PMTCT 2017
PMTCT 2017
PELAYANAN KIA
Pendahuluan 1/2
Modul 1, Halaman 2
Pendahuluan 2/2
Modul 1, Halaman 3
Latarbelakang
• Adanya peningkatan jumlah kasus HIV
positif terutama pada kalangan penduduk
usia reproduksi
• Telah banyak kejadian infeksi HIV pada
Bayi
• Perlu ada upaya untuk pencegahan
penularan HIV dari Ibu ke bayinya
• PMTCT dilaksanakan secara integrasi dlm
kesehatan reproduksi dan P2M (HIV/AIDS)
sesuai Buku Pedoman Nasional
Equitable Quality of Integrated
HIV Services for All
Peraturan Menteri Kesehatan
• Permenkes 21/2013 ttg Penanggulangan
HIV dan AIDS
• Permenkes 51/2013 ttg Pencegahan
Penularan HIV dari Ibu ke Anak
• Permenkes 75/2014 ttg Pusat Kesehatan
Masyarakat
• Permenkes 5/2013 ttg Panduan Praktik
Klinis Dokter di Fasyankes Primer
PerMenKes 75 / 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
Kebijakan
• PMTCT dilaksanakan melalui 4 Prong
• Setiap perempuan yg datang ke layanan KIA
mendapat informasi dan tes HIV
• Layanan test HIV dimungkinkan bagi
pasangan yg ingin punya anak
• 100% ibu hamil dg test + mendapat ART
• 100% Ibu hamil bersalin di tenaga/fasilitas
kesehatan yang terampil (APN + PI +
HIV/AIDS)
Dampak global epidemi HIV & AIDS
Modul 1, Halaman 9
Mazami Enterprise © 2009
Dinamika Epidemi HIV
Jumlah Penduduk Indonesia: 240 juta
230,000
Wanita
75.000 Penjaja seks
penasun
6,7 Juta Pria
membeli Sex 4,9 Juta
menikah
(2-20% dari Pria Dewasa) dg pria risiko
tinggi
1,13 Juta
GWL
Anak-anak
Laki-laki Perempuan
Populasi Populasi Masyarakat
Bayi
Kunci Jembatan umum
Gelombang 3
Gelombang 2
2007-sekarang :
penularan melalui
1997 – 2007 Heteroseksual
Penularan - dari laki-laki
Gelombang 1 melalui alat pembeli seks
suntik (penasun) kepada
istri/pasangan
1987-1997
- dari Ibu yang HIV
Penularan melalui ke bayi
Hubungan seks
sejenis laki-laki
(homo)
Roadmap P2P HIV
90% Pop kunci tahu
LKB & SUFA status HIV Target 90/90/90
100% bayi dr Ibu HIV+
diagnosis dini (EID)
2030
2012 2016 2018 2020 2022 2027
Permenkes ttg
Skrining HIV, Sifilis, 2030
bumil Tripel Eliminasi getting to zero
All HIV
Non CD4 :
- Bumil,
(test &
CD4 < 350- Bayi/anak, treat all)
- TB,
CD4 < 200 - IMS,
- Hepatitis,
- Populasi Kunci
AIDS - Serodiscordant
- Epid Meluas
Jalur Cepat TOP
Percepatan strategi
Temukan-Obati-Pertahankan
(TOP) untuk mencapai
eliminasi HIV-AIDS pada tahun
2030
Target 90-90-90
S-T O P
Suluh: 90% masyarakat paham HIV
Temukan: 90% ODHA tahu statusnya
Obati: 90% ODHA mendapat terapi ARV
Pertahankan: 90% ODHA yang ART tidak
terdeteksi virusnya
90 - 1
Berapa yang seharusnya ditemukan???
HIV dan AIDS
700,000
32% 39% 44% 52%
613,435 613,435
591,823 591,823
600,000
500,000
400,000
Estimasi ODHA
319,103 ODHA
300,000 270,362 ODHA total
232,242
191,568
200,000
100,000
40,778 40,674 38,120 48,741
-
2013 2014 2015 2016
Berapa yang seharusnya di tes ???
16,000,000
14,701,100
5% 8% 9% 8%
14,000,000 13,341,833
12,706,433
12,000,000 11,435,767
4,000,000
25,000
20,183
20,000 18,477
18,192
HIV +
15,000 ART
9,412
10,000
5,000
-
2013 2014 2015 2016
Satu langkah sebelum 90 – 3
Adherence ODHA yang ART
25,000
43% 32% 32% 29%
20,183
20,000
18,192 18,477
15,000
ART
Still on ART
10,000 9,412
6,459
5,821
5,358.33
5,000 4,047
-
2013 2014 2015 2016
JUMLAH KASUS HIV/AIDS DI KABUPATEN BOGOR SECARA
KUMULATIF SAMPAI DENGAN AGUSTUS 2016
1200 1151
1037
1000
835
800 734
646
600 537
455
367
400 242
145
200 2 4 11 32
0
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
120
105
100 92
81 77 77
80
64 63
55 55 55
60 45
38 41 37
33
40 27
21 20
16 16
11
20 34 5
02 02
0
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
KETERANGAN :
PEREMPUAN
SUMBER: Program HIV Bidang P2P Dinkes Kab. Bogor LAKI –LAKI
DISTRIBUSI KASUS HIV / AIDS BERDASARKAN UMUR DI
KABUPATEN BOGOR S/D TAHUN 2015
1000 916
800
600
400
200 13 16 5 1 25 53 5 3 0
0
0 - <1 1-< 5 5-<9 9-< 14 - < 19 19 - < 45 44 - < 55 54 - < 60 60 - < 70 > 70 Th
Th Th Th 14Th Th Th Th Th Th
Periode
Jendela HIV + AIDS
Modul 1, Halaman 27
Mazami Enterprise © 2009
DILEMATIKA PENULARAN HIV KE BAYI
Waktu & Risiko Penularan HIV
dari ibu ke anak
14-36mg 36 mg Selama
0-14 mg 0-6 bln 6-24 bln
kelahiran persalinan
1% 4% 12 % 8% 7% 3%
Modul 2, Halaman 32
Kurangi jumlah ibu hamil dengan
HIV positif
Sikap:
1. Cegah HIV pada seluruh wanita usia reproduksi
2. Cegah kehamilan yang tidak direncanakan pada wanita
usia reproduksi terinfeksi HIV
Keputusan untuk hamil:
• Pasangan
• Konseling • Dukungan Keluarga
• Pengobatan
• Pemantauan Pertimbangan dokter:
• CD4 > 500
• Viral load tidak terdeteksi
• Minum ARV teratur Halaman 33
Modul 2,
Turunkan Viral Load serendah-
rendahnya
Sikap:
1. Minum ARV teratur (bila tidak hamil)
2. Minum ARV Profilaksis teratur (bila hamil)
Modul 2, Halaman 34
Meminimalkan paparan janin/bayi
dengan cairan tubuh ibu HIV positif
Sikap:
1. Kehamilan: Ibu minum ARV Profilaksis
2. Persalinan:
• Seksio sesarea atau
• Pervaginam tanpa trauma ke ibu & janin
3. Laktasi:
• Susu Formula Eksklusif (bila memenuhi syarat AFASS)
• ASI Eksklusif (maksimal 6 bulan)
3. Menggunakan kondom:
• Mencegah infeksi baru (bila pasangan non odha)
• Mencegah superinfeksi (bila pasangan odha)
Modul 2, Halaman 36
Target Cakupan Integrasi PMTCT
Jumlah ibu hamil 1,10 %*CBR* populasi
Jumlah pengunjung klinik ANC 90 % ibu hamil
Eliminasi
Cakupan Kualitas
Stigma & Diskriminasi
Sosialisasi
Dukungan
RS Rujukan ARV
VCT 204
25 Mazami Enterprise © 2009
ARV 148 (124+24)
Advokasi
Mendapat
Hambatanlayanan
75 235
Ibu dengan Lintas Program
HIV
H H
Puskesmas RS Swasta Dukungan
H H
Pustu
H Bidan praktik
swasta
Lintas Sektor
Polindes
Modul
PMTCT dilaksanakan 9, Dit Binkes Ibu, Ditjen Binkesmas
oleh Halaman 38
Mazami Enterprise © 2009
FAKTOR RESIKO
PENULARAN HIV
• Kehamilan:
– Viral load ibu yg tinggi (infeksi
bari / AIDS lanjut.
– Infeksi plasenta (virus, bakteri,
parasit).
