Anda di halaman 1dari 67

Case Report

Glaukoma
Dept. ilmu kesehatan mata

Olyvia Sita Aldisa Thadea


Annisa Aprilia
Shandra Lupita T
Pendahuluan
Glaukoma merupakan penyebab kebutaan kedua
setelah katarak
Kebutaan yang diakibatkan oleh penyakit
glaucoma bersifat menetap.
Jumlah penderita mencapai 60.500.000 pada
tahun 2010 di dunia, diperkirakan meningkat
menjadi 76.600.000 pada tahun 2020.
Diantara jumlah penderita kebutaan tersebut, di
Asia sebanyak 87% berasal dari jenis glaukoma
sudut tertutup primer akut.
Pendahuluan
Di Amerika sendiri jumlah penderita
glaucoma pada ras kulit hitam 3-4 kali lebih
banyak dibandingkan ras kulit putih.
Pada kelompok penduduk dengan usia 70
tahun 3-8 kali lebih tinggi dibandingkan
dengan kelompok penduduk yang berusia
40 tahun (Budiono, 2013).
Pendahuluan
Prevalensi nasional glaukoma berdasar
riskesdas 2007 sebesar 0,5%.
Diduga masih banyak penderita glaukoma
yang belum terdeteksi dikarenakan gejala
penyakit glaukoma yang sering tidak
disadari oleh penderitanya berakibat pada
diagnosis penyakit glaukoma yang terlambat
yang mengakibatkan terjadinya kebutaan
total pada penderitanya (Riskesdas, 2007)
Definisi Glaukoma

Kelainan pada mata yang ditandai dengan :


Optik neuropati Glaukoma
Gaung papil atau excavatio papil
Defek lapang pandangan (khas glaukoma)
Peningkatan tekanan intra okuler (TIO)
Merupakan faktor resiko utama
Aqueos Humor
Produksi
Corpus ciliaris pars plicata
Outflow
Trabecular meshwork
uveal meshwork
corneoscleral meshwork
juxtacanalicular meshwork
Schlemm canal
Dinamika humor aquos
Badan silier

Humor akuos

Bilik Mata Belakang (BMB)

Pupil

Bilik Mata Depan (BMD)

Sudut Bilik Mata Depan

80% 20%
Trabecular meshwork Jalur Uvea sklera
Kanal Schlemm Suprakhoroid
Plexus vena episklera
Vena
PEMERIKSAAN GLAUKOMA
Pemeriksaan dengan penlight

Pemeriksaan iluminasi penlight Eclipse Sign


8
Pemeriksaan Slit Lamp (teknik Van Herick)

glaukoma
Tonometri

Sumber : Khurana, 2007 Sumber : Khurana, 2007


PEMERIKSAAN GLAUKOMA
Pemeriksaan Lapang
Pandang

Sumber : Khurana, 2007


Pemeriksaan glaukoma
Gonioskopi

Sumber : Khurana, 2007


Pemeriksaan glaukoma

Goniolens
(Kanski, 2011)
Pemeriksaan glaukoma
Pemeriksaan papil N II
PATOFISIOLOGI UMUM
Apoptosis sel ganglion retina

Penipisan lapisan inti Berkurangnya akson nervus Penipisan lapisan serat saraf
dalam retina optik

GON
(Glacomatous Optic Neuropathy)

(Vaughan dan Asbury, 2011)


Defek lapang pandang
KLASIFIKASI GLAUKOMA
Glaukoma Primer

Glaukoma sudut terbuka primer Glaukoma sudut tertutup primer

1. Hipertensi okuli 1. Suspek sudut tertutup primer


2. Glaukoma tekanan normal 2. Sudut tertutup primer
3. Glaukoma sudut terbuka primer 3. Glaukoma sudut tertutup primer

Glaukoma Sekunder Glaukoma Kongenital

1. Kelainan lensa 1. Glaukoma kongenital primer


2. Kelainan traktus uvea
3. Trauma 2. Glaukoma kongenital sekunder
4. Paskaoperasi
5. Neovaskuler
6. Peningkatan tekanan episklera
7. Akibat steroid
(Bowling dan Kanski, 2016)
Glaukoma sudut tertutup
Penyebab sudut tertutup
Trabekular meshwork
SUDUT
TERTUTUP
Mekanisme Tarik
Anterior
Iris
Tekan Mekanisme
Posterior
Tekanan
4 level anatomi

