IMMUNOPATHOLOGY TO VIRUSES:
Sel T regulator
TGFB
TGF menghambat fungsi sel T mulai dari proliferasi,
differensiasi, dan fungsi efektor seperti kemampuan
sititoksik
Fungsi Antiinflamatori IL - 10
Menghambat persinyalan pada nuclear factor-kB (NF-
kB) yang menginduksi unit p50 dan p105 untuk
berikatan dengan subunit stimulator p65
Hal ini menyebabkan ketidakmampuan IL 6 dan
macrophage inflammatory protein 1(MIP1 ) untuk
melakukan transkripsi.
IL-10 juga menekan produksi interferon tipe 1 yang
menginduksi fosforilasi tirosin pada pathway signal
transducer and activator of transcription 1 (STAT1)
IL 10 juga menginduksi ekspresi suppressor of
cytokine signalling 3 (SOCS3) oleh makrofag dan
neutrofil sehingga menekan efek inflamasi sel tersebut.
Counter-Inflammatory Mollecule
Galectin-9 dapat
berikatan dengan
Galectins domain Ig sel T dan
domain mucin Protein
TIM 3 pada sel efektor
yang teraktivasi
sehingga
resolvins menyebabkan
apoptosis.
Galectin juga dapat
meningkatkan respon
protectins T regulator.
Efek Resolvin dan Protectin
Blokade rekruitmen neutrofil
menginduksi aktivasi monosit
memediasi fagositosis
membersihkan debris dari neutrofil yang
apoptosis
Sel T Regulator
Fungsi utama :
mengembalikan
sistem imun
kembali kepada
stase homeostasis
Menghambat kerja
sel sel efektor
Membentuk sitokin
sitokin
antiinflamasi
Inhibitory Receptor
A20 deubiquitinase mengganggu sinyal NF-Kb
IRAK-M mengganggu sinyal TLR dan IL-1
SOCS proteins yang merupakan hasil dari
persinyalan TAM reseptor pada makrofag yang
dapat mengganggu
Exhaustion Function
Fungsi ini telah lama dipelajari pada infeksi virus
kronik seperti HIV, HCV, dan HBV.
Beberapa penelitian menemukan bahwa apabila
timbul pencetus dari ikatan PD-1/PDL-1 pathway
Akan menginduksi produksi IL 10 sehingga
menginhibisi kerja sel T CD4 efektor
Sel T yang kelelahan juga mengekspresikan
reseptor inhibitor seperti ymphycyte activation
gene (LAG) 3, TIM3 dan lainnya sehingga
mengurangi fungsi efektor sel T.
Faktor yang Memperburuk kerusakan
Jaringan
Usia
heterologous immunity