– Infeksi menular seksual.
FAKTOR RESIKO
PENULARAN HIV
• Persalinan:
– Viral load yg tinggi.
– Pecah ketuban dini (lebih 4 jam).
– Persalinan yg invasif.
– Chorioamnionitis.
FAKTOR RESIKO
PENULARAN HIV
• Menyusui:
– Viral load tinggi.
– Durasi menyusui.
– Makanan campuran pada tahap awal.
– Mastitis / abses pada payudara.
– Status gizi yang buruk.
– Penyakit mulut pada bayi.
Penularan HIV dari Ibu ke Anaknya
4 Modul 2, Halaman 43
Mazami Enterprise © 2009
1. Mencegah terjadinya penularan HIV pada
perempuan usia reproduksi
A bsen seks
A bstinence
B ersikap saling setia B e Faithful
C egah dengan kondom C ondom
D ilarang menggunakan napza D rug No
Kegiatan Pencegahan Primer kepada
PUS sebelum terjadinya infeksi
•Penyebar luasan Informasi
•Penyuluhan berkelompok
•Konseling
•Mobilisasi masyarakat
•Layanan bersahabat untuk pria 1
Halaman 44
Mazami Enterprise © 2009
AKTIVITAS DI STRATEGI I
PMTCT Generic
Training Package
AKTIVITAS DI STRATEGI I
• 3. Mobilisasi masyarakat
– Melibatkan petugas lapangan (kader PKK,
bidan dll) untuk memberikan informasi
pencegahan HIV dan IMS kepada masyarakat
dan untuk membantu klien mendapatkan
akses layanan kesehatan.
AKTIVITAS DI STRATEGI I
PMTCT Generic
Training Package
AKTIVITAS DI STRATEGI I
- Petugas Kesh.
Informasi Konseling & Tes HIV Sukarela (VCT) - Tenaga LSM
- Tenaga Kader
- Konselor VCT
Hasil Test Hasil Test - Relawan
HIV Negatif HIV Positif - Odha
KEGIATAN :
Penyuluhan pada ibu hamil & pasangannya agar mau
memeriksakan kehamilannya ke layanan ANC
Menyebarluaskan pesan tentang HIV/AIDS untuk
meningkatkan kepedulian masyarakat & mengurangi
stigma & diskriminasi thd ODHA
Memanfaatkan kader (Ibu PKK, tokoh masyarakat) utk
memotivasi ibu hamil menghadiri penyuluhan
kesehatan
PARTISIPASI PRIA
HARI KE 2
Pemilihan Rute Persalinan:
Pervaginam-Perabdominam
TUJUAN
• Tidak terjadi penularan
- ke janin-bayi
- ke team penolong
- ke pasien lainnya
• Turunkan VL serendah-rendahnya
- Deteksi dini
- ARV
- Hidup normal
Suatu Program
Bertujuan
– Mencegah/menimalkan penularan infeksi
– Antara: Medis – paramedis – Penunjang medis – pasien; melalui
atau tanpa alat kedokteran
Prinsip Utama
– Semua dianggap potensial infektif
Cara
– Prosedur Pencegahan infeksi
HIV HBV
Transmisi melalui darah, Transmisi melalui darah,
semen, duh vagina dan semen dan duh vagina,
ASI ASI ?
10 – 60 partikel virus per 1juta – 1 milyar partikel
ml darah virus per ml darah
Virus dapat bertahan Dapat hidup diluar tubuh
diluar badan hanya dalam sampai beberapa hari
beberapa jam 100 kali lipat lebih
Belum ada vaksin menular dari HIV
Tersedia vaksin dengan 3
dosis (Resistensi ?)
RISIKO PENULARAN
Cuci tangan
Dekontaminasi
Desinfeksi Tingkat tinggi
Sterilisasi
Pelindung (barriers)
– Sarung tangan
– Apron
– Google
– Masker
– Sepatu bot
Cuci tangan
Prosedur utama/terpenting
Sebelum dan sesudah memeriksa klien
Saat tiba dan sebelum pulang
Sebelum - sesudah makan
Sebelum – sesudah BAK/BAB
Sebelum (dekontaminasi) – sesudah (cegah
kemungkinan bocor) melepas sarung tangan
Setelah terpapar darah/cairan tubuh (sekresi – ekskresi)
walau menggunakan sarung tangan
PROTECTIVE BARRIERS
Kegiatan:
– Merendam alat dan sarung tangan
sehabis digunakan dalam chlorine
0.5%.
