Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Singkong (Manihot esculenta) merupakan jenis tumbuhan umbi-umbian
yang sering dikonsumsi oleh masyrakat di Indonesia karena singkong
merupakan salah satu komoditas utama yang dikonsumsi setelah beras. Hal ini
karena singkong memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi serta dengan
komposisi yang lenkap seperti kalori, karbohidrat, protein, lemak, kalsium,
fosfor, zat, besi, dan beberapa jenis vitamin lainya (rukuman, 2002)
Menurut Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Barat (NTB) data
produksi singkong pada tahun 2009 sebanyak 85.062 ton, tahun 2010
sebanyak 70.606 ton, tahun 2011 sebanyak 75.366 ton, tahun 2012 sebanyak
79.472 ton. Data BPS Provinsi NTB menunjukan bahwa produksi singkong
pada tahun 2015 di NTB adalah 107.254 ton (Badan Pusat Statistik Provinsi
NTB, 2016). Pemanfaatan singkong selain dikonsumsi langsung, juga banyak
cara pemanfaatan lain seperti untuk pembuatan tape, gaplek, dan berbagai
makanan tradisional lain misalnya sawut, mocart dan kripik singkong.
Kripik singkong adalah makanan ringan yang digemari masyarakay.
Kripik singkong tergolong jenis makanan craker yaitu makanan yang bersifat
kering dan renyah dengan kandungan lemak yang tinggi. Keripik singkong
banyak disukai karena rasanya enak, renyah, dan tahan lama, prkatis dan
mudah dibawah dan disimpan (Sulistyowati, 2004 dalam tugas Akhir
Budiyanto, 2012)
Menurut Sri Rahayu (2016). Proses pembuatan kripik singkong melalui
beberapa tahapan yaitu pengupasan kulit, pencucuian, pengirisan, dan
penggorengan. Pada umumnya memotong dan mengiris singkong untuk
keripik masih dilakukan secara manual dan tradisional seperti menggunakan
pisau dapur dan papan pisau sagu. Dalam proses penggerjaan menggiris bila
dikerjakan dengan cara tradisional bentuk dan ukuran yang dihasilkan
berbeda, sehingga penggerjaan pemotongan kurang efesien, selain itu proses
penggirisan secara tradisional membutuhkan waktu yang lama yaitu anatar 1

1
jam untuk 2 kg singkong. Selain tidak efesien terhadap waktu, proses
penggirasan secara manual ini menghasilkan irisan yang tidak sama ukuran
ketebalanya. Kekurangan yang lain dari proses manual yaitu akan
menyebabkan kecelakaan kerja, yaitu teririsnya jari tangan pengiris akibat
kelelaian. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu di rancang alat penggiris
singkong secara mekanis.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum antara lain adalah:
1. Mengamati komponen penyususn alat dan mesin
2. Mengetahui fungsi komponen penyusun

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Singkong merupakan tanaman perdu yang berasal dari Benua Amerika,


tepatnya Brazil. Singkong yang dikenal juga sebagai ketela pohon atau ubi kayu,
dalam bahasa inggiris bernama cassava adalah pohon tahunan tropoka dan
subtropika dari keluarga euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan
pokok penghasil karbohidrat, batangnya sebagai pagar, dan daunya sebagai
sayuran (Akparobi, 2009).
Syarat tumbuh tanaman singkong yang di produksi akan selalu
dipengaruhi oleh faktor dalam maupun faktor luar dari tanaman itu sendiri.
Faktor dalam adalah genetika dari tanaman tersebut yang mengekspresikan
melalui pertumbuhan sehingga diperoleh hasil. Sedangkan faktor luarnya adalah
kondisi lingkungan seperti iklim, curah hujan, cahaya, kelembaban tanah, suhu,
serta adanya hama dan penyakit. Kondisi lingkungan yang mendukung akan
mempengaruhi pertumbuhan tanaman itu sendiri seperti pertumbuhan tinggi
tanaman dan jumlah daun (Pribandana dan Hendroko, 2007)
Kebutuhan peralatan atau mesin yang menggunakan teknologi tepat
guna khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mensin
penggiris singkong sangat diperlukan, terutama untuk meningkat produksi dan
kualitas hasil yang dibuat. Pada umumnya pengolahan singkong sudah
merupakan jenis makanan ringan berupa kripik dan juga sebagai makanan
sampingan yang sangat diminati masyarakat, berbagai cara dijumpai untuk
melakukan pengirisan diantaranya menggunakan mesin pengiris dengan
menggunakan motor listrik sebagai penggerak (Sajuli, Ibnu, 2017)
Dalam rangka mendukung peningkatan produksi, mesin pengiris
singkong menggunakan penggerak motor listrik. Singkong yang sudah dikupas
kulitnya dimasukan ke dalam Hopper Input kemudian piringan yang punggungya
terdapat pisau, akan berputar karena digerakkan oleh motor listrik. Singkong
akan teriris oleh pisau pengiris dan singkong yang telah teriris akan keluar
melalui Chute Output pengeluaran.

3
Rancang bangun sangat berkaitan dengan perancangan sistem yang
merupakan satu kesatuan untuk merancang dan membangun sebuah aplikasi.
Roger (2011), perancangan sistem adalah penetuan proses dan data yang
diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis computer, rancangan dapat
menyeratkan spesifikasi jenis peralatan yang akan digunakan. Sedangkan
Jogiyanto (2001), menjelaskan bahwa perancangan sistem dapat didefinisikan
sebagai gambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari
beberapa elemen yang dipisahkan kedalam satu kesatuan yang utuh dan
berfungsi.
Perancangan merupakan salah satu hal yang penting dalam membuat
program. Perancangan harus berguna dan mudah dipahami sehingga mudah
digunakan. Perancangan adalah sebuah proses untuk mendefinisikan sesuatu
yang akan dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta
didalamnya melibatkan deskripsi mengenai arsitekstur serta detail komponen dan
juga keterbatsan yang akan dialami dalam proses penggerjaanya (Pressman,
2009).
Menurut Tonton O (2006), cara pengirisan dibagi menjadi 2 macam
yaitu pengirisan dengan tangan merupakan pegirisan yang menggunakan tenaga
manusia, untuk peningkatan produksi pengirisan dengan tangan adalah cara yang
sangat sederhana, untuk menggunkanya dibutuhkan keahlian khusus dan
kebiasaan menggunakan peralatan pengiris seperti pisau dapur. Sedangkan
pengiris menggunakan pisau sugu/sudut sering dijumpai yaitu seperti peralatan
serut.

4
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Hari/Tangga : Sabtu 10 Desember 2022
Waktu : 15:50 WITA – Selasai
Tempat : Laboratorium Rancang Bangun Alat dan Mesin
Pertanian Universitas Muhammadiyah Mataram.
3.2. Alat-alat Praktikum
Adapun beberapa alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah
sebagai berikut:
1. Alat dan Mesin Pertanian
2. Hp/Kamera
3. Lembar Kerja
4. Buku
5. Pulpen
3.3. Langkah Kerja
Adapun beberapa langkah kerja diantara adalah sebagai berikut:
1. Ambil salah satu alat dan mesin pertanian yang telah ditentukan oleh
asisten praktikum
2. Amatilah komponen penyusun alat dan mesin pertanian serta fungsinya
3. Isilah daftar hasil pengamatan nama komponen serta tuliskan fungsinya
pada tabel hasil pengamatan
4. Ambil foto setiap komponen alat dan mesin yang diamati

5
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHAASAN

4.1. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Hasil pengamatan

No Gambar Nama Fungsi


1 Rangka berfungsi
Rangka sebagai dudukan dari
suatu alat.

2 Hopper Input berfungsi


sebagai tempat
Hopper Input pemasukan bahan
singkong sebelum
proses pengirisan.

3 Hopper output brfungsi


Hopper Output sebagai tempat
pengeluaran hasil dari
hopper input

4 Piringan pisau
berfungsi untuk tempat
Piringan Pisau tersambung pisau
untuk pengiris
singkong

5 Sabuk (belt) berfunsi


sebagai sumber
Sabuk (Belt) penggerak, penyalur
daya yang efesien
untuk membantu
pergerakan relatif

6
6 Motor listrik adalah
mesin listrik yang
Motor Listrik berfungsi untuk
mengubah energi
listrik menjadi energi
mekanik, dimana
energi mekanik
tersebut berupa
putaran.

