Anda di halaman 1dari 72

DR.

Agus Triyono

Disampaikan pada ; Peningkatan Kemampuan Pelaksanaan


Program HIRA dan Mapping Health Risk
di Tangerang 2016
KK/Agust.Doc 1
The Crocodile principle
Identify the risk
The Crocodile principle
Evaluate the risk
The Crocodile principle

Eliminate the risk


The Crocodile principle
Find an alternative
The Crocodile principle
Isolate the risk
The Crocodile principle
Personal protective clothing
The Crocodile principle
If nothing works get the .. out
of there
HAZARD & RISK
1. BAHAYA ( HAZARD)
Adalah situasi atau sifat-sifat dari suatu
aktivitas yang berpotensi menimbulkan
kerusakan.
2. RISIKO ( RISK)
Kemungkinan atau probabilitas terjadinya suatu
kerusakan atau kecelakaan dalam kurun waktu
tertentu

04/10/17 10
Potensi Bahaya Kerja

MANUSIA
MANUSIA

PROSES

BAHAN
ALAT MESIN
BAHAN

04/10/17 11
SAFETY HAZARD IDENTIFICATION

1. Bidang Kebakaran :
Kebakaran timbul karena perpaduan
3 unsur yaitu Oksigen (O2), Bahan Mudah
Terbakar dan Panas.

2. Bidang Mekanik :
Mesin-mesin, alat angkat dan angkut
(crane). Kecelakaan dapat terjadi karena
roda-roda berputar, terjatuhnya barang
yang diangkut atau terputusnya tali alat
angkat/angkut.

KK/Agust.Doc 12
3. Bidang Listrik :
KK yang berhubungan dengan listrik.
Kecelakaan dapat terjadi karena akibat
tersentuh aliran listrik atau hubungan
pendek yang mengakibatkan kebakaran.
4. Bidang Uap dan Bejana Tekan :
Kecelakaan kerja dapat terjadi akibat
peledakan atau bocornya pesawat uap atau
bejana tekan.
5. Bidang Konstruksi Bangunan dan Lift :
Kecelakaan kerja dapat terjadi akibat robohnya
bangunan, kebakaran gedung bertingkat dll.
KK/Agust.Doc 13
IDENTIFIKASI BAHAYA
Tahap pertama dalam kegiatan manajemen risiko
dimana kita melakukan identifikasi bahaya yang
terdapat dalam suatu kegiatan atau proses :
Ada tiga pertanyaan yang dapat dipakai sebagai
panduan

Apakah ada sumber untuk menimbulkan


cedera/loss ?
Target apa saja yang terkena/terpengaruh
bahaya ?
Bagaimana mekanisme cedera/loss dapat
timbul?
IDENTIFIKASI BAHAYA
Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedera?
Sumber bahaya ditempat kerja dapat berasal dari :

BAHAN / MATERIAL
ALAT/MESIN
METODE KERJA
LINGKUNGAN KERJA
FAKTOR-FAKTOR
FAKTOR-FAKTOR ANCAMAN
ANCAMAN
RESIKO
RESIKO KECELAKAAN
KECELAKAAN KERJA
KERJA &
&
PAK
PAK

TENAGA
KERJA
PAK Kec. Kerja
KESEHATAN KESELAMATAN
APD
APM/APD PROSES

BAHAN ALAT
POLUSI
Pengendalian LINGKUNGAN Kerja
NAB
IDENTIFIKASI BAHAYA
Target yang mungkin terkena/terpengaruh sumber
bahaya :

Manusia
Produk
Peralatan/fasilitas
Lingkungan
Proses
Reputasi
Lainnya??
TEHNIK IDENTIFIKASI BAHAYA

Banyak alat bantu yang dapat digunakan untuk


mengidentifikasi bahaya di tempat kerja. Beberapa
metode/tehnik tersebut :

Inspeksi
Pemantauan/survey
Audit
Kuesioner
Data-data statistik
SIAPA YANG MELAKUKAN
PENILAIAN BAHAYA

