Anda di halaman 1dari 38

PERATURAN YANG BERKAITAN PENGELOLAAN BOS

1. PERMENDIKBUD nomor 8 /2017


PETUNJUK TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
TAHUN ANGGARAN 2017
2. SURAT EDARAN
MENDAGRI 910/106/SJ
PETUNJUK TEKNIS PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN
PENATAUSAHAAN SERTA PERTANGGUNGJAWABAN DANA BOS SATUAN
PENDIDIKAN NEGERI YANG DISELENGGARAKAN OLEH KABUPATEN/KOTA
PADA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
3. PMK
101/PMK.02/2011
Tentang Klasifikasi Anggaran
4. PMK 48/2016..................
TENTANG TRANSFER DANA DAN DANA DESA ....
SE MENTERI DALAM NEGERI RI
NOMOR : 910/106/SJ
TANGGAL : 11 JANUARI 2017
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGANGGARAN, PELAKSANAAN
DAN PENATAUSAHAAN SERTA PERTANGGUNGJAWABAN
DANA BOS SATUAN PENDIDIKAN NEGERI YANG
DISELENGGARAKAN OLEH KABUPATEN/KOTA PADA
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
UMUM
Dana BOS merupakan dana transfer dari
pemerintah pusat kepada pemerintah provinsi,
penyalurannya dilakukan melalui
pemindahbukuan dari RKUN ke RKUD Provinsi;

