2
KARTILAGO
Let’s start with the first set of slides
KARTILAGO
1. Kartilago (tulang rawan) adalah bentuk khusus dari jaringan ikat yang
juga berkembang dari sel-sel mesenkim.
2. Kartilago terutama terdiri dari sel-sel yang disebut kondrosit dan
kondroblas yang mensintesis matriks ekstraseluler yang luas.
3. Di tepi tulang rawan, kondrosit muda atau kondroblast memiliki bentuk
lonjong-gepeng, dengan sumbu panjang sejajar dengan permukaan.
4. Karena matriks tulang rawan bersifat avaskular, kondrosit ‘bernapas’
dengan tekanan oksigen rendah.
4
KARTILAGO • Umum/Tersering
• Sebagai model rangka untuk
HIALIN sebagian besar tulang
• Bertahap digantikan dengan
tulang kompak oleh proses yang
disebut osifikasi endokondral
(Pertumbuhan)
• tulang rawan hialin menetap di
lempeng epifisis
• Pada permukaan artikular tulang,
ujung tulang rusuk (kartilago
kosta), hidung, laring, trakea, dan
bronkus Hialin tetap ada (dewasa)
5
6
KARTILAGO ELASTIK
• Penampilan mirip dengan
kartilago hialin
• Adanya banyak serat elastik
bercabang di dalam matriksnya
• Bersifat sangat fleksibel/Lentur
• Berada di telinga luar, dinding
tabung pendengaran, epiglotis,
dan laring
7
8
FIBROKARTILAGO
• Ditandai dengan sejumlah besar
serat kolagen kasar yang irreguler
dan padat pada matriksnya
• Terdiri dari lapisan bolak-balik
matriks tulang rawan dan tebal,
kuat, dan lapisan padat dari serat
kolagen tipe I
• Secara normal berorientasi sesuai
arah stres fungsional
• ditemukan di diskus
intervertebralis, simfisis pubis,
dan sendi tertentu.
9
KARTILAGO
10
TULANG
Next, the second set of slides
11
TULANG
1. Karakteristik 2. Jenis
Pengendapan mineral menyebabkan Woven Bone (Tulang anyam, imatur atau primer)
struktur menjadi keras • Susunan Serat kolagen acak
Berfungsi dalam hemopoesis Lamelar Bone (Tulang sekunder)
Cadangan kalsium dan mineral • Lamela tersusun secara teratur, matrik terkalsifikasi
3. Matriks 4. Mikroarsitektur
Organik Tulang kompak
• Glycosaminoglycans sulfat dan asam hialuronat
Tulang Kanselosa (Spongiosa)
Anorganik
• Kalsium dan fosfat (Hidroksiapatit)
12
KOMPONEN JARINGAN TULANG
13
TULANG KOMPAK POTONGAN TRANSVERSAL
14
TULANG KOMPAK POTONGAN
LONGITUDINAL
15
TULANG SPONGIOSA - STERNUM
16
TULANG SPONGIOSA - STERNUM
17
OSIFIKASI ENDOCHONDRAL
18
19
20
21
22
OSIFIKASI INTRAMEMBRANOSA
Menghasilkan
Pemadatan Mesenkim
matriks osteoid
mesenkim yang berdiferensiasi
lalu mengalami
membentuk pusat menjadi
kalsifikasi
osifikasi osteoblast
Menghasilkan Osteoblast
Osteosit membentuk
anyaman tulang dikekelilingi oleh
koneksi antar sel yang
spongiosa yang tulang di lakuna
disebut kanalikulus
disebut trabekula menjadi osteosit
23
24
25
OTOT
Last, the third set of slides
26
OTOT
Jaringan otot adalah jaringan yang mampu melangsungkan kerja mekanik dengan
cara kontraksi dan relaksasi sel atau serabutnya.
Semua jaringan otot terdiri atas sel-sel memanjang yang disebut serat (myofibra).
Sitoplasma sel otot dinamakan sarkoplasma dan membran sel sekitarnya disebut
sarkolema.
Setiap sarkoplasma serat otot mengandung banyak miofibril (myofibrilla) yang
mengandung dua jenis filamen protein kontraktil: aktin (actinum) dan miosin
(myosinum).
27
PEMBAGIAN OTOT
28
PERBEDAAN JENIS-JENIS OTOT
29
Otot Polos (Textus Muscularis Levis)
32
Di lapisan longitudinal, potongan melintang:
Inti sel (5) tampak besar hanya pada serat yang terpotong di
tengahnya. Serat yang tidak terpotong tepat di tengah, yang terlihat
hanya sarkoplasma (3, 9) saja.
Lapisan otot polos terletak berdekatan dan hanya dipisahkan oleh
sedikit serat jaringan ikat dan fibroblas (2, 4, 8, 10) yang terdapat di
antara kedua lapisan. Selain itu, juga ada kapiler (6, 11) di antara serat
dan lapisan ototnya.
Fibroblas: sel jaringan ikat yang umum ada pada sel hewan,
menyintesis matriks ekstraseluler dan kolagen, memproduksi kerangka
struktural, dan berperan dalam penyembuhan luka.
33
Di dalam sarkoplasma ada
berkas filamen yang
membentuk miofibril:
Miofilamen Halus dan
Miofilamen Kasar
34
35
Terdapat lapisan sirkularis dalam (7) dan lapisan longitudinal luar (8).