Dapat dilakukan oleh


manager/supervisor/ ahli K3 di
perusahaan ybs.
Dapat dilakukan oleh pihak ketiga.
Memahami MSDS/Label/informasi
tempat kerja.
Kualifikasi yang melakukan :
Memahami perat.-peruu. K3
Memiliki keahlian di bidang K3
Risiko yang bisa diterima
Menentukan suatu risiko dapat diterima akan
tergantung kepada penilaian/pertimbangan dari
suatu organisasi berdasarkan :
Tindakan pengendalian yang telah ada
Sumber daya (finansial, SDM, fasilitas, dll)
Regulasi/standard yang berlaku
Rencana keadaan darurat
Catatan/data kecelakaan terdahulu, dll
Catatan : walau suatu risiko masih dapat diterima
tapi tetap harus dipantau/dimonitor
PENANGANAN RISIKO
Bila suatu risiko tidak ingin diterima maka harus
dilakukan upaya penanganan risiko agar tidak
menimbulkan kecelakaan/kerugian. Bentuk tindakan
penanganan risiko dapat dilakukan sebagai berikut :
Hindari risiko
Kurangi/minimalkan risiko
Transfer risiko
Terima risiko
HIRARKI PENGENDALIAN
ELIMINASI
1
2 SUBSTITUSI

3 REKAYASA/
ENGINEERING
PENGENDALIAN
4 ADMINISTRATIF

5 APD
Hirarki Pengendalian Risiko K3
Eliminasi
Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya
Substitusi
Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk
pasta
Proses menyapu diganti dengan vakum
Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen
Proses pengecatan spray diganti dengan
pencelupan
Rekayasa Teknik
Pemasangan alat pelindung mesin (machine
guarding)
Pemasangan general dan local ventilation
Pemasangan alat sensor otomatis
Hirarki Pengendalian Risiko K3

Pengendalian Administratif
Pemisahan lokasi
Pergantian shift kerja
Pembentukan sistem kerja
Pelatihan karyawan
Alat Pelindung Diri
Helmet
Safety Shoes
Ear plug/muff
Safety goggles
TEKNIK IDENTIFIKASI
RESIKO

04/10/17 27
Teknik Identifikasi Resiko

1. Identifikasi Awal
2. Daftar Periksa
3. Job Hazard Analysis (JHA) ; Job Safety
Analysis (JSA)
4. Failure Mode Effect Analysis ( FMEA)
5. Hazard Operability Study ( HAZOP)

04/10/17 28
1. Identifikasi Awal
Penyebab Resiko yg Langkah
Mungkin Pencegahan

Kegagalan pada Kejatuhan Pemeriksaan rutin


rantai/tali/pengge beban sebelum
rek Runtuhnya pemakaian,Penguji
lengan crane an scr reguler

04/10/17 29
2. Daftar Periksa

No KOMPONEN YES NO N/A

1 Welder memperoleh training OHS v


2 APD sesuai dengan hazard yang ada v

3 Apakah daerah kerja bebas dari v


bahanmudah terbakar?
4 Apakah alat pemadam tersedia di v
lokasi?
Teknik JSA ..?
1. Menentukan jenis pekerjaan yg akan
dianalisis
2. Menyusun urutan prosedur kerjanya
3. Identifikasi bahaya di setiap tahapan
berbagai kemungkinan yg berpotensi
celaka.
4. Rekomendasi pengendalian pada
masing-masing yg diidentifikasi
Failure Mode Effect Analysis
Rumit
Mengandaikan kegagalan salah satu
elemen dalam suatu sistem
Ditelusuri penyebab kegagalan
Diberi alternatif Pengendalian

04/10/17 32
HAZOP ( Hazard Operability Study)
Berguna untuk identifikasi rangkaian
proses
Alat bantu analisis menggunakan
Guide Words/ Kata-kata petunjuk sbb:
1. More
2. None
3. Less of
4. Part of
5. More than
6. Other than

