Anda di halaman 1dari 19

ALJABAR LINIER ELEMENTER I

KESETARAAN BARIS
&
PERKALIAN MATRIKS
DISUSUN OLEH:

SARI DEVI PRATIWI (4151111089)


SHEILA ZAKIA NASUTION (4151111090)
SUCI CHAROLINA (4152111036)
SYAFRIDA YANTI NASUTION (4152111037)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Kesetaraan Baris dan Perkalian Matriks

Jika matriks koefisien bagi sistem persamaan linier


AX K
dapat dibalik, maka perkalian persamaan ini dengan A-1
mengahasilkan
1
A1 AX A1K yang setara dengan X A K

Sekarang perhatikan matriks umum


AX B
yang setara dengan
X A1B
Telah kita ketahui di dalam pasal 1.4 bahwa suatu himpunan
sistem yang demikian ini dapat dipecahkan secara efisien dengan
penyederhanaan baris yang sama. Khususnya, jika A-1 ada.

1
Akan diperoleh X A B merupakan solusi tunggal bagi
persamaan AX = B.

Contoh 1
Pecahkan persamaan AX = B jika

dan
Matriks gandengan untuk sistem ini
= =

Karena matriks koefisien ini setara baris dengan I, berarti sistem


tersebut mempunyai solusi tunggal
Kasus khusus B = I . Jika A dapat dibalik, maka solusi tunggal
bagi persamaan
1
AX I adalah X A
dan ini dapat dihitung dengan menggunakan persamaan,

Persamaan ini menggambarkan metode paling efisien untuk


mendapatkan kebalikan suatu matriks tidak singular.
Metode ini sesungguhnya tidak lain adalah eliminasi Gauss-Jordan
untuk memecahkan persamaan matriks

AX I
Contoh 2 1 3 0 2
3 12 2 6
Tentukan kebalikan bagi matriks C
2 10 2 5

1 6 1 3

Matriks gandengan bagi sistem CX = I adalah


Biasanya, tidak diketahui sebelumnya apakah matriks yang
diberikan bisa dibalik atau tidak.
Jika suatu n n dari matriks A tidak dapat dibalik, maka
matriks tersebut tidak bisa direduksi mejadi I dengan operasi
baris dasar.
Pada prosedur matriks yang tidak dapat balik, terdapat beberapa
titik dalam perhitungan suatu baris nol akan muncul pada sisi
kiri. Maka perhitungan bisa dihentikan.

Contoh 3
Tinjau matriks
Menerapkan prosedur contoh sebelumnya

Karena kita telah mendapatkan suatu baris nol disisi kiri, maka A
tidak dapat dibalik.
TEOREMA 1.7. Suatu pengolahan dasar baris terhadap sebuah
matriks A dapat dicapai dengan mengalikan dari sebelah kiri
suatu matriks keidentikan yang telah mengalami pengolahan
dasar baris yang sama. Dalam lambang, Jika E adalah suatu
pengolahan dasar (elementer) baris dan E(A) adalah hasil
penerapan E pada A, maka
E(A) = [E(I)]A

Bukti dasar untuk teorema ini terbagi atas tiga bagian, yaitu:
Jenis I : Kalikan baris i dengan k 0 (Rj kRi)
Jenis II : Tukarkan baris i dengan baris j (Ri kRj)
Jenis III : Gantilah baris j dengan jumlah antara baris itu sendiri
dengan k kali baris i (Rj kRi + Rj)
Definisi 1.12. Matriks dasar (elementary matrix) ialah matriks
identitas yang telah mengalami satu kali pengolahan dasar baris.

Matriks dasar ialah bahwa matriks dasar selalu dapat dibalik dan
bahwa kebalikannya juga tetap meruapakan matriks dasar. Ini
dapat diketahui dari pasal 1.3 bahwa setiap pengolahan dasar
baris dapat dibalik oleh pengolahan dasar baris yang sejenis.

Kebalikan matriks dasar bagi (Ri kRi) adalah matriks dasar


bagi (Ri 1/kRi)
Kebalikan matriks dasar bagi (RiRj) adalah dirinya sendiri

Kebalikan matriks dasar bagi (Rj kRi + Rj) adalah matriks


dasar bagi (Rj -kRi + Rj)
Misalkan serangkaian pengolahan dasar baris menyederhanankan matriks A
menjadi matriks B, dengan kata lain, A setara baris dengan B. Jika E1, E2,...,Er
adalah matriks dasar yang berasal dari pengolahan-pengolahan dasar baris yang
digunakan untuk menyederhanakan A menjadi B , maka berdasarkan teorema 1.7
kita memperoleh
Er,Er-1,....E2 E1 A=B
Matriks
P=Er, Er-1,.E2 E1= Er, Er-1,......E2 E1 I

Adalah tidak singular, sebab merupakan hasil kali matriks - matriks dasar
yang masing - masing tidak singular, dan selain itu P dapat diperoleh melalui
penerapan pada I pengolahan yang persis sama yang telah mengubah A menjadi
B . Jadi matriks P merekam semua pengolahan baris yang digunakan untuk
menyederhanakan A menjadi B.
TEOREMA 1.8. Jika A dan B setara baris, maka ada suatu
matriks tidak singular P sedemikian sehingga PA = B. Matriks P
dapat diperoleh, sejalan dengan penyederhanaan A menjadi B
melalui

Jika B = I, maka PA = I sehingga P = A-1

Contoh 3
Perhatikan pengolahan baris berikut:
=

P A B
TEOREMA 1.9. Untuk matriks A yang berukuran n n,
pernyataan-pernyataan berikut ini setara (equivalent) satu
sama lain:

1) A tidak singular.
2) A mempunyai kebalikan kiri (ada B sedemikian rupa
sehingga BA = I).
3) AX = 0 hanya jika X = 0.
4) A setara baris dengan I.
5) A merupakan hasil kali sejumlah matriks dasar.
Melalui pembuktian rangkaian implikasi 1 2 3 4 5 1.
(1 2) Sudah jelas.
(2 3) Jika ada B sedemikian rupa sehingga BA = I dan AX = 0,maka
X B( AX ) B0 0
(3 4) Jika A tidak setara baris dengan I, maka proses pencarian solusi pada
pasal 1.3 akan menghasilkan suatu baris nol sehingga membuat salah
satu peubah dapat diberikan sembarang nilai (arbitrary); oleh karenanya
kita akan memperoleh solusi bukan nol. Ini berarti A pasti setara baris
dengan I.
(4 5) Karena A setara baris dengan I, maka ada matriks-matriks dasar E1, E2,
, Ek sedemikian rupa sehingga EkE2 E1 A = I. dengan demikian
A = (EkE2 E1)-1I = E1-1 E2-1 Ek-1
dan karena setiap matriks dasar mempunyai kebalikan yang juga
merupakan matriks dasar, berarti kita telah berhasil menyatakan A
sebagai hasilkali sejumlah matriks dasar.
(5 1) Ini sudah jelas sebab setiap matriks dasar dapat dibalik dan hasilkali
sejumlah matriks yang dapat dibalik juga dapat dibalik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai