Anda di halaman 1dari 38

Struktur dan Fungsi Tulang

Saratoga Dwiky Apriqza


20204010140
DEFINISI
Tulang adalah jaringan ikat vaskuler yang terdiri atas
sel-sel dan substansi dasar yang terstruktur dengan baik
dan mempuyai lima fungsi utama.
1. Membentuk rangka badan
2. Tempat melekatnya otot
3. Pelindung organ-organ dalam
4. Tempat untuk deposit mineral
5. Sebagai jaringan hemopoietik
Embriologi Tulang
Minggu ke 3-4 Fase awal perkembangan tulang embrio
Lapisan germinal: ektoderm, mesoderm, dan endoderm

Minggu ke 5 Terbentuk tonjolan anggota gerak (limb bud)


Tulang rawan terbentuk dari prakartilago: hialin, fibrin, elastis

Minggu ke 7 Tulang mulai terbentuk


Dua cara: secara langsung atau secara tidak langsung
Embriologi Tulang
Secara Langsung
• Tulang akan terbentuk secara langsung dari
membrane tulang
• Bentuk lembaran-lembaran
• Contoh: tulang muka, tulang tengkorak,
pelvis, dan scapula
• Satu atau lebih pusat penulangan membrane
• Terbentuknya osteoblas secara radier
Secara Tidak Langsung
Tulang terbentuk dari tulang rawan
• Osifikasi sentral
• Osifikasi perier
Pertumbuhan Tulang

Pertumbuhan
Pertumbuhan Pertumbuhan Remodelling
memanjang Pertumbuhan Remodelling
memanjang melebar tulang tulang
tulang melebar tulang tulang
tulang
Pertumbuhan Memanjang Tulang
• Pertumbuhan isterstisial tidak dapat terjadi di
dalam tulang.
• Pertumbuhan insterstisial terjadi melalui
proses osifikasi endokondral pada tulang
rawan.
Pertumbuhan Memanjang Tulang

Gambar skematis daerah pertumbuhan tulang

Lokasi pertumbuhan tulang rawan pada tulang


panjang ada dua, yaitu tulang rawan artikuler
dan tulang rawan lempeng epifisis.
1. Tulang rawan artikuler
• Pertumbuhan tulang panjang terjadi pada
daerah tulang rawan artikuler dan merupakan
tempat satu-satunya bagi tulang untuk
bertumbuh pada daerah epifisis.
• Pada tulang pendek pertumbuhan tulang
dapat terjadi pada seluruh daerah tulang.
2. Tulang rawan lempeng epifisis
• Memungkinkan metafisis dan diafisis untuk
bertumbuh memanjang.
• Terjadi keseimbangan antara dua proses,
yaitu proses pertumbuhan dan proses
kalsifikasi.
Tiga zona lempeng epifisis,
yaitu:
• Zona pertumbuhan
• Zona transformasi tulang
rawan
• Zona osifikasi

Gambaran histologis lempeng epifisis


Pertumbuhan Melebar Tulang
• Terjadi akibat pertumbuhan aposisi osteoblas
pada lapisan dalam periosteum dan
merupakan suatu jenis osifikasi
intramembrane.
Remodelling Tulang
• Selama pertumbuhan memanjang tulang,
maka daerah metafisis mengalami
remodelling dan epifisis menjauhi batang
tulang secara progresif.
• Berlangsung sepanjang hidup, anak-anak
terjadi keseimbangan positif, sedangkan
dewasa terjadi keseimbangan negatif.
Klasifikasi Tulang

Tulang Panjang Tulang Pendek Tulang Pipih


Tulang Panjang Tulang Pendek Tulang Pipih
Anatomi Tulang
Histologi Tulang
Histologi Tulang
Berdasarkan histologisnya, maka dikenal:
Tulang Matur (lamellar bone)
Tulang Imatur (non-lamellar bone)
• Terbentuk dari osifikasi • Tulang kortikal (cortical bone,
endokondral pada perkembangan dense bone, compacta bone)
embrional • Tulang trabecular (cancellous bone,
• Mengandung jaringan kolagen trabecular bone, spongiosa)
dengan substansi semen dan mineral
< tulang matur