Iris Badan Silier Lensa Posterior lensa


Blok Pupil Plateau Iris Fakomorfik Tek vitreous krn
Subluksasi lensa blok silier
Sumber : Nurwasis & Komaratih, 2015
Patofisiologi
Perubahan
Predisposisi Pencetus diameter
BMD dangkal pupil
Posisi lensa
ke depan
Blok pupil primer

Akuos >>> di BMB

Tekan iris perifer Sudut tertutup


ke TM
Sudut
tertutup
TIO
Iris bombans primer
PATOFISIOLOGI

STP Akut
Berlangsung lama

Glaukoma STP
TIO lama dengan gejala

Merusak PSO

Defek lapang pandangan


Gaung papil
DIAGNOSIS
Gejala dan Sign+
Hiperemia silier + konjunctiva (mata merah ++)
Kornea suram -> visus turun
Halo
Atrofi iris sekitar pupil reflek pupil
Pupil lebar (paralise otot sfingter pupil)
Nyeri mata dan sekitarnya
Mual, muntah
Sumber : Khurana, 2007
DIAGNOSIS
Sudut Tertutup Primer (STP)

STP Sub akut STP akut STP kronis

Episode TIO TIO TIO


Pupil lebar Pupil lebar Pupil : N
PSO : N PSO : N PSO : N

Glaukoma STP (GSTP)

GSTP GSTP
dgn gejala tanpa gejala
TIO TIO
Pupil : lebar Pupil : N
PSO : Gaung + Sumber : Nurwasis & Komaratih, 2015
PSO : Gaung +
Penatalaksanaan STP Akut
Pertolongan Pertolongan
pertama selanjutnya

Turunkan TIO Buka sudut yg Suportif Cegah sudut


tertutup menutup ulang
Hiperosmotik Miotikum Anti nyeri
Hambat produksi Hiperosmotik Anti emetik
aquos Hambat produksi Anti radang
aquos

Pencegahan Cegah sudut menutup


pada felow eye
Sumber : Nurwasis & Komaratih, 2015
Terapi STP
Pertolongan PertamaTurunkan TIO
Hiperosmotik agen sistemik Jika TIO sangat Tinggi
Manitol 1g/kg IV
glycerine 1gr/kg dalam 50% larutan jeruk
Carbonic anhydrase inhibitor
Acetazolamid 500mg IV, lanjut 250 mg tablet 3 kali sehari
Beta Bloker tetes mata
Timolol 0,5% 2 kali sehari
Kortikosteroid tetes mata
Dexametason/betametason 3-4 kali sehari
Analgesik dan antiemetic
TERAPI STP
Pertolongan selanjutnya Buka Sudut
Melepaskan blok pupil : Hiperosmotik
Volume vitreous mengecil lensa tertarik ke posterior
blok pupil lepas akuos dari BMB ke BMD tekan
iris ke posterior sudut terbuka
Pilocarpin tetes mata setelah TIO sedikit menurun,
Pilocarpin 2% setiap 30 menit dalam 1-2 jam, dilanjutkan
setiap 6 jam

Membuat lubang pada iris perifer : iridektomi perifer (IP)


dengan cara :
Laser : laser PI
Bedah : bedah IP
Akuos dari BMB lubang IP BMD Tekan iris ke posterior
sudut terbuka
Glaukoma SUDUT TERTUTUP
Primer
Gejala :
Nyeri berat, mendadak, menjalar searah
dengan penjalaran N. V
Mual-muntah
Penurunan pengelihatan (rapid-
progressive)
Mata merah
Fotofobia
Lakrimasi
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP
PRIMER
Gejala dan Sign :
TIO naik
Iris atrofi
Pupil Lebar
PSO : Gaung
Defek lapang pandang glaukoma
Tatalaksana
Turunkan TIO
Bedah Filtrasi : membuat hubungan langsung
dengan BMD melalui lubang pada TM ke rongga
bawah konjungtiva
Glaukoma sudut tertutup sekunder
Glaukoma Sekunder
1. Kelainan lensa
2. Kelainan traktus uvea
3. Trauma1. Kelainan lensa
2. Kelainan traktus uvea
4. Paskaoperasi
3. Trauma
5. Neovaskuler
4. Paskaoperasi
6. Peningkatan tekanan
5. Neovaskuler
episklera
6. Peningkatan tekanan episklera
7. Akibat 7.
steroid
Akibat steroid
Glaukoma Sudut Tertutup Karena Ektopia Lentis
Anterior
Batasan
Kelainan mata yang terjadi karena TIO meningkat
dengan cepat sebagai hasil dari tertutupnya sudut
akibat subluksasi lensa anterior
Patofisiologi
lensa tidak pada posisi normal tetapi subluksasi atau
dislokasi anterior
terjadi blok pupil oleh lensa timbul iris bombans, iris
perifer kontak dengan TM, sudut tertutup, TIO
meningkat
Diagnosis
Riwayat trauma atau adanya tanda-tanda dari
penyakit sindroma tertentu
BMD dangkal
Tampak lensa subluksasi anterior
TIO tinggi
Sudut tertutup
Penatalaksanaan
A. Posisi terlentang (lensa bergerak ke posterior)