7 Pulley Pully berfungsi sebagai


komponen atau
penghubung putaran
yang diterima dari
motor listrik kemudian
diteruskan dengan
menggunakan sabuk
atau belt ke benda yang
ingin digerakan.

7
4.2. Pembahasan
Mesin hasil rancangan adalah mesin pengiris singkong dengan
penggerak motor listrik ½ HP. Mesin pengiris singkong seperti pada gambar
1 dan spesifikasi pada tebel.

Gambar. Mesin Pengiris Singkong

Tabel. Spesifikasi Mesin Pengiris Singkong

Komponen Dimensi Ukuran Satuan


Rangka Panjang 69 Cm
Lebar 43
Tinggi 69
Hopper Input Panjang 15 Cm
Lebar 7
Tinggi 5
Hopper Output Panjang 20 Cm
Lebar 15
Tinggi 23
Pisau Pengiris Panjang 50 Cm
Lebar 90
Tebal 2
Pulley - 80 Mm
V-Belt - Tipe A Mm
Motor Penggerak Daya 450 Rpm

Prinsip kerja mesin pengiris singkong yang pertama kali yaitu motor
listrik dihidupkan. Setelah motor listrik menyala, putaran dan daya dari motor
listrik ditransmisikan oleh pully penggerak yang terdapat pada motor listrik ke
pully yang digerakkan. Dari pully yang digerakkan tersebut, putaran dari
motor listrik diteruskan ke piringan pisau pengiris, dimana piringan pisau

8
pengiriis terhubung dengan sebuah poros yang didukung oleh dua buah
bantalan pada masing-masing ujung poros. Pada poros penghubung ini
terdapat piringan pisau pengiris yang berfungsi untuk mengiris singkong.
Metode pengirisan mesin pengiris singkong ini adalah pengirisan tunggal
dengan menggunakan 2 mata pisau yang mengiris singkong secara
berkesinambungan.
Hasil rancangan mesin pengiris singkong memiliki keuntungan antara
lain adalah: mesin pengiris singkong dapat mengiris singkong dengan cepat
sebanyak 60 kg/jam, tidak menimbulkan suara yang bising dan tidak
menimbulkan pencemaran udara, komponen yang berbahaya seperti piringan
pisau dan sabuk-V tertup oleh casing, perawatan dan pemeliharaan mesin
pengiris singkong ini cukup mudah. Selain memiliki kelebihan mesin pengiris
singkong juga memiliki kelemahan yaitu pengoperasiannya masih semi
otomatis.
Efesiensi tentang alat yang ditunjukan dengan output yang keluar di
banding dengan input masuk kemudian dikalikan 100%. Hal ini didukung oleh
pernyataan Render dan Heizer (2007) bahwa tingkat efesinei kinerja alatnya
cukup baik dimana nilai efesiensi berkisar dari 97%-99%. Dengan demikian
semakin besae beban maka semakin rendah efesiensi kerja dari mesin. Hal ini
berarti mesin pemgiris singkong memiliki kapasitas tertentu dalam satuan
waktu kerja.

9
BAB V
PENUTUP

5.1................................................................................................................... Kesim
pulan
Dari praktikum kali dapat ditarik kesimpulan antara lain:
1. Hasil rancang bangun merupakan mesin pengiris singkong dengan
kecepatan putar 1400 rpm, tipe pengiris tunggal, dan menggunakan 2 buah
mata pisau pengiris.
2. Kelebihan dari mesin pengiris singkong yaitu daya yang dikeluarkan
mesin kecil, waktu yang digunakan untuk proses pegirisan sedikit dan
komponen-komponen yang berbahaya seperti piringan pisau dan sabuk-V
tertutup oleh casing.
3. mesin pengiris singkong dapat mengiris singkong dengan cepat sebanyak
60 kg/jam, tidak menimbulkan suara yang bising dan tidak menimbulkan
pencemaran udara.
5.2................................................................................................................... Saran
Berdasarkan hasil praktikum dari pengamatan terhadap mesin pengiris
singkong terdapat beberapa bagian yang fungsinya kurang dan tidak efesien
lagi, maka disarankan untuk menjaga dan perawatan lebih. Dan yang penting
juga untuk menghindari agar tidak terjadi kerusakan pada alat tersebut
sebaiknya tetap digunakan atau dioperasikan pada 1 kali seminggu agar dapat
mengetahui bahwa alat tersebut masih layak digunakan.

