0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
62 tayangan16 halaman
Metode sekuensing DNA terminasi rantai melibatkan preparasi DNA cetakan tunggal, penambahan primer, empat jenis nukleotida normal dan empat jenis nukleotida terminator yang berlabel berbeda, serta DNA polimerase. Hal ini menghasilkan fragmen DNA berlabel berukuran berbeda yang kemudian dipisahkan berdasarkan ukuran menggunakan elektroforesis untuk menentukan urutan basa.
Metode sekuensing DNA terminasi rantai melibatkan preparasi DNA cetakan tunggal, penambahan primer, empat jenis nukleotida normal dan empat jenis nukleotida terminator yang berlabel berbeda, serta DNA polimerase. Hal ini menghasilkan fragmen DNA berlabel berukuran berbeda yang kemudian dipisahkan berdasarkan ukuran menggunakan elektroforesis untuk menentukan urutan basa.
Metode sekuensing DNA terminasi rantai melibatkan preparasi DNA cetakan tunggal, penambahan primer, empat jenis nukleotida normal dan empat jenis nukleotida terminator yang berlabel berbeda, serta DNA polimerase. Hal ini menghasilkan fragmen DNA berlabel berukuran berbeda yang kemudian dipisahkan berdasarkan ukuran menggunakan elektroforesis untuk menentukan urutan basa.
Sekuensing asam nukleat adalah proses penentuan urutan
nukleotida pada suatu fragmen DNA atau RNA.
Penentuan sekuens RNA biasanya dilakukan dengan melakukan sekuensing terhadap DNA cetakannya. Dewasa ini, hampir semua usaha sekuensing DNA dilakukan dengan menggunakan metode terminasi rantai yang dikembangkan oleh Frederick Sanger dan rekan-rekannya [1]. Teknik tersebut melibatkan terminasi atau penghentian reaksi sintesis DNA in vitro yang spesifik untuk sekuens tertentu menggunakan substrat nukleotida yang telah dimodifikasi. Pada metode sekuensing terminasi rantai (metode Sanger), perpanjangan atau ekstensi rantai DNA dimulai pada situs spesifik pada DNA cetakan dengan menggunakan oligonukleotida pendek yang disebut primer yang komplementer terhadap DNA pada daerah situs tersebut. Primer tersebut diperpanjang menggunakan DNA polimerase, enzim yang mereplikasi DNA. Bersama dengan primer dan DNA polimerase, diikutsertakan pula empat jenis basa deoksinukleotida (satuan pembentuk DNA), juga nukleotida pemutus atau penghenti rantai (terminator rantai) dalam konsentrasi rendah. Penggabungan nukleotida pemutus rantai tersebut secara terbatas kepada rantai DNA oleh polimerase DNA menghasilkan fragmen-fragmen DNA yang berhenti bertumbuh hanya pada posisi pada DNA tempat nukleotida tertentu tersebut tergabungkan. Fragmen-fragmen DNA tersebut lalu dipisahkan menurut ukurannya dengan elektroforesis. The DNA to be sequenced is prepared as a single strand.
This template DNA is supplied with
a mixture of all four normal (deoxy) nucleotides in ample quantities dATP dGTP dCTP dTTP a mixture of all four dideoxynucleotides, each present in limiting quantities and each labeled with a "tag" that fluoresces a different color: ddATP ddGTP ddCTP ddTTP DNA polymerase I Sekuensing protein Pada metode degradasi Edman, residu pada ujung-N (ujung amino) protein dipotong satu per satu dengan reaksi kimia. Sekuensing protein atau sekuensing peptida adalah Setelah setiap pemotongan, residu asam penentuan urutan asam amino yang telah dipotong tersebut dapat amino pada suatu protein diidentifikasi menggunakan kromatografi. atau peptida (oligopeptida Prosedur tersebut diulangi untuk setiap maupun polipeptida). residu asam amino. Metode untuk Kelemahan metode ini adalah bahwa sekuensing protein polipeptida yang di-sekuensing tidak dapat umumnya melibatkan lebih panjang dari 5060 residu (dapat pemutusan ikatan yang disiasati dengan memotong-motong diikuti dengan identifikasi polipeptida berukuran besar menjadi asam amino. peptida-peptida berukuran lebih kecil sebelum dilakukan reaksi). METODE SEKUENSING
MELALUI METODE RADIOAKTIF
MELALUI METODE FLUORESENSE M.S. Radioaktif Metode sintesis frgamen berlabel radioaktif dari rantai DNA yg tdk berlabel Metode manual dgn 3 tahap : 1. Preparasi templat, utk mendptkan DNA rantai tunggal 2. Reaksi annealing, penempelan primer pada DNA rantai tunggal cetakan 3. Pembentukan kelompok fragmen berlabel 4. Elektroforesis, pembacaan gel M.S fluoresens Metode pemanjangan enzimatik utk sekuensing DNA mgnkan basa terminasi dye fluoresense Dilakukan secara otomatis dgn mesin sekuenser Pada metode ini dpt dilakukan proses elektroforesis gel, pembacaan gel Fragmen yg dihasilkan melalui sekuensing berlabel f.dye Hasil sekuensing adalah urutan nukelotida DNA pada puncak grafik dgn arah 5 3 dari kanan ke kiri Berguna utk menentukan tingkat homologi urutan nukleotida DNA dari berbagai organisme,membuat primer PCR Principle of DNA sequencing (Sanger methode)