RINITIS ALERGI
Allergic Sallute
Allergic Crease
Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan sitologi hidung
IgE total .
Tes kulit
Tes provokasi
Immunoassay
Penatalaksanaan
Non farmakoterapi
Menghindari faktor alergen
Farmakoterapi
Antihistamin
Kortikosteroid
Dekongestan
Antikolinergik
Imunoterapi
Operatif
KOMPLIKASI
Polip hidung
Otitis media efusi yang sering residif, terutama pada anak-
anak.
Sinusitis paranasal.
PROGNOSIS
Sebagian besar pasien dapat hidup normal.
Hanya pasien yang mendapat imunoterapi alergen spesifik
yang dapat sembuh dari penyakitnya dan banyak juga
pasien yang melakukan pengobatan simtomatik saja
secara intermiten dengan baik.
Rinitis alergi mungkin dapat timbul kembali dalam 2-3
tahun setelah pemberhentian imunoterapi.
Diagnosa Banding
Rinitis non alergi
Rinitis Vasomotor
Rinitis Medikamentosa
BAB IV
PENUTUP
Rinitis alergi : penyakit inflamasi pada mukosa hidung
dimediasi IgE terhadap allergen, gejala bersin-bersin,
rinore, rasa gatal dan tersumbat.
Rinitis alergi: genetik dan lingkungan yaitu allergen
(Alergen inhalan, alergen ingestan, alergen injektan,
alergen kontaktan)
Riwayat Alergi :
Pasien mengaku tidak memiliki riwayat alergi makanan,
obat-obatan, serta tidak pernah meler dan bersin-bersin
saat terkena debu atau dingin.
Riwayat Pengobatan :
Pasien belum pernah mencoba mengobati keluhan yang
dirasakannya.