Anda di halaman 1dari 15

Statistik dan Probabilitas

Probabilitas...
TEORI PROBABILITAS
Untuk menghadapi keadaan yang tidak
Dalam hidup ini, pasti, biasanya orang hanya
hampir semua mengandalkan tebakan. Dari tebakan
kejadian tsb, muncul kemungkinan/peluang
sifatnya tidak /probabilitas kejadian ybs yang
pasti. kemudian melahirkan sebuah teori yang
dikenal dgn teori probabilitas.

Contoh :
Teori probabilitas bermula dari
1. Apakah seseorang
permainan judi di Eropa yang
mahasiswa dapat
kemudian dirintis secara ilmiah pada
menyelesaikan
sekitar abad ke-17.
studinya selama 4 tahun.
Teori-teori umum mengenai
2. Apakah kartu yang
probabilitas lahir sekitar abad ke-19.
dicabut merupakan kartu
Q (Queen).
ELEMEN
PROBABILITAS

Konsep Probabilitas
berhubungan erat dengan
eksperimen yang mempunyai
sedikit banyaknya hasil yang
tidak pasti. (Bhattacharya) Salah satu tujuan
mempelajari statistik ialah
Eksperimen adalah suatu untuk dapat menarik suatu
proses pengumpulan data kesimpulan yang dapat
yang berkaitan dengan dipercaya dan dapat pula
peristiwa yang ditunjukkan berlaku secara umum dari
dalam outcome-nya hasil-hasil eksperimen.
Hasil-hasil eksperimen tersebut dapat berupa
angka-angka atau golongan-golongan yang
biasa dinamakan istilah OUTCOME (HASIL)
Bukanlah Outcome saja yang menarik
perhatian, tetapi juga hubungan antara
semua outcome yang mungkin dihasilkan
dalam suatu eksperimen

Kumpulan dari semua outcome Setiap outcome yang


disebut Sample Space (ruang menjadi anggota sample
sampel)
space dinamakan titik
sampel (sample point)

outcome event

Kumpulan dari
Ruang Titik beberapa atau seluruh
sampel sampel titik sampel dinamakan
peristiwa (event)
PROBABILITAS
(Probability, P)

Kemungkinan (P) terjadinya suatu peristiwa a,


atau disingkat P(a), adalah jumlah peristiwa a
dapat terjadi dibagi dengan jumlah keseluruhan
peristiwa kemungkinan
Noegroho. Sendi-sendi statistik, (Jakarta: P.T. Pembangunan Cetakan Kedua,
1962) Hal. 25

Jika suatu peristiwa A mungkin terjadi di dalam m cara


dari n kemungkinan, dimana n kemungkinan itu mempunyai
kesempatan yang sama untuk terjadi, maka probabilitas A
adalah sama dengan m/n, atau:
P(A) = m/n
Contoh-1:

Pada Pelemparan 3 kali sebuah Mata Uang,


berapa outcome yg bisa dihasilkan

Kemung Kemung Kemung


kinan-A kinan-B kinan-C

MA
MB MC

BA
BB BC

Pelemparan I Pelemparan II Pelemparan III


KEMUNGKINAN
OUTCOME
Outcome-1,
MC MA,MB,MC

MB Outcome-2,
BC MA,MB,BC

MA
MC
BB

BC

MC
MB
BC
BA
MC
BB

BC Outcome-8,
BA,BB,BC
Contoh-2:

Tentukan Probabilitas keluarnya M dua kali di


dalam 3 kali pelemparan sebuah koin
Keluarnya 2
MC kali M Terjadi
dalam 3 cara
MB
BC

MA
MC
BB
BC

MC
MB
BC
BA

BB
MC P(2M) = m/n
= 3/8
BC
Contoh-3:

Dalam pelemparan 2 dadu, misalkan K adh peristiwa


mata dadu yg muncul sama, dan L adh peristiwa jumlah
kedua mata dadu 9, tentukan probabilitas K dan L tsb.

K = {(1,1), (2,2), (3,3),


1 2 3 4 5 6 (4,4), (5,5), (6,6)}
1 1-1
2 2-2 L = {(3,6), (4,5), (5,4), (6,3)}

3 3-3 P(K) = m/n


4 4-4 = 6/36 = 1/6

5 5-5
P(L) = 4/36
6 6-6 = 1/9

Sample space = 6 x 6 = 36
MATEMATIKA Pasti
(Deterministik)

Perhitungan didasarkan pada


peluang/kemungkinan (Non Deterministik)
Tidak dapat ditentukan sebelumnya secara pasti
contoh (uang logam, dadu, kartu dsb).

