Anda di halaman 1dari 10

1

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL


YAYASAN ALKHAIRAAT
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
I JI N DI K TI NO : 72 / D/ T/ 20 0 9
Alamat : Jl.Diponegoro No.39 PALU – 94221 Sulawesi Tengah Telp.(0451) 4720029 Fax. (0451) 460227
E-mail: fkik.unisa@gmail.com
KERJASAMA/MITRA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

SOAL UJIAN FINAL I


TEORI SISTEM REPRODUKSI
Senin: 25 Juli 2011
Waktu: 120’

SEBELUM MEMBACA DAN MENJAWAB SOAL-SOAL, BACALAH PETUNJUK DIBAWAH INI BAIK-BAIK!
TATA TERTIB UJIAN
1. Dilarang membawa alat tulis menulis keculi ballpoint,
2. Matikan telefon seluler. Jika ditemukan dalam keadaan ON, maka nilai pemilik telefon akan dikurangi.
3. Dilarang berbicara kepada teman. Semua pertanyaan tentang soal harap ditanyakan pada pengawas.
4. Jangan lupa tanda tangan absen dan mengisi identitas pada bagian atas kanan dari kertas jawaban,
5. Soal tidak diperkenankan untuk ditulisi atau dicoret-coret.
6. Lembaran jawaban terletak di bagian ahir soal. Jangan dilepaskan dari berkasnya.
7. Buatlah tanda silang pada jawaban yang benar menurut anda. Bila anda harus mengganti jawaban, hitamkanlah jawaban pertama
dan silanglah jawaban ke dua

PETUNJUK SOAL
1. Jumlah soal MCQ 100 buah
2. Soal terbagi atas 9 halaman, cek jumlah halamannya sekarang!
3. Jenis soal: Pilihalah satu jawaban yang paling benar: A, B, C, D atau E

NO. SOAL NO. SOAL


Skenario 1 (Soal No. 1 sd 2) 2. C. BPD (Biparietal Diameter)
D. CRL (Crown Rump Length)
Ny. Ita, 37 tahun, saat ini hamil anak kedua. E. FL (Femur Length = panjang femur)
Anak pertama memiliki kelainan kongenital.
Saat ini usia kehamilannya memasuki 12-13 Skenario 2 ( Soal No. 3 sd 6)
minggu. Ny. Ita khawatir terhadap kondisi
kehamilannya, takut kalau anak yang keduapun Ny. Siti, 18 tahun, hamil anak pertama, usia
catat. Dari riwayat keluarga diketahui bahwa kehamilan 8 minggu, masuk rumah sakit karena
ada juga yang melahirkan bayi yang mempunyai tidak sadar, sebelumnya mengalami kejang.
kelainan kongenital. Selama kehamilan ini, ny. Siti mengalami muntah
hebat.
1. Pemeriksaan yang dianjurkan untuk Ny. Ita
adalah : 3. Diagnosis yang paling mungkin dari kondisi ny.
A. Genetik Siti, adalah :
B. Gravidogram A. Eklampsia
C. Kardiotokografi= priksa djj scra akurat B. Tumor otak
D. Profile biofisik janin C. Sindroma Asherman = jaringan parut
E. Kadar alfa feto protein = deteksi Ca hati terbentuk didlm Rahim/leher rahim
D. Ensefalopati Wernicke = akibt def B1 bisa
2. Pada pencitraan USG ibu hamil 12–13 minggu, terjadi pada ibu hamil (hyperemesis
maka usia kehamilan dapat ditentukan dari gravidarum)
pengukuran : E. Syndrom Mallory –Weiss= muntah darah/
A. Ketebalan plasenta BAB berdarah karena robekan pd lapisan
B. Panjang badan janin dalam tenggorokan
4.
Dari hasil pemeriksaan fisik ny. Siti, tinggi fundus
uteri :
A. Belum teraba
B. Setinggi suprapubik
2

