Anda di halaman 1dari 24

IMMUNITY AND

IMMUNOPATHOLOGY TO VIRUSES:

what decides the outcome?


Rahma Ayu Larasati
Pendahuluan
Sebagian virus tidak menimbulkan gangguan pada
tubuh, bahkan cenderung tidak berbahaya saat
reinfeksi terjadi.
Contoh : virus campak, mumps, rubella, rotavirus, dan
cirus cacar air.
Namun, virus seperti HIV, hepatitis C virus (HCV),
hepatitis B virus (HBV) dan beberapa virus herpes
dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang
signifikan.
Virus virus tersebut mempunyai perangkat tambahan
untuk menghindari sistem imun alami dan bawaan.
Sistem Imun Innate terhadap virus
Infeksi Virus dapat dikenali oleh PRR
mengaktivasi TLR3, TLR7, TLR8 and TLR9, yang
mengenali materi genetik dari virus tersebut.
Reseptor RIG-I-like mengenali RNA virus
NLR mengenali DNA virus

produksi sitokin proinflammatori dan


interferon, juga mencetuskan sinyal untuk
merekrut sel sel imun dan juga mengaktifkan
sistem imun adaptif
Faktor yang membatasi kerusakan Jaringan

Keberadaan sitokin antiinflamatori

Molekul Counter-inflammatory (galectin,


resolvin, protectin)

Sel T regulator

Peran reseptor penghambat


Keberadaan Sitokin Antiinflamasi
IL - 10
IL 10 dapat memblokade sitokin proinflamatori dan
menghambat pembentukan kemokin, menghambat
ekspresi MHC kelas II serta mengganggu sinyal
pathway pembentukan sitokin proinflamatori

TGFB
TGF menghambat fungsi sel T mulai dari proliferasi,
differensiasi, dan fungsi efektor seperti kemampuan
sititoksik
Fungsi Antiinflamatori IL - 10
Menghambat persinyalan pada nuclear factor-kB (NF-
kB) yang menginduksi unit p50 dan p105 untuk
berikatan dengan subunit stimulator p65
Hal ini menyebabkan ketidakmampuan IL 6 dan
macrophage inflammatory protein 1(MIP1 ) untuk
melakukan transkripsi.
IL-10 juga menekan produksi interferon tipe 1 yang
menginduksi fosforilasi tirosin pada pathway signal
transducer and activator of transcription 1 (STAT1)
IL 10 juga menginduksi ekspresi suppressor of
cytokine signalling 3 (SOCS3) oleh makrofag dan
neutrofil sehingga menekan efek inflamasi sel tersebut.
Counter-Inflammatory Mollecule
Galectin-9 dapat
berikatan dengan
Galectins domain Ig sel T dan
domain mucin Protein
TIM 3 pada sel efektor
yang teraktivasi
sehingga
resolvins menyebabkan
apoptosis.
Galectin juga dapat
meningkatkan respon
protectins T regulator.
Efek Resolvin dan Protectin
Blokade rekruitmen neutrofil
menginduksi aktivasi monosit
memediasi fagositosis
membersihkan debris dari neutrofil yang
apoptosis
Sel T Regulator
Fungsi utama :
mengembalikan
sistem imun
kembali kepada
stase homeostasis
Menghambat kerja
sel sel efektor
Membentuk sitokin
sitokin
antiinflamasi
Inhibitory Receptor
A20 deubiquitinase mengganggu sinyal NF-Kb
IRAK-M mengganggu sinyal TLR dan IL-1
SOCS proteins yang merupakan hasil dari
persinyalan TAM reseptor pada makrofag yang
dapat mengganggu
Exhaustion Function
Fungsi ini telah lama dipelajari pada infeksi virus
kronik seperti HIV, HCV, dan HBV.
Beberapa penelitian menemukan bahwa apabila
timbul pencetus dari ikatan PD-1/PDL-1 pathway
Akan menginduksi produksi IL 10 sehingga
menginhibisi kerja sel T CD4 efektor
Sel T yang kelelahan juga mengekspresikan
reseptor inhibitor seperti ymphycyte activation
gene (LAG) 3, TIM3 dan lainnya sehingga
mengurangi fungsi efektor sel T.
Faktor yang Memperburuk kerusakan
Jaringan
Usia

Dosis dan rute Infeksi

heterologous immunity

Host genetics and the virome


Usia
Bayi dan usia tua lebih rentan terhadap infeksi
virus
Usia muda lebih rentan karena respon sistem
innate yang masih immatur, respon terhadap
IFN tipe 1 yang inadekuat, dan kegagalan
pembentukan subset DC yang menginduksi sel
T CD8.
Usia tua rentan karena akan terbentuk lesi
yang makin buruk akibat reinfeksi
Dosis dan rute masuknya Infeksi
Dosis yang sedikit dapat diatasi dengan sistem imun
innate dan tidak cukup untuk menginduksi sistem imun
adaptif.
Pada dosis tinggii, sel dendritik juga ikut terinfeksi
Sel denderitik yang terinfeksi dapat mengalami
apoptosis sehingga mengundang sel T CD8 untuk
mengatasi infeksi.
Reasons for this are still uncertain but it is possible that
at low doses, the virus can go undetected by the
immune system and fail to induce priming
of CD4+ T cells, which are needed to provide help to
mount a protective CD8+ T cell
Rute Masuknya Infeksi
Infeksi HSV melalui oral atau genital dapat
menyebabkan kelainan jaringan dalam jangka
panjang, namun apabila masuk melalui mata
dapat segera menyebabkan kebutaan.
Infeksi corona virus hanya dapat
memunculkan gejala bila masuk melalui
intraserebral atau intranasal.
Heterologous immunity
Imunitas heterolog adalah kekebalan terhadap
paparan pathogen yang memiliki epitop yang
kemungkinan dapat terjadi reaksi silang
dengan epitop dari pathogen lain.
Host Genetics
Mutasi pada gen yang menyandi reseptor
virus dapat berpengaruh terhadap perjalanan
penyakit.
Contoh, individu yang mengalami delesi pada
gen penyandi CCR5 memiliki peningkatan
resistensi terhadap infeksi HIV.
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai

  • Sitokin
    Sitokin
    Dokumen18 halaman
    Sitokin
    Rahma Larasati Syaheeda
    Belum ada peringkat
  • Parasitic Helminth Infections
    Parasitic Helminth Infections
    Dokumen15 halaman
    Parasitic Helminth Infections
    Rahma Larasati Syaheeda
    Belum ada peringkat
  • Antigen Untuk Produksi Vaksin
    Antigen Untuk Produksi Vaksin
    Dokumen17 halaman
    Antigen Untuk Produksi Vaksin
    Rahma Larasati Syaheeda
    Belum ada peringkat
  • KERANGKA Konsep
    KERANGKA Konsep
    Dokumen2 halaman
    KERANGKA Konsep
    Rahma Larasati Syaheeda
    Belum ada peringkat
  • Imunopatologi Virus
    Imunopatologi Virus
    Dokumen24 halaman
    Imunopatologi Virus
    Rahma Larasati Syaheeda
    Belum ada peringkat
  • Kasus Biostatistik
    Kasus Biostatistik
    Dokumen11 halaman
    Kasus Biostatistik
    Rahma Larasati Syaheeda
    Belum ada peringkat
  • Sitokin
    Sitokin
    Dokumen28 halaman
    Sitokin
    Rahma Larasati Syaheeda
    Belum ada peringkat
  • Antigen Untuk Produksi Vaksin
    Antigen Untuk Produksi Vaksin
    Dokumen17 halaman
    Antigen Untuk Produksi Vaksin
    Rahma Larasati Syaheeda
    Belum ada peringkat
  • Purifikasi Protein
    Purifikasi Protein
    Dokumen46 halaman
    Purifikasi Protein
    Rahma Larasati Syaheeda
    Belum ada peringkat
  • Edit Ikm
    Edit Ikm
    Dokumen8 halaman
    Edit Ikm
    Rahma Larasati Syaheeda
    Belum ada peringkat
  • Laporan TDL Mikrobiologi
    Laporan TDL Mikrobiologi
    Dokumen16 halaman
    Laporan TDL Mikrobiologi
    Rahma Larasati Syaheeda
    Belum ada peringkat
  • DETEKSI PARASIT
    DETEKSI PARASIT
    Dokumen2 halaman
    DETEKSI PARASIT
    Rahma Larasati Syaheeda
    0% (1)
  • Kata Pengantaar
    Kata Pengantaar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantaar
    Rahma Larasati Syaheeda
    Belum ada peringkat
  • Soal Saraf
    Soal Saraf
    Dokumen9 halaman
    Soal Saraf
    Rahma Larasati Syaheeda
    Belum ada peringkat
  • Keterampilan Osce
    Keterampilan Osce
    Dokumen19 halaman
    Keterampilan Osce
    Rahma Larasati Syaheeda
    Belum ada peringkat
  • Edit Psikiatri
    Edit Psikiatri
    Dokumen2 halaman
    Edit Psikiatri
    Rahma Larasati Syaheeda
    Belum ada peringkat
  • Edit Saraf
    Edit Saraf
    Dokumen6 halaman
    Edit Saraf
    Rahma Larasati Syaheeda
    Belum ada peringkat
  • Vertigo
    Vertigo
    Dokumen15 halaman
    Vertigo
    Sigit Nugroho
    100% (1)
  • Latar Belakang
    Latar Belakang
    Dokumen2 halaman
    Latar Belakang
    Rahma Larasati Syaheeda
    Belum ada peringkat
  • Klasifikasi Otitis Media
    Klasifikasi Otitis Media
    Dokumen52 halaman
    Klasifikasi Otitis Media
    Dhenni Hartopo
    100% (2)
  • Tinjauan Pustaka
    Tinjauan Pustaka
    Dokumen47 halaman
    Tinjauan Pustaka
    Rahma Larasati Syaheeda
    100% (1)
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Rahma Larasati Syaheeda
    Belum ada peringkat
  • Sindrom Metabolik
    Sindrom Metabolik
    Dokumen9 halaman
    Sindrom Metabolik
    Rahma Larasati Syaheeda
    Belum ada peringkat
  • Telinga Luar
    Telinga Luar
    Dokumen10 halaman
    Telinga Luar
    ryo_benji
    Belum ada peringkat
  • Hipertensi Dalam Kehamilan
    Hipertensi Dalam Kehamilan
    Dokumen8 halaman
    Hipertensi Dalam Kehamilan
    Rahma Larasati Syaheeda
    Belum ada peringkat
  • SINUSITIS
    SINUSITIS
    Dokumen27 halaman
    SINUSITIS
    Rahma Larasati Syaheeda
    Belum ada peringkat
  • Hipertensi Dalam Kehamilan
    Hipertensi Dalam Kehamilan
    Dokumen10 halaman
    Hipertensi Dalam Kehamilan
    Rahma Larasati Syaheeda
    Belum ada peringkat
  • Ghonorrheae
    Ghonorrheae
    Dokumen2 halaman
    Ghonorrheae
    Rahma Larasati Syaheeda
    Belum ada peringkat
  • Pleuritis TB Diagnosis
    Pleuritis TB Diagnosis
    Dokumen8 halaman
    Pleuritis TB Diagnosis
    Rahma Larasati Syaheeda
    Belum ada peringkat