10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kripik singkong adalah makanan ringan yang digemari masyarakay.
Kripik singkong tergolong jenis makanan craker yaitu makanan yang bersifat
kering dan renyah dengan kandungan lemak yang tinggi. Keripik singkong
banyak disukai karena rasanya enak, renyah, dan tahan lama, prkatis dan
mudah dibawah dan disimpan (Sulistyowati, 2004 dalam tugas Akhir
Budiyanto, 2012)
Menurut Sri Rahayu (2016). Proses pembuatan kripik singkong melalui
beberapa tahapan yaitu pengupasan kulit, pencucuian, pengirisan, dan
penggorengan. Pada umumnya memotong dan mengiris singkong untuk
keripik masih dilakukan secara manual dan tradisional seperti menggunakan
pisau dapur dan papan pisau sagu. Dalam proses penggerjaan menggiris bila
dikerjakan dengan cara tradisional bentuk dan ukuran yang dihasilkan
berbeda, sehingga penggerjaan pemotongan kurang efesien, selain itu proses
penggirisan secara tradisional membutuhkan waktu yang lama yaitu anatar 1
jam untuk 2 kg singkong. Selain tidak efesien terhadap waktu, proses
penggirasan secara manual ini menghasilkan irisan yang tidak sama ukuran
ketebalanya. Kekurangan yang lain dari proses manual yaitu akan
menyebabkan kecelakaan kerja, yaitu teririsnya jari tangan pengiris akibat
kelelaian. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu di rancang alat penggiris
singkong secara mekanis.
Proses pembuatan keripik singkong ini tidak terlalu rumit, dengan
menggunakan alat bantu produksi sederhana yang terbuat dari kayu dan
dipasang pisau potong untuk mengiris singkong menjadi tipis tipis, atau
menggunakan alat iris yang sudah ada di pasar yang terbuat dari bahan dasar
plastik dan dipasang mata pisau untuk mengiris yang dilakukan secara
manual. Setelah singkong di iris sesuai dengan ketebalan yang diinginkan,
dilakukan proses penggorengan hingga matang, dan seteleh di tiris beberapa
menit maka keripik singkong siap di masukkan kedalam kemasan.

11
Lambatnya proses pengirisan singkong menggunakan manual membuat
usaha pembuatan keripik singkong yang dilakukan oleh Ibu Lilis susah untuk
meningkatkan produksinya. Dibutuhkan waktu 3 jam untuk mengiris 90 kg
singkong dengan 2 tenaga kerja, dan butuh banyak tenaga tambahan agar
dapat memenuhi permintaan pasar.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah: Mengetahui dimensi dan
spesifikasi komponen yang digunakan.

12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Perancangan merupakan salah satu hal yang penting dalam membuat


program. Perancangan harus berguna dan mudah dipahami sehingga mudah
digunakan. Perancangan adalah sebuah proses untuk mendefinisikan sesuatu
yang akan dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta
didalamnya melibatkan deskripsi mengenai arsitekstur serta detail komponen dan
juga keterbatsan yang akan dialami dalam proses penggerjaanya (Pressman,
2009).
Menurut Tonton O (2006), cara pengirisan dibagi menjadi 2 macam
yaitu pengirisan dengan tangan merupakan pegirisan yang menggunakan tenaga
manusia, untuk peningkatan produksi pengirisan dengan tangan adalah cara yang
sangat sederhana, untuk menggunkanya dibutuhkan keahlian khusus dan
kebiasaan menggunakan peralatan pengiris seperti pisau dapur. Sedangkan
pengiris menggunakan pisau sugu/sudut sering dijumpai yaitu seperti peralatan
serut.
Pembuatan daftar kebutuhan untuk dijadikan dasar dalam penentuan
konsep rancangan. Setelah mendapatkan daftar kebutuhan alat yang ingin di
rancang, berikutnya dilakukan pemilihan konsep yang akan dikembangkan dari
alternatif pengembangan konsep yang telah/akan dibuat. Dasar pemilihan konsep
yang digunakan sebagai referensi secara umum dalam pemilihan konsep
menggunakan pertimbangan yang berasal dari spesifikasi teknis yang telah
ditentukan. Setelah didapat rancangan mesin pengiris singkong, berikutnya
dibuat gambar bagian dan gambar kerja secara detail lengkap dengan ukuran dan
toleransinya, dengan tujuan untuk memudahkan dalam proses pembuatan dan
perakitan. Pembuatan gambar dilakukan dengan menggunakan bantuan software
SOLIDWORK 2012. (Ayi Ruswandi, 2004)
Proses pembuatan mesin ini dibuat di bengkel, komponen komponen
atau bagian mesin ini setelah selesai akan di analisa perhitungan maupun
pengoptimalisasian rancangan yang kemudian dibuat disuatu gambar kerja untuk
digunakan dalam proses permesinan. Mesin yang dipakai saat pembuatan mesin