Selanjutnya disalurkan dari RKUD Prov. kepada


masing-masing satuan pendidikan, melalui
mekanisme hibah, paling lama 7 hari kerja
setelah diterimanya Dana BOS pada RKUD
Provinsi.
Lanjutan.....
Pemda mengamanatkan semua penerimaan
dan pengeluaran daerah dianggarkan dalam
APBD dan dilakukan melalui RKUD yang
dikelola oleh Bendahara Umum Daerah dan
dalam hal penerimaan dan pengeluaran
daerah tidak dilakukan melalui RKUD sesuai
peraturan perundang- undangan dilakukan
pencatatan dan pengesahan oleh Bendahara
Umum Daerah (UU No 23/2014; UU No
9/2015)
Lanjutan......
Penjelasan IPSAP No. 02 bahwa pendapatan
juga mencakup antara lain pendapatan kas
yang diterima satker/SKPD dan digunakan
langsung tanpa disetor ke RKUN/RKUD,
dengan syarat entitas penerima wajib
melaporkannya kepada BUN/BUD untuk diakui
sebagai pendapatan negara/daerah.
A. PENGANGGARAN
Penganggaran Dana BOS bagi Satuan
Pendidikan Negeri dalam APBD, ditetapkan
berdasarkan alokasi Dana BOS bagi Satuan
Pendidikan Negeri ybs sebagaimana
tercantum dalam Keputusan Gubernur
tentang Daftar Penerima dan Jumlah Dana
BOS pada setiap Satuan Pendidikan Kabupaten
dan Keputusan Gubernur ditetapkan setelah
alokasi Dana BOS setiap Provinsi dengan
berdasarkan ketentuan perundang-undangan;
Lanjutan.....
Apabila Daftar Penerima dan Jumlah Dana
BOS pada setiap Satuan Pendidikan Kabupaten
belum ditetapkan Keputusan Gubernur, maka
penganggaran Dana BOS tersebut didasarkan
pada alokasi penyaluran final triwulan IV
tahun sebelumnya;
Berdasarkan alokasi tersebut, Satuan
Pendidikan Negeri menyusun RKAS Dana BOS
yang memuat rencana belanja Dana BOS
Lanjutan......
Rencana belanja Dana BOS dianggarkan
dengan mempedomani Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana BOS yang ditetapkan oleh
Kemdikbud;
Kepala Satuan Pendidikan Negeri
menyampaikan RKAS Dana BOS kepada SKPD
Dinas Pendidikan Kabupaten;
Lanjutan......
Berdasarkan RKAS Dana BOS Kepala SKPD Dinas
Pendidikan Kabupaten menyusun RKA-SKPD, yang
memuat rencana pendapatan Dana BOS dan
belanja Dana BOS;
Rencana Pendapatan Dana BOS pada RKA-SKPD
dianggarkan pada Kelompok Pendapatan Asli
Daerah, Jenis Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
yang sah, Obyek Dana BOS, Rincian Obyek Dana
BOS pada masing-masing Satuan Pendidikan
Negeri sesuai kode rekening berkenaan;
Lanjutan......
Rencana belanja Dana BOS pada RKA-SKPD
dianggarkan pada Kelompok Belanja Langsung,
Program BOS, yang diuraikan ke dalam Kegiatan,
Jenis, Obyek dan Rincian Obyek Belanja sesuai
kode rekening berkenaan;
RKA-SKPD dipergunakan sebagai bahan
penyusunan Perda tentang APBD dan Perkada
tentang Penjabaran APBD sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
B. PELAKSANAAN DAN
PENATAUSAHAAN
Berdasarkan Perda tentang APBD dan Perkada
tentang Penjabaran APBD, Kepala SKPD Dinas
Pendidikan Kabupaten menyusun DPA-SKPD yang
memuat pendapatan dan belanja Dana BOS
sesuai RKA-SKPD;
Kepala Daerah mengangkat Bendahara Dana BOS
pada masing-masing Satuan Pendidikan Negeri
setiap tahun anggaran atas usul Kepala SKPD
Dinas Pendidikan melalui Pejabat Pengelola
Keuangan Daerah (PPKD);
Lanjutan......
Bendahara Dana BOS membuka rekening Dana
BOS pada masing-masing Satuan Pendidikan
Negeri atas nama Satuan Pendidikan yang
diusulkan oleh Kepala Satuan Pendidikan melalui
Kepala SKPD Dinas Pendidikan, yang selanjutnya
rekening tersebut ditetapkan oleh Bupati;
Kepala SKPD Dinas Pendidikan Kabupaten
menyampaikan Rekening Dana BOS pada masing-
masing Satuan Pendidikan Negeri kepada Kepala
SKPD Dinas Pendidikan Provinsi, sebelum
dilaksanakan penandatanganan NPH BOS;
Lanjutan.......
Penyaluran Dana BOS dari RKUD Provinsi ke
Rekening Dana BOS masing-masing Satuan
Pendidikan Negeri dilakukan setelah
penandatanganan NPH BOS;
Penerimaan Dana BOS pada masing-masing
Satuan Pendidikan, diakui sebagai pendapatan
SKPD Dinas Pendidikan Kabupaten untuk
digunakan langsung dalam rangka pelayanan
pendidikan pada masing-masing Satuan
Pendidikan Negeri;
lanjutan......
Dalam hal terdapat bunga dan/atau jasa giro dalam
pengelolaan Dana BOS maka bunga dan/atau jasa giro
tersebut menambah pendapatan Dana BOS pada tahun
anggaran berkenaan dan dapat langsung digunakan
untuk pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan
bersangkutan dengan berkenaan pada juknis
penggunaan Dana BOS tahun berkenaan;
Dalam hal sampai berakhirnya tahun anggaran
terdapat sisa Dana BOS pada Satuan Pendidikan
Negeri, maka sisa tersebut dicatat sebagai Sisa Lebih
Pembiayaan (SILPA) tahun berkenaan, dan selanjutnya
digunakan pada tahun anggaran berikutnya dg
berpedoman pada Juknis Penggunaan Dana BOS tahun
berikutnya;
Tata Cara Pencatatan dan
Penyampaian Laporan Realisasi
Pendapatan dan Belanja Dana BOS :

