OLEH :
KELOMPOK 3
ROSDAH (15020160081)
DIRGAHAYU
FAKULTAS FARMASI
MAKASSAR
2018
KATA PEGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
Maksud dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai pelaksanaan tugas
penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................8
C. Tujuan Penulisan......................................................................................8
D. Manfaat Penulisan....................................................................................8
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................4
A. Kesimpulan .........................................................................................16
B. Saran ..................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem adalah suatu zat yang dapat diisolasikan dari zat – zat lain
dalam suatu bejana inert, yang menjadi pusat perhatian dalam mengamati
Sedangkan komponen adalah yang ada dalam sistem, seperti zat terlarut
V=C–P+2
Dengan :
C = jumlah komponen
P = jumlah fasa
sistem. Jumlah derajat kebebasan untuk sistem tiga komponen pada suhu
maksimum = 2 (jumlah fasa minimum = 1), maka diagram fasa sistem ini
Jumlah fasa dalam sistem zat cair tiga komponen tergantung pada
daya saling larut antar zat cair tersebut dan suhu percobaan. Misalnya
ada tiga zat cair A, B dan C. A dan B saling larut sebagian. Penambahan
daya saling larut A dan B. Pada percobaan ini hanya akan ditinjau sistem
yang memperbesar daya saling larut A dan B. Dalam hal ini A dan C
komposisi dalam diagram terner dapat dilihat pada gambar (1) dan (2) di
bawah ini. Untuk campuran yang terdiri atas tiga komponen, komposisi
(perbandingan masing-masing komponen) dapat digambarkan di dalam
suatu diagram segitiga sama sisi yang disebut dengan Diagram Terner.
fraksi mol (untuk gas). Diagram tiga sudut atau diagram segitiga
zat. Sisi-sisinya itu terbagi dalam ukuran yang menyatakan bagian 100%
zat yang berada pada setiap sudutnya. Untuk menentukan letak titik
Gambar 2.1
dengan jumlah B yang berubah. Hal yang sama berlaku bagi garis-garis
yang ditarik dari salah satu sudut segitiga kesisi yang ada dihadapannya.
Daerah didalam lengkungan merupakan daerah dua fasa. Salah satu cara
untuk menentukan garis binoidal atau kurva kelarutan ini ialah dengan
larutan tiga komponen yang homogen pecah menjadi dua larutan konjugat
terner.
B. Rumusan Masalah
apakah yang dimaksud dengan diagram terner sistem zat cair tiga
komponen.
D. Manfaat Penulisan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kesetimbangan.
F = C – P + 2.........................................(1)
Dimana.,
C = jumlah komponen
P = jumlah fasa
sistem tiga komponen pada suhu dan tekanan tetap dapat dinyatakan
sebagai:
F = 3 – P...................................................(2)
fasa untuk sistem tersebut. Oleh karena sistem tiga kompoen pada
banyak dua, maka diagram fasa sistem ini dapat digambarkan dalam
diagram terner.
Jumlah fasa dalam sistem zat cair tiga kompoen tergantung pada
daya saling larut antar zat cair tersebut dan suhu percobaan. Andaikan
Dalam hal ini A dan C serta B dan C saling larut sempurna. Kelarutan
m = ρ . V............................................(3)
Keterangan :
m = massa
ρ = massa jenis
V = volume
kloroform. Oleh karena itu, sistem tiga komponen pada temperatur dan
dua, maka diagram fasa sistem ini dapat digambarkan dalam fasa
bidang datar berupa suatu segitiga sama sisi yang disebut diagram
Terner.
Oleh karena itu, sistem tiga komponen pada temperatur dan
dua, maka diagram fasa sistem ini dapat digambarkan dalam fasa
bidang datar berupa suatu segitiga sama sisi yang disebut diagram
sama sisi. Air dan asam asetat dapat bercampur seluruhnya, demikian
juga dengan kloroform dan asam asetat. Air dan kloroform hanya dapat
sama sisi.
dengan kloroform dan asam asetat. Air dan kloroform hanya dapat
kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa aroma dalam
higroskopis tak berwarna dan memiliki titik beku 16,7 0C. Asam asetat
titik a3, ternyata masih ada dua lapisan walaupun sedikit (Tim Dosen
kelarutan suatu gas (atau zat bukan-ion lainnya) di dalam air jika suatu
terjadi, dimana sistem terner lebih pekat (dalam arti mempunyai air
lebih sedikit) dari pada sistem biner. Garam juga dapat mempengaruhi
komposisi b1 terdiri atas klorida yang tak larut dan larutan jenuh
dengan komposisi b.
A. Kesimpulan
sistem zat cair tiga komponen tergantung pada daya saling larut antar zat
cair tersebut dan suhu percobaan. Misalnya ada tiga zat cair A, B dan C. A
percobaan ini hanya akan ditinjau sistem yang memperbesar daya saling
larut A dan B. Dalam hal ini A dan C serta B dan C saling larut
dan B pada suhu tetap dapat digambarkan pada suatu diagram terner.
suatu diagram segitiga sama sisi yang disebut dengan Diagram Terner.
B. Saran