PENDAHULUAN
1
jam untuk 2 kg singkong. Selain tidak efesien terhadap waktu, proses
penggirasan secara manual ini menghasilkan irisan yang tidak sama ukuran
ketebalanya. Kekurangan yang lain dari proses manual yaitu akan
menyebabkan kecelakaan kerja, yaitu teririsnya jari tangan pengiris akibat
kelelaian. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu di rancang alat penggiris
singkong secara mekanis.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum antara lain adalah:
1. Mengamati komponen penyususn alat dan mesin
2. Mengetahui fungsi komponen penyusun
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Rancang bangun sangat berkaitan dengan perancangan sistem yang
merupakan satu kesatuan untuk merancang dan membangun sebuah aplikasi.
Roger (2011), perancangan sistem adalah penetuan proses dan data yang
diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis computer, rancangan dapat
menyeratkan spesifikasi jenis peralatan yang akan digunakan. Sedangkan
Jogiyanto (2001), menjelaskan bahwa perancangan sistem dapat didefinisikan
sebagai gambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari
beberapa elemen yang dipisahkan kedalam satu kesatuan yang utuh dan
berfungsi.
Perancangan merupakan salah satu hal yang penting dalam membuat
program. Perancangan harus berguna dan mudah dipahami sehingga mudah
digunakan. Perancangan adalah sebuah proses untuk mendefinisikan sesuatu
yang akan dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta
didalamnya melibatkan deskripsi mengenai arsitekstur serta detail komponen dan
juga keterbatsan yang akan dialami dalam proses penggerjaanya (Pressman,
2009).
Menurut Tonton O (2006), cara pengirisan dibagi menjadi 2 macam
yaitu pengirisan dengan tangan merupakan pegirisan yang menggunakan tenaga
manusia, untuk peningkatan produksi pengirisan dengan tangan adalah cara yang
sangat sederhana, untuk menggunkanya dibutuhkan keahlian khusus dan
kebiasaan menggunakan peralatan pengiris seperti pisau dapur. Sedangkan
pengiris menggunakan pisau sugu/sudut sering dijumpai yaitu seperti peralatan
serut.
4
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
5
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHAASAN
4 Piringan pisau
berfungsi untuk tempat
Piringan Pisau tersambung pisau
untuk pengiris
singkong
6
6 Motor listrik adalah
mesin listrik yang
Motor Listrik berfungsi untuk
mengubah energi
listrik menjadi energi
mekanik, dimana
energi mekanik
tersebut berupa
putaran.
7
4.2. Pembahasan
Mesin hasil rancangan adalah mesin pengiris singkong dengan
penggerak motor listrik ½ HP. Mesin pengiris singkong seperti pada gambar
1 dan spesifikasi pada tebel.
Prinsip kerja mesin pengiris singkong yang pertama kali yaitu motor
listrik dihidupkan. Setelah motor listrik menyala, putaran dan daya dari motor
listrik ditransmisikan oleh pully penggerak yang terdapat pada motor listrik ke
pully yang digerakkan. Dari pully yang digerakkan tersebut, putaran dari
motor listrik diteruskan ke piringan pisau pengiris, dimana piringan pisau
8
pengiriis terhubung dengan sebuah poros yang didukung oleh dua buah
bantalan pada masing-masing ujung poros. Pada poros penghubung ini
terdapat piringan pisau pengiris yang berfungsi untuk mengiris singkong.
Metode pengirisan mesin pengiris singkong ini adalah pengirisan tunggal
dengan menggunakan 2 mata pisau yang mengiris singkong secara
berkesinambungan.
Hasil rancangan mesin pengiris singkong memiliki keuntungan antara
lain adalah: mesin pengiris singkong dapat mengiris singkong dengan cepat
sebanyak 60 kg/jam, tidak menimbulkan suara yang bising dan tidak
menimbulkan pencemaran udara, komponen yang berbahaya seperti piringan
pisau dan sabuk-V tertup oleh casing, perawatan dan pemeliharaan mesin
pengiris singkong ini cukup mudah. Selain memiliki kelebihan mesin pengiris
singkong juga memiliki kelemahan yaitu pengoperasiannya masih semi
otomatis.
Efesiensi tentang alat yang ditunjukan dengan output yang keluar di
banding dengan input masuk kemudian dikalikan 100%. Hal ini didukung oleh
pernyataan Render dan Heizer (2007) bahwa tingkat efesinei kinerja alatnya
cukup baik dimana nilai efesiensi berkisar dari 97%-99%. Dengan demikian
semakin besae beban maka semakin rendah efesiensi kerja dari mesin. Hal ini
berarti mesin pemgiris singkong memiliki kapasitas tertentu dalam satuan
waktu kerja.
9
BAB V
PENUTUP
5.1................................................................................................................... Kesim
pulan
Dari praktikum kali dapat ditarik kesimpulan antara lain:
1. Hasil rancang bangun merupakan mesin pengiris singkong dengan
kecepatan putar 1400 rpm, tipe pengiris tunggal, dan menggunakan 2 buah
mata pisau pengiris.
2. Kelebihan dari mesin pengiris singkong yaitu daya yang dikeluarkan
mesin kecil, waktu yang digunakan untuk proses pegirisan sedikit dan
komponen-komponen yang berbahaya seperti piringan pisau dan sabuk-V
tertutup oleh casing.
3. mesin pengiris singkong dapat mengiris singkong dengan cepat sebanyak
60 kg/jam, tidak menimbulkan suara yang bising dan tidak menimbulkan
pencemaran udara.
5.2................................................................................................................... Saran
Berdasarkan hasil praktikum dari pengamatan terhadap mesin pengiris
singkong terdapat beberapa bagian yang fungsinya kurang dan tidak efesien
lagi, maka disarankan untuk menjaga dan perawatan lebih. Dan yang penting
juga untuk menghindari agar tidak terjadi kerusakan pada alat tersebut
sebaiknya tetap digunakan atau dioperasikan pada 1 kali seminggu agar dapat
mengetahui bahwa alat tersebut masih layak digunakan.
10
BAB I
PENDAHULUAN
11
Lambatnya proses pengirisan singkong menggunakan manual membuat
usaha pembuatan keripik singkong yang dilakukan oleh Ibu Lilis susah untuk
meningkatkan produksinya. Dibutuhkan waktu 3 jam untuk mengiris 90 kg
singkong dengan 2 tenaga kerja, dan butuh banyak tenaga tambahan agar
dapat memenuhi permintaan pasar.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah: Mengetahui dimensi dan
spesifikasi komponen yang digunakan.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
13
pengiris singkong adalah : 1. Mesin Bubut, dilakukan untuk membuat dudukan
mata potong dam poros untuk transmisi 2. Mesin bor tangan , dilakukan untuk
membuat lobang untuk dudukan mesin, 3. Mesin pemotong plat, untuk
memotong plat 4. Mesin gerinda tangan, untuk memotong plat merapikan
pengelasan dan finising. 5. Mesiin las , digunakan untuk menyambungkan
konstruksi kerangka pada mesin. Pada tahap berikutnya adalah perakitan
komponen-komponen mesin yang telah dibuat sesuai dengan gambar kerja yang
sudah ada. Proses assembling dimulai dari pemasangan dan pengelasan Kerangka
mesin, poros, alat potong, cover, dan pemasangan motor, pulley (Widarto, 2008)
Suatu alat akan memiliki komponen yang lumayan banyak dengan
berbagai macam fungsinya. Maka apa saja kira-kira komponen mesin yang ada
pada alat dan berapa jumlah yang kita butuhkan serta dimensi/ spesifikasi yang
diperlukan sangat penting untuk mengetahui terlebih dahulu dikarenakan hal
tersbut menjadi dasar perancangan dalam penyusunan anggaran dalam
pembuatan alat/mesin pada prakitnya diperlukan kemmapuan pemilihan bahan
yang baik agar tetap bisa sejalan dengan tujuan fungsinya.