13
pengiris singkong adalah : 1. Mesin Bubut, dilakukan untuk membuat dudukan
mata potong dam poros untuk transmisi 2. Mesin bor tangan , dilakukan untuk
membuat lobang untuk dudukan mesin, 3. Mesin pemotong plat, untuk
memotong plat 4. Mesin gerinda tangan, untuk memotong plat merapikan
pengelasan dan finising. 5. Mesiin las , digunakan untuk menyambungkan
konstruksi kerangka pada mesin. Pada tahap berikutnya adalah perakitan
komponen-komponen mesin yang telah dibuat sesuai dengan gambar kerja yang
sudah ada. Proses assembling dimulai dari pemasangan dan pengelasan Kerangka
mesin, poros, alat potong, cover, dan pemasangan motor, pulley (Widarto, 2008)
Suatu alat akan memiliki komponen yang lumayan banyak dengan
berbagai macam fungsinya. Maka apa saja kira-kira komponen mesin yang ada
pada alat dan berapa jumlah yang kita butuhkan serta dimensi/ spesifikasi yang
diperlukan sangat penting untuk mengetahui terlebih dahulu dikarenakan hal
tersbut menjadi dasar perancangan dalam penyusunan anggaran dalam
pembuatan alat/mesin pada prakitnya diperlukan kemmapuan pemilihan bahan
yang baik agar tetap bisa sejalan dengan tujuan fungsinya.

14
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Hari/Tangga : Sabtu 10 Desember 2022
Waktu : 15:50 WITA – Selasai
Tempat : Laboratorium Rancang Bangun Alat dan Mesin
Pertanian Universitas Muhammadiyah Mataram.
3.2. Alat-alat Praktikum
Adapun beberapa alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah
sebagai berikut:
1. Alat dan Mesin Pertanian
2. Hp/Kamera
3. Buku dan pulpen
4. Meteran atau alat pengukur sejenisnya

15
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHAASAN

4.1. Hasil Pengamatan


Tabel 1. Pengukuran Dimensi
No Nama Komponen Jumlah Bahan/merek Dimensi (cm)
P L T
1 Rangka 1 Besi siku 70 43 70
2 Motor penggerak 1 RPM
3 Sabuk transmisi 1 V-belt A-62 A-62 A-62
4 Pulley 1 Besi 25 25 25
5 Corong masuk 1 Besi plat 10 8 6
6 Corong keluar 1 Besi plat 10 27B33A 30
7 Dudukan mesin 1 Besi siku 42 20 10
8 Mata pisau 3 Besi 12 3
9 Meja 1 Besi plat 55 35
10 Dudukan mata pisau 1 Besi 24 25 25

Tabel 2. Alat dan Bahan


No Nama Bahan Jumlah Satuan (Rp) Harga (Rp)
1 Rangka: Besi siku 1 lonjor 100.000 100.000
2 Motor Bakar 1 unit 2.500.0000 2.500.0000
3 Plat Besi 1 lembar 400.000 400.000
4 Mur dan baut 2 bungkus 15.000 30.000
5 Baut tembak 36 buah 25.000 25.000
6 Saklar 1 buah 20.000 20.000
7 Pully besar dan kecil 1 buah 80.000 80.000
8 Pully kecil 1 buah 35.000 35.000
9 Sabuk /V-belt 1 buah 40.000 40.000
10 Bering 2 buah 40.000 80.000
11 Wadah Output 1 buah 20.000 20.000
Jumlah 3.300.000

