Anda di halaman 1dari 19

Embriologi

Sistem rangka terbentuk dari mesenkim, yang


berasal dari lapisan germinativum mesoderm dan
dari kristal neuralis. Sebagian tulang, misalnya
tulang-tulang pipih di tengkorak, mengalami osifikasi
membranosa yaitu sel-sel mesenkim secara langsung
berubah menjadi osteoblas. Misalnya tulang-tulang
panjang ekstremitas mesenkim memadat dan
membentuk model kartilago hialin untuk tulang.
Muncul pusat-pusat osifikasi di model kartilago ini,
dan tulang secara bertahad mengalami penulangan
melalui osifikasi endokondral.
Embriologi ekstremitas
Ekstremitas terbentuk dari tunas disepanjang
dinding tubuh yang yang muncul pada minggu
keempat. Mesoderm lempeng lateral
membentuk tulang dan jaringan ikat, sedangkan
sel-sel otot bermigrasi ke ekstremitas dai somit.
AER mengatur pertumbuhan keluar ekstremitas
dan ZPA mengontrol pola anteriorposterior.
Hoistologi
TULANG PANJANG
• Saluran havers lubang kecil di pusat lamel
• Lamel dan saluran Havers sistem Havers
• Lamel interstitiallamel yang tidak memiliki
saluran Havers
• Jembatan yang menghubungkan saluran
Havers jembatan volkman
Penulangan Kondral
1. Zona Rihat lempeng epifisis
2. Zona Proliferasi  sel-selnya kecil-kecil, gepeng,
tersusun dalam deretan
3. Zona Pematangan (maturasi/hipertrofi) 
kondrosit yang telah berproliferasi membesar
4. Zona Pengapuran (kalsifikasi) peletakan zat
kapur, kondrosit mulai ada yang mati dan pecah
5. Zona Degenerasi  kondrosit pecah, lakuna
bersambung
Penulangan Desmal
• Proses penulangan tidak didahului
pembentukan tulang rawan
• Osteosit osteoblas yang sudah dikelilingi
lakuna
• Osteoklas resorbsi tulang
• Kerja osteoklas dan osteoblas remodelling
tulang
Histogenesi
• Myoblast  Myotube  Myofilament  Myofibril  Serat
otot
• Akumulasi myofilament menjadi myofibril menyebabkan
inti dan komponen sitoplasma lainnya terdesak ke bagian
perifer sel otot
• Karena itulah sel otot rangka panjang dan memiliki inti yang
banyak di tepi. Inti sel yang terdesak ini berada tepat di
bawah sarcolemma. Sarcoplasma terdiri atas mitokondria,
granul glikogen, dan myoglobin (protein untuk mengikat
oksigen).
• Diameter serat otot rangka bervariasi dari 10-100 µm,
semakin besar maka semakin kuat fungsi kontraksi otot
tersebut
Sendi
• Komponen dasar sendi adalah tulang, tulang rawan
hialin, jaringan kolagen padat.
Tulang
• Tulang memilikki beberapa sel:
1. Osteoprogenitor cells. Sel-sel ini merupakan turunan mesenkim dan
memiliki kemampuan untuk bermitosis dan berdiferensiasi menjadi
osteoblast.
2. Osteoblast. fungsi utamanya adalah menyintesis matriks organik tulang.
Setelah terjadi eksositosis matriks organik, osteoblast akan dikelilingi oleh
matriks yang disekresikan dan osteoblast akan menjadi osteosit.
3. Osteosit. Merupakan sel tulang yang telah matang dan berada di dalam
lacuna. Antara sel osteosit yang satu dengan yang lainnya dihubungkan
dengan suatu struktur menjulur secara radial dari lacuna yang disebut
kanalikuli.
4. Osteoclast. Osteoclast adalah sel yang besar, bebas bergerak, dan memiliki
banyak inti. Osteoklas berasal dari granulocyte-macrophage progenitor
cells yang terdapat dalam sumsum tulang dan berperan dalam resorbsi
tulang
Faktor predisposisi Kram
• Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan kram (
diuretik, nicotinic acid)
• Dehidrasi
• Ketidakseimbangan zat garam dalam darah (misalnya,
kadar kalsium atau postasium terlalu rendah)
• Kehamilan terutama pada trimester akhir
• Kelenjar tiroid yang kurang aktif.
• Penyempitan arteri kaki yang menghambat sirkulasi
• Gangguan saraf
• Sirosis hati
Pencegahan Kram
• Minumlah 8 gelas air putih setiap hari
• Latihan teratur
• Meningkatkan asupan kalium dan kalsium
• Kenakan alas kaki yang tepat dengan sol yang
mendukung tubuh dengan baik
• Mandi air hangat sebelum tidur
• Penggunaan selimut tebal
Referensi
• Gartner Color Textbook of histologi
• Histologi Dasar Junqueira
• Bloom and Fawcett Textbook of Histology
• T.W. Sadler. Embriologi Kedokteran

Anda mungkin juga menyukai