– Rendam selama 10 menit dan bilas
sampai bersih segera.
– Lap meja dan lantai dengan larutan
chlorin
PROSEDUR KECELAKAAN KERJA
• Pertolongan pertama:
– Kulit yang terluka harus dengan segera di
cuci dan digosok dengan sabun berulang kali
dan povidon iodine, atau klorhexidin
– Mata atau membrana mukosa harus di-irigasi
dengan NaCl 0.9% atau air bidestilata selama
5 – 10 menit
• Laporkan dan catat dalam buku laporan
kecelakaan kerja
• Laksanakan protap kecelakaan kerja
TANGGUNG JAWAB PROFESI
1/6/2018 75
Perawatan segera bayi yang
terpajan HIV
LAKUKAN
• Potong tali pusat dengan perlindungan kain
kasa.
• Tentukan makanan bayi sesuai pilihan ibunya.
• Berikan Vitamin K.
• Gunakan salep mata gentamisin bila terbukti
terdapat infeksi gonore (diplokokus)
• Berikan BCG sesuai protokol pemerintah.
1/6/2018 76
Perawatan segera bayi yang
terpajan HIV
JANGANLAH
Melakukan suction kecuali jika terdapat cairan
mekonium.
Menggunakan suction melalui mulut.
Menggunakan suction mekanik dengan
tekanan lebih besar dari 100 mmHg.
1/6/2018 77
Profilaksis bayi
Untuk semua bayi lahir dari ibu HIV (+)
ZDV mulai hari pertama (umur 12 jam) selama 6 minggu
NVP 1x/hari dalam masa 48-72 jam pertama
Dosis zidovudin
Bayi cukup bulan: 2 mg/kgBB 4x/h
Bayi prematur (<34 mgg): 1,5 mg/kgBB 2x/hari
selama 2 minggu, kemudian 2 mg/kgBB 3x/hari, 2
minggu, diikuti 2 mg/kgBB/hari, 2 minggu terakhir
Dosis nevirapin
2 mg/kgBB
1/6/2018 78
PILIHAN MAKANAN BAYI
DALAM KONTEKS HIV
79
Pendahuluan
HIV dapat ditularkan saat dalam kandungan, persalinan,
saat menyusui.
Pengobatan dan pencegahan ARV pada ibu dan bayi dapat
mengurangi MTCT dalam kandungan dan persalinan, tapi
tidak bagi bayi yang disusui
ASI berpotensi menularkan HIV ( 5 – 20% WHO)
Beberapa keadaan dapat meningkatkan resiko penularan
melalui ASI ( Viral load, baru terinfeksi HIV,lama
menyusui,putingsusu lecet dsb)
HIV pada anak terutama terjadi dinegara
berkembang dimana ASI eksklusif diperlukan
untuk menurunkan kematian bayi dari penyakit
infeksi lain dan malnutrisi
80
Konseling dan dukungan pemberian
makanan bayi ibu HIV
Mencegah malnutrisi
KEUNTUNGAN : KERUGIAN:
ASI makanan bayi yg Harus dikonfirmasi ,
sempurna, melindungi dari melindungi diri dari infeksi HIV
infeksi lain Selalu siap menyusui
Murah bahkan gratis Resiko kehamilan dini
Tidak ada risiko infeksi HIV meningkat
87 jika ibu lain tidak HIV + Bayi menjalin hubungan dg
ibu lain
ASI perah yang dimasak
12 - 24 bln
KERUGIAN
Tidak efektif melindungi bayi
dari infeksi lain
0 - 6 bln 6 - 12 bln Perlu keterampilan, waktu ,air
bersih, bahan bakar
KEUNTUNGAN Minum dg cangkir perlu
•Virus HIV mati dg dipanaskan kesabaran
•Nutrisi ideal Disimpan di tempat dingin &
•Selalu tersedia digunakan 1 jam stl dipanaskan
•Orang lain dapat membantu Pertanyaan kenapa memasak
88
ASI
Butir-butir Penting
• Semua ibu dg HIV ( +) membutuhkan konseling