4. C. Setinggi 1 jari suprapubik Sambungan Skenario 3 (Soal No. 11 sd 15)


D. Setinggi 2 jari suprapubik Pada pemeriksaan fisik didapatkan bahwa tanda
E. Setinggi setengah suprapubik dan pusat vital batas normal, Jarak antara simfisis pubis –
tinggi fundus uteri 37 cm, lingkar perut ibu 95
5. Mikroorganisme yang sering dihubungkan cm, punggung di kanan ibu, Denyut jantung janin
dengan hiperemesis gravidarum adalah ; 130 x/mnt. His 2 x dalam 10 menit dengan
A. Helicobacter pylori durasi 20 - 25 dtk.bagian terendah kepala,
B. Klebsiella pneumoniae perlimaan 3/5. Pembukaan serviks 4 cm, ketuban
C. Staphylococcus aureus utuh, penurunan sesuai bidang Hodge 2 dengan
D. Streptococcus pyogenes kondisi panggul dalam cukup.
E. Pseudomonas aerogenase
11. Kemungkinan penyebab persalinan tidak maju
6 Hyperemesis gravidarum biasanya ditemukan pada Ny. Y adalah:
pada pasien yang ada riwayat A. Faktor Psikis
A. Premenstrual syndrome B. Faktor Power
B. Anxiety & depression C. Faktor Passase
C. Anorexia nervosa D. Faktor Penolong
D. Morning sikness E. Faktor Passenger
E. Psikosis
12. Denyut jantung janin yang normal adalah:
Skenario 3 (Soal No. 7 sd A. 100 – 120 x/menit
B. 110 – 140 x/menit
Ny. A, hamil anak pertama saat ini sedang C. 120 – 160 x/menit
proses persalinan. Dari hasil pemeriksaan dalam D. 130 – 180 x/menit
didapatkan penurunan kepala setinggi bidang E. 140 – 200 x/menit
spina isiadika.
13. Partograf untuk kondisi Ny. Y adalah:
7 Penurunan kepala teresebut setinggi : A. Belum dapat digunakan
A. PAP B. Melewati garis waspada
B. Hodge I C. Mendekati garis bertindak
C. Hodge II D. Melewati garis bertindak
D. Hodge III E. Belum memberi informasi yang bermakna
E. Hodge IV
14. Pada partograf, tanda titik-titik pada kotak
8 Posisi ubun-ubun kecil janin Ny. A diharapkan kontraksi uterus menunjukkan
berada di posisi jam berapa agar sesuai dengan A. Kontraksi yang baru muncul
ukuran terluas panggul : B. Kontraksi yang tidak teratur
A. Jam 3 C. Kontraksi yang lamanya 20-40 detik
B. Jam 4 D. Kontraksi yang lamanya lebih dari 40 detik
C. Jam 9 E. Kontraksi yang lamanya kurang dari 20
D. Jam 10 detik
E. Jam 12
15. Penanganan awal untuk kondisi medis Ny. Y
9 Struktur di bawah ini tidak termasuk struktur adalah
yang membentuk pelvis minor : A. Rehidrasi
A. Os sakrum B. Seksio sesarea
B. Simfisis pubis C. Induksi persalinan
C. Promontorium D. Baring posisi miring
D. Linea terminalis E. Tunggu persalinan spontan
E. Dinding abdomen
Sambungan Skenario 3 (Soal No. 16 sd 19)
10 Teknik diagnostik perinatal yang paling
sederhana untuk menilai perkembangan janin Empat jam kemudian didapatkan hasil
adalah : pemantauan sebagai berikut: tanda vital batas
A. USG normal, Denyut jantung janin 140 x/mnt. His 3x
B. Amniosintesis dalam 10 menit durasi 30-35 dtk.bagian
C. Kardiotokografi terendah kepala, perlimaan 2/5. Pembukaan
D. Pemeriksaan -hCG serviks 10 cm, ketuban utuh, penurunan sesuai
E. Pengukuran tinggi fundus uteri bidang Hodge 3 dengan kondisi panggul dalam
cukup.
Skenario 3 (Soal No. 11 sd 15.) 16.
Ny. Y, 37 tahun, hamil anak ketiga dirujuk dari Diagnosis yang paling mungkin untuk kondisi Ny.
3