04/10/17 33
Pelaku HAZOP
Manajer Plant
Pengawas Proses
Plant engineer
Manajer Perlengkapan
Ahli B3 /K3
Konsultan Hazop

04/10/17 34
Tahap Perencanaan Instalasi
Proses
Sebelum dioperasikan proses
instalasi
Adanya perubahan dalam
instalasi
Untuk tujuan Pemeliharaan
Akan dihentikan Proses

04/10/17 35
KUALITATIF DAN KUANTITATIF

KUANTITATIF
R = Konsekuensi x Frekuensi
(How big is the impact x How often)

04/10/17 36
ESTIMASI RESIKO SECARA KUALITATIF

N
o
1HR
iga
n
k
hR lu
k s ak
b
K
O
e b
r
N
e
a
S
r
t
,
E
aK
t
,U
h
E
m
i
l
a
N
e
n
S
I
n
gi
n
hg
aa
l
r
t,
S
/e
b
ur
i
n
l
ag
)
F
R
k
a
l
iE
tK
eU
r
j
aE
dN
S
i
(I1
-
2ka
li
2M
edmL
iu b
k
ee
usn
k a
eda
mb
u han me
lm
abu
at
uh
k
(
3a
n
-
5S
)at
u
-du
akal
ip
ert
ah
un
3L
o b
t
i
nugla n,
i
wLpuekrlaum
pe r s
railn
u k
P3k,l
k
et
r
ub
si
a
a
ky
a
a
nJar
a
ngd
an ham
pert
i
da
k
tenancbiapeahterjdi
Estimasi Tingkat Resiko

K
O
NS
E
K
UE
N
SI F
R
E
H H HK
U
EN
S
I R
E
S
IK
O
H
H M
L H
M
M
M M
L M
M
L L L
04/10/17 38
Estimasi Tingkat Keparahan
No Tingkat KONDISI
Keparahan
1 Fatal (Sangat Kematian > 1 orang, gangguan
Besar) proses produksi, Proses macet
total
2 Serius Kehilangan salah satu bagian
tubuh, cacat permanen
3 Cukup Serius Perawatan rumah sakit > 3 hari
4 Ringan Lecet, tergores, P3K.

04/10/17 39
04/10/17 40
ALARA RISK CALCULATOR
A B C D E
1 2 4 7 11
1
3 5 8 12 16
2
6 9 13 17 20
3
10 14 18 21 23
4
15 19 22 24 25
5

Sumber: ALARA Risk Management National Safety Council Australia


04/10/17 41
TINGKAT KEPARAHAN
No KONDISI

1 Kematian, Cacat permanen

2 Luka Parah
3 Hilang waktu kerja rata-rata > 3 hari
4 Luka Ringan
5 Perawatan Ringan ( Betadin)

04/10/17 42
Tingkat Keseringan (Frekuensi)

Huruf Frekuensi

A Sering sekali
B Pernah terjadi
C Bisa Terjadi
D Kemungkinan Kecil terjadi
E Tidak mungkin terjadi
04/10/17 43
TINGKAT RESIKO
TINGGI : NILAI 1 - 6
SEDANG : NILAI 7 - 15
RENDAH : NILAI 16 - 25

04/10/17 44
Severity 25 Kelas 3 A minor hazard within an acceptable level of risk.
Remedial action only when it does not disrupt
0-50
operations

Frequency 12 Kelas 2 A moderate hazard requiring remedial action as soon


as practicable
0-25

Probability 12 Kelas 1 A serious hazard requiring immediate remedial


action
0-25

Total 49 0 -30 31-60 61 - 100


Kelas 3 Kelas 2 Kelas 1

04/10/17 45
Score Frekuensi
50 Fatality Blindness

40-49 Permanent disability, amputation, Mutilation

30-39 Fracture, Dislocation, Laceration requiring stiches

20-29 Requires medical treatment (more than First Aid), severe strain, sprains, bruises,
burns.

10-19 Repeated first aid treatment, deep abrasions, burn degree 1

1-9 Once only first aid, minor scratch, minor bruises, dust in eye, slight abrasion,
small burn (level 1)

0 No injury

04/10/17 46
Score Frekuensi
25 Several employees several times a shift

20-24 One or two employees once per shift

15-19 2 or 3 times per week

10-14 Once per month

5-9 Every few months

1-4 Once or twice a year

0 never
04/10/17 47
Score Frekuensi
25 Certainty

15-24 Significant chance

10-14 Possible

5-9 Possible but very unlike

1-4 Extremely unlike

04/10/17 48
RISK ASSESSMENT CALCULATOR

04/10/17 49
Diagram Alir Penilaian Risiko

Identifikasi

Evaluasi
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Tahap Identifikasi Bahaya terdiri dari 3


kegiatan,yaitu:
Pengenalan Kegiatan adalah tahapan menemukan, mengenali
dan mendeskripsikan tahapan kegiatan dari suatu pekerjaan
yang dilakukan oleh suatu unit yang menghasilkan atau
mendukung produk atau jasa.
Pengenalan Bahaya adalah tahapan untuk menemukan,
mengenali, dan mendeskripsikan potensi bahaya yang
terdapat dalam setiap tahapan kegiatan atau pekerjaan.
Baik yang muncul dari mesin, alat dan bahan; lingkungan
kerja; cara kerja; sifat pekerjaan dan proses produksi.
Validasi daftar Bahaya adalah tahapan memasukan setiap
sumber bahaya dalam suatu daftar bahaya.

51
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Apa yang harus diketahui? Bagaimana mendapatkan informasi?

Dimana pekerjaan dilakukan? Denah lokasi pekerjaan/lay out

Siapa yang melakukan Data pekerja, Observasi


pekerjaan?
Peralatan dan bahan yang Daftar alat dan bahan yang
digunakan? digunakan, LDKB dll
Bagaimana urutan pekerjaan? Diagram alir/Instruksi Kerja
Tindakan kendali yang telah Laporan kecelakaan /PAK
ada?
Apakah ada peraturan terkait Peraturan Perundang-undangan,
yang mengatur? Standar, dan Pedoman

Wawancara, Inspeksi, Audit dll


52
PELAKSANAAN PENILAIAN RISIKO

LANGKAH 1 : Tentukan Tim Anda (min 3 orang) dan


Pilih Ketua Kelompok
LANGKAH 2: Tentukan unit kerja yang akan dinilai,
kemudian bagilah kedalam sub
pekerjaan/kegiatan (min 3 sub kegiatan)
LANGKAH 3: Tentukan Bahan/Alat/Lingkungan Kerja
yang terlibat dalam setiap sub kegiatan
(min. 3 bahan/alat/pesawat)
LANGKAH 4: Tentukan Akibat (kecelakaan kerja/PAK)
yang mungkin muncul dari setiap
bahan/alat/lingkungan kerja yang terlibat

53
Form Identifikasi Bahaya
Unit Kerja : Tanggal :
Pekerjaan Utama: Penilai :

Tahapan Kegiatan Akibat Kecelakaan dan


No Potensi Bahaya
Utama Penyakit Akibat Kerja
1 2 3 4

54
Formulir Identifikasi Bahaya
(Form-1)
Unit : Bengkel/Workshop
Maintenance
No Kegiatan Utama Potensi Bahaya Akibat Kecelakaan/PAK
Pekerjaan : Pengelasan
1 2 3 4
1 Persiapan Alat dan Uap C2H2 Keracunan kronik
Bahan Kebakaran/Peledakan
Botol Baja Cedera/Luka Memar
Material besi Cedera/Luka Memar
Panas Dehidrasi/Heat Stress

2 Pengelasan Uap C2H2 Keracunan


Kebakaran/Peledakan
Botol Baja Cedera/Luka Memar
Partikel Gram Gangguan pernafasan & mata

Panas Dehidrasi/Heat Stress

Kilatan Sinar/Sparks Fotokeratitis


3 Penyelesaian Uap C2H2 Keracunan
Pekerjaan Kebakaran/Peledakan
Botol Baja Cedera/Luka Memar
Panas Dehidrasi/Heat Stress
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Evaluasi risiko
pada dasarnya adalah melakukan
pengukuran. Pengukuran dalam pedoman
ini dilakukan dengan metode semi-
kuantitatif, yaitu dengan menilai seberapa
besar Peluang dan Konsekuensi apabila
suatu risiko benar-benar terjadi.

56
LANGKAH 5: Lakukan pemeriksaan lapangan
a. Apakah terdapat sumber bahaya di area kerja?
b. Bagaimana pemaparannya?
c. Berapa orang yang terpapar dan berapa lama?
d. Apakah tindakan pengendalian yang telah ada?
LANGKAH 6: Lakukan Pengukuran terhadap
Peluang dan Konsekuensi
LANGKAH 7: Hitunglah Tingkat Risiko

57
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

TABEL 1: PELUANG
Skala Sifat
Rutin Non Rutin
1 Secara teori bisa terjadi, tetapi belum Secara teori bisa terjadi, tetapi yakin tidak
pernah mengalami atau pernah akan terjadi selama pekerjaan
mendengar terjadi. berlangsung
2 Pernah terjadi sekali pada suatu waktu Bisa terjadi, tetapi sangat kecil
yang tidak diketahui dengan pasti kemungkinan akan terjadi sekali selama
pekerjaan berlangsung
3 Pernah terjadi dalam waktu 5 (lima) Bisa terjadi paling banyak 1 kali selama
tahun terakhir pekerjaan berlangsung
4 Pernah terjadi dalam masa 3 (tiga) Bisa terjadi 2-3 kali selama pekerjaan
tahun terakhir berlangsung
5 Pernah terjadi dalam masa 1 (satu) Bisa terjadi lebih dari 3 kali selama
tahun terakhir pekerjaan berlangsung
58
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Pengukuran peluang:
Penentuan skala peluang dengan melihat jenis
kegiatan, yaitu:
kegiatan operasional rutin yang berulang setiap waktu atau dengan
hasil kegiatan yang sama atau hampir sama, atau
kegiatan operasional non-rutin yang tidak berulang yang dilakukan
untuk masa tertentu dengan hasil kegiatan yang tidak-sama.
Jika suatu sumber risiko dinilai mempunyai skala
peluang berbeda, maka yang digunakan adalah
skala peluang yang paling tinggi.
Penentuan peluang kejadian dilakukan
menggunakan Tabel-1.

59
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

TABEL 2: KONSEKUENSI

Skala Sub Konsekuensi


Manusia Pendapatan Kerusakan Lingkungan Gangguan Usaha
Aset
1 Tindakan < 5% < 5% nilai aset < BML <5% < 2 X 24 jam
P3K
2 Perawatan 5-15% 5-15% nilai Dapat pulih dengan 5-15% > 2 X 24
medis aset sendirinya < setahun jam
3 Cacat 15-30% 15-30% nilai Dapat dipulihkan dengan 15-30% > 2 X 24
permanen 1 aset intervensi manusia dalam jam
orang waktu <12 bulan
4 Kematian 1 30-50% 30-50% nilai Dapat dipulihkan dengan 30-50% > 2 X 24
orang; cacat aset intervensi manusia dalam jam
permanen > 1 waktu lama >12 bulan
orang
5 Kematian > 1 >50% >50% nilai aset Tidak dapat dipulihkan >50% > 2 X 24
orang dengan cara apapun. jam 60
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Pengukuran konsekuensi:
Skala Konsekuensi ditentukan berdasarkan
penjumlahan terhadap 5 (lima) sub konsekuensi
yaitu dampak terhadap manusia, Pendapatan,
Kerusakan Aset, dan Lingkungan serta Gangguan
Usaha,.
Jika suatu sumber risiko dinilai mempunyai skala
konsekuensi berbeda, maka yang digunakan
adalah skala konsekuensi yang paling tinggi;
Untuk skala sub konsekuensi pendapatan dan
kerusakan aset mengikuti skala manusia, apabila
belum ditetapkan nilai dari suatu unit kerja oleh
pengurus;
Penentuan skala konsekuensi dilakukan
menggunakan Tabel-2.

61
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

R = P X (K1+K2+K3+K4+K5)
Rating Skala Keterangan
A 5-19 Risiko dapat diterima, langkah
pengendalian dinilai efektif
B 20 39 Risiko belum dapat diterima, perlu
tindakan pengendalian
C 40 69 Risiko tidak dapat diterima, harus
tindakan pengendalian
D 70 99 Risiko sangat tidak dapat diterima,
harus tindakan pengendalian segera
E 100- 125 Risiko amat sangat tidak dapat
diterima, harus dilakukan tindakan
pengendalian segera
62
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Langkah penetapan risiko dengan cara:


Mengumpulkan semua rating risiko yang
didapatkan (A, B, C, D dan E);
Jika hanya terdapat rating A, B, dan C
ditetapkan dengan memilih yang terbanyak
yaitu C;
Jika terdapat rating D dan E, ditetapkan
dengan memilih yang terburuk, yaitu E

63
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Eliminasi

Substitusi

Rekayasa Teknis

Rekayasa Administratif

Alat Pelindung Diri

64
LANGKAH 8: Lakukan Pengendalian
Berdasarkan Rating Risiko
(A. B, C, D atau E)
LANGKAH 9: Memantau dan
Mendokumentasikan setiap
penilaian dan perubahan
risiko
LANGKAH 10: Kaji ulang Risiko

65
TABEL 1: PELUANG TABEL 2: KONSEKUENSI
Skala Sifat Skala Sub Konsekuensi
Rutin Non Rutin Manusia Pendapa Aset Lingkungan Gangguan
tan Usaha
1 Secara teori bisa terjadi, tetapi Secara teori bisa terjadi, tetapi
belum pernah mengalami atau yakin tidak akan terjadi selama 1 Tindakan < 5% < 5% nilai < BML <5% < 2 X 24
pernah mendengar terjadi. pekerjaan berlangsung P3K aset jam

2 Perawata 5-15% 5-15% nilai Dapat pulih dengan 5-15% > 2 X


2 Pernah terjadi sekali pada suatu Bisa terjadi, tetapi sangat kecil
n medis aset sendirinya < 24 jam
waktu yang tidak diketahui kemungkinan akan terjadi sekali
setahun
dengan pasti selama pekerjaan berlangsung
3 Cacat 15-30% 15-30% Dapat dipulihkan 15-30% > 2 X
3 Pernah terjadi dalam waktu 5 Bisa terjadi paling banyak 1 kali permanen nilai aset dengan intervensi 24 jam
(lima) tahun terakhir selama pekerjaan berlangsung 1 orang manusia dalam
waktu <12 bulan
4 Pernah terjadi dalam masa 3 Bisa terjadi 2-3 kali selama
(tiga) tahun terakhir pekerjaan berlangsung 4 Kematian 30-50% 30-50% Dapat dipulihkan 30-50% > 2 X
1 orang; nilai aset dengan intervensi 24 jam
5 Pernah terjadi dalam masa 1 Bisa terjadi lebih dari 3 kali cacat manusia dalam
(satu) tahun terakhir selama pekerjaan berlangsung permanen waktu lama >12
> 1 orang bulan

5 Kematian >50% >50% nilai Tidak dapat >50% > 2 X


> 1 orang aset dipulihkan dengan 24 jam
Rating Skala cara apapun.
A 5-19

B 20 39

C 40 69 R = P X (K1+K2+K3+K4+K5)
D 70 99

E 100- 125
Formulir Penilaian Risiko
Unit Kerja : Tanggal :
Pekerjaan
No
Tahapan :Potensi Bahaya Akibat KecelakaanPenilai
dan
Kendali
: Risiko Skala
Rating
Kegiatan Penyakit Akibat Kerja Pelu Kons Risiko
ang ek

1 2 3 4 5 6 7 8 9

67
Risiko
Pokok Potensi Akibat Kecelakaan dan Rating
No Kendali Peluang Konse Skala
Kegiatan Bahaya Penyakit Akibat Kerja k Risiko

1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Persiapan Alat Pestisida Keracunan Akut/kronik Sarung tangan 3 17 51 C
dan Bahan
Sprayer Cedera/Luka Memar Sepatu Boot 2 5 10 A

Ember Cedera/Luka Memar Sepatu Boot 3 5 15 A

2 Formulasi Pestisida Keracunan Akut/kronik Sarung tangan, 4 17 68 C


Pestisida Stik Pengaduk
Pencemaran ke lingkungan 5 8 40 C

Ergonomis Gangguan Tulang Belakang 5 10 50 C

3 Penyemprotan Pestisida Keracunan Akut/kronik Sarung tangan 5 17 85 D


pestisida
Ular/Binatang Buas Keracunan Akut Sepatu boot 2 17 34 B

Panas Dehidrasi/Heat Stress Pakaian Kerja 5 10 50 C

4 Penyelesaian Pestisida Keracunan Akut/kronik Sarung tangan 3 8 24 B


Pekerjaan
Sprayer Cedera/Luka Memar Sepatu Boot 2 5 10 A

68
Ember Cedera/Luka Memar Sepatu Boot 3 5 15 A
PENUTUP
Penilaian Resiko berguna untuk
meminimalisasi kemungkinan timbulnya
kerugian
Kuantifikasi risiko akan memudahkan
dalam penafsiran biaya kerugian akibat
suatu kejadian atau kecelakaan
Dapat memberikan tolok ukur cost yang
dapat ditekan.

04/10/17 69
TERIMA KASIH

Dr. Agus Triyono,S.Si, M.Kes Kementerian Ketenagakerjaan R.I

Phone : 021.4246335 Mobile : 081511144420


Email : agustriyono2000@yahoo.com
70
SHORT CURICULUM VITAE
Nama : Dr. Agus Triyono, S.Si, M.Kes
Instansi : Kasubdit Pengembangan SDM K3 - Direktorat Bina K3
Kementerian Ketenagakerjaan
HP 081511144420
Email : agustriyono2000@yahoo.com
Pendidikan K3:
1. Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia
2. S-2 Kesehatan dan Keselamatan Kerja UGM
3. Improvement of Industrial Safety & Health - Japan
4. Safety Officer Singapore
5. OSH on SMEs Philipina
6. Ahli K3
7. Pengawas Ketenagakerjaan
8. Operator Radiografi
9. Ahli Radiografi
10. Instrumentasi Nuklir
11. OHSAS 18001
12. Social Acountability Manajemen System 8000
13. Energy Efisiency
14. Assessor Kompetensi
15. Assessor Licensi
71 Ergonomi/Agust.Doc
16. Lead Auditor OHSAS 18001
Pengalaman Kerja
Dosen K3 pada :
1. Universitas Indonesia - Jakarta
2. Universitas Indonusa Esa Unggul - Jakarta
3. Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Jakarta
4. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKIM) Jakarta
5. STIE Lembaga Administrasi Negara Jakarta
6. Magister Manajemen Kesehatan Univ Muhamadiyah Jakarta.

Organisasi K3
1. Deputy Sekjen Assosiasi Hiperkes dan KK Pusat Jakarta (2006-2009)
2. Deputy Sekjen Assosiasi Profesi dan Keahlian Higiene Industri Pusat
Jakarta.
3. Deputy Manajer Mutu Laboratorium K3 Pusat K3 Jakarta
4. Kepala Sub Bagian Program & Anggaran Pusat K3 Jakarta
5. Kepala Bagian Perlengkapan Biro Umum Sekretariat Jenderal.
6. Kepala Subdit Pengembangan SDM K3 Direktorat Bina K3

KK/Agust.Doc 72

Anda mungkin juga menyukai