Anda di halaman 1dari 11

Nurul Azmi Nabilah

Laporan Pendahuluan
IMUNISASI

Imunisasi adalah pemberian vaksin untuk


mencegah terjadinya penyakit tertentu.
Vaksin membantu tubuh untuk
menghasilkan antibodi yang berfungsi
melindungi tubuh terhadap penyakit.
Macam-Macam Imunisasi
Imunitas Aktif :

Didapat secara alami


Tubuh anak akan membuat sendiri anti bodi
Kekebalan yang didapat akan bertahan selama
bertahun- tahun.

Imunitas Pasif :
Tubuh tidak membuat sendiri
Kekebalan yang diperoleh biasanya akan berlangsung
selama 1-2 bulan.
Efek samping
Jenis-Jenis Imunisasi
Imunisasi BCG
u n i sa si
Im ti sA
a ti
Imunisasi Hep
Imu
n
Pne isasi Campak Im u n
u isasi D
Im u n Kon mokoku PT
isasi juga s
HIB ta

Imu sa si
n
Hep isasi u ni
atiti Im h o i d
sB Typ

n i s as i Imunisasi
I mu l l a
e MMR
Varic Imunisasi Polio
Imunisasi DPT
Difteri : infeksi bakteri yang menyerang
tenggorokan

Pertusis : infeksi bakteri pada saluran udara yang


ditandai dengan batuk hebat yang menetap serta
bunyi pernapas melengking

Tetanus : infeksi bakteri yang menyebabkan


kekakuan pada rahang serta kejang.
memberikan perlindungan terhadap difteri, pertusis,
dan tetanus.

Diberikan kepada anak yang berumur kurang dari 7


tahun. Imunisasi DPT diberikan sebanyak 3 kali, yaitu
pada saat anak berumur 2 bulan (DPT I), 3 bulan
(DPT II), dan 4 bulan (DPT III); selang waktu tidak
kurang dari 4 minggu. DPT ulang diberikan 1 tahun
setelah DPT III dan pada usia pra-sekolah (5-6 tahun).

Imunisasi DPT diberikan dengan dosis 0,5 ml secara


intramuskular di bagian luar paha.
DPT sering menyebakan efek samping yang ringan, seperti
demam ringan atau nyeri di tempat penyuntikan selama
beberapa hari. Efek samping tersebut terjadi karena adanya
komponen pertusis di dalam vaksin. Pada kurang dari 1%
penyuntikan, DTP menyebabkan komplikasi berikut:
Demam tinggi (lebih dari 40,5 Celsius)
Kejang
Kejang demam (resiko lebih tinggi pada anak yang
sebelumnya pernah mengalami kejang atau terdapat riwayat
kejang dalam keluarganya)
Syok (kebiruan, pucat, lemah, tidak memberikan respon).
Jika anak sedang menderita sakit yang lebih
serius dari pada flu ringan, imunisasi DPT bisa
ditunda sampai anak sehat. Jika anak pernah
mengalami kejang, penyakit otak atau
perkembangannya abnormal, penyuntikan DPT
sering ditunda sampai kondisinya membaik atau
kejangnya bisa dikendalikan.
Imunisasi HIB
Untuk mencegah infeksi SSP oleh karena
Haemofilus influenza tipe B

Organisme ini bisa menyebabkan meningitis,


pneumonia dan infeksi tenggorokan berat yang
bisa menyebabkan anak tersedak. Vaksin Hib
diberikan sebanyak 3 kali suntikan, biasanya
pada saat anak berumur 2, 4 dan 6 bulan
Imunisasi HIB
Diberikan MULAI umur 2-4 bulan, pada anak
> 1 tahun diberikan 1 kali
Vaksin dalam bentuk beku kering dan 0,5 ml
pelarut dalam semprit.
Dosis 0,5 ml diberikan intramuskular
Disimpan pada suhu 2-8C

Anda mungkin juga menyukai