Puskesmas dengan persalinan tidak maju sejak Y saat ini adalah:


kemarin. A. Inpartu Kala 1

16. B. Inpartu Kala II 23. Penyebab utamanya persalinan premature


C. Disproporsi Sefalo-Pelvik adalah:
D. Partus Macet (Arrest Disorders) A. Anemia
E. Partus Lama (Protraction Disorders) B. Kekurangan gizi
C. Infeksi intrauterina
17. Penanganan untuk kondisi medis Ny. Y saat ini D. Aktivitas fisik yang berat.
adalah: E. Peningkatan berat badan berlebihan
A. Tunggu partus spontan selama hamil
B. Pecahkan Ketuban
C. Drips Oksitosin 24. Kebutuhan energi Ibu hamil memerlukan
D. Seksio sesarea tambahan yaitu
E. Rehidrasi A. trimester I sebanyak 200 kkal
B. trimester I sebanyak 250 kkal
18. Yang bukan merupakan dampak persalinan C. trimester II : 400 kkal
lama/macet pada janin adalah: D. trimester II sebanyak 450 kkal
A. Asfiksia E. trimester III: : 300 kkal
B. Ruptura uteri
C. Cephal Hematom 25. Obat yang temasuk dalam kategori X adalah :
D. Ekskoriasi kulit kepala A. Griseofulvin
E. Perdarahan subgaleal dan ikterus B. Isotretinoin
neonatorum C. Tetrasiklin
D. Colchicine
19. Gangguan jiwa yang paling sering ditemuka E. Aspirin. 
pada pasca bersalin adalah :
A. psikotik 26. Seorang ibu hamil trimester pertama yang sering
B. Depressi terpapar dengan golongan benzodiazepin akan
C. Baby blues meningkatkan resiko terjadinya hal dibawah ini:
D. Bulimia nervosa A. Hipotenia
E. Gangguan penyesuaian B. Sedasi ringan
C. Kejang-kejang
Skenario 4 (Soal No. 20 sd 21) D. Episode  apnea
Ny. R, 20 tahun, hamil anak pertama datang ke E. Bibir sumbing & palatum
poliklinik memeriksakan kehamilannya, saat ini
mengeluh sering merasakan gerakan janinnya di Menurut WHO dan The American College of
kanan bawah. Pada pemeriksaan fisik 27. Obstetricians and Gynecologists yang disebut
didapatkan bahwa tanda vital batas normal, kematian janin adalah
tinggi fundus 1/2 prosesus xyphoideus-simfisis A. Janin yang mati dalam rahim dengan berat
pubis, punggung di kiri ibu, denyut jantung janin badan 500 gr
160 x/mnt, tidak ada kontraksi, bagian terendah B. Kematian janin dalam rahim pada
teraba lunak dan belum masuk panggul. kehamilan 20 minggu atau lebih
C. Janin yang mati dalam rahim dengan berat
20. Diagnosis yang paling mungkin untuk kondisi Ny. badan 500 gr atau kematian janin dalam
R saat ini adalah: rahim pada kehamilan 20 minggu
A. Gemelli D. Janin yang mati dalam rahim dengan berat
B. Letak Kepala badan kurang dari 500 gr atau kematian
C. Letak Lintang janin dalam rahim pada kehamilan kurang
D. Letak Sungsang dari 20 minggu
E. Kelainan congenital E. Janin yang mati dalam rahim dengan berat
badan 500 gr atau lebih atau kematian
21. Penyebab paling sering untuk kondisi Ny. R saat janin dalam rahim pada kehamilan 20
ini adalah: minggu atau lebih
A. Hipertensi
B. Prematuritas 28. Pemeriksaan imaging (pencitraan) yang terbaik
C. Postmaturitas untuk mendeteksi adanya kematian janin dalam
D. Oligohidramnion rahim (KJDR) adalah :
E. Janin yang terlalu besar A. MRI
B. USG
22. Persalinan prematur bila umur kehamilan: C. CT Scan
A. > 42 minggu D. Foto polos abdomen
B. < 42 minggu. E. Pencitraan kedokteran nuklir
C. < 40 minggu.
D. < 38 minggu. 29. Hormon placental lain selain
4

