mungkin. Apabila terjadi tumpahan dalam jumlah besar di laboratorium,
staf laboratorium mungkin dalam bahaya karena terkena tumpahan
bahan kimia dan ada resiko kebakaran yang serius.
Perlu mempersiapkan rencana evakuasi dan memberikan pelatihan
kepada anggota tim yang bertanggung jawab tentang penanganan
apabila dalam keadaan genting.
Tumpahan bahan kimia dalam jumlah sedikit bisa dibersihkan oleh staf
lab dengan fasilitas yang tersedia.
Pelatihan tentang tanggap darurat terhadap bahan kimia yang tumpah
harus di buat secara berhati-hati untuk membedakan antara tumpahan
mayor dan minor. Banyak staf laboratorium bisa dengan mudah
membersihkan tumpahan 500 mm cairan sodium hidroksida 25%.
Perlu menghubungi instansi pemerintah terkait apabila terjadi tumpahan
bahan kimia yang mengalir ke badan air.
Tanggap Darurat terhadap Bahan Kimia
yang tertumpah
Evakuasi:
- Peringatkan/beritahu staf yang lain dan bantu mereka untuk meninggalkan tempat.
- Tanpa membahayakan diri sendiri, bersihkan luka dengan air, buka pakaian yang
terkena tumpahan/terkontaminasi dan apabila terkena kulit atau mata, bilas kulit dan

mata dengan air selama 15 menit. Apabila seseorang telah terluka atau terkena
bahan kimia beracun, hubungi (TELEPON GAWAT DARURAT) and cari bantuan
medis secepatnya.
- Tinggalkan lokasi yang terkena tumpahan.

Isolasi Lokasi:
- Tutup semua pintu dan isalosi lokasi tersebut.
- Cegah orang-orang untuk memasuki lokasi yang terkena tumpahan.

Melapor:
- Dari tempat yang aman, hubungi PETUGAS GAWAT DARURAT
Laporkan keadaan darurat dan berikan informasi mengenai
* Nama anda, lokasi, dan nomor telepon
* Lokasi yang terkena tumpahan
* Nama and jumlah bahan kimia yang tumpah
* Luas area yang berbahaya
* Jalan yang aman menuju lokasi tumpahan
- Siap dekat pesawat telepon
- Layanan Gawat Darurat akan merespon untuk menetralisir tumpahan atau
membersihkannya dan menyediakan bantuan medis.
Checklist Jenis Limbah
Limbah Bahan Kimia
Penggunaan Bahan Kimia
Merupakan salah satu sumber penghasil
limbah cair, padat dan gas yang
berbahaya bila tidak ditangani secara
benar.
Sumber Limbah
Bahan baku kadaluarsa
Bahan habis pakai (medium biakan
yang tidak terpakai)
Produk proses di laboratorium (sisa
spesimen)
Produk upaya penanganan limbah
(jarum suntik sekali pakai
setelah disterilkan) laboratorium klinik
Tahapan Identifikasi Limbah

Mencocokkan jenis limbah B atau bukan.


3
Bila tidak cocok, periksa karakteristik limbah;
- Mudah meladak (organik,peroksida)
- Mudah terbakar (flash point <600C)
- Reaktif
- Beracun (LD 50 <50mg/kg BB)
- Menyebabkan Infeksi
- Bersifat Korosif
Bila tidak cocok, lakukan uji toksikologi dengan LD
50
dibawah ambang batas yang telah ditetapkan
Pengumpulan Limbah Bahan Kimia

Limbah Bahan Kimia dikumpulkan dan


dibuang dalam wadah terpisah menurut
tipe bahan kimia yang berkaitan
Wadah diberi label (A-J)
Dengan label A-J dipastikan bahan kimia
yang terkumpul dalam satu kategori
tidak bereaksi satu sama lain
Pengecekan untuk kandungan asam dan
basa,
Sebelum dikumpulkan, lakukan
penetralan. Sediakan larutan penetral
Klasifikasi Pengumpulan Limbah
Bahan Kimia

A Pelarut organik bebas halogen dan senyawa


organik dalam larutan
B Pelarut organik mengandung halogen dan
senyawa organik dalam larutan
C Residu padatan bahan kimia laboratorium organik
D Garam dalam larutan: lakukan penyesuaian
kandungan kemasan pada pH 6 -8
E Residu bahan anorganik beracun dan garam logam
berat dan larutannya
F Senyawa beracun mudah terbakar
G Residu air raksa dan garam anorganik raksa
H Residu garam logam; tiap logam harus
dikumpulkan secara terpisah
I Padatan anorganik
J Kumpulan terpisah limbah kaca, logam dan plastik
Pesyaratan Wadah