Apabila probabilitas bukan Contoh :


A, dituliskan sebagai P(A) Peluang muncul M dari uang logam
me-nunjukkan probabilitas P(muncul M) =
dari setiap yang muncul dari P(bukan M) = 1 P(muncul M)
=1
per-cobaan di luar A, dapat
Peluang muncul angka 1 dari
dituliskan : sebuah dadu
P(muncul 1) = 1/6
P(A) + P(bukan A) = 1 P(bukan 1) = 1 P(muncul 1)
= 1 1/6 5/6
P(A) = 1 P(bukan A)
Jika suatu percobaan memiliki sejumlah peluang (n), di-mana
anggota-anggotanya memiliki peluang yang sama, apabila X
merupakan kemungkinan muncul dari kategori A, maka
probabilitas A dalam satu kali cobaan adalah :

X Jml. Peluang munculnya kategori A


P(A)
n Jml. Kemungkina n muncul secara keseluruha n

Contoh 1 : Contoh 2 :
Berapa probabilitas tercabut king Probabilitas terambilnya kelereng
dan queen dari satu set kartu (52 Merah dari dalam kotak jika berisi
lembar), dimana masing-masing kelereng Merah 5 buah dan
king dan queen = 4 lembar kelereng Biru 10 buah.
X 8 2 X 5 1
P(king atau queen) P(Merah)
n 52 13 n 15 3
PERMUTASI

Permutasi berhubungan dengan per-urutan (menyusun


buku berdasarkan ketebalan, tinggi, warna sampul, dst).

n! n! n! Dimana :
nPr jika r n n n= jumlah sampel
(n - r)! (n - n)! 0! P= Permutasi
r = anggota sampel

Contoh 1 : Contoh 2 :
Jumlah sampel 5 buah, jika Berapa cara, jika seorang guru
digunakan 3 sampel berapa ingin menempatkan 5 orang murid
cara yang bisa dilakukan. di bangku depan dalam sebuah
n! 5! kelas yang terdiri dari 20 orang
nPr 5P3 murid.
(n - r)! (5 - 3)! n! 20!
5! nPr 20P5
(n - r)! (20 - 5)!
2! 20!
5 x 4 x3x2 x1
15!
2 x1 20 x 19 x 18 x 17 x 16
5 x 4 x 3 60 cara 1860480 cara
KOMBINASI Contoh :
n = 16 dan r = 5
Kombinasi menunjukkan
suatu koleksi obyek tanpa 16 16! 16!

memperdulikan susunannya. 5 5!(16 - 5)! 5! x 11!
16 x 15 x 14 x 13 x 12

Kombinasi r dan n objek yang berbeda 5x 4 x3x2 x1
n! 2 x 14 x 13 x 12
Crn nr 4368
r!n r !
n = 16 dan r = 16 5 = 11
Hubungan permutasi dan kombinasi 16! 16!
16

Prn 11 11!(16-11)! 11! x 5!
P r!C
r
n n
r atau C n
r
r! 16 x 15 x 14 x 13 x 12

5x 4 x3x2 x1
2 x 14 x 13 x 12
4368

Sehingga : n
n-r


n
r
PROBABILITAS KOMBINASI

Rumus A
Apabila dua peristiwa atau lebih
dapat terjadi pada saat yang
bersamaan

P(A atau B) = P(A) + P(B) P(A dan B)

Contoh 1 :
Satu set kartu (52 lembar), jika diambil
1 lembar, berapa probabilitas kartu 8
atau kartu merah?
4 26 - 2
P(8 atau Merah)
52
4 26 2 28

52 52 52 52

P(8) P(Merah) P(8 & Merah)


Contoh :
Rumus B Kelereng dalam kantong terdiri dari (4 Hijau + 2
Apabila dua peristiwa atau Putih)
lebih tidak dapat terjadi Berapa probabilitas 2 kelereng Hijau?
Berapa probabilitas k. Hijau & Kelereng Putih?
pada saat bersamaan
Probabilitas 2 kelereng Hijau
P(A atau B) = P(A) + P(B)
P(H dan H) = P(H. Pertama) . P(H Kedua/H. Pertama)
= 4/6 . 3/5
= 12/30 2/5
Sebuah dadu dilemparkan, berapa
probabilitas keluar mata 3, mata 4
atau mata 6 Probabilitas kelereng Hijau dan Putih
P(3, 4 atau 6) P(3) P(4) P(6) P(H dan P) = P(Hijau) . P(Hijau/Putih)
1 1 1 3 = 4/6 . 2/5

6 6 6 6 = 4/15

P(H dan P atau P dan H)


Rumus C
Apabila probabiltas terjadinya dua = P(H dan P) + P(P dan H)
atau lebih peristiwa secara = 4/15 + 4/15
berururtan (bersamaan) dan
= 8/15
peristiwa-peristiwa tsb saling
mempengaruhi : P(P dan H) = P(Putih) . P(Hijau/Putih)

P(A dan B) = P(A) . P(BlA) = 2/6 . 4/5


= 4/15

Anda mungkin juga menyukai