Anda di halaman 1dari 33

Infeksi Virus Dengue

Penyakit virus yang paling cepat menyebar, infeksi


virus dengue ditularkan melalui gigitan vektor nyamuk
Stegomiya aegepty dan stegomiya albopictus.
Tingginya endemik di Indonesia, Bangladesh, India,
Maladewa, Myanmar, Thailand dan Timor Leste
Meningkat
Transmisi virus tergantung dari faktor biotik dan abiotik. Termasuk
dalam faktor biotik adalah faktor virus, vektor nyamuk, dan pejamu
manusia ; sedangkan faktor abiotik adalah suhu lingkungan,
kelembaban dan curah hujan.
16000

14000

12000

10000

8000

6000

4000

2000

0
DD DBD SSD Total

Angka kejadian demam dengue, demam berdarah


dengue, dan sindrom syok dengue berdasarkan Umur di
enam Rumah Sakit Pendidikan Tahun 2008-2013.
Angka kematian DD, DBD, dan SSD yang dirawat dirawat di enak rumah sakit
pendidikan, tahun 2008-2013

Meninggal
Manifestasi Klinis Jumlah Kasus
Kasus %

Demam Dengue 5.931 5 0,08

Demam Berdarah Dengue 5.844 21 0,36

Sindrom Syok Dengue 2.165 169 7,81

Jumlah 13.940 195 1,39

Sumber : Data Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUPN Dr. Cipto


Mangunkusumo, RSUP Dr. Hasan Sadikin, RSUD Dr. Soetomo. RSUP Dr.
Sarjito, RSUP Dr. Karyadi, dan RSUD Dr. Mohammad Hoesin.
Etiologi

Penyebab utama penyakit virus dengue adalah


virus dengue, yang merupakan virus dari famili
Vlaviviridae. Berdasarkan sifat antigen dikenal
ada empat serotipe virus dengue yang diketahui
dapat menyebabkan penyakit demam berdarah.
Keempat serotipe virus tersebut adalah DENV-
1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4
Sindrom Virus

Infeksi primer
Dapat menunjukan manifestasi klinis berupa demam sederhana yang
tidak khas, yang sukar dibedakan dengan demam akibat infeksi virus
lain.
Pada umumnya ditemukan pada saat dilakukan survey demam/ fever
survey
Ruam makulopapular dapat menyertai demam atau pada saat
penyembuhan
Gelaja gangguan sal nafas dan pencernaan sering ditemukan
Patogenesis
Sindrom virus akan sembuh sendiri ( self limited )
Resiko lebih berat berupa demam dengue, DBD, atau expanded dengue
syndrome jika terkena infeksi kedua.
Demam Dengue

Demam 2- 7 hari mendadak, tinggi, terus menerus, bifasik


Manifestasi perdarahan baik spontan seperti petekhi, purpura, ekimosis,
epitaksis, perdarahan gusi, hematemesis, dan atau melena. Maupun berupa uji
tourniquet positif.
Nyeri kepala, mialgia, artralgia, nyeri retroorbital.
Dijumpai kasus DBD baik dilingkungan sekolah, rumah, atau disekitar
rumah.
3
Leukopenia <4000/mm
Trombositopenia < 100.000/mm3
Apabila ditemukan gejala demam ditambah
dengan adanya 2 atau lebih tanda gejala lain,
diagnosis klinis demam dengue dapat
ditegakan.
Demam Berdarah Dengue

Demam 2-7 hari yang timbul mendadak, tinggi, terus-menerus


(kontinue)
Manifestasi perdarahan baik yang spontan seperti petekie, purpura,
ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, dan atau melena ;
maupun berupa uji tourniquet yang positif
Nyeri kepala, myalgia, arthralgia, nyeri retroorbital
Dijumpai kasus demam berdarah dengue baik dilingkungn sekolah,
rumah atau sekitar rumah
Hepatomegali
Terdapat kebocoran plasma yang ditandai dengan salah satu
tanda/gejala :
- Penignkatan nilai hematokrit , >20% dari pemeriksaan awal atau
dari data populasi menurut umur
- Ditemukan adanya efusi pleura, asites
- Hipoalbuminemia, hipoproteinemia
Trombositopenia <100.000/mm
Manifestasi Klinis Demam Berdarah
Dengue terdiri dari 3 fase:

Fase Gejala klinis


Demam Dehidrasi , Demam tinggi yang menyebabkan gangguan
Hari sakit ke 1-3 neurologi dan kejang demam