dan dukungan dalam memberikan makanan
pada bayinya
• Resiko penularan HIV menetap selama ibu menyusui
• Ibu berhak memilih cara pemberian makanan pada
bayinya, pertugas penyuluh kesehatan mendukung
pilihan ibu
• Ibu dg HIV ( + ) tidak dianjurkan menyusui bila
susu formula dapat diterima, memungkinkan,
mampu membeli, berkesinambungan dan aman
89
Butir-butir Penting….lanjutan
• ANTIGEN
– p24
– PCR-DNA atau EID (Early Infant Diagnosis)
KELEBIHAN
HAL PENTING
Reaktif Non
Reaktif KETEBALAN PITA
WAKTU PEMBACAAN
STRATEGI 3
INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN ANTI
HIV
TINDAK LANJUT PEMERIKSAAN ANTI HIV
PEMILIHAN REAGENSIA
1. PERHATIKAN :
1. REAGEN 1 SENSITIFITAS > 99 %
2. REAGEN 2 SPESIFISITAS > 98%
3. REAGEN 3 SPESIFISITAS > 99 % DAN
REAGEN 2
2. JUMLAH DAN MASA KADALUARSA
REAGENSIA
PrEP dan PEP
HBV Perkutaneus 30 %
HCV Perkutaneus 3%
Jarum
Vol. Vol Jarum solid/
berlubang
sedikit banyak goresan
besar,
(KP1) (KP2) supervisial
tusukan
(KP2)
dalam(KP3)
KODE STATUS HIV (KS)
NRTI NNRTI PI
Zidovudine (AZT) Efavirenz (EFV) Indinavir (IDV)
Stavudine (d4T) Delavirdine (DLV) Nelfinavir (NFV)
Lamivudine (3TC) Nevirapine (NVP) Saquinavir (SQV)
Didanosine (ddl) Etravirine (ETV) Amprenavir (APV)
Abacavir (ABC) Rilpivirine (RPV) Ritonavir (RTV)
Zalcitabine (ddC) Lopinavir (LPV)
Emtricitabine (FTC) Atazanavir (ATV)
Integrase inh Fosamprenavir (FPV)
Raltegravir (RAL) Tipranavir (TPV)
Dolutegravir (DTG) Darunavir (DRV)
Elvitegravir (EVG)
NtRTI CCR5 antagonis FI
Tenofovir (TDF) Maraviroc (MRV) Enfuvirtide (ENF)
Tenofovir Disoproxyl Fumarate (TDF)
Efavirenz (EFV)
TDF + 3TC + EFV
• Pencegahan Primer
- Diberikan sebelum penyakit-penyakit
muncul
• Pencegahan Sekunder
- Diberikan setelah pengobatan penyakit,
untuk mencegah kekambuhan
Pencegahan Primer
• Kotrimoksazol (TMP/SMX)
(Trimethoprim/Sulfametoksazol)
• Secara aktif mencegah
- Streptococcus pneumoniae, Salmonella sp.,
Nocardia: pneumonia bakteri
- Pneumocystis jiroveci: pnemonia
- Toksoplasmosis: abses otak
- Isospora belli, Cyclospora: Diare kronis
Profilaksis Kotrimoksazol
• ODHA dewasa
– Dengan gejala (stadium 3 atau 4 WHO )
- CD4 < 200
- Wanita hamil setelah trimester pertama
• Semua bayi HIV yang terpajan sejak umur 6
minggu
- Anak yang terlahir dari seorang ibu yang terinfeksi HIV
- Anak umur < 1 th yang terdiagnosis HIV (+) secara
serologis dan klinis
- Anak umur >15 bulan dengan penyakit yang terkait
AIDS atau CD4/ hitung limfosit <15%
DOSIS
- Dewasa :
- awalnya setiap bulan
- jika obat dapat ditoleransi dengan baik
setiap tiga bulan
- Anak-anak: setiap bulan
- Pantau hemoglobin, hitung lekosit setiap 6 bln,
- Cek toksisitas dan setiap kelainan klinis
PRINSIP PENGOBATAN PENCEGAHAN
DENGAN INH (PP INH)
Isoniazid Vitamin B6
(INH) 25mg setiap hari
& atau
dosis 300 mg
50mg 2 hari sekali
setiap hari
selama 6 bulan
Total 180 dosis.
EFEK SAMPING DAN PENANGANAN
EFEK SAMPING PP INH