E. < 37 minggu. khorionikgonadotropin adalah ;

29. A. Estron Kasus 7 (Soal No. 35 sd 36)


B. Estradiol
C. Progestin Seorang bayi laki-laki lahir pada usia gestasi 40
D. Somatotropin minggu dengan berat lahir 2800 gram.
E. Dehydro androgen.
35. Hal-hal yang berhubungan dengan bayi ini
30. Hormon yang bisa menghambat kerja hormone adalah sbb:
Oxytosin sehingga menunda persalinan adalah : A. Kemungkinan mengalami pertumbuhan
A. Andriol terhambat ketika dalam rahim
B. Prolaktin B. Berat badannya berada di bawah persentil
C. Estrogen. ke 10 kurve Lubchenco.
D. Neurokisin C. Mudah mengalami hipotermi karena
E. Progesteron “brown fat” kurang
D. Bila skor Apgar 8/10 harus dilakukan IMD
Skenario 5 (Soal No. 31 sd 33) E. Arms recoil 90 derajat
Seorang ibu berumur 40 tahun melahirkan bayi
per vaginam dengan berat 1450 gram. Ketuban 36. Pada hari ke 2, bayi tersebut di atas tampak
pecah pada saat lahir, jernih, dan tidak berbau. kuning mulai dari wajah hingga ekstremitas. Yang
Segera setelah lahir bayi segera menangis, harus segera dilakukan terhadap bayi ini:
ekstremitas fleksi dan aktif bergerak. New A. Septic work up
Ballards score 20. B. Berikan antibiotik
C. Transfusi darah, karena kemungkinan
31. Apa yang pertama kali harus dilakukan pada terjadi hemolisis
bayi ini? D. Ganti ASI dengan susu formula karena
A. Berikan oksigen kemungkinan “breast milk jaundice”
B. Selimuti bayi dengan handuk E. Fototerapi tanpa menunggu hasil
C. Isap lendir dari hidung kemudian mulut pemeriksaan kadar bilirubin serum
D. Letakkan bayi di bawah alat pemancar
panas 37. Bayi perempuan, lahir pada usia gestasi 37
E. Posisikan bayi dengan kepala menengadah minggu, berat 2400 gram.
dan sedikit ekstensi Hal yang tidak mungkin dialami oleh bayi ini:
A. ROP
32. Berdasarkan Ballard score, bayi ini mempunyai
B. NEC
predisposisi untuk mengalami :
C. RDN
A. RDS, hypercalcemia, PDA
D. Sepsis
B. Hypothermia, hypoglycemia, RDS
E. Ikterus
C. Hypercalcemia, hypothermia, PDA
D. Hyperglicemia, PDA, intraventricular
38. Seorang bayi umur 6 hari , berat lahir 1600 gram,
hemorrhage
dirujuk dari Puskesmas karena sejak usia 4 hari
E. Hypocalcemia, hyperglycemia,
bayi mulai malas menyusu , sering hipotermi dan
hypothermia
distress napas. Penyebab yang paling mungkin
dari gejala tersebut:
33. Skor Apgar 5 menit adalah 8. Komponen mana
A. Lingkungan perawatan yang tidak bersih
di bawah ini yang tidak termasuk dalam scoring
B. Bayi mendapat ASI eksklusif
adalah:
C. Infeksi transplasental
A. Suhu
D. Ketuban pecah dini
B. Tonus otot
E. Korioamnionitis
C. Pernapasan
D. Refleks iritabilitas’
Skenario 7 ( Soal No. 39 sd 41)
E. Frekuensi jantung
Ny. W, 29 th, datang kontrol di Puskesmas
Kasus 6 (Soal No. 34) setelah melahirkan di rumah 1 minggu yang lalu.
Seorang bayi lahir cukup bulan, lahir spontan
per vaginam dengan berat 3200 gram. Saat bayi 39. Yang bukan keadaan yang fisiologi yang dapat
tersebut berumur 3 hari anda menemukan ditemukan pada pemeriksaan fisis Ny. W adalah:
bercak-bercak berwarna merah pada kulit tubuh A. Lokia serosa
bagian atas. Bayi tampak aktif , tidak demam, B. Perineum bengkak
dan kuat menyusu. C. Uterus sudah tidak teraba
D. Dinding abdomen tetap lunak
34. Diagnosis yang paling mungkin : E. Nyeri perut terutama saat menyusui
A. Eritema toksikum
B. Alergi ASI 40. Yang bukan merupakan kontraindikasi mutlak
C. Impetigo dalam memberikan ASI pada bayi baru lahir
5