Bendahara Dana BOS Satuan Pendidikan


Negeri mencatat pendapatan dan belanja
Dana BOS pada Buku Kas Umum beserta Buku
Kas Pembantu (BKU, Buku Kas Pembantu,
Buku Pembantu Bank, Buku Pembantu Pajak,
dan Buku Pembantu Rincian Objek Belanja)
lanjutan......
Bendahara Dana BOS Satuan Pendidikan
Negeri menyampaikan realisasi pendapatan
dan realisasi belanja setiap bulan kepada
Kepala Satuan Pendidikan, dengan
melampirkan bukti-bukti pendapatan dan
belanja yang sah, paling lama pada tanggal 5
bulan berikutnya, untuk pengesahan oleh
Kepala Satuan Pendidikan;
lanjutan......
Berdasarkan BKU dan/atau BKP, bendahara Dana
BOS menyusun laporan Realisasi Pendapatan dan
Belanja Dana BOS masing-masing Satuan
Pendidikan Negeri setiap triwulan;
Bendahara Dana BOS menyampaikan Laporan
Realisasi Pendapatan dan Belanja Dana BOS
kepada Kepala Satuan Pendidikan Negeri ,
selanjutnya disampaikan kepada Kepala SKPD
Dinas Pendidikan pada setiap akhir triwulan,
paling lama tanggal 10 bulan berikutnya setelah
triwulan ybs berakhir
lanjutan......
Penyampaian Laporan Realisasi Pendapatan dan
Belanja Dana BOS dilampiri Surat Pernyataan
Tanggung jawab Kepala Satuan Pendidikan
Negeri;
Karena pertimbangan lokasi, kondisi geografis
dan jarak tempuh serta pertimbangan objektif
lainnya, Bupati dapat menetapkan kebijakan
penyampaian Laporan Realisasi Pendapatan dan
Belanja BOS dilakukan setiap semester, paling
lama tanggal 10 bulan berikutnya setelah
semester ybs berakhir
lanjutan......
Berdasarkan Laporan Realisasi Pendapatan dan
Belanja dari Kepala Satuan Pendidikan , Kepala
SKPD Dinas Pendidikan menyampaikan Surat
Permintaan Pengesahan Pendapatan dan Belanja
(SP3B) Satuan Pendidikan Negeri kepada PPKD;
Berdasarkan SP3B Satuan Pendidikan , PPKD
selaku BUD menerbitkan Surat Pengesahan
Pendapatan dan Belanja (SP2B) Satuan
Pendidikan Negeri;
lanjutan......
Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD
Dinas Pendidikan dan PPKD selaku BUD
melakukan pembukuan atas pendapatan dan
belanja Dana BOS Satuan Pendidikan
berdasarkan SP2B Dana BOS Satuan
Pendidikan, dengan berpedoman pada
ketentuan peraturan perundang-undangan.
C. PELAPORAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN
Kepala Satuan Pendidikan Negeri bertanggung
jawab secara formal dan material atas
pendapatan dan belanja Dana BOS yang diterima
langsung oleh Satuan Pendidikan;
Berdasarkan SP2B Satuan Pendidikan, Kepala
SKPD Dinas Pendidikan menyusun Laporan
Realisasi Pendapatan dan Belanja Dana BOS serta
disajikan dalam Laporan Keuangan SKPD Dinas
Pendidikan Kabupaten sesuai peraturan yang
berlaku;
lanjutan.....
APBD yang dianggarkan berdasarkan alokasi
penyaluran final triwulan IV tahun
sebelumnya, tidak sesuai dengan alokasi Dana
BOS dalam Keputusan Gubernur, maka Pemda
harus melakukan penyesuaian alokasi Dana
BOS dalam Perda tentang APBD dengan
memperhitungkan sisa Dana BOS tahun
sebelumnya pada masing-masing Satuan
Pendidikan Negeri.
lanjutan.....
Penyesuaian alokasi Dana BOS dilakukan terlebih
dahulu melakukan perubahan Perkada tentang
penjabaran APBD, dan pemberitahuan kepada
pimpinan DPRD, untuk selanjutnya ditampung dalam
Perda perubahan APBD;
Alokasi Dana BOS dalam Perda tentang Perubahan
APBD tidak sesuai dengan realisasi penyaluran final
Dana BOS triwulan IV tahun berjalan, maka Pemda Kab
harus melakukan penyesuaian alokasi Dana BOS
dengan melakukan perubahan Perkada tentang
Penjabaran Perubahan APBD dan pemberitahuan
kepada Pimpinan DPRD, untuk selanjutnya dicatat
dalam LRA
lanjutan.....
Dalam hal Dana BOS bagi Satuan Pendidikan
Negeri belum dianggarkan dalam APBD
Kabupaten Tahun Anggaran 2016, maka untuk
memenuhi prinsip transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan Dana BOS dalam
Laporan Keuangan Pemda, Pendapatan dan
Belanja Dana BOS sekurang-kurangnya
disajikan dalam neraca, Laporan Operasional
(LO) dan Catatan atas Laporan Keuangan
(CaLK)
CONTOH RKAS
Nama Sekolah : ....................................
Desa/ Kecamatan : ...................................
Kabupaten : ...................................
Provinsi : ...................................
Sumber Dana : Dana BOS

