PANGAN
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia
yang sehat dan
berkualitas,
merupakan modal
utama dalam
pembangunan
kesehatan
Kesehatan ,pendidikan
dan ekonomi
merupakan tiga pilar
yang dapat
mempengaruhi
kualitas hidup sumber
daya manusia.
30% penduduk
Indonesia atau
sekitar 73 juta anak
dan usia sekolah
mempunyai potensi
agen perubahan
untuk melakukan
PHBS di lingkungan
sekolah, keluarga
dan masyarakat.
Tahun 2013 Subdit
HSP mengembangkan
Permainan ular tangga
bagi anak sekolah
untuk meningkatkan
pengetahuan tentang
Higiene Sanitasi
Pangan di sekolah
TUJUAN
UMUM :
Meningkatkan
pengetahuan,
sikap dan
perilaku
masyarakat
sekolah dalam
penerapan
Higiene
Sanitasi
Pangan
KHUSUS :
Meningkatkan
pengetahuan,
sikap dan perilaku
masyarakat
sekolah dalam
pengetahuan
pangan yang
memenuhi prinsip
higiene sanitasi
pangan
Meningkatkan
pengetahuan,
sikap dan perilaku
masyarakat
sekolah dalam
memilih pangan
yang aman
dikonsumsi.
Meningkatkan
pengetahuan,
sikap dan perilaku
masyarakat
sekolah dalam
menggunakan
peralatan pangan
yang aman bagi
kesehatan.
Meningkatkan
pengetahuan,
sikap dan perilaku
masyarakat
sekolah dalam
berperilaku hidup
bersih dan sehat
dalam pengelolaan
pangan.
1. Peserta didik, semua
anak yang mengikuti
pendidikan di sekolah.
2. Tim Pembina UKS dan
Tim Pelaksana UKS
3. Komite Sekolah
4. Masyarakat sekolah,
selain komite sekolah
(kepala sekolah, guru,
pengelola kantin,
penjaga sekolah,
pedagang makanan
jajanan.
STRATEGI
30 s/d 45
MENIT
CARA BERMAIN
1. Perorangan /
kelompok (3 5
orang) dan ada yg
ditunjuk menjadi
ketua kelompok
2. Guru
pembimbing/
dokter kecil (UKS)
membacakan
aturan permainan
ATURAN BERMAIN
Utk menentukan
urutan lakukan
hompimpa
Permainan dimulai
Urutan yg pertama
melempar dadu
terlebih dahulu lalu
langkah yang
diambil sesuai
jumlah dadu, lalu
menjawab
pertanyaan
CARA BERMAIN
Kalau tdk jawab
pertanyaan dapat
melihat kartu
jawabannya (baca
keras)
Permainan berlanjut
anak berikutnya
Kalau dadu pada angka
6 maka berhak
melempar lagi
Bila berhenti pada
tangga maka dapat
naik
Bila berhenti pada
gambar ular maka anak
harus turun.
Guru dpt memberikan
intervensi dengan
pertanyaan mengapa
naik atau mengapa
turun ( dpt diberi
hadiah)
Permainan dilanjutkan
Permainan berakhir
dengan uraian
penjelasan dari
guru/pembimbing.
10. Bila anak berhenti pada ekor
ular maka anak turun ke kepala
ular