Anda di halaman 1dari 22

HIFEMA TRAUMATIK

Oleh
Puthi Ramadhani S (1310070100011)
Nureliza (1310070100028)

Preseptor
dr. H. Hondrizal,Sp.M
ANATOMI BOLA MATA
DEFINISI

Hifema adalah suatu


keadaan dimana adanya
darah dalam bilik mata
depan yang berasal dari
pembuluh darah iris dan
badan siliar yang pecah
yang dapat terjadi akibat
trauma
Hifema
Etiologi

TRAUMA PADA MATA (tumpul,tajam)

PERDARAHAN SPONTAN PADA


MATA
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI
 Berdasarkan waktu terjadinya :

HIFEMA PRIMER
•Timbul segera setelah
trauma hingga hari kedua

HIFEMA SEKUNDER
•Timbul pada hari ke 2-5
setelah trauma
Berdasarkan klinisnya hifema dibagi atas 5 yaitu :

 Mikrohifema : adanya suspense sel darah yang terlihat


pada pemeriksaan slit lamp
 Grade I : darah mengisi 1/3 dari COA
 Grade II : darah mengisi 1/3 hingga ½ COA
 Grade III : darah mengisi lebih dari setengah COA
 Grade IV : darah mengisi seluruh COA
KLASIFIKASI
 Hifema secara skematis
KLASIFIKASI
TANDA DAN GEJALA

Pada umumnya pasien mengeluhkan :


1. Penurunan tajam penglihatan
2. Nyeri pada mata
3. Fotofobia
4. Riwayat trauma atau cidera pada mata yang
pada umumnya diakibatkan oleh benda
tumpul
DIAGNOSIS

 Hasil anamnesis
 Keluhan
 Nyeri pada mata
 Fotofobia
 Pandangan terganggu
 Adanya riwayat trauma pada mata
PEMERIKSAAN FISIK

 Visus umumnya turun


 Tampak darah dibilik mata depan
 Perhatikan apakah ada trauma
bagian mata yang lain
 Terkadang juga ditemukan
iridoplegia dan iridodialisis
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pemeriksaantekanan intraokular dengan


tonometer schiotz
 Pemeriksaan menggunakan slit lamp
untuk melihat jumlah akumulasi darah
pada bilik mata depan
PENATALAKSANAAN
Perawatan konservatif
 Tirah baring (bed rest total)
 Pelindung mata (protective shield)
 Pemakaian obat-obatan
 Analgesik yang tidak mengandung
NSAID
 Koagulansia utk menekan
perdarahan
 Midriatika miotika
 Ocular hypotensi drugs
Perawatan Operatif
1. Parasentesis : mengeluarkan darah dari bilik mata
depan dengan cara menginsisi kornea 2 mm dari
limbus ke kornea yang sejajar dengan permukaan
iris. Biasanya dilakukan penekanan pada bibit luka
maka koagulum dari COA akan keluar , bila darah
tidak keluar sepenuhnya maka COA dibilas
dengan garam fisiologis
EDUKASI

 Memberitahukanke pasien bahwa


kemungkinan pasien perlu dirawat dan
bed rest total
 Posisi tidur dengan elevasi kepala 30 0
KOMPLIKASI
 Glaukoma sekunder
 Atrofi saraf optic
 Perdarahan ulang (rebleeding) umumnya
terjadi antaa 2-5 hari setelah trauma
 Sinekia posterior
 Sinekia anterior
 Corneal blood staining
PROGNOSIS

Prognosis hifema bergantung pada jumlah


darah dalam bilik mata depan. Biasanya
hifema akan hilang sempurna. Sedangkan
apabila darah lebih dari setengah tinggi
COA akan memberikan prognosis yang
buruk yang akan disertai dengan beberapa
penyulit
kesimpulan
Hifema adalah suatu keadaan dimana adanya darah
dalam bilik mata depan yang berasal dari pembuluh
darah iris dan badan siliar yang pecah yang dapat terjadi
akibat trauma. Trauma yang terjadi pada umumnya
disebabkan oleh benda tumpul, misalnya bola, batu,
proyektil, mainan anak anak, pelor mainan, paint ball,
maupun tinju. Perdarahan dapat terjadi segera setelah
trauma yang disebut perdarahan primer atau perdarahan
terjadi 5-7 hari setelah trauma yang disebut perdarahan
sekunder.
Pada dasarnya prinsip penanganan hifema adalah
menghentikan perdarahan atau mencegah perdarahan
ulang, mengeluarkan darah dari bilik mata depan,
mengendalikan tekanan bola mata, mencegah terjadinya
imbibisi kornea, mengobati uveitis bila terjadi akibat hifema
dan menemukan sedini mungkin penyulit yang mungkin
terjadi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai