Pengertian
Sekuensing DNA atau pengurutan DNA
adalah proses atau teknik penentuan
urutan basa nukleotida pada suatu
molekul DNA.
Urutan tersebut dikenal sebagai sekuens
DNA, yang merupakan informasi paling
mendasar dan mengandung instruksi
yang dibutuhkan untuk pembentukan
tubuh makhluk hidup.
Metode Maxam-Gilbert
Molekul DNA ditandai dgn radioaktif
terlebih dahulu, lalu dipotong-potong
secara parsial menggunakan piperidin.
Selanjutnya basa dimodifikasi
menggunakan bahan-bahan kimia tertentu.
Dimetilsulfat (DMS) akan memetilasi basa
G, asam format menyerang A dan G,
hidrazin akan menghidrolisis C dan T
Stelah selesai dielektroforesis, lalu urutan
basa dpt diketahui dgn mengurutkan dari
pb yg paling pendek
Metode Maxam-Gilbert
Metode sekuensing Maxam-Gilbert
menjadi tidak populer karena
kerumitan teknisnya, digunakannya
bahan kimia berbahaya, dan
kesulitan dalam scale-up.
Metode Sanger
DNA sequencing menggunakan metode
PCR sebagai pijakannya. Namun
ditambahkan zat2 tertentu dan disebut
cycle sequencing.
Yang membedakan cycle sequencing
dengan PCR biasa adalah:
Primer yang digunakan hanya satu untuk satu
arah pembacaan, tidak dua (sepasang)
seperti PCR
Ditambahkannya ddNTPs (dideoxy-Nucleotide
Triphosphate)
ddNTP
Cycle
sequencing
Langkah-langkah metode
Sanger
Melakukan reaksi
cycle sequencing
pada 4 tabung
terpisah. Masing2
tabung berisi semua
pereaksi yang
dibutuhkan, kecuali:
ddNTP, hanya 1 jenis
basa nitrogen untuk
setiap tabung.
Setiap tabung diberi
tanda, yaitu huruf A
jika yang
ditambahkan adalah
ddATP, huruf G jika
ddGTP, C jika ddCTP
dan T jika ddTTP.
Metode Sanger
Urutan basa
DNA dapat
ditentukan
dengan
mengurutkan
fragmen yang
muncul dimulai
dari yang
paling bawah
(paling
pendek).
Sehingga
urutan basa
DNA nya
adalah:
ATGCCTGCA
Metode
Sanger: Dye
Terminator
Automatisasi
Mesin sekuensing DNA automatis
modern mampu mengurutkan 384
sampel berlabel fluoresens sekaligus
dalam sekali batch (elektroforesis) yang
dapat dilakukan sampai 24 kali sehari.
Hal tersebut mencakup proses
pemisahan dan proses pembacaan
kurva; reaksi sekuensing, pembersihan,
dan pelarutan ulang dalam larutan
penyangga yang sesuai harus dilakukan
secara terpisah.
Kesimpulan
Sekuens nukleotida gen ND4L pada
Tarsius bancanus asal Kalimantan, T.
bancanus asal Sumatra, T. spectrum asal
Sulawesi Utara, dan T. dianae asal
Sulawesi Utara hanya berbeda pada satu
situs saja, yaitu pada situs ke-169 dan
semua asam aminonya homolog. Sekuens
nukleotida dan asam amino ND4L tidak
dapat digunakan untuk membedakan
masing-masing Tarsius yang diteliti, dan
sekuens nukleotida ND4L menempatkan
Tarsius sp. pada subordo Strepsirrhini.
TERIMA KASIH