D. Miliaria adalah
E. Milia

40. A. Mastitis 46. B. Plasenta Previa


B. HIV/AIDS C. Polyhidramnio
C. Sitomegalovirus D. Kelelahan
D. Hepatitis kronik E. Hipoksia
E. Abses payudara
47. Trauma obstetri yang paling sering menyebabkan
41. Asupan rerata pada ibu menyusui yang inkontinensia ani adalah…
dianjurkan oleh IOM adalah A. Hemoroid
A. 300 g/hari B. Rupture uteri
B. 270 g/hari C. Rupture urethra
C. 250 g/hari D. Robekan perineum
D. 210 g/hari E. Perdarahan antepartum
E. 160 g/hari
48. Bila robekan perineum mengenai otot perineum
Lanjutan Skenario 7 (soal No. 42 & 43) tapi tidak mengenai sfingter ani, maka dapat
diklasifikasikan ke dalam robekan perineum:
Tiga minggu kemudian Ny. W datang ke A. Derajat I
Puskesmas dengan keluhan nyeri pada payudara B. Derajat II
kiri disertai bengkak dan kemerahan. C. Derajat IIIa
D. Derajat IIIb
42. Diagnosis yang paling mungkin untuk keadaan E. Derajat IV
Ny. W adalah:
A. Mastitis 49. Teknik penjahitan untuk repair perineum yang
B. Cracked nipple paling baik adalah:
C. Inverted nipple A. Jelujur
D. Abses payudara B. Interuptus
E. Payudara bengkak C. Continuous
D. Subkutikuler
43. Penanganan yang paling tepat untuk kondisi Ny. E. Figure of eight
W saat ini adalah
A. Kompres Skenario 9 (Soal No. 50 sd 51)
B. Lanjutkan ASI Seorang ibu 35 th mengeluh gatal & terasa panas
C. Antibiotik pilihan : kotrimoxasole pada kemaluan, disparenia bertambah, ada
D. Stop pemberian ASI selama 1 minggu perdarahan jika koitus, pada pemeriksaan fisis
E. Antibiotik dapat diberikan apabila keadaan terlihat massa bertangkai multiple seperti
sangat akut atau tidak membaik dalam 12- jengger ayam.
24 jam setelah pengaliran
50. Diagnosis yang paling tepat untuk hal di atas :
Skenario 8 (soal No. 44 sd 45) A. Kondiloma akuminata
B. Papilloma vestibuler
Ny. T, 25 tahun, post partum. Mengeluh nyeri C. Impetigo simpleks
perut bagian bawah, lokia berbau, pada D. Herpes vulva
pemeriksaan fisik didapatkan pasien demam 38 E. Nevus vulva
derajat celcius, denyut jantung cepat, pada
pemeriksaan bimanual uterus teraba agak 51. Terapi yang paling cocok dan cenderung non-
melebar, nyeri dan lembek. invasive pada kasus diatas adalah :
A. Eksisi dengan elektrokauter
44. Diagnosis yang mungkin dari pasien ini adalah: B. Insisi dengan elektrokauter
A. Pneumonia C. Ekstisirpasi dengan forceps
B. Infeksi Perineum D. Ablasi dengan podophyllia
C. Tumor Abdominal E. Ablasi dengan cryoterapi
D. Endometritis akut
E. Endometritis kronik 52. Keadaan dibawah ini yang paling cenderung
ganas adalah:
45. Penanganan pada kasus di atas adalah A. Kondiloma akuminata
A. Ampicilin + Gentamisin + Metronidazol B. Hidradendana vulva
B. Tidak ada penanganan khusus C. Hemagioma vulva
C. Oksitosin + Metilergometrin D. Mevus vulva
D. Cefazolin + Clindamisin E. NIS I
E. Sefalosporin generasi I
Kasus 10 (Soal No. 53 sd 55)
46. Faktor predisposisi terjadinya infeksi nifas Seorang ibu 23 thn, PIAo , pekerjaan suami sopir
6