No Kode Uraian Jumlah Triwulan


Rekening (Rp) I II III IV

Mengetahui Menyetujui Bendahara Dana BOS,


Komite Sekolah, Kepala Sekolah,
PEMBUKUAN KEUANGAN DANA BOS FORMULIR BOS - K3
BUKU KAS UMUM
Bulan :

Nama Sekolah : Formulir BOS-K3


Desa/Kecamatan : Diisi oleh Bendahara
Kabupaten : Disimpan di sekolah
Provinsi :

Tanggal Penerimaan Pengeluaran Saldo


No. Kode No. Urai (Debi (Kredit
Bukti an t) )
1 2 3 4 5 6 7

Pada hari ini Selasa , tanggal tiga puluh satu Januari tahun dua ribu tujuh belas ini Buku KAS umum ditutup dengan keadaan/posisi buku
sebagai berikut :
Saldo Buku Kas Umum .................................................................Rp. 12.000.000,-
Terdiri dari :
1. Saldo Bank .......................................Rp. 11.500.000,-
2. Saldo Kas Tunai .................................Rp. 500.000,- Rp. 12.000.000,-
Perbedaan .......... ..Rp 0,-

Mengetahui : Sukabumi, 31 Januari 2017


Kepala Sekolah, bendahara ,

Drs. Hadiyanto, M.Pd Mamat Rochimat, S.E


NIP. 19620925 1989031008 NIP. 19651012 1990031007
BUKU PEMBANTU KAS - FORMULIR BOS K4
BUKU PEMBANTU BANK - FORMULIR BOS K5
BUKU PEMBANTU PAJAK - FORMULIR BOS K6
1. BUKU PEMBANTU RINCIAN OBJEK BELANJA
2. LAPORAN REALISASI DANA BOS
3. SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
1. BUKU PEMBANTU RINCIAN OBJEK BELANJA

Tanggal Kode BKU Uraian Realisasi Jumlah Sisa


Anggaran

2-1-2017 10.000.000 10,000.000 110.000.000

2-2-2017 10.000.000 20.000.000 100.000.000


KLASIFIKASI JENIS BELANJA
5 BELANJA
5.2 BELANJA LANGSUNG
5.2.1. BELANJA PEGAWAI
5.2.1.01 BELANJA PEGAWAI DANA BOS
5.2.1.01.01 Pembayaran Honor Guru Honorer
5.2.1.01.02 Pembayaran Honor tenaga Administrasi honoroer
5.2.1.01.03 Pembayaran Honor tenaga Perpustakaan honorer
dst

5.2.2. BELANJA BARANG DAN JASA


5.2.2.01 BELANJA BARANG DAN JASA DANA BOS
5.2.2.01.01 Pengadaan HVS F4 70 Gram
5.2.2.01.02 Pengadaan Tinta Printer
dst

5.2.3. BELANJA MODAL


5.2.3.01 BELANJA MODAL DANA BOS
5.2.3.01.01 Pengadaan Mebeulair Siswa
5.2.3.01.02 Pengadaan Komputer
dst
Kode Belanja dan jenis Pengeluaran
Belanja Penyelenggaraan Pemerintah Pusat
51 Belanja Pegawai
Kompensasi dalam bentuk uang maupun barang yang
diberikan kepada pegawai negeri, pejabat negara, dan
pensiunan serta pegawai honorer yang akan diangkat
sebagai pegawai lingkup pemerintahan baik yang
bertugas di dalam maupun di luar negeri sebagai
imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan
dalam rangka mendukung tugas dan fungsi unit
organisasi pemerintah.
Belanja Pegawai dipergunakan untuk:
1. Belanja Gaji dan Tunjangan yang melekat pada pembayaran Gaji
Pegawai Negeri meliputi PNS dan TNI/POLRI;
2. Belanja Gaji Dokter Pegawai Tidak Tetap;
3. Belanja Gaji dan Tunjangan yang melekat pada Pembayaran Gaji
Pejabat Negara;
4. Belanja Uang Makan PNS;
5. Belanja Uang Lauk Pauk TNI/POLRI;
6. Belanja Uang Tunggu dan Pensiun Pegawai Negeri dan Pejabat
Negara yang disalurkan melalui PT. Taspen dan PT. ASABRI;
7. Belanja Asuransi Kesehatan Pegawai Negeri yang disalurkan
melalui PT. ASKES;
8. Belanja Uang Lembur PNS;
Kode
9. Belanja Pegawai Honorer yang diangkat dalam rangka
mendukung tugas pokok dan fungsi unit organisasi
pemerintah;
10. Pembayaran Tunjangan Sosial bagi Pegawai Negeri melalui unit
organisasi/Lembaga/Badan tertentu;
11. Pembayaran uang vakasi;
12. Pembayaran tunjangan khusus merupakan pembayaran kompensasi
kepada Pegawai Negeri yang besarannya ditetapkan oleh
Presiden/Menteri Keuangan;
13. Belanja pegawai transito merupakan alokasi anggaran belanja pegawai
yang direncanakan akan ditarik/dicairkan namun database pegawai pada
Kementerian Negara/Lembaga berkenaan menurut peraturan perundang-
undangan belum dapat direkam pada Aplikasi Belanja Pegawai Satuan
Kerja (Satker) karena belum ditetapkan sebagai Pegawai Negeri pada
Satker berkenaan; dan
14. Pembayaran untuk Uang Duka Wafat/Tewas yang besarannya ditetapkan
berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
Dikecualikan untuk pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal
dan/atau kegiatan yang mempunyai output dalam kategori belanja barang.
Kode Belanja dan jenis Pengeluaran
52 Belanja Barang
Pengeluaran untuk pembelian barang
dan/atau jasa yang habis pakai untuk
memproduksi barang dan/atau jasa yang
dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan
serta pengadaan barang yang dimaksudkan
untuk diserahkan atau dijual kepada
masyarakat di luar kriteria belanja bantuan
sosial serta belanja perjalanan.
Belanja Barang
dipergunakan untuk:

1 Belanja Barang Operasional merupakan pembelian barang dan/atau


. jasa yang habis pakai yang dipergunakan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan dasar suatu satuan kerja dan umumnya pelayanan yang
bersifat internal.Jenis pengeluaran terdiri dari antara lain:
a. Belanja keperluan perkantoran;
b. Belanja pengadaan bahan makanan;
c. Belanja penambah daya tahan tubuh;
d. Belanja bahan;
e. Belanja pengiriman surat dinas;
f. Honor yang terkait dengan operasional Satker;
g. Belanja langganan daya dan jasa (ditafsirkan sebagai Listrik,
Telepon, dan Air) termasuk atas rumah dinas yang tidak
berpenghuni;
i. Belanja biaya pemeliharaan gedung dan
bangunan (ditafsirkan sebagai
gedung operasional sehari-hari berikut
halaman gedung operasional);
j. Belanja sewa gedung operasional sehari-hari
satuan kerja, dan.
k. Belanja barang operasional lainnya yang diperlukan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar lainnya

Anda mungkin juga menyukai