Perbedaan
• Jumlah sel, jaringan kolagen, dan mukopolisakarida
• Tulang matur kurang mengandung sel, tetapi lebih banyak subtansi semen dan
mineral daripada tulang imatur
• Tulang matur memiliki sistem Haversian
Histologi Tulang

Osteoblas Osteoklas Osteosit


Osteoblas Osteoklas Osteosit
Osteoblas
• Berbentuk kuboid atau
silindris pendek.
• Berasal dari hasil
diferensiasi sel mesenkim
stroma sumsum tulang.
• Sangat penting dalam proses
osteogenesis atau osifikasi.
• Memproduksi osteoid (tidak
mengandung kalsium).
• Mensintesis dan
memproduksi substansi
organik tulang, mengatur
perubahan elektrolit cairan
ekstraseluler dalam proses
mineralisasi.
Osteoklas
• Sel besar berinti banyak
yang berasal dari prekursor
monosit.
• Berperan dalam resorpsi
tulang.
• Osteoklasis, menghilangkan
matriks organic dan kalsium
secara bersamaan 
deosifikasi
Osteosit
• Berbentuk gepeng dan
menempati lacuna.
• Berasal dari osteoblas pada
akhir proses mineralisasi.
• Berperan dalam
pemeliharaan massa dan
struktur tulang.
Biokimia dan Fisiologi Tulang

Substansi organik (35%)

Komposisi Tulang Substansi inorganik (45%)

Air (20%)
Biokimia dan Fisiologi Tulang
Substansi organik Substansi inorganik
Air (20%)
(35%) (45%)

• Sel-sel tulang • Kalsium dan


dan matriks fosfor.
kolagen. • Sisanya
• Sisanya asam magnesium,
hialuronat dan sodium,
kondroitin asam hidroksil,
sulfur. karbonat, dan
fluoride.
Metabolisme Kalsium dan Forfor
• Tulang mengandung 99% dari seluruh kalsium tubuh
dan 90% dari seluruh fosfor tubuh.
• Kalsium dan fosfor secara teratur diekskresikan oleh
tubuh.
• Kadar dalam darah diatur melalui diet, jumlah
depositnya dalam tulang atau keduanya.
Fungsi Kalsium dalam tubuh
• Mekanisme pembekuan darah
• Transmisi impuls neuromuskuler
• Iritabilitas dan eksitabilitas otot
• Keseimbangan asam basa
• Permeabilitas membran sel
• Pelekat antar sel-sel (adhesiveness)
• Memberikan rigiditas dan kekuatan mekanik
tulang
Sendi
Definisi
Pertemuan antara dua
tulang atau lebih. Fungsi
• Memberikan
adanya segmentasi Klasifikasi
pada rangka
manusia. • Sindesmosis
• Memberikan variasi • Sinkondrosis
pergerakan antar • Sinostosis
segmen tulang. • Simfisis
• Apabila ada • Sendi sinovial
kelainan sendi,
maka terjadi
gangguan
pergerakan.
1. Sindesmosis

Sendi dimana dua tulang ditutupi hanya oleh jaringan fibrosa.


2. Sinkondrosis

Sendi dimana kedua ujung tulang dihubungkan oleh tulang rawan


(kartilago).
3. Sinostosis

Sendi yang mengalami obliterasi dan terjadi penyambungan antar keduanya.


4. Simfisis

Persendian dimana kedua permukaannya ditutupi oleh kartilago hialin dan


dihubungkan oleh fibrikartilago serta jarinan fibrosa yang kuat.
5. Sendi Sinovial

Sendi dimana permukaannya ditutupi oleh kartilago hialin dan pinggirnya


ditutupi oleh kapsul sendi berupa jaringan fibrosa serta dalamnya
mengandung cairan synovial.

Anda mungkin juga menyukai