adalah: kendaraan umum, dating ke Puskesmas dengan


A. Miksi yang berlebihan keluhan nyeri koitus.

Sambungan Kasus 10 (Soal No. 53 sd 55) Skenario 12 (Soal No. 58 sd 60)


Ada benjolan kisteus pada vulva sebesar taker Seorang perempuan berusia 22 tahun datang ke
ayam di dapatkan cairan purvalenta pada Puskesmas dengan keluhan keputihan
permukaan labium. berbau .busuk. Keputihan ini mulai 3 hari yang
lalu disertai rasa gatal.
53. Jika anda dokter diPyuskesmas tersebut, Pada pemeriksaan ditemukan tanda-tanda vital
pemeriksaan penunjang yang paling anda normal dan nyeri tekan pada daerah symphisis.
butuhkan adalah : Pemeriksaan ginekologis nampak vulva
A. Sensitivity test erythematous dan adanya lendir vaginal
B. Darah routine banyak, kental, homogen berwarna kecoklatan
C. Urine routine dan berbusa. Pada cervix terlihat adanya lesi-lesi
D. Biopsy organ erythematous yang diffus.
E. Kimia darah
58. Dengan gambaran klinis seperti ini, maka bahan
54. Diagnosis yang dapat ditegakkan pada kasus pemeriksaan yang saudara anjurkan dipakai
diatas adalah : untuk pemeriksaan mikrobiologis, adalah:
A. Kista bartolinis A. Apusan secret endoservix
B. hematokolpos B. Apusan secret urethra
C. abses bartolini C. Apusan secret vagina
D. fibroma vulva D. Lendir vagina
E. polip serviks E. Darah

55. Jika dengan tindakan medikamentosa tidak 59. Mikroba yang paling mungkin menjadi
berhasil, maka tindakan operasi yang paling penyebab, adalah:
cocok untuk kasus diatas adalah : A. Staphylococcus aureus
A. insisi B. Trichomonas vaginale
B. eksisi C. Neisseria gonorrhoae
C. eksterpasi D. Gardnerella vaginalis
D. kuldosintesis E. Candida albicans
E. marsupialisasi
60. Pewarnaan yang paling tepat digunakan untuk
Skenario 11 (Soal No. 56 & 57) melihat morfologi mikroba penyebab adalah:
A. Pewarnaan Papaneculou
Seorang perempuan berusia 20 tahun, G 1P0A0, B. Pewarnaan tahan asam
datang ke BKIA dengan keluhan sudah satu C. Pewarnaan Giemsa
minggu merasa sakit dibagian bawah perut, D. Pewarnaan negatif
disertai keputihan. Ia juga sedikit demam dan E. Pewarnaan Gram
menggigil sejak 2 hari lalu. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan suhu tubuh 37,8oC. Pada Skenario 13 ( Soal No. 61 & 62)
pemeriksaan obstetric tak ada kelaianan kecuali
inspeculum nampak dari orifisium cevicalis Seorang wanita 27 tahun, G5P0A5, datang ke
mengalir lender putih seperti susu. Pada rumah sakit untuk konsultasi karena suah 5 kali
preparat Gram dan Giemsa sekret endoserviks hamil tapi selalu berahir dengan abortus. Dari
tidak ditemukan clue cells, sel ragi, bakteri atau anamnesis diketahui pasien ini adalah
parasit. penggemar binatang piaraan, terutamakucing.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan gizi dan tanda-
56. Mikroba yang paling mungkin menyebabkan tanda vital normal.
keputihan pada penderita ini:
A. Chlamydia trachomatis 61. Abortus habitualis pada wanita ini kemungkinan
B. Trichomonas vaginale infeksi mikroba dibawah ini pada si ibu:
C. Neisseria gonorrhoae A. Neisseria gonorrhoeae
D. Gardnerella vaginalis B. Chlamydia trachomatis
E. Candida albicans C. Trichomonas vaginalis
D. Toxoplasma gondii
57. Bila dipuskesmas tidak memungkinkan E. Triponema pallidum
pemeriksaan mikrobiologi, maka obat yang
paling tepat diberikan pada penderita seperti 62. Metode pemeriksaan yang paling baik digunakan
kasus 1 di atas, adalah: untuk identifikasi mikroba penyebab di atas,
A. Penicillin adalah:
B. Doxycyclin A. Pewarnaan Gram
C. Erythromycin B. Tes Immunologis
D. Metronidazole C. Pewarnaan Giemsa
7

