Radiologi
1
CEDERA KEPALA
2
LESI INTRAKRANIAL
6
7
c) Kontusi dan hematoma intraserebral.
8
9
FRAKTUR CRANIUM
10
11
b) Diastase
Fraktur yang terjadi pada sutura, sehingga
terjadi pemisahan sutura cranial. Fraktur ini
sering terjadi pada anak dibawah usia 3
tahun
12
c. Fraktur Comminuted
Fraktur dengan dua atau lebih fragmen
fraktur.
13
d) Depressed
Fraktur depressed diartikan sebagai fraktur
dengan tabula eksterna pada satu atau lebih
tepi fraktur terletak dibawah level anatomic
normal dari tabula interna tulang tengkorak
sekitarnya yang masih utuh.
14
15
TRAUMA THORAKS
16
1. FRAKTUR IGA, STERNUM
DAN SKAPULA
17
2. PNEUMOTHORAKS
18
2. PNEUMOTHORAKS
19
3. HIDROTHORAKS
20
4.
HEMOPNEUMOTHORAKS
21
. TENSION
PNEUMOTHORAKS
22
5. TENSION
PNEUMOTHORAKS
23
ABDOMEN
24
Peritonitis
Pada peritonitis dilakukan foto polos
abdomen 3 posisi, yaitu :
1. Tiduran telentang ( supine ), sinar dari arah
vertikal dengan proyeksi anteroposterior
( AP ).
2. Duduk atau setengah duduk atau berdiri
kalau memungkinkan, dengan sinar
horizontal proyeksi AP.
3. Tiduran miring ke kiri (left lateral decubitus =
LLD), dengan sinar horizontal, proyeksi AP.
25
Peritonitis
Pada dugaan perforasi apakah karena ulkus peptikum,
pecahnya usus buntu atau karena sebab lain, tanda utama
radiologi adalah
1.Posisi tiduran, didapatkan preperitonial fat menghilang,
psoas line menghilang, dan kekaburan pada cavum
abdomen.
2.Posisi duduk atau berdiri, didapatkan free air
subdiafragma berbentuk bulan sabit (semilunair shadow).
3.Posisi LLD, didapatkan free air intra peritonial pada
daerah perut yang paling tinggi. Letaknya antara hati
dengan dinding abdomen atau antara pelvis dengan
dinding abdomen.
26
Peritonitis
27
ILEUS
1. Posisi terlentang (supine). Gambaran yang diperoleh
yaitu pelebaran usus di proksimal daerah obstruksi,
penebalan dinding usus, gambaran seperti duri ikan
(Herring Bone Appearance). Gambaran ini didapat dari
pengumpulan gas dalam lumen usus yang melebar.
2. Posisi setengah duduk atau berdiri. Gambaran
radiologis didapatkan adanya air fluid level dan step
ladder appearance.
3. Posisi LLD, untuk melihat air fluid level dan
kemungkinan perforasi usus. Dari air fluid level dapat
diduga gangguan pasase usus. Bila air fluid level
pendek berarti ada ileus letak tinggi, sedangkan jika
panjang-panjang kemungkinan gangguan di kolon.
Gambaran yang diperoleh28 adalah adanya udara bebas
Ileus Obstruktif Letak Tinggi
29
Ileus Obstruktif Letak
Rendah
30
Ileus Paralitik
31
TRAUMA EKSTREMITAS
1. Fraktur Bennett
Fraktur ini disebabkan oleh abduksi ibu jari yang
dipaksaan dan tamak sebagai fraktur oblik yang
mengenai permukaan artikulasi proksimal pada
tulang metakarpal I
32
2. Fraktur plato tibia
Kebanyakan fraktur ini mengenai bagian plat tibia
lateral. Mekanisme cederanya kerana terpelintir,
kadang-kadang fraktur tidak terlihat jelas pada
proyeksi AP dan lateral yang standar.
33
4. Fraktur pergelangan kaki.
Fraktur ini disebabkan oleh cedera inversi atau
eversi, atau kombinasi kedua mekanisme tersebut
34
5. Fraktur Kalkaneus
Fraktur ini merupakan fraktur tulang tarsus yang
paling sering terjadi. Fraktur terjadi akibat jatuh
dari ketinggian dan biasanya bilateral
35
6. Fraktur Colles
36
37
7.Fraktur
FrakturiniSmith
biasanya akibat terjatuh pada
punggung tangan atau pukulan keras secara
langsung pada punggung tangan. Fragmen distal
bergeser ke arah ventral dengan deviasi radius
tangan yag memberikan gambaran deformitas
garden spade
38
8. Fraktur Suprakondiler
Fraktur ini merupakan jenis fraktur siku yang
paling sering terjadi pada anak-anak berusia
antara 3 sampai 10 tahun.
39
9. Galeazzi
Fraktur ini akibat terjatuh dengan tangan
terentang dan lengan bawah dalam keadaan
pronasi, atau terjadi karena pukulan langsung
pada pergelangan tangan bagian dorsolateral.
Fraktur ini merupakan fraktur sepertiga distal
radius dengan dislokasi sendi radioulna distal
40
10. Fraktur Lisfranc
Fraktur ini biasanya terjadi sesudah jatuh dari
ketinggian atau saat menuruni tangga pesawat
terbang. Ligamentum lisfranc yang terletak antara
tulang kuneiform I dan basis tulang metatarsal II
terputus atau mengalami avulsi pada tempat
insersinya
41