Asuhan Kegawat Daruratan Pada Anak Dengan Tersedak
By : Ns, Hartono, S.Kep
Definisi Tersedak adalah masuknya benda asing ke arah paru-paru dan menyumbat jalan napas. Tersedak adalah tersumbatnya trakea seseorang oleh benda asing, muntah, darah, atau cairan lain. Tersedak merupakan keadaan darurat medis. Tersedak adalah masuknya benda asing misalnya makanan atau minuman ke dalam tenggorokan. Tersedak adalah masuknya makanan atau benda lain kedalam tenggorokan, misalnya mainan kecil yang tertelan tanpa sengaja. Batasan anatomi Airway : Mulut, Larink, trachea, brokus terminalis Breathing : alveoli,(paru), dinding dada, otot pernafasan Circulation : jantung sebagai pompa, pembuluh darah sebagai pipa, darah : isi Gejala Klinis Tachipnoe Retraksi dada Sianosis Dipsnoe Tachicardie Nafas cuping hidung Gelisah Iritable Penanganan
Aktifkan sistem EMS dengan cara memanggil
orang terdekat untuk menghubungi EMS (Ambulace 118) Pastikan penderita sadar / tidak Bila anak tidak sadar tepuk / goyang pundak bayi dengan hati-hati. Lihat pergerakan dada, dengar suara nafas dan rasakan hembusan nafas. Tapi bila anak sadar maka perintahkan anak untuk membatukkan benda yang menyebabkan tersedak. Jika dengan batuk, benda penyebab tersedak tidak juga bisa keluar. Mintalah ia batuk sambil membungkuk atau posisi kepala lebih rendah agar gaya gravitasi membantu ia mengeluarkan benda tersebut. Jika tidak berhasil juga, lakukan tindakan pertolongan dengan manuver Heimlich. Manuver Heimlich adalah tindakan yang dikenal dapat menolong orang yang tersedak Bila korban terbaring, korban dipangku oleh penolong lalu dengan 2 atau 3 jari saja lakukan penekanan pada perut bagian atas dan lakukan penekanan ke arah bawah atas agar benda asing terdorong keluar. Perhatikan kekuatan tekanan sesuai keadaan fisik anak. Pencegahan Meletakkan semua benda berbahaya di tempat yang tidak terjangkau anak, misalnya : kancing baju, kacang atau biji bijian yang logam, tulang ikan Memangku bayi saat diberi makan. Sesaat setelah makan, anak-anak atau bayi harus didudukkan dulu selama 10 menit untuk mengeluarkan udara dari lambung sehingga resiko muntah dan masuk dalam saluran nafas mengecil Tak membiarkan bayi sendiri ketika diberi susu botol. Hindari memberi susu atau makanan saat anak lagi menangis atau tertawa karena lebih mudah tersedak. Terutama pada anak kecil hindari menyusu atau makan dengan posisi berbaring Juga tidak memaksa bayi makan ketika sedang menangis ataumemperlihatkan sikap tak mau makan. Hindari makan terlalu kenyang terutama pada bayi sehingga resiko dimuntahkan kembali dan tersedak jadi kecil Menggunakan dot yang tidak dapat dibongkar dengan mudah oleh bayi. Tidak menggunakan dot yang dikalungkan dengan rantai atau tali padalehernya. Tidak meninggalkan kantong plastik didekat bayi karena kecendrunganmereka untuk menutupi kepala mereka dengan kantong tersebut sehinggamenyebabkan terjadinya kesukaran bernapas. Menggunakan kasur yang keras dan tidak ditutupi dengan plastik. Tidak menggunakan bantal dan meletakkan boks bayi jauh dari peralatanlain atau pemanas (menghindarkan bayi memanjat dan demikian jatuh sertamenimbulkan cidera kepala). Mainan tidak boleh terdiri dari potongan kecil yang mudah dimasukkankedalam mulut. Jangan tinggalkan bayi sendiri didalam bak mandi (walaupun hanyasedikit mengandung air). Konsep Asuhan Keperawatan A. Pengkajian .Pemeriksaan fisik Keadaan umum : lemah, letargis 1) Sistem pernafasan Nafas cepat, saat bernafas ada retraksi dada, kadang-kadang terjadi dipsnoe. Di saluran nafas terdapat sisa cairan / air ketuban. 2) Sistem kardiovaskuler Denyut jantung cepat > 120 x / menit, tampak sianosis. 3) Sistem pencernaan Kadang-kadang dijumpai obstruksi esofagus dan duodenum Pemeriksaan penunjang : 1) Laboratorium Laborat darah rutin : d.b.n. 2) Rontgen Terlihat bercak infiltrat, gerakan kedua lapang paru kasar, diameter antero posterior tambah dan diafragma mendatar. B. Diagnosa keperawatan 1. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan perfusi ventilasi. 2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafas. C. Intervensi Keperawatan 1. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan perfusi ventilasi. Intervensi : . Monitor irama, frekuensi, kedalaman, usaha dalam respirasi. . Monitor bunyi dan pola nafas . Menjaga kepatenan jalan nafas. . Memposisikan pasien dengan tepat dengan tujuan adekuatnya ventilasi . Monitor status hemodinamik . Monitor AGD 2. Bersihan jalan nafas tak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafas oleh mukus. intervensi : . Buka jalan nafas . Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan . Identifikasi pasien perlunya pemasangan jalan nafas buatan . Keluarkan sekret dengan suction . Auskultasi bunyi nafas sebelum dan sesudah suction . Monitor respirasi dan status oksigen bila memungkinkan . Berikan O2 dengan konsentrasi 100% gunakan respirator atau resusitator manual Wassalam