Januari 2018
Oleh :
Dwi Pascawitasari
K1A1 12 105
Pembimbing :
dr. Ahmad Safari, M.Kes., Sp.An
Nama : Ny. S
Tgl Lahir : 31-12-1972
Umur : 45 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Berat Badan : 45 kg
Tinggi Badan : 155 cm
Alamat : Jl. Bulu No.10
Agama : Islam
Diagnosis pre operasi : Ca Mammae Dextra
Jenis pembedahan : Mastektomi
Jenis anestesi : General Anestesi
Tanggal Operasi : 6 Januari 2018
No.Rekam Medis : 510141
Keluhan utama :
Pada anamnesis didapatkan pasien
mengeluh nyeri pada payudara kanan
sejak ± 6 bulan yang lalu, awalnya
pasien hanya merasakan nyeri tanpa
memeriksa payudara secara lebih teliti,
setelah 1 bulan merasakan payudara
Nyeri pada nyeri, pasien merasakan ada benjolan
payudara kanan yang semakin lama semakin
membesar, benjolan padat, terfiksir,
tidak dipengaruhi oleh siklus
menstruasi, nanah (+). Keluhan lain
tidak ada
Riwayat penyakit dahulu :
Riwayat penyakit TB (+) satu tahun yang lalu, sudah tuntas berobat
6 bulan
Riwayat penyakit DM Type 2 (+)
Riwayat asma disangkal
Riwayat alergi makanan dan obat disangkal
Riwayat operasi sebelumnya (+) biopsy pada bulan September 2017
Riwayat konsumsi obat: setelah dilakukan biopsy pada bulan
September 2017 pasien diberikan 3 macam obat yaitu paclitaxel 247
mg, doxorubicin 70,6mg, dan endoxan 705 mg.
Riwayat penyakit keluarga : Diabetes Melitus (+), batuk lama (+),
alergi dan riwayat penyakit yang sama dengan pasien disangkal.
Riwayat Kebiasaan : Pasien sering mengkonsumsi makanan cepat
saji
Status Present Tanda Vital
KU : Sakit Sedang TD : 120/80 mmHg
Nadi : 68x/menit
BB : 45 kg
Suhu : 36,00C/axillar
Kesadaran : Pernapasan :
Composmentis 20x/menit
Akral: sedikit hangat, tampak agak pucat pada telapak tangan dan
kaki. Tidak ada kesulitan beraktivitas, namun terkadang mudah
lelah saat beraktivitas berat
Pemeriksaan 27 / 12 / 2017 Nilai normal
Pemeriksaan
Laboratorium Leukosit 7,91 4000-10000/L
Eritrosit 3,78 4,0-6,0x106/
Hemoglobin 10,1 12,0-16 g/dL
Hematokrit 31,3 37-48%
Trombosit 547 150000-450000/L
Neutrofil 4,96 52,0-75,0 x 103/L
SGOT 27 P=<45 W=<31
SGPT 19 P=<41 W=<31
Ureum 10 P=19-44 W=15-40
Creatinin 0,5 P=0,7-1,2 W=0,5-
1,0
GDS 131 70-180 mg/dl
Seroimmunologi
HbsAg Negatif Negatif
Pemeriksaan EKG (Tgl 05/01/2018)
Pemeriksaan USG Abdomen (Tgl 04/09/2017)
setiap 5 menit
Respirasi : Inspeksi pernapasan spontan pada
pasien, saturasi oksigen (SpO2)
Cairan : Monitoring input cairan
Jam Tindakan Tekanan Nadi SPO2
Darah (x/menit) (%)
(mmHg)
10.50 Persiapan kamar operasi
Pastikan mesin anestesi layak dipakai dan tidak ada kebocoran
Persiapan obat-obatan anestesi dan obat emergency
Persiapan STATICS untuk intubasi
10.55 Pasien masuk ke kamar operasi, dan 124/79 106 100
dipindahkan ke meja operasi
Pemasangan monitoring tekanan darah, nadi,
saturasi O2
Infus RL terpasang pada tangan kiri.
