Anda di halaman 1dari 17

PERENCANAAN PABRIK

PENGOLAHAN BIJI KOPI

Oleh:
Keompok 6
Cani Januar NIM 121710201079
Aulia Virda Verinta NIM
131710201055
Novitasari NIM 131710201057
Bintang Candra Jatmiko NIM
131710201063
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016
BAB 1. PENDAHULUAN
Perencanaan
Bisnis
Agroindustri
1. Potensi produk
Perencanaan perkebunan;
Pabrik Pengolahan 2. Pemenuhan bahan
baku;
Biji Kopi 3. Penyiapan
teknologi
1. Indonesia menjadi
Produsen Kopi
terbesar ke empat
2. Luas perkebunan
sebesar 1,26 juta
ha;
3. terbatasnya
industri
BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Bahan Baku

Bahan baku adalah barang yang dibuat menjadi


barang lain (Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,
1997);
Bahan baku merupakan bahan yang sebagian
besar membentuk produk setengah jadi (barang
jadi) atau menjadi wujud dari suatu produk yang
dapat ditelusuri ke produk tersebut (Kholmi dan
Yuningsih, 2009);
Berdasarkan beberapa definisi di atas bahan
baku dapat didefinisikan sebagai bahan yang
akan dibentuk menjadi produk lain yang
digunakan dalam proses produksi suatu
BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA

Analytical Hierarchy Process (AHP)

AHP merupakan metoda pengambilan keputusan yang


melibatkan sejumlah kriteria dan alternatif yang dipilih
berdasarkan pertimbangan semua kriteria terkait (Saaty,
2004);
BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA

Analytical Hierarchy Process (AHP)

Prinsip Pokok AHP


BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA

Tingkat
1 : Memilih komputer rumah
Fokus/Goal/Tujuan

Tingkat
2 :
home bisnis Pendidikan Hiburan Pribadi
Kriteria

Tingkat Ketersediaan
3 : Kapasitas Peranti Kapasitas
Harga Processor
memory Lunak Ekspansi
Sub Kriteria

Tingkat
4 : Komputer Komputer Komputer
Alternatif A B C
BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA

Layout Pabrik
Tata letak pabrik (plan layout) dapat didefinisikan
sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas
pabrik guna menunjang kelancaran proses
produksi;

Tujuan tata letak pabrik yaitu untuk


meminimalkan total biaya;
BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA

Jenis Layout Pabrik


1. Product layout
Tata letak mesin mesin atau pengaturan mesin maupun peralatan
produksi disusun berdasarkan urutan proses produksi;
2. Process layout
Tata letak penempatan mesin-mesin dan peralatan produksi yang
mempunyai fungsi sama dikelompokan ke dalam ruangan tertentu;
3. Fixed layout
Pengaturan material atau komponen produk akan tetap pada
posisinya, sedangkan fasilitas produksi seperti peralatan,
perkakas, mesin, dan pekerja yaag bergerak berpindah menuju
lokasi material tersebut;
4. Group Layout
layout kelompok dengan jalan menempatkan mesin-mesin dan
peralatan produksi dipisahkan tempatnya serta sekelompok mesin
yang membuat seperangkat komponen yang memerlukan
pemrosesan yang sama
BAB 3. PEMBAHASAN

3.1 Potensi Bahan Baku


Jenis kopi yang dijadikan untuk bahan baku yaitu kopi
robusta dan kopi arabika;
Supplier bahan baku: perkebunan kopi di Silo Jember,
perkebunan kopi Kalirejo Banyuwangi, dan perkebunan kopi
Dampit Malang.

3.2 Perencanaan Pemenuhan Bahan Baku


Terkait dengan Potensi yang Tersedia
Pemilihan Daerah Pemasok Kopi Glondong
supllier yang akan di seleksi yaitu supplier kopi glondong
dari Banyuangi, Kalisat dan Silo Jember, dan Dampit
Malang;
BAB 3. PEMBAHASAN

Kriteria Pemilihan Supplier


No. Kriteria Keterangan
1. Pengiriman On time dan late time
Spesifikasi bahan baku dan
2. Kualitas
konsistensi
Harga bahan baku (sangat mahal, di
atas harga pasar, sesuai harga
3. Biaya
pasar, di bawah harga pasar, dan
sangat murah)
4. Service Layanan pengadaan dan responsive
Hubungan
5. Keprofesionalan dan riwayat
Pemasok
Kapasitas produksi biji kopi
6. Kapasitas
glondong
BAB 3. PEMBAHASAN

3.3 Analisis Supplier

Analisis Harga Kopi Gelondong Supllier

Banyuwangi
kopi jenis arabika dijual dengan harga 7800/kg sedangkan untuk jenis
robusta dijual 4700/kg

Silo jember
kopi jenis robusta dijual dengan harga 4000/kg dan kopi jenis arabika dijual
dengan harga 7300/kg

Dampit malang
kopi jenis robusta dijual dengan harga 5500/kg

Harga Pasar
harga pasar jenis kopi arabika mencapai 7200/kg dan untuk jenis robusta
4600/kg
BAB 3. PEMBAHASAN

3.3 Analisis Supplier

Kapasitas Produksi Supplier


Banyuwangi
7992 ton/tahun
Silo jember
300 ton/tahun
Dampit malang
900 ton/tahun
BAB 3. PEMBAHASAN

Metode Pemilihan Supplier dengan AHP


Dalam pemilihan supplier untuk pemenuhan
baku metode yang digunakan yaitu metode
AHP (Analytical Hierarchy Process). Metode ini
akan membantu perusahaan dalam
melakukan penilaian kinerja dan penyeleksian
terhadap supplier, sehingga perusahaan dapat
memilih dan mendapatkan supplier yang tepat
dan terbaik. Dalam metode AHP (Analytical
Hierarchy Process) supplier potensial
dievaluasi berdasarkan kriteria yang sudah
ditetapkan sebelumnya.
BAB 3. PEMBAHASAN

Metode Pemilihan Supplier dengan AHP

Hasil analisis supplier berdasarkan metode


AHP
BAB 3. PEMBAHASAN

Metode Pemilihan Supplier dengan AHP

Grafik bobot setiap criteria pemilihan


supplier
BAB 3. PEMBAHASAN
3.4 Penyiapan
Teknologi

Jenis Mesin dan Kapasitas Produksi Mesin


N Jenis Nama Kapasitas
Fungsi
o Proses Mesin Produksi
50 kg - 1 ton per
1 Pulping Pulper mesin pengupas kulit kopi jam
menghilangkan sisa lendir
Mesin hasil fermentasi yang
2 Pencucian 500 kg/jam
Pencucian masih tersisa di kulit
tanduk
Pengering 750 kg atau 1500
Mesin
3 an Pengeringan kopi kg per batch (1
Dryer
Mekanis batch=25 jam)
Pengupas
Mesin Pemisahan biji kopi
4 an kulit 100-200 kg/jam
Huller dengan kulit tanduk
BAB 3. PEMBAHASAN
3.4 Penyiapan
Teknologi

Tata Letak atau Lay Out

Anda mungkin juga menyukai