Harus dalam kondisi baik, tidak rusak,


bebas dari korosi dan kebocoran.
Bentuk, ukuran dan bahan wadah
harus sesuai dengan
karakteristik limbah B3 yang hendak
dikemas.
Terbuat dari bahan plastik (HDPE, PP
atau PVC), atau bahan logam (teflon,
baja, karbon, SS304, SS316 atau
SS440) dan tidak bereaksi dengan
limbah B3 yang disimpannya.
Prinsip Pengemasan Limbah B3
Limbah yang tidak saling cocok,
disimpan dalam kemasan berbeda.
Jumlah pengisian volume limbah harus
mempertimbangkan terjadinya
pengembangan volume, pembentukan
gas atau kenaikan tekanan selama
penyimpanan.
Ganti kemasan yang mengalami
kerusakan permanen (korosi atau bocor)
dengan kemasan lain.
Kemasan yang telah berisi limbah
ditandai sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Kegiatan pengemasan, penyimpanan dan
pengumpulan harus dilaporkan sebagai
bagian pengelolaan limbah.
Pembuangan limbah:
Kewajiban penghasil limbah B3 (PP 18/1999)
Dilarang membuang limbah scr langsung ke lingkungan
Dilarang melakukan pengenceran limbah
Melakukan reduksi, pengolahan dan penimbunan limbah sesuai
persyaratan
Diperbolehkan untuk melakukan pemanfaatan limbah oleh sendiri/pihak
lain sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
Diperbolehkan untuk mengekspor, jika tidak ada fasilitas pengolahan
dalam negri.
Penyerahan ke pihak lain tidak mengurangi tanggung jawab penghasil
Dapat menyimpan palinglama 90 hari (jika limbah B3> 50 kg/hr) sblm
diserahkan ke pihak pemanfaat/pengolah
Mencatat jenis & jumlah limbah B3 yg dihasilkan, identitas
pengangkut/pemanfaat/pengolah. Catatan ini dilaporkan ke LH tiap 6
bulan
Pembuangan Limbah

Bagaimanapun, limbah
harus dikumpulkan dan
dikirim ke perusahaan
pengelola limbah
profesional.
Pembuangan?

Hukum alam : tidak ada yang lenyap


(nothing vanishes).
Ada kemungkinan mengubah material
dari satu bentuk ke bentuk yang
lain.
Tapi material asli dan material yang
telah diubah berada di lingkungan kita
Manajemen limbah yang baik
mengurangi efek buruk dari material
terhadap lingkungan di masadatang
Perencanaan/ pengelolaan dapat
dikategorikan menjadi 2 kegiatan yakni:

Melakukan produksi bersih (clean production)

Pengolahan limbah
Produksi bersih
Produksi Bersih atau Cleaner Production adalah
:
suatu strategi pengelolaan lingkungan yang
bersifat preventif dan terintegrasi untuk
mencegah dan atau mengurangi
terbentuknya limbah pada sumbernya
pada keseluruhan siklus pembuatan suatu produk
sampai dengan upaya untuk menangani produk
tersebut setelah tidak diperlukan lagi
ATAU ...pelaksanaan ......

dengan penerapan konsep 3 R:


Reduce, Reuse & Recycle (mengurangi
terbentuknya limbah, menggunakan
kembali limbah dan mendaur ulang
limbah menjadi produk baru yang lebih
berguna)
INTI PELAKSANAAN
adalah,mencegah,mengurangi dan atau
menghilangkan terbentuknya limbah atau
pencemar pada sumbernya, diseluruh daur hidup
produk

dengan

menerapkan kebijaksanaan pencegahan,


penguasaan teknologi bersih atau teknologi akrab
lingkungan, serta perubahan mendasar dalam
sikap atau perilaku manajemen.
Perencanaan/ pengelolaan limbah
mempunyai tujuan al:
Meminimalisasi Limbah, baik dalam kuantitas
maupun kualitas
Memanfaatkan kembali barang yang telah
dipergunakan
Mengurangi pencemaran yang terjadi

Mencegah timbulnya dampak negatif, dan


memperbesar dampak positif.
ReUse Reagen/Bahan Kimia
Kedaluwarsa

Chek secara fisik apakah sudah ada


perubahan
Chek reaksi

Chek konsentrasi

Chek pengganggu/gangguan

Beri label baru sesuai kondisi

Simpan sesuai dengan aturan penyimpanan


reagensia/bahan kimia
Chek reaksi

Apakah bahan tersebut masih dapat bereaksi


seperti semula,
Apakah sudah mengalami penurunan reaksi,

Apakah sudah tidak dapat bereaksi sama


sekali
Chek konsentrasi

Apakah konsentrasinya masih sama/ belum


berubah,
Apakah konsentrasinya sudah menurun
cukup banyak,
Apakah konsentrasi yang ada masih dapat
dipergunakan
Chek pengganggu/gangguan

Adakah bahan pengganggu/kontaminan,


Dapatkah pengganggu tersebut
diminimalisasi/dihilangkan
Beri label baru sesuai
kondisi
Beri label sesuai dengan kondisi yang ada pada
saat sekarang,
Nama bahan,
Sifat bahan,
Konsentrasi,
Unsur kelumit/pengganggu
Tanggal dibuat/pengecekan, dan pembuatnya,
Dll informasi yang diperlukan
Simpan sesuai dengan aturan penyimpanan
reagensia/bahan kimia
Pengolahan limbah B3
Pengolahan secara Fisika/Kimia
- Stabilisasi/Solidifikasi
- Filtrasi dan Separasi
- Reduksi dan Oksidasi
- Evaporasi
Pengolahan Secara Biologi
- Aerobic/An-aerobic Digestion
- Composting
Pengolahan Secara Termal
- Insenerasi tanur putar/ tanur semen/katalitik
- peleburan gelas
- Oksidasi Termal
Pembuangan Limbah B3

Manajer yang menangani bahan kimia perlu


melakukan beberapa langkah untuk menghindari
terjadinya pelanggaran peraturan sebagai berikut:
1) Membuat dan mematuhi peraturan mengenai
pengelolaan limbah laboratorium secara konsisten.
2) Peraturan tersebut juga harus memuat tentang
prosedur dan batasan-batasan tanggung jawab
anggota lab.
3) Laboratorium harus mempunyai staf yang
bertanggungjawab untuk mengkoordinir
pengelolaan bahan-bahan B3 dan mengetahui
tentang peraturan perijinannya.
Pemilihan Metode Pengolahan
Pembuangan Limbah yang telah diolah
Seluruh limbah cair dari produksi yang mengandung
bahan kimia yang telah diolah dan dibuang ke badan
air harus sesuai dengan baku mutu nasional dan
daerah. Hal ini dilakukan untuk melindungi air
permukaan dan juga untuk menjaga kualitas limbah
cair dari sistem pengolahan limbah.
Perlu dilakukan pengecekan kualitas air pada air
limbah yang telah diolah dengan mengambil sampel
pada titik akhir pembuangan.
Data pemantaun tersebut harus dicatat dan
dilaporkan kepada orang yang bertanggungjawab
dalam hal ini. Apabila kualitas air limbah yang telah
diolah tersebut tidak sesuai dengan nilai standar
pembuangan limbah, segera lakukan pengecekan
untuk memastikan fungsi kerja system pengolah
limbah, dan langkah-langkah tertentu yang harus
diambil untuk menormalkan kembali fungsi alat
tersebut.
Pembuangan/Penimbunan Residu Pengolahan
Persyaratan Landfil Limbah B3

->Peraturan pemerintah no. 19/1994 dan


->Keputusan Kepala Bapedal no.Kep- 04/BAPEDAL/09/1995
Lokasi Landfill:
- bebas banjir 100 tahunan,
- bebas potensi bencana alam (longsor),
- tidak terdapat aquifer di bawahnya
- berjarak 500 m dari aliran sungai
- curah hujan kecil

Rancang Bangun Landfill


- Pelapisan dasar
-Pelapisan penutup akhir
Pembuangan/Penimbunan Residu Pengolahan:
Persyaratan Landfill Limbah B3

Persyaratan limbah yang boleh ditimbun dalam landfill:


- memenuhi baku mutu TCLP
- melalui proses stabilisasi/solidifikasi, insenerasi, pengolahan lainnya
- tidak bersifat flamemable, explosive, reaktif, infectious
- tidak mengandung zat organik >10%
- tidak mengandung radioakrif
- tidak berbentuk cair/lumpur
Persyaratan lokasi landfill
- Memiliki perencanaan, pemeliharaan, sistem deteksi kebocoran, drainase air
tanah
- Pemompaan/uji laboratorium leachete secara periodik
- Pelaporan tiap 3 bulan ke LH setempat
- Bertanggung jawab terhadap pemeliharaan serta dampak yang timbul selama
30 tahun sejak ditutupnya landfill
Tidak Diperkenankan Bekerja di
Ruangan Yang Menggunakan Bahan
Kimia Sendirian
TERIMAKASIH

SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai