Agus Triyono
04/10/17 10
Potensi Bahaya Kerja
MANUSIA
MANUSIA
PROSES
BAHAN
ALAT MESIN
BAHAN
04/10/17 11
SAFETY HAZARD IDENTIFICATION
1. Bidang Kebakaran :
Kebakaran timbul karena perpaduan
3 unsur yaitu Oksigen (O2), Bahan Mudah
Terbakar dan Panas.
2. Bidang Mekanik :
Mesin-mesin, alat angkat dan angkut
(crane). Kecelakaan dapat terjadi karena
roda-roda berputar, terjatuhnya barang
yang diangkut atau terputusnya tali alat
angkat/angkut.
KK/Agust.Doc 12
3. Bidang Listrik :
KK yang berhubungan dengan listrik.
Kecelakaan dapat terjadi karena akibat
tersentuh aliran listrik atau hubungan
pendek yang mengakibatkan kebakaran.
4. Bidang Uap dan Bejana Tekan :
Kecelakaan kerja dapat terjadi akibat
peledakan atau bocornya pesawat uap atau
bejana tekan.
5. Bidang Konstruksi Bangunan dan Lift :
Kecelakaan kerja dapat terjadi akibat robohnya
bangunan, kebakaran gedung bertingkat dll.
KK/Agust.Doc 13
IDENTIFIKASI BAHAYA
Tahap pertama dalam kegiatan manajemen risiko
dimana kita melakukan identifikasi bahaya yang
terdapat dalam suatu kegiatan atau proses :
Ada tiga pertanyaan yang dapat dipakai sebagai
panduan
BAHAN / MATERIAL
ALAT/MESIN
METODE KERJA
LINGKUNGAN KERJA
FAKTOR-FAKTOR
FAKTOR-FAKTOR ANCAMAN
ANCAMAN
RESIKO
RESIKO KECELAKAAN
KECELAKAAN KERJA
KERJA &
&
PAK
PAK
TENAGA
KERJA
PAK Kec. Kerja
KESEHATAN KESELAMATAN
APD
APM/APD PROSES
BAHAN ALAT
POLUSI
Pengendalian LINGKUNGAN Kerja
NAB
IDENTIFIKASI BAHAYA
Target yang mungkin terkena/terpengaruh sumber
bahaya :
Manusia
Produk
Peralatan/fasilitas
Lingkungan
Proses
Reputasi
Lainnya??
TEHNIK IDENTIFIKASI BAHAYA
Inspeksi
Pemantauan/survey
Audit
Kuesioner
Data-data statistik
SIAPA YANG MELAKUKAN
PENILAIAN BAHAYA
3 REKAYASA/
ENGINEERING
PENGENDALIAN
4 ADMINISTRATIF
5 APD
Hirarki Pengendalian Risiko K3
Eliminasi
Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya
Substitusi
Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk
pasta
Proses menyapu diganti dengan vakum
Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen
Proses pengecatan spray diganti dengan
pencelupan
Rekayasa Teknik
Pemasangan alat pelindung mesin (machine
guarding)
Pemasangan general dan local ventilation
Pemasangan alat sensor otomatis
Hirarki Pengendalian Risiko K3
Pengendalian Administratif
Pemisahan lokasi
Pergantian shift kerja
Pembentukan sistem kerja
Pelatihan karyawan
Alat Pelindung Diri
Helmet
Safety Shoes
Ear plug/muff
Safety goggles
TEKNIK IDENTIFIKASI
RESIKO
04/10/17 27
Teknik Identifikasi Resiko
1. Identifikasi Awal
2. Daftar Periksa
3. Job Hazard Analysis (JHA) ; Job Safety
Analysis (JSA)
4. Failure Mode Effect Analysis ( FMEA)
5. Hazard Operability Study ( HAZOP)
04/10/17 28
1. Identifikasi Awal
Penyebab Resiko yg Langkah
Mungkin Pencegahan
04/10/17 29
2. Daftar Periksa
04/10/17 32
HAZOP ( Hazard Operability Study)
Berguna untuk identifikasi rangkaian
proses
Alat bantu analisis menggunakan
Guide Words/ Kata-kata petunjuk sbb:
1. More
2. None
3. Less of
4. Part of
5. More than
6. Other than
04/10/17 33
Pelaku HAZOP
Manajer Plant
Pengawas Proses
Plant engineer
Manajer Perlengkapan
Ahli B3 /K3
Konsultan Hazop
04/10/17 34
Tahap Perencanaan Instalasi
Proses
Sebelum dioperasikan proses
instalasi
Adanya perubahan dalam
instalasi
Untuk tujuan Pemeliharaan
Akan dihentikan Proses
04/10/17 35
KUALITATIF DAN KUANTITATIF
KUANTITATIF
R = Konsekuensi x Frekuensi
(How big is the impact x How often)
04/10/17 36
ESTIMASI RESIKO SECARA KUALITATIF
N
o
1HR
iga
n
k
hR lu
k s ak
b
K
O
e b
r
N
e
a
S
r
t
,
E
aK
t
,U
h
E
m
i
l
a
N
e
n
S
I
n
gi
n
hg
aa
l
r
t,
S
/e
b
ur
i
n
l
ag
)
F
R
k
a
l
iE
tK
eU
r
j
aE
dN
S
i
(I1
-
2ka
li
2M
edmL
iu b
k
ee
usn
k a
eda
mb
u han me
lm
abu
at
uh
k
(
3a
n
-
5S
)at
u
-du
akal
ip
ert
ah
un
3L
o b
t
i
nugla n,
i
wLpuekrlaum
pe r s
railn
u k
P3k,l
k
et
r
ub
si
a
a
ky
a
a
nJar
a
ngd
an ham
pert
i
da
k
tenancbiapeahterjdi
Estimasi Tingkat Resiko
K
O
NS
E
K
UE
N
SI F
R
E
H H HK
U
EN
S
I R
E
S
IK
O
H
H M
L H
M
M
M M
L M
M
L L L
04/10/17 38
Estimasi Tingkat Keparahan
No Tingkat KONDISI
Keparahan
1 Fatal (Sangat Kematian > 1 orang, gangguan
Besar) proses produksi, Proses macet
total
2 Serius Kehilangan salah satu bagian
tubuh, cacat permanen
3 Cukup Serius Perawatan rumah sakit > 3 hari
4 Ringan Lecet, tergores, P3K.
04/10/17 39
04/10/17 40
ALARA RISK CALCULATOR
A B C D E
1 2 4 7 11
1
3 5 8 12 16
2
6 9 13 17 20
3
10 14 18 21 23
4
15 19 22 24 25
5
2 Luka Parah
3 Hilang waktu kerja rata-rata > 3 hari
4 Luka Ringan
5 Perawatan Ringan ( Betadin)
04/10/17 42
Tingkat Keseringan (Frekuensi)
Huruf Frekuensi
A Sering sekali
B Pernah terjadi
C Bisa Terjadi
D Kemungkinan Kecil terjadi
E Tidak mungkin terjadi
04/10/17 43
TINGKAT RESIKO
TINGGI : NILAI 1 - 6
SEDANG : NILAI 7 - 15
RENDAH : NILAI 16 - 25
04/10/17 44
Severity 25 Kelas 3 A minor hazard within an acceptable level of risk.
Remedial action only when it does not disrupt
0-50
operations
04/10/17 45
Score Frekuensi
50 Fatality Blindness
20-29 Requires medical treatment (more than First Aid), severe strain, sprains, bruises,
burns.
1-9 Once only first aid, minor scratch, minor bruises, dust in eye, slight abrasion,
small burn (level 1)
0 No injury
04/10/17 46
Score Frekuensi
25 Several employees several times a shift
0 never
04/10/17 47
Score Frekuensi
25 Certainty
10-14 Possible
04/10/17 48
RISK ASSESSMENT CALCULATOR
04/10/17 49
Diagram Alir Penilaian Risiko
Identifikasi
Evaluasi
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko
51
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko
53
Form Identifikasi Bahaya
Unit Kerja : Tanggal :
Pekerjaan Utama: Penilai :
54
Formulir Identifikasi Bahaya
(Form-1)
Unit : Bengkel/Workshop
Maintenance
No Kegiatan Utama Potensi Bahaya Akibat Kecelakaan/PAK
Pekerjaan : Pengelasan
1 2 3 4
1 Persiapan Alat dan Uap C2H2 Keracunan kronik
Bahan Kebakaran/Peledakan
Botol Baja Cedera/Luka Memar
Material besi Cedera/Luka Memar
Panas Dehidrasi/Heat Stress
Evaluasi risiko
pada dasarnya adalah melakukan
pengukuran. Pengukuran dalam pedoman
ini dilakukan dengan metode semi-
kuantitatif, yaitu dengan menilai seberapa
besar Peluang dan Konsekuensi apabila
suatu risiko benar-benar terjadi.
56
LANGKAH 5: Lakukan pemeriksaan lapangan
a. Apakah terdapat sumber bahaya di area kerja?
b. Bagaimana pemaparannya?
c. Berapa orang yang terpapar dan berapa lama?
d. Apakah tindakan pengendalian yang telah ada?
LANGKAH 6: Lakukan Pengukuran terhadap
Peluang dan Konsekuensi
LANGKAH 7: Hitunglah Tingkat Risiko
57
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko
TABEL 1: PELUANG
Skala Sifat
Rutin Non Rutin
1 Secara teori bisa terjadi, tetapi belum Secara teori bisa terjadi, tetapi yakin tidak
pernah mengalami atau pernah akan terjadi selama pekerjaan
mendengar terjadi. berlangsung
2 Pernah terjadi sekali pada suatu waktu Bisa terjadi, tetapi sangat kecil
yang tidak diketahui dengan pasti kemungkinan akan terjadi sekali selama
pekerjaan berlangsung
3 Pernah terjadi dalam waktu 5 (lima) Bisa terjadi paling banyak 1 kali selama
tahun terakhir pekerjaan berlangsung
4 Pernah terjadi dalam masa 3 (tiga) Bisa terjadi 2-3 kali selama pekerjaan
tahun terakhir berlangsung
5 Pernah terjadi dalam masa 1 (satu) Bisa terjadi lebih dari 3 kali selama
tahun terakhir pekerjaan berlangsung
58
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko
Pengukuran peluang:
Penentuan skala peluang dengan melihat jenis
kegiatan, yaitu:
kegiatan operasional rutin yang berulang setiap waktu atau dengan
hasil kegiatan yang sama atau hampir sama, atau
kegiatan operasional non-rutin yang tidak berulang yang dilakukan
untuk masa tertentu dengan hasil kegiatan yang tidak-sama.
Jika suatu sumber risiko dinilai mempunyai skala
peluang berbeda, maka yang digunakan adalah
skala peluang yang paling tinggi.
Penentuan peluang kejadian dilakukan
menggunakan Tabel-1.
59
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko
TABEL 2: KONSEKUENSI
Pengukuran konsekuensi:
Skala Konsekuensi ditentukan berdasarkan
penjumlahan terhadap 5 (lima) sub konsekuensi
yaitu dampak terhadap manusia, Pendapatan,
Kerusakan Aset, dan Lingkungan serta Gangguan
Usaha,.
Jika suatu sumber risiko dinilai mempunyai skala
konsekuensi berbeda, maka yang digunakan
adalah skala konsekuensi yang paling tinggi;
Untuk skala sub konsekuensi pendapatan dan
kerusakan aset mengikuti skala manusia, apabila
belum ditetapkan nilai dari suatu unit kerja oleh
pengurus;
Penentuan skala konsekuensi dilakukan
menggunakan Tabel-2.
61
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko
R = P X (K1+K2+K3+K4+K5)
Rating Skala Keterangan
A 5-19 Risiko dapat diterima, langkah
pengendalian dinilai efektif
B 20 39 Risiko belum dapat diterima, perlu
tindakan pengendalian
C 40 69 Risiko tidak dapat diterima, harus
tindakan pengendalian
D 70 99 Risiko sangat tidak dapat diterima,
harus tindakan pengendalian segera
E 100- 125 Risiko amat sangat tidak dapat
diterima, harus dilakukan tindakan
pengendalian segera
62
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko
63
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko
Eliminasi
Substitusi
Rekayasa Teknis
Rekayasa Administratif
64
LANGKAH 8: Lakukan Pengendalian
Berdasarkan Rating Risiko
(A. B, C, D atau E)
LANGKAH 9: Memantau dan
Mendokumentasikan setiap
penilaian dan perubahan
risiko
LANGKAH 10: Kaji ulang Risiko
65
TABEL 1: PELUANG TABEL 2: KONSEKUENSI
Skala Sifat Skala Sub Konsekuensi
Rutin Non Rutin Manusia Pendapa Aset Lingkungan Gangguan
tan Usaha
1 Secara teori bisa terjadi, tetapi Secara teori bisa terjadi, tetapi
belum pernah mengalami atau yakin tidak akan terjadi selama 1 Tindakan < 5% < 5% nilai < BML <5% < 2 X 24
pernah mendengar terjadi. pekerjaan berlangsung P3K aset jam
B 20 39
C 40 69 R = P X (K1+K2+K3+K4+K5)
D 70 99
E 100- 125
Formulir Penilaian Risiko
Unit Kerja : Tanggal :
Pekerjaan
No
Tahapan :Potensi Bahaya Akibat KecelakaanPenilai
dan
Kendali
: Risiko Skala
Rating
Kegiatan Penyakit Akibat Kerja Pelu Kons Risiko
ang ek
1 2 3 4 5 6 7 8 9
67
Risiko
Pokok Potensi Akibat Kecelakaan dan Rating
No Kendali Peluang Konse Skala
Kegiatan Bahaya Penyakit Akibat Kerja k Risiko
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Persiapan Alat Pestisida Keracunan Akut/kronik Sarung tangan 3 17 51 C
dan Bahan
Sprayer Cedera/Luka Memar Sepatu Boot 2 5 10 A
68
Ember Cedera/Luka Memar Sepatu Boot 3 5 15 A
PENUTUP
Penilaian Resiko berguna untuk
meminimalisasi kemungkinan timbulnya
kerugian
Kuantifikasi risiko akan memudahkan
dalam penafsiran biaya kerugian akibat
suatu kejadian atau kecelakaan
Dapat memberikan tolok ukur cost yang
dapat ditekan.
04/10/17 69
TERIMA KASIH
Organisasi K3
1. Deputy Sekjen Assosiasi Hiperkes dan KK Pusat Jakarta (2006-2009)
2. Deputy Sekjen Assosiasi Profesi dan Keahlian Higiene Industri Pusat
Jakarta.
3. Deputy Manajer Mutu Laboratorium K3 Pusat K3 Jakarta
4. Kepala Sub Bagian Program & Anggaran Pusat K3 Jakarta
5. Kepala Bagian Perlengkapan Biro Umum Sekretariat Jenderal.
6. Kepala Subdit Pengembangan SDM K3 Direktorat Bina K3
KK/Agust.Doc 72