16
Tabel 3. Proses Permesinan

No Nama Bahan Jumlah Satuan (Rp) Harga (Rp)


1 Pengelasan 100 - 50.000
2 Pengeboran 40 2.000 80.000
3 Pemotongan 63 2.000 126.000
4 Pengecetan 1 150.000 150.000
Jumlah 406.000

Table 4. Total Hasil RAB

No Jumlah Harga Alat dan Jumlah Harga Jasa Tukang


Bahan (Rp) Proses Permesinan (Rp)
(Rp)
1 3.300.000 406.000 1.000.000
Terbilang Lima Juta Tujuh Ratus Delapan Puluh Enam Ribu Rupiah
Total Rp. 5.786.000

17
4.2. Pembahasan
Suatu alat akan memiliki komponen yang lumayan banyak dengan
berbagai macam fungsinya. Maka apa saja kira-kira komponen mesin yang
ada pada alat dan berapa jumlah yang kita butuhkan serta dimensi/ spesifikasi
yang diperlukan sangat penting untuk mengetahui terlebih dahulu dikarenakan
hal tersbut menjadi dasar perancangan dalam penyusunan anggaran dalam
pembuatan alat/mesin pada prakitnya diperlukan kemampuan pemilihan bahan
yang baik agar tetap bisa sejalan dengan tujuan fungsinya.

Ini adalah proses pengukuran pada mesin pengiris singkong untuk


mengetahui dimensi pada setiap komponen-komponen yang ada pada mesin
tersebut. Setelah dilakukan pengukuran didapat hasil bahwa pada bagian
rangka untuk dimensi panjang dengan ukuran 69 cm, lebar 43 cm dan tinggi
69 cm, bagian hopper input dengan panjang 15 cm, lebar 7 cm, dan tinggi 5
cm, selanjutnya pada bagian hopper output panjang dengan ukuran 20 cm,
lebar, 15 cm dan tinggi 23 cm, kemudian untuk bagian pisau pengiris panjang
dengan ukuran 50 cm, lebar 90 cm dan tinggi 2 cm, untuk bagian pully dengan
di dapatkan ukuran 80 cm, dan untuk sabuk nya dengan tipe A, terakhir untuk
motor penggerak dengan daya ½
Selanjut proses pembelian alat dan bahan pada bagian-bagian mesin
pengiris singkong. Untuk besi siku dengan 1 lonjor dengan harga Rp 100.000,
motor bakar I unit seharga Rp. 2.500.0000, plat besi 1 lembar seharga Rp.
400.000, mur dan baut 2 bungkus seharga Rp. 30.000, untuk harga baut
temabk sebesar Rp. 25.000, selanjutnya untuk harga saklar 1 buah sebesar Rp.

18
20.000, kemudian untuk harga pully besar dan pully kecil sebesar Rp.
115.0000, untuk harga sabuk/V-belt 1 buah seharga Rp. 40.000, harga bering
2 buah sebesar Rp. 80.000, wadah output seharga Rp. 20.000.
Kemudian proses permesinan yang terdiri dari 4 proses yaitu pengelasan,
pengeboran, pemotongan dan pengecetan. Unruk proses pengelasan dengan
jumlah 28 kali dengan harga sebesar Rp. 14.000, kemudian proses pengeboran
dengan jumlah 40 kali dengan harga sebesar Rp. 80.000, selanjutnya proses
pemotongan dengan jumlah 63 kali dengan harga sebesar Rp. 126.000. dan
yang terakhir proses pengecatan dengan 1 kali dan harga nya sebesar Rp.
50.000.
Terakahir total hasil RAB dari mesin pengiris singkong. Terdapat 3
proses rancangan nya yaitu jumlah harga alat dan bahan, jumlah harga proses
permesinan, dan ongkos tukung. Dari proses alat dan bahan di jumlahkan
sehingga didapatkan harga sebesar Rp. 1.080.000, kemudian proses jumlah
permesinan sebesar Rp. 270.000, dan untuk ongkos tukang sebesar Rp.
1.000.000. sehingga di jumlahkan dari ketiga proses tersebut di dapatkat hasil
nya adalah sebesar Rp. 5.786.000. Jadi total keseluruhan atau RAB dari mesin
pengiris singkong tersebut sebesar Rp. 5.786.000.