Pada lapisan sirkularis dalam, terpotong memanjang:
Terdapat inti (1) di bagian tengah sitoplasma (2).
Pada lapisan longitudinal luar, terpotong melintang:
Sitoplasma (5) tampak kosong dan inti (6) hanya terlihat jika bidang
irisan melaluinya. Terdapat juga neuron otonom pleksus saraf
mienterikus (3) di antara kedua lapisan otot polos. Tampak juga
pembuluh darah (4) kecil di antara serat otot.
Pleksus saraf mienterikus: berfungsi dalam peningkatan kontraksi dan
kecepatan kontraksi dinding usus, peningkatan peristaltik usus.
36
Otot Rangka (Textus Muscularis Striatus Skeletalis)
37
Epimisium/epimysium: jaringan ikat padat yang
mengelilingi otot rangka
Perimisium/perimysium: jaringan ikat kurang
padat, memisahkan bagian dalam otot menjadi
berkas yang lebih kecil, disebut
fasikulus/fasiculus muscularis
Endomisium/endomysium: jaringan ikat
retikular yang membungkus setiap serat otot
Di selubung jaringan ikat juga terdapat pembuluh
darah, saraf, dan pembuluh limfe.
38
39
40
41
1. Stria I (discus isotropicus) terang
2. Stria A (discus anisotropicus) gelap
3. Linea Z (setiap stria I terang terpisah menjadi 2 oleh linea Z)
4. Sarkomer (sarcomerum) (setiap 2 linea Z yang berdekatan
terdapat unit kontraktil otot terkecil, yaitu sarkomer)
5. Zona H, terdiri dari filamen tebal
6. Garis M, membagi zona H menjadi 2 bagian
42
43
Gambar atas: potongan melintang, gambar bawah: memanjang
Setiap serat otot rangka (9, 11) memiliki inti/nukleus (1, 6) yang terletak di
pinggir, tepat di bawah sarkolema serat otot.
Terdapat juga cross-striation (3) yang tampak sebagai stria A (3a) gelap
berseling dengan stria I (3b) terang.
Serat otot rangka bergabung menjadi berkas atau fasikulus (15) yang
dikelilingi serat jaringan ikat (5). Selubung jaringan ikat yang mengelilingi
fasikulus disebut perimisium (12). Lapisan jaringan ikat yang mengelilingi
serat otot disebut endomisium (4, 7). Pembuluh darah kecil (8) dan kapiler
(2, 14) terdapat dalam jaringan ikat yang menglilingi serat otot.
44
45
Setiap serat otot (2) dikelilingi membran sel/sarkolema (4).
Nukleus atau inti sel (1, 15) terletak di tepi dan tampak gepeng.
Sarkoplasma (5) terletak di dekat nukleus.
Setiap serat otot terdiri dari miofibril (13) yang tersusun memanjang.
Setiap serat otot dikelilingi jaringan ikat bernama endomisium (14) yang mengandung
sel jaringan ikat fibrosit (3, 11). Di sini juga dijumpai pembuluh darah dan kapiler darah
(12) dengan sel-sel darah.
Terlihat juga stria I (6) terang dan stria A (7) gelap. Setiap stria A dibagi 2 oleh stria H
yang lebih terang dan linea M (mesophragma) (8) yang lebih gelap. Linea Z (9)
melintasi pertengahan tiap stria I.
Antar linea Z yang berdekatan disebut sarkomer (10).
Otot Jantung (Textus Muscularis Striatus
Cardiacus)
47
Ujung terminal serat otot jantung yang berdekatan membentuk
complexus junctionalis “end-to-end” yang disebut discus
interkalaris/discus intercalaris. Ini adalah tempat perlekatan
khusus yang menyilang sel-sel jantung secara tidak teratur
dengan pola seperti tangga.
Di diskus ini terdapat nexus (gap junction) yang memungkinkan
komunikasi ionik dan kontinuitas antara serat otot jantung yang
berdekatan.
48
49
50
Gambar atas: potongan memanjang, gambar bawah: melintang
Cross-striation (2) otot jantung mirip dengan otot rangka.
Perbedaannya, serat otot jantung memiliki percabangan (5, 10).
Serat otot jantung lebih pendek dari otot rangka dan memiliki 1 nukleus (3, 7) yang terletak di tengah.
Ada juga serat yang memiliki 2 inti: serat binukleus (8).
Sacroplasma perinucleare (1, 13): daerah jernih di sekitar inti.
Terdapat juga miofibril (14) sel otot jantung.
Diskus interkalaris (4, 9) tampak sebagai ciri serat otot jantung yang membedakan dari serat otot lain.
Pembuluh darah dan kapiler (6) ada di sekat jaringan ikat (11) dan endomisium (12)
51
Otot Rangka, Saraf, dan Junctio Neuromuscularis
52
Struktur mirip benang yang gelap di antara serat otot (6, 7)
adalah saraf (3) motorik bermielin dan cabangnya, akson (1,
15, 10).
Saraf berjalan dalam otot, bercabang, lalu mendistribusikan
aksonnya ke dalam tiap serat otot. Akson berakhir pada tiap
serat otot di daerah pertautan khusus bernama junctio
neuromuscularis/motor endplate (4, 9).
53
Thanks!
Any questions?