HIPEROSMOTIK ; vitreous mengkerut sehingga lensa


lebih mudah untuk bergerak ke posterior, blok pupil
lepas
TIMOLOL dan Topikal PREDNISOLONE atau
DEXAMETHASON
B. Bila kornea sudah jernih, lakukan Laser PI atau Bedah
IP
C. PILOKARPINE sehingga pupil konstriksi untuk cegah
lensa yang sudah di posterior tidak kembali subluksasi
ke anterior. Bila TIO tetap tinggi dan BMD tetap dangkal
pasca Laser PI (atau Bedah IP) maka ekstraksi lensa
harus dilakukan
Glaukoma Fakomorfik
Batasan
Merupakan suatu glaukoma sekunder sudut tertutup
yang timbul akibat lensa yang membesar pada katarak
imatur atau matur
Patofisiologi
Dapat melalui 3 mekanisme :
1. Blok pupil
2. Tanpa blok pupil
3. Mekanisme kombinasi : blok pupil disertai dorongan
iris ke arah depan
Gejala klinis
Keluhan :
Mata tiba-tiba merah dan nyeri
Tajam penglihatan mendadak turun
Gambaran klinis :
Hiperemi limbal (siliar) dan konjungtiva
Edema kornea
BMD dangkal
Pupil midmidriasis, refleks menurun, iris bombans
(pada blok pupil)
Lensa katarak imatur / matur
TIO sangat tinggi
Sudut BMD tertutup
Penatalaksanaan
Segera turunkan TIO dengan obat-obatan
Tindakan pembedahan
-Bila katarak matur, tensi sudah turun dengan obat segera
ekstraksi katarak
Apabila tensi tidak turun dapat dilakukan sklerotomi posterior
untuk aspirasi vitreus melalui pars plan, untuk menurunkan TIO
kemudian dilakukan ekstraksi katarak lalu dianjurkan iridektomi
perifer
-Lensa dengan katarak imatur
--Tensi turun dengan obat, dilakukan laser iridotomi atau
iridektomi atau iridektomi melalui kornea, gonioskopi ulang, bila
sudut tertutup / terbuka sempit -> trabekulektomi
--Tensi tidak turun dengan obat
Dilakukan bedah filtrasi dulu. Ekstraksi katarak dilakukan pada
tahap berikutnya
Glaukoma Neovaskular
Batasan
Merupakan glaukoma sekunder yang disebabkan adanya
neovaskularisasi parda permukaan iris, sudut dan jaring
trabekula
Patofisiologi
hipoksia dan iskemia retina akibat berbagai penyakit, baik pada
mata maupun diluar mata, yang paling sering adalah retinopati
diabetik.
Neovaskularisasi iris pada awalnya terjadi pada tepi pupil sebagai
percabangan kecil, selanjutnya tumbuh dan membentuk
membran fibrovaskuler pada permukaan iris secara radial sampai
ke sudut, meluas dari akar iris melewati ciliary body dan scleral
spur mencapai jaring trabekula sehingga menghambat
pembuangan akuos dengan akibat tekanan intra okuler
meningkat dan keadaan sudut masih terbuka
Gejala klinis
Pada stadium sudut terbuka :
Mata tidak merah, tidak nyeri
Visus kabur (oleh karena keadaan pada retina)
Neovaskularisasi pada iris
TIO tinggi
Sudut bilik mata depan terbuka
Pada stadium sudut tertutup :
Mata tiba-tiba sangat nyeri, merah, berair
Visus sangat kabur
Kornea suram
Neovaskularisasi pada iris
TIO sangat tinggi
Penatalaksanaan
Pada stadium sudut terbuka :
1. Untuk neovaskularisasi
Fotokoagulasi Panretinal
Fotokagulasi sudut
2. Untuk glaukoma
BETAXOLOL 0,25% - 0,5% ; TIMOLOL 0,25% 0,5% tetes tiap 12
jam
ACETAZOLAMIDE 250 mg / 6 jam
Pada stadium sudut tertutup :
1. Menurunkan TIO dan mengurangi rasa nyeri
ACETAZOLAMIDE 250 mg / 6 jam
BETAXOLOL 0,25% - 0,5% ; TIMOLOL 0,25% - 0,5% tetes tiap 12
jam
Bila perlu dapat diberi bahan hiperosmotik
ATROPIN tetes untuk mengurangi rasa nyeri
PILOKARPINE harus dihindari, karena :
Menambah rasa nyeri
Menimbulkan reaksi radang
Menimbulkan rekasi pembuluh darah konjungtiva
Menghambat pembuangan akuos melalui uvea-
sklera
2. Menekan reaksi radang dan mengurangi nyeri
Kortikosteroid topikal
ATROPIN tetes untuk menghilangkan spame otot
sehingga nyeri hilang
3. Mengurangi / menghambat neovaskularisasi
Fotokoagulasi Panretinal, tetapi kemungkinan sukar
dikerjakan karena media yang keruh
Kriopeksi panretinal / krioretina perifer
4. Bila TIO tetap tinggi dengan potensi visus masih baik
Bedah filtrasi standar ataupun disertai benda
perantara untuk aliran akuos (Seton, Moiteno)
ataupun ditambahkan bahan penghambat reaksi
radang
Syarat : harus didahului dengan fotokoagulasi atau
kriopeksi panretinal
5. Bila TIO tetap tinggi dan nyeri hebat dengan potensi
visus jelek
Terapi medis : sikloplegik dan antagonis topical

