Anda di halaman 1dari 17

Pengertian Umum

Panduan Keselamatan yang lebih aman adalah elemen-


elemen penting untuk Perhimpunan Nasional melakukan
tindakan dimana mereka bisa meningkatkan keamanan
dan akses kerja untuk memberikan bantuan
kemanusiaan kepada penerima bantuan sesuai dengan
mandat yang telah diberikan.
Bencana adalah peristiwa atau rangkai peristiwa yang
disebabkan oleh alam (faktor alam) dan non alam
(faktor manusia) yang mengakibatkan korban manusia,
kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan
sarana dan prasarana serta fasilitas umum.
Bencana alam adalah peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh alam yang meliputi
bencana gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
tanah longsor, dll yang mengakibatkan timbulnya
korban manusia, harta benda, kerusakan sarana dan
prasarana, lingkungan hidup dan fasilitas umum.
Konflik Sosial adalah pertentangan fisik antar dua
pihak atau lebih yang mengakibatkan hilangnya hak dan
aset kelompok masyarakat, timbulnya rasa takut,
terancamnya keamanan, ketentraman, keselamatan
dan atau terganggunya martabat dan keseimbangan
kehidupan sosial masyarakat.
Bencana Konflik (bencana sosial) adalah peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh konflik sosial
antar kelompok atau komunitas masyarakat yang
menimbulkan penderitaan, gangguan hubungan sosial,
tidak berfungsinya pranata sosial, kerugian harta benda
dan korban jiwa manusia.
Penanggulangan Bencana adalah keseluruhan aspek
perencanaan kebijakan pembangunan yang beresiko
bencana, kegiatan pada sebelum, saat dan sesudah
terjadi bencana yang mencakup pencegahan bencana,
mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan
kondisi akibat dampak bencana.
1. Penerimaan Terhadap Organisasi

Sosialisasi &
Diseminasi mengenai
Gerakan Palang
Merah & Bulan Sabit
Merah Internasional.
Koordinasi dengan
pihak terkait.
Menjaga Prinsip
Dasar Gerakan.
2. Penerimaan Terhadap Individu

Mengenali kemampuan diri


sendiri.
Mampu beradaptasi
Mematuhi aturan hukum
setempat.
Menerapkan 7 Prinsip Dasar
Mengedepankan etika dan
moral, menjaga gaya hidup
sehat.
Memiliki tanggung-jawab dan
solidaritas.
3. Identifikasi

Memahami dan
dapat melakukan
sosialisasi atau
diseminasi
mengenai
penggunaan
Lambang yang
tepat.
Semua barang
bantuan, kendaraan
dan kantor PMI harus
mempunyai identitas
PMI/Gerakan.
Menggunakan atribut
PMI dan membawa
kartu identitas.
(KTA/KTP/SIM) serta
surat tugas.
Setelah bertugas,
atribut PMI harus
dikembalikan ke
Markas/Penanggung
Jawab.
4. Komunikasi Internal
Pengarahan mengenai situasi
keselamatan dan keamanan.
rapat koordinasi rutin.
Pelaporan setiap insiden.
Menjaga kerahasiaan.
komunikasi timbal balik.
Pembuatan laporan.
Menggunakan alat
komunikasi sesuai dengan
kebutuhan.
Setelah bertugas, alat
komunikasi PMI harus
dikembalikan ke
Markas/Penanggung Jawab.
5. Komunikasi Eksternal
Katakan apa yang kita
kerjakan dan bukan yang
disaksikan, didengar atau
dirasakan.
informasi yang bersifat
kebijakan dilakukan oleh
Pengurus, yang bersifat
operasional dilakukan
oleh humas atau unit
pelaksana yang ditunjuk.
Rapat koordinasi antar
lintas sektoral dilakukan
atas sepengetahuan
Pengurus/penanggung-
jawab operasi yang
ditunjuk.
6. Aturan Keamanan
Pengurus/penanggung-jawab operasional memastikan
situasi keselamatan & keamanan di lapangan.
Petugas PMI harus mengetahui dan mengikuti aturan-
aturan yang dibuat oleh otoritas setempat.
Kendaraan yang digunakan harus dilengkapi dengan
dokumen kendaraan (STNK, SIM), lambang PMI dan
perlengkapan standar (Kotak PP, Peralatan emergency
kendaraan).
Sebelum menggunakan kendaraan PMI pastikan
pemeriksaan penting seperti kondisi bahan bakar, oli
dan tekanan ban telah dilakukan. Pastikan
penyimpanan kunci kendaraan yang mudah diakses.
Kendaraan PMI hanya dapat digunakan oleh Petugas PMI
dan hanya untuk kepentingan kegiatan PMI.
Apabila melalui Pos Pemeriksaan kurangi kecepatan.
Lampu dalam mobil dinyalakan dan kontrol emosi.
Dilarang menggunakan pengawalan bersenjata, kecuali
pada situasi khusus tertentu dan harus mendapatkan
izin dari Pengurus PMI.
Petugas PMI dilarang membawa senjata tajam/api.
Senjata tajam dikecualikan untuk mendukung
penugasan (sebagai pelengkap peralatan tanggap
darurat).
Petugas PMI dilarang mengangkut siapapun yang
bersenjata termasuk personil keamanan.
Apabila terjadi pemberhentian paksa/ancaman
bersenjata, maka patuhilah instruksi dari pihak yang
memberhentikan/mengancam, bersikap tenang dan
berusaha untuk bernegosiasi. Tekankan sikap dan posisi
anda pada netralitas.

Apabila terjadi perampokan barang, jangan pernah


mengambil resiko untuk membela barang atau uang,
nyawa Anda lebih penting dibandingkan barang atau
uang. Berusahalah untuk bernegosiasi dan tekankan
bahwa barang yang anda bawa adalah untuk
kepentingan kemanusiaan.
Apabila terjadi penculikan, maka ikuti instruksi dari
pihak yang memberhentikan/mengancam, bersikap
tenang dan berusaha untuk bernegosiasi, serta tidak
melakukan tindakan yang mengancam keselamatan diri.
Mengamankan pelepasan seorang tawanan adalah
tanggung jawab pihak luar, bukan tawanan.
Buatlah rencana keamanan dalam beberapa alternatif
resiko sesuai dengan kondisi lapangan (jika ... maka ...)
Pembatasan waktu kerja di lapangan dibuat sesuai
dengan kondisi lapangan (misalnya jam malam,
pembatasan aktifitas malam hari, dsb).
7. Tindakan Perlindungan
Setiap Petugas PMI memiliki rencana perlindungan diri
pribadi atau tim (misalnya rencana A, B, C... ).
Pada keadaan darurat konflik (misalnya konflik sosial
atau bencana konflik lainnya), Petugas PMI memilih
tempat berlindung yang bersifat netral (tidak memilih
tempat yang identik dengan salah satu pihak).
Pada keadaan darurat bencana alam, Petugas PMI
memilih tempat berlindung yang tidak beresiko.
Petugas PMI selalu menjaga keamanan barang-barang
pribadi dan barang-barang operasional.

Petugas PMI wajib diberikan jaminan asuransi saat


bertugas. Premi asuransi dibayarkan oleh PMI.

Petugas PMI wajib mengenakan perlengkapan keamanan


standar sesuai dengan kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai