Anda di halaman 1dari 19

PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK

DISUSUN OLEH:
Adinda Ayu
Temashiera
133307010165

UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA


MEDAN
2017
Definisi

PPOK adalah penyakit paru kronik yang


ditandai oleh hambatan aliran udara di
saluran napas yang bersifat progressif
nonreversibel atau reversibel parsial.
PPOK terdiri dari bronkitis kronik dan
emfisema atau gabungan keduanya.
EPIDEMIOLOGI
WHO
kematian ke-3didunia pada tahun
2012. Diperkirakan 65 juta
penduduk dunia menderita PPOK
sedang sampai berat

INDONESIA
terdapat 4,8 juta (5,6%) penderita
PPOK

JENIS KELAMIN
2001 menunjukkan bahwa
sebanyak 62,2% penduduk laki-laki
merupakan perokok dan hanya
1,3% perempuan yang merokok.
FAKTOR RESIKO

gender genetik

Stress Oksidasi Polutan atau


zat berbahaya
PARTIKEL/POLU
TAN lain
KLASIFIKASI PPOK
PATOGENESIS
Gejala Keterangan
Sesak napas Progresif (sesak bertambah berat seiring berjalannya waktu)

Bertambah berat dengan aktivitas

Persistent (menetap sepanjang hari)

Dijelaskan oleh bahasa pasien sebagai"Perlu usaha untuk


bernapas,"

Berat, sukar bernapas, terengah-engah


Batuk Kronik Hilang timbul dan mungkin tidak berdahak.
Batukkronik berdahak: Setiap batuk kronik berdahak dapat mengindikasikan PPOK.
Riwayat terpajan Asap rokok.

Faktor resiko, Debu dan bahan kimia di tempat kerja

terutama Asap dapur

GEJALA PPOK
SKALA SESAK KELUHAN SESAK BERKAITAN DENGAN AKTIVITAS

0 Tidak ada sesak kecuali dengan aktivitas berat

1 Sesak mulai timbul bila berjalan cepat atau naik tangga 1 tingkat

2 Berjalan lebih lambat karena merasa sesak

3 Sesak timbul bila berjalan 100 m atau setelah beberapa menit

4 Sesak bila mandi atau berpakaian


DIAGNOSA

ANAMNESIS PemeriksaanFisis:
(riwayat perokok, terpajan zat
iritan, batuk berulang dengan atau
Inspeksi,
tanpa dahak sesak dengan atau Palpasi,
tanpa bunyi mengi) perkusi dan
auskultas

Pemeriksaan rutin Faal Paru:


Spirometri, Uji bronkodilator
Laboratorium darah
Hb, Ht, Tr, Lekosit
Analisis Gas Darah
Radiologi
Gambaran radiologi foto thoraks
pada pasien PPOK
ASMA
Gagal jantung kongestif
Bronkiektasis
Tuberculosis

DIAGNOSA BANDING
Tujuan melakukan pengobatan :

1. Mengurangi gejala
2. Mencegah progresifitas penyakit
3. Meningkatkan toleransi latihan
4. Meningkatkan status kesehatan
5. Mencegah dan menangani komplikasi
6. Mencegah dan menangani eksaserbasi
7. Menurunkan kematian

penatalaksanaan
DERAJAT KARAKTERISTIK REKOMENDASI PENGOBATAN
Semua derajat - Edukasi (hindari faktor pencetus)
- Bronkodilator kerja singkat (SABA, Antikolinergik kerja cepat, Xantin)
bila perlu
- Vaksinasi influenza
Derajat I : VEP1/KVP < 70% Bronkodilator kerja singkat (SABA, Antikolinergik
PPOK Ringan VEP1 80 % prediksi kerja cepat, Xantin) bila perlu
Dengan atau tanpa gejala
Derajat II : VEP1/KVP < 70% 1. Pengobatan reguler dengan bronkodilator:
PPOK Sedang 50 % < VEP1< 80 % - Agonis -2 kerja panjang sebagai terapi pemeliharaan (LABA)
prediksi - Antikolinergik kerja lama sebagai terapi pemeliharaan
Dengan atau tanpa gejala - Simptomatik
2. Rehabilitasi (edukasi, nutrisi, rehabilitasi respirasi)
Derajat III: VEP1 /KVP 70% 1. Pengobatan reguler dengan 1 atau lebih bronkodilator:
PPOK Berat 30 % VEP1 50 % - Agonis -2 kerja panjang sebagai terapi pemeliharaan (LABA)
prediksi - Anti kolinergik kerja lama sebagai terapi pemeliharaan
Dengan atau tanpa - Simptomatik
gejala - Kortikosteroid inhalasi bila memberikan respons klinis atau eksaserbasi
berulang
- PDE-4 inhibitor
2. Rehabilitasi (edukasi, nutrisi, rehabilitasi respirasi)
Derajat IV: VEP1 /KVP < 70% 1. Pengobatan reguler dengan 1 atau lebih bronkodilator:
PPOK Sangat VEP1 < 30 % - Agonis -2 kerja panjang sebagai terapi pemeliharaan (LABA)
Berat prediksi - Antikolinergik kerja lama sebagai terapi pemeliharaan
atau gagal napas atau gagal - Pengobatan komplikasi
jantung kanan - Kortikosteroid inhalasi bila memberikan respons klinis atau eksaserbasi
berulang
- PDE-4 inhibitor
2. Rehabilitasi (edukasi, nutrisi, rehabilitasi respirasi)
3. Terapi oksigen jangka panjang bila gagal napas
4. Ventilasi mekanis noninvasif
5. Pertimbangkan terapi pembedahan
Obat IDT */ISK * Nebulizer Oral (mg) Vial Lama kerja
(gr) (mg) injeksi ( jam)

Antikolinergik
Ipratropium 40 80 0,25 0,50 - 68
Tiotropium 18 24

Agonis -2 kerja singkat


Fenoterol 100 200 0,5 2,0 - 46

Salbutamol 100 200 2,5 5.0 24 46

Terbutalin 250 500 5 10 2,5 - 5 4-6

Prokaterol 10 0,03 0,05 0,25 0,5 68

Agonis -2 kerja lama


Formoterol 4,5 12 - - 12
Indacaterol 150 300 - - 24
Salmeterol 50 100 - - 12
Terapi kombinasi
Fenoterol + 200 + 20 - 48
Ipratropium
Salbutamol + 75 + 15 2,5 + 0,5 - 48
Ipratropium
Flutikason + 50/125 + 25 12
salmeterol
Budesonid + 80/160+ 4,5 12
formoterol

Metilxantin
Aminofillin - - 200 240 46
Teofilin LL *** - - 100 - 400 Bervariasi,
Bisa sampai
24 jam
Komplikasi pada PPOK merupakan bentuk
perjalanan penyakit yang progresif dan
tidak sepenuhnya reversibel seperti:
Gagal napas
- Gagal napas kronik
- Gagal napas akut pada gagal napas
kronik
Infeksi berulang
Kor pulmonal

KOMPLIKASI

Anda mungkin juga menyukai