Kritis Syok akibat kebocoran plasma,


Hari sakit ke 4-6 Perdarahan masif,
Gangguan organ

Konvalesens Hipervolemia (jika terapi cairan intravena diberikan


Hari ke 7-10 secara berlebihan dan atau dilanjutkan sampai fase
konvalesens)
Edema paru akut
Demam Berdarah Dengue dengan Syok
(Sindrom Syok Dengue)

Sindrom Syok Dengue merupakan syok hipovolemik yang


terjadi pada DBD, yang diakibatkan peningkatan
permeabilitas kapiler yang disertai perembesan plasma. Syok
dengue pada umumnya terjadi di sekitar penurunan suhu
tubuh (fase kritis), yaitu pada hari sakit ke 4-5 (rentang hari
ke 3-7), dan sering didahului oleh tanda bahaya (warning
sign). Pasien yang tidak mendapat terapi cairan intravena
yang adekuat akan segera mengalami syok
Tanda bahaya (warning sign )
Klinis :
Demam turun tetapi keadaan anak memburuk
Nyeri peru dan nyeri tekan abdomen
Muntah yang menetap
Letargi, gelisah
Perdarahan mukosa
Pembesaran hatii
Oliguria
Laboratorium :
Penigkatan kadar hematokrit bersamaan dengan penurunan cepat
jumlah trombosit
Hematokrit awal tinggi
Ditemukan tanda dan gejala syok hipovolemik baik yang
terkompensasi maupun dekompensasi

Tanda dan gejala syok Tanda dan Gejala syok


terkompensasi dekompensasi
Takikardia
Takikardia
Takipnea
Hipotensi
Tekanan nadi ( perbedaan antara
Nadi cepat dan kecil
sistolik dan diastolic ) <20 mmHg
Pernafasan kusmaull
Waktu pengisian kapiler (capillary
refill time/CRT) >2 detik Sianosis

Kulit dingin Kulit lembab dan dingin


Produksi urin (urine output) menurun Profound shock : nadi tidak teraba dan
Anak gelisah tekanan darah tidak teratur
Diagnosis Demam Berdarah Dengue

A. Anamnesis
- Onset demam/penyakit

- Jumlah intake oral

- Diare

- Perubahan status mental/kejang/ketidaksadaran

- Urin output (frekuensi, volume, dan waktu terakhir kencing)

- Riwayat keluarga atau tetangga yang mengalami DBD

Riwayat bepergian ke daerah endemis, bepergian ke hutan


B. Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan ditemukan :


- Hepatomegali
- Perembesan plasma mengakibatkan ekstravasasi cairan kedalam rongga
pleura dan rongga peritoneal.
- Fase kritis hari ke 3 sampai hari ke 5 perjalanan penyakit. Pada saat ini suhu
turun dan dapat merupakan tanda awal penyembuhan pada infeksi ringan dan
pada DBD merupakan tandal syok.
- Perdarahan dapat berupa uji tornikuet positifs seperti ptekie, purpura,
ekimosis, epitaksis dan hematemesis atau melena.
Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis, ditambah bukti
kebocoran plasma dan trombositopenia cukup untuk menegakkan diagnosis
Demam Berdarah Dengue.

Demam 2-7 hari yang timbul mendadak, tinggi, dan terus menerus (kontinu)

Manifestasi perdarahan baik yang spontan seperti ptekie, purpura, ekimosis,


epitaksis, perdarahan gusi, hematemesis dan atau melena ; maupun berupa uji
Torniquet yang positif.

Nyeri kepala, mialgia, artralgia, nyeri retroorbital.

Hepatomegali
Trombositopenia <100.000/mm3

Ada nya riwayat keluarga atau tetangga yang mengalami DBD


baik di lingkungan sekolah, rumah atau riwayat bepergian ke
daerah endemis

Terdapat kebocoran plasma yang ditandai dengan salah satu


tanda/gejala :

Peningkatan nilai hematokrit >20%

Ditemukan adanya efusi pleura dan asites

Hipoalbuminemia dan hipoproteinemia


Diagnosis Banding Demam
Berdarah Dengue

Infeksi Virus : Chikungunya, campak (Rubela),


influenza, Rotavirus, Enterovirus
Infeksi Bakteri : Meningokokus
Infeksi parasit : Malaria
C. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium untuk infeksi virus dengue :


Isolasi Virus
Deteksi Asam Nukleat Virus
Deteksi antigen Virus (pemeriksaan NS-1)
Deteksi Serum Respons Imun / Uji Serologi Serum imun
berupa Haemaglutination inhibition test (uji HI),
complement
fixation test (CFT), uji neutralisasi, pemeriksaan serologi
IgM,
dan IgG anti dengue
Analisis Parameter Hematologi
Tatalaksana Demam Berdarah dengue