14
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
15
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHAASAN
16
Tabel 3. Proses Permesinan
17
4.2. Pembahasan
Suatu alat akan memiliki komponen yang lumayan banyak dengan
berbagai macam fungsinya. Maka apa saja kira-kira komponen mesin yang
ada pada alat dan berapa jumlah yang kita butuhkan serta dimensi/ spesifikasi
yang diperlukan sangat penting untuk mengetahui terlebih dahulu dikarenakan
hal tersbut menjadi dasar perancangan dalam penyusunan anggaran dalam
pembuatan alat/mesin pada prakitnya diperlukan kemampuan pemilihan bahan
yang baik agar tetap bisa sejalan dengan tujuan fungsinya.
18
20.000, kemudian untuk harga pully besar dan pully kecil sebesar Rp.
115.0000, untuk harga sabuk/V-belt 1 buah seharga Rp. 40.000, harga bering
2 buah sebesar Rp. 80.000, wadah output seharga Rp. 20.000.
Kemudian proses permesinan yang terdiri dari 4 proses yaitu pengelasan,
pengeboran, pemotongan dan pengecetan. Unruk proses pengelasan dengan
jumlah 28 kali dengan harga sebesar Rp. 14.000, kemudian proses pengeboran
dengan jumlah 40 kali dengan harga sebesar Rp. 80.000, selanjutnya proses
pemotongan dengan jumlah 63 kali dengan harga sebesar Rp. 126.000. dan
yang terakhir proses pengecatan dengan 1 kali dan harga nya sebesar Rp.
50.000.
Terakahir total hasil RAB dari mesin pengiris singkong. Terdapat 3
proses rancangan nya yaitu jumlah harga alat dan bahan, jumlah harga proses
permesinan, dan ongkos tukung. Dari proses alat dan bahan di jumlahkan
sehingga didapatkan harga sebesar Rp. 1.080.000, kemudian proses jumlah
permesinan sebesar Rp. 270.000, dan untuk ongkos tukang sebesar Rp.
1.000.000. sehingga di jumlahkan dari ketiga proses tersebut di dapatkat hasil
nya adalah sebesar Rp. 5.786.000. Jadi total keseluruhan atau RAB dari mesin
pengiris singkong tersebut sebesar Rp. 5.786.000.
19
BAB V
PENUTUP
5.1................................................................................................................... Kesim
pulan
Dari praktikum kali dapat ditarik kesimpulan antara lain:
1. Hasil rancang bangun merupakan mesin pengiris singkong dengan
kecepatan putar 1400 rpm, tipe pengiris tunggal, dan menggunakan 2 buah
mata pisau pengiris.
2. Kelebihan dari mesin pengiris singkong yaitu daya yang dikeluarkan
mesin kecil, waktu yang digunakan untuk proses pegirisan sedikit dan
komponen-komponen yang berbahaya seperti piringan pisau dan sabuk-V
tertutup oleh casing.
3. Suatu alat akan memiliki komponen yang lumayan banyak dengan
berbagai macam fungsinya
4. total hasil RAB dari mesin pengiris singkong. Terdapat 3 proses rancangan
nya yaitu jumlah harga alat dan bahan, jumlah harga proses permesinan,
dan ongkos tukung
5. Dari proses alat dan bahan di jumlahkan sehingga didapatkan harga
sebesar Rp. 1.080.000, kemudian proses jumlah permesinan sebesar Rp.
270.000, dan untuk ongkos tukang sebesar Rp. 1.000.000.
6. Jadi total keseluruhan atau RAB dari mesin pengiris singkong tersebut
sebesar Rp. 4.600.000
5.2................................................................................................................... Saran
Berdasarkan hasil praktikum dari pengamatan terhadap mesin pengiris
singkong terdapat beberapa bagian yang fungsinya kurang dan tidak efesien
lagi, maka disarankan untuk menjaga dan perawatan lebih. Dan yang penting
juga untuk menghindari agar tidak terjadi kerusakan pada alat tersebut
sebaiknya tetap digunakan atau dioperasikan pada 1 kali seminggu agar dapat
mengetahui bahwa alat tersebut masih layak digunakan.
20
DAFTAR PUSTAKA
21