Prosedur siklodestruksi : tindakan siklokrio, Nd Yag


Laser Siklofotokoagulasi trans sclera
Jika nyeri tetap ada meskipun sudah diberikan terapi
medis dan tindakan siklodestruksi dilakukan suntikan
alkohol retrobulber atau enukleasi
Kasus
Identitas Pasien
Nama : Tn. K
Umur : 64 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Porong -
Sidoarjo
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status pernikahan : Sudah menikah
Pendidikan :SMA
No. RM : 126106xx
Tanggal pemeriksaan : 28 Agustus
2017
Anamnesis
Keluhan Utama
Nyeri hebat pada mata kanan
Anamnesis
RPS
Pasien datang dengan keluhan nyeri hebat pada
mata kanan sejak 4 hari yang lalu (24/8). Nyeri
dirasakan di mata dan sekitarnya dengan
intensitas nyeri dirasakan hebat, sampai pasien
tidak dapat melakukan aktivitas. Nyeri juga
dirasakan di kepala kanan pasien. Pasien juga
melihat lingkaran pelangi di sekitar cahaya saat
melihat cahaya terang. Kelopak mata kanan
pasien juga bengkak dan mata kanan berair
terus menerus, serta merasa mual.
Anamnesis
Melihat bayangan hitam, benang-benang
berterbangan , penglihatan tertutup tirai -,
kilat-kilat cahaya , riwayat trauma, dan
kotoran pada mata saat ini disangkal.
Anamnesis
3 minggu yang lalu pasien mengeluh
penglihatan mata kanannya kabur
mendadak. Mata kanan kabur dirasakan
seperti ada asap yang menutupi dan
keluhan mata kanan kabur memberat 1
minggu ini. Mata kanan merah +, nyeri -.
Anamnesis
Pasien berobat ke RSUD Sidoarjo 2 minggu
yang lalu dan dirujuk ke RSUD Dr.Soetomo.
Di RSUD Sidoarjo pasien belum diberi obat
untuk keluhan mata kaburnya. Pasien lalu
datang ke poli mata RSUD Dr. Soetomo
pada hari Selasa (22/8) untuk keluhan mata
kaburnya, dan diberi obat tetes mata Lyster.
Anamnesis
RPD
Riw sakit mata dan memakai kacamata
disangkal.
Riw sakit ginjal sejak 3 tahun yang lalu dan
sudah pernah cuci darah 1x
Riwayat sakit darah tinggi sejak 3 tahun yang
lalu Pasien kontrol rutin di poli penyakit dalam
RSUD Sidoarjo
Riwayat DM disangkal.
Anamnesis
RPK
Tidak ada keluarga pasien yang pernah
mengalami keluhan serupa.
Adik pasien ada yang memiliki penyakit
Hipertensi.
Riwayat Sosial
Pasien saat ini sudah tidak bekerja.
Kebiasaan merokok disangkal.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: nyeri

Vital sign: TD: 140/90 Nadi: 105x/menit RR:


20x/menit temp: 36,8 Nyeri: VAS 7
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis:
Kepala-Leher : anemis - / icterus - / cyanosis - / dyspneu

Pembesaran KGB
Thorax : Gerak dada simetris, deviasi trachea
Pulmo : Suara napas: vesikuler/vesikuler, ronkhi -/-,
wheezing -/-
Cor : S1 S2 Tunggal , murmur - , gallop -
Abdomen : Soepel, Bising Usus + Frekuensi normal,
Perkusi timpani
Ekstrimitas : Akral Hangat Kering Merah, Edema
Pemeriksaan Fisik
Status Lokalis:
VOD: 1/300 VOS: 5/5
TOD: 59,2 mmHg TOS: 14,6 mmHg
Ocular motility: ODS: bisa kesegala arah
Lapang pandang: tde/normal
Pemeriksaan Fisik
SAODS
OD OS

Edema + Palpebra Edema


Spasme - Spasme -
Hiperemi + Konjungtiva Hiperemi _

Edema + Kornea Jernih

Kesan dangkal BMD Kesan Dalam

Radier + Iris Radier +

Bulat + Pupil Bulat +


Diameter 3 mm Diameter 3 mm
Keruh + Lensa Keruh +
OD

OS
Pemeriksaan Fisik
Funduskopi:
(29/8)
OD: FR +, detail sde edema kornea
OS: FR +, FR +, papil N II batas tegas, warna normal
Retina: perdarahan -, eksudat
Makula: Refleks +
Vaskuler: av ratio 2:3, vascular reflex +, angiospasme +,
cotton wool spot -, silvar wire-, copper wire

Riwayat Funduskopi 22/8/2017


FdODS:
Papil N II batas tegas +/+, warna pucat/normal
Retina: Perdarahan retina +/-, eksudat+/
Makula: Eksudat -/-, perdarahan +/-
Pemeriksaan Penunjang
GDA (29/8) 190
OCT
OD
Edema
makula
Pemeriksaan penunjang
Gonioskopi
OD tde III

OS
III - IV III

IV
Diagnosis
OD Glaukoma Neovaskular + OS
Hipertensive Vasculopati + ODS CRVO
dengan Macular Edema
Tatalaksana
Planning diagnosis
Funduskopi
gdp gd2jpp
Tatalaksana
Planning terapi
-Loading Acetazolamide 500mg p.o
-Glicerine 56cc loading dengan air jeruk
-Timolol eye drop 0,5 % 2dd gtt I od
-Acetazolamide 250mg 4 x 1 tab p.o
-KSR tab 1 x 1 tab p.o
-Pro cyclocryo
Tatalaksana
Planning Monitoring
-Pengukuran TIO
-keluhan nyeri
-Pemeriksaan visus
-Renal Function Test
-Serum Elektrolit
Tatalaksana
Edukasi
-Menjelaskan bahwa keluhan yang dirasakan
pasien diakibatkan peningkatan tekanan bola mata.
-Menjelaskan terapi pertama yang diberikan
bertujuan untuk menurunkan tekanan bola mata.
-Menjelaskan bahwa peningkatan tekanan bola
mata merupakan faktor risiko utama terjadinya
glaukoma, sehingga akan dilakukan beberapa
pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis
penyakit.
Tatalaksana
-Menjelaskan tentang glaukoma dan komplikasi
yang dapat ditimbulkan.
-Menjelaskan bahwa terapi yang saat ini diberikan
bersifat sementara dan
dibutuhkan tindakan lanjutan sebagai terapi jangka
panjang.
-Menjelaskan tentang efek samping yang dapat
ditimbulkan oleh terapi yang diberikan berkaitan
dengan penyakit yang dimilki pasien (hipertensi
dan penyakit ginjal) dan berkaitan dengan usia
pasien.
Prognosis
Ad vitam : bonam
Ad sanationam : dubia ad malam
Ad functionam : malam
DAFTAR PUSTAKA
American Academy of Ophthalmology. 2016. Glaucoma.
America: American Academy of Ophtalmology.
Asbury, T et al.2011. Vaughan & Asburys General
Ophthalmology, 18th Edition. United States: McGraw Hill,.
Bowling, brad. 2016. Kanskis clinical ophthalmology.
Australia: Elsevier
Budiono, s. et al. 2013. Buku Ajar IlmuKesehatan Mata.
Surabaya: Airlangga University Press.
Khurana, A. 2007. Comprehensive ophthalmology. India:
New age international limited publisher
Nurwasis, Komaratih, E. 2015. Glaukoma-Materi kuliag
Pendidikan dokter FK Unair
Thank You

Anda mungkin juga menyukai