Pengobatan DBD bersifat simtomatis dan suportif, terapi suportif berupa


penggantian cairan yang merupakan pokok utama dalam tata laksana DBD.
Jenis cairan
Cairan kristaloid isotonik merupakan cairan pilihan untuk pasien DBD.
Jumlah cairan
Volume cairan yang diberikan disesuaikan dengan berat badan, kondisi klinis dan
temuan laboratorium.
Antipiretik
Parasetamol 10-15 mg/kgBB/kali diberikan apabila suhu >38 dengan interval 4-6
jam.
Nutrisi
Apabila pasien masih bisa minum, dianjurkan minum yang cukup. Terutama minum
cairan yang mengandung elektrolit.
Tatalaksana Demam Berdarah Dengue

Tersangka Infeksi Dengue


Demam 2-7 hari mendadak tinggi kontinu, nyeri kepala, mialgia, artralgia,
nyeri retroorbital, manifestasi perdarahan, leukosit <4000/mm3, dan kasus
DBD di lingkungan.

Tidak Ya

Rawat jalan Rawat inap

Nasihat kepada orang tua

Apakah terdapat Warning Sign YA


Tatalaksana pasien rawat inap demam berdarah dengue tanpa
syok

Pengobatan DBD bersifat simtomatis dan suportif, terapi


suportif berupa penggantian cairan yang merupakan
pokok utama dalam tata laksana DBD
Jenis cairan : Cairan Kristaloid Isotonik
Volume cairan yang diberikan disesuaikan dengan berat
badan, kondisi klinis dan temuan laboratorium
Antipiretik :Parasetamol 10-15 mg/kgBB/kali diberikan
apabila suhu >38 dengan interval 4-6 jam.
Nutrisi : Apabila pasien masih bisa minum, dianjurkan
minum yang cukup. Terutama minum cairan yang
mengandung elektrolit
Tatalaksana demam berdarah dengue
dengan syok
1. Tata laksana sindrom syok dengue terkompensasi

- Berikan terapi oksigen 2-4 L/menit

- Berikan resusitasi cairan dengan cairan kristaloid isotonic intravena dengan jumlah
cairan 10-20 Ml/kgBB dalam waktu 1jam. Periksa hematokrit

- Bila syok teratasi, berikan cairan dengan dosis 10mLkg BB/jam selama 1-2 jam

- Bila keadaan sirkulasi tetap stabil, jumlah cairan dikurangi secara bertahap menjadi
7,5, 5,3, 1,5 mL/kgBB/jam. Pada umumnya setelah 24-48 jam pasca resusitasi, cairan
intravena sudah tidak diperlukan. Pertimbangkan untuk mengurangi jumlah cairan
yang diberikan secara intavena bila masukan cairan melalui oral makin membaik.

Bila syok tidak teratasi, periksa analisis gas darah, hematokrit, kalsium dan gula darah
untuk menilai kemungkinan adanya A-B-C-S
Tanda tanda penyembuhan
Frekuensi nadi, tekanan darah, dan frekuensi napas stabil.
Suhu badan normal.
Tidak dijumpai perdarahan baik eksternal maupun internal.
Nafsu makan membaik.
Tidak dijumpai muntah maupun nyeri perut.
Volume urin cukup.
Kadar hematokrit stabil pada kadar basal.
Ruam konvalesens, ditemukan pada 20-30% kasus.
Kriteria pulang rawat
Tidak demam minimal 24 jam tanpa terapi antipiretik.
Nafsu makan membaik.
Perbaikin klinis yang jelas.
Jumlah urin cukup.
Tidak tampak distres pernapasan yang disebabkan
efusi pleura atau ascites.
Jumlah trombosit >50.000/mm3.
Komplikasi Demam Berdarah
Dengue

Ensefalopati dengue
Perdarahan masif
Kelainan ginjal
Udem paru
Miokarditis
Prognosis Demam Berdarah Dengue
Prognosis demam berdarah dengue beragam, dipengaruhi oleh
adanya antibody yang didapat secara pasif atau infeksi infeksi
sebelumnya. Pada kasus DBD, kematian telah terjadi pada 40-50%
pasien dengan syok, tetapi dengan penanganan yang intensif yang
adekuat kematian dapat ditekan < 1% kasus. Keselamatan secara
langsung berhubungan dengan penatalaksanaan awal dan intensif.
Pada kasus yang panjang, terdapat kerusakan otak yang disebabkan
syok berkepanjangan atau perdarahan intrakranial.

Anda mungkin juga menyukai