11.00 Premedikasi : 123/79 104 100
- Ondansetron 4mg/ iv
- Ranitidin 50 mg /iv
- Dexamethason 10 mg/iv
Jam Tindakan Tekanan Nadi SPO2
Darah (x/menit) (%)
(mmHg)
11.05 Midazolam 2 mg/iv 132/82 88 100
11.08 Fentanyl 100µg/iv 130/81 84 100
11.10 Monitoring ABC 131/82 86 100
Preoksigenasi face mask O2 8 l/m
Persiapan induksi
11.15 Masukkan obat induksi secara iv: Propofol 124/79 106 100
100 mg
Cek Refleks Bulu mata dan pergerakan
dinding dada
Ventilasi Tekanan Positif » O2 8 L/m
Pasang gudle » ventilasi adekuat
11.20 Masukkan obat pelumpuh secara iv : 95/53 112 100
Atrakurium Besilate 30 mg/iv
Jam Tindakan Tekanan Nadi SPO2
Darah (x/menit) (%)
(mmHg)
11.25 Persiapan Intubasi: 109/68 118 100
- Masukkan laryngoscope
- Sellick’s Manuver
- Insersi ETT ukuran 7,5
- Kembangkan cuff ETT menggunakan spoit 10cc
- Menyambungkan dengan sirkuit mesin anestesi,
mengecek pengembangan dinding dada,
mendengarkan bunyi pernapasan dengan stetoskop
- Fiksasi ETT sebelah kanan
11.30 Maintenance dengan : 110/72 106 100
- O2 4 l/m
- Isoflurane 2% vol
- Fentanyl 30 µg/iv/jam
- Propofol 50 mg/iv/jam
11.45 Operasi dimulai 122/74 98 100
Sediaan :
Isofluran 3-3,5%
O2 maintenance : 0,5%-3%
Fentanyl 0,5-3 µg/kgBB/jam
Propofol 25-50 mg/iv diulang sesuai
Maintenance: respon atau 4-12 mg/kgBB/jam
Isoflurane 2% vol
O2 4 L/m Untuk maintenance selama operasi
Fentanyl 30 µg/iv berlangsung diberikan O2 4L, dan gas
Propofol 50 mg/iv inhalasi berupa isoflurane 2 vol% melalui
mesin anestesi. Isofluran merupakan
isomer dari enfluran. Induksi dan masa
pulih anestesia dengan isoflurane cepat.
Efek terhadap depresi jantung dan curah
jantung minimal sehingga banyak digemari
untuk anestesi teknik hipotensi.
Kasus Kepustakaan
Kerugian
Mengurangi kesadaran pasien
intraoperative
Memungkinkan relaksasi otot yang tepat Terkait dengan komplikasi yang
untuk jangka waktu yang lama. kurang serius seperti mual atau
Memfasilitasi kontrol penuh terhadap muntah, sakit tenggorokan, sakit
jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi. kepala, menggigil, dan
memerlukan masa untuk fungsi
Dapat digunakan dalam kasus mental yang normal.
sensitivitas terhadap agen anestesi
lokal.
Terkait dengan hipertermia di
mana paparan beberapa (tetapi
Dapat disesuaikan dengan mudah untuk tidak semua) agen anestesi umum
prosedur durasi tak terduga . menyebabkan kenaikan suhu akut
Dapat diberikan dengan cepat. dan berpotensi mematikan,
hiperkarbia, asidosis metabolik,
Dapat diberikan pada pasien dalam
dan hiperkalemia.
posisi terlentang
Infant dan anak usia muda.
Pembedahan luas.
Pembedahan lama.
IV Pasien dengan penyakit sistemik yang melemahkan dan merupakan ancaman konstan terhadap
kehidupan
V Pasien sekarat yang diperkirakan tidak bertahan selama 24 jam dengan atau tanpa operasi
E Kasus-ksus emergensi diberi tambahan hurup “E” ke angka.
Premedikasi ialah pemberian obat 1-2 jam
sebelum induksi anesthesia dengan tujuan untuk
melancarkan induksi, rumatan dan bangun dari
anesthesia diantaranya :
Meredakan kecemasan dan ketakutan
Memperlancar induksi anesthesia
Mengurangi sekresi kelenjar ludah dan bronkus
Meminimalkan jumlah obat anestetik
Mengurangi mual muntah pasca bedah
Menciptakan amnesia
Mengurangi isi cairan lambung
Mengurangi refleks yang membahayakan
S : Scope Stetoskop untuk mendengarkan suara paru dan
jantung. Laringoskop pilih bilah atau daun (blade) yang sesuai
dengan usia pasien. Lampu harus cukup terang.
T : Tubes Pipa trakea. Pilih sesuai usia. Usia < 5 tahun tanpa
balon (cuffed) dan usia > 5 tahun dengan balon (cuffed).
A : Airway Pipa mulut-faring (Guedel,orotracheal airway) dan
pipa hidung-faring (naso-tracheal airway). Pipa ini untuk
menahan lidah saat pasien tidak sadar untuk menjaga supaya
lidah tidak menyumbat jalan napas.
T : Tape Plester untuk fiksasi pipa agar tidak terdorong atau
tercabut
I : Introducer Mandrin atau stillet untuk memandu agar pipa
trakea mudah dimasukkan
C : Connector Penyambung antara pipa dan peralatan
anesthesia
S : Suction Penyedot lender, ludah, dan lain-lainnya
Aldrete Score