19
BAB V
PENUTUP

5.1................................................................................................................... Kesim
pulan
Dari praktikum kali dapat ditarik kesimpulan antara lain:
1. Hasil rancang bangun merupakan mesin pengiris singkong dengan
kecepatan putar 1400 rpm, tipe pengiris tunggal, dan menggunakan 2 buah
mata pisau pengiris.
2. Kelebihan dari mesin pengiris singkong yaitu daya yang dikeluarkan
mesin kecil, waktu yang digunakan untuk proses pegirisan sedikit dan
komponen-komponen yang berbahaya seperti piringan pisau dan sabuk-V
tertutup oleh casing.
3. Suatu alat akan memiliki komponen yang lumayan banyak dengan
berbagai macam fungsinya
4. total hasil RAB dari mesin pengiris singkong. Terdapat 3 proses rancangan
nya yaitu jumlah harga alat dan bahan, jumlah harga proses permesinan,
dan ongkos tukung
5. Dari proses alat dan bahan di jumlahkan sehingga didapatkan harga
sebesar Rp. 1.080.000, kemudian proses jumlah permesinan sebesar Rp.
270.000, dan untuk ongkos tukang sebesar Rp. 1.000.000.
6. Jadi total keseluruhan atau RAB dari mesin pengiris singkong tersebut
sebesar Rp. 4.600.000
5.2................................................................................................................... Saran
Berdasarkan hasil praktikum dari pengamatan terhadap mesin pengiris
singkong terdapat beberapa bagian yang fungsinya kurang dan tidak efesien
lagi, maka disarankan untuk menjaga dan perawatan lebih. Dan yang penting
juga untuk menghindari agar tidak terjadi kerusakan pada alat tersebut
sebaiknya tetap digunakan atau dioperasikan pada 1 kali seminggu agar dapat
mengetahui bahwa alat tersebut masih layak digunakan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Akparobi, S. O, 2009. Effects of Two Agro-ecological Zones on Leaf Chlorphyl


contents of Twelve Cassava Genotypes in Nigeria. Middle-East Jurnal of
Scientific Research, 4 (1): 20-23.
Ayi Ruswandi, Metoda Perancangan 1, Bandung: Polman Bandung, 2004.
Badan Pusat Statistik Provinsi NTB, 2016. Produksi Singkong (Ton) di Seluruh
NTB. www.bps.go.id.Diakses pada tanggal 15 januari 2020.
Budiyanto, 2012. Perancangan Mesin Perajang Singkong. Tugas Akhir.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Jogiyanto, 2001. Analisis dan Desain Sistem Informasi: pendekatan tekstur teori
dan praktek aplikasi bisnis. Andi, Yogyakarta.
Pressma, 2009. Rekayasa Perangkat Lunak: pendekatan praktis (Buku Satu).
Yogyakarta: Andi. Diakses pada tanggal 22 januari 2020 pukul 18.46
Wita.
Prihandana. R dan Hendroko, R. 2007, Bioeethanol Ubi Kaya: Bahan Bakar
Masa Depan, Agro Media Pustaka. Jakarta.
Rahayu, S, 2016. Perencanaan dan Pembuatan Bagian Statis Mesin Pengiris
Ketela Pohon Dengan Kapasitas 50 kg/jam. Proyek Akhir. Universitas
Jember.
Rogger, 2011. Motor Listrik arus bolak balik. Yogyakarta: Andi offsel. Diakses
pada tanggal 22 januari 2020, pukul 18.46 wita
Sajuli, M,. dan Hajar, I, 2017. Rancang Bangun Mesin Pengiris Ubi Dengan
KApasitas 30 kg/jam. Jurnal Inovtek Polbeng, vol.07, No1. Juni 2017.
Tonton, O,. 2006. Studi Rancang Bangun Mesin Pengiris (Slicer) dengan Mata
Pisau Datar Untuk Kerupuk Undang Dalam Usaha Pengembanagn
Teknologi Pangan, Universitas Pasunda, Bandung.
Widarto, Teknik Pemesinan, Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

21

Anda mungkin juga menyukai