E. Ceprofloxacine D. Pewarnaan Negatif


E. Pemeriksaan pH secret vagina

63. TORCH adalah kumpulan penyakit di bawah ini, 71. Transmisi HIV yang paling banyak terjadi di
kecuali Indonesia adalah :
A. Rubella A. Oral sex
B. Herpes zoster B. Anal sex
C. Toksoplasmosis C. Hubungan seks homoseksual
D. Cytomegalovirus D. Hubungan seks heteroseksual
E. Others such as syphilis E. Pemakaian narkoba suntik (Penasun)

64. Diagnosis TORCH paling sering ditegakkan 72. Bayi baru lahir dari ibu dengan HIV Positif
berdasarkan: diberikan sirup AZT 2 mg/Kg BB postpartum
A. Anamnesis setiap 6 jam sampai umur :
B. Gejala dan tanda penyakit A. 4 minggu
C. Tes IgG, IgM dan atau IgA maternal B. 6 minggu
D. Deteksi antigen (antibodi) spesifik C. 12 minggu
bakteria /virus penyebab penyakit D. 24 minggu
E. Mengisolasi kuman dengan kultur pada E. 48 minggu
plasenta, talipusat, atau serum bayi
73. Pemeriksaan penunjang yang paling utama pada
seorang wanita hamil dengan TB adalah:
65. Pilhan obat yang paling sering digunakan pada
A. Pemeriksaan PCR
ibu hamil dengan toxoplasmosis adalah:
B. Pemeriksaan sputum BTA
A. Spiramisisn
C. Pemeriksaan foto thoraks
B. Spiramisin dan pyrimethamine
D. Pemeriksaan darah lengkap dan kultur
C. Sulfadiazine dan pyrimethamine
darah
D. Leucovorin dengan pyrimethamine
E. Pemeriksaan uji tuberculin dengan “purified
E. Spiramisin dan dihydrofolate reductase
protein derivative” (PPD)
66. Maniestasi klinik terbanyak pada janin dengan Pengobatan lini pertama OAT yang tidak
74.
infeksi rubella adalah : direkomendasikan pada wanita hamil adalah:
A. Sensorineural hearing loss A. Isoniazid
B. Cataracts and glaucoma B. Rifampisin
C. Cardiac malformation C. Etambutol
D. Hepatosplenomegali D. Pirazinamid
E. Neurologic disorder E. Streptomisin

67. Risiko utama infeksi malaria terhadap janin: 75. Hepatitis yang transmisi secara fecal-oral adalah:
A. Abortus spontan dan persalinan prematur A. Hepatitis A
B. Kematian janin dalam rahim B. Hepatitis B
C. Insufisiensi plasenta C. Hepatitis C
D. Gangguan pertumbuhan janin D. Hepatitis E
E. Malaria congenital E. Hepatitis F

68. Masalah yang bisa terjadi pada bayi dengan ibu 76. Transmisi hepatitis B maternal ke fetus yang
yang menderita Diabetes Mellitus Gestasional paling sering adalah secara:
(DMG) adalah A. Fecal-oral
A. Mikrosomia B. Transfusi darah
B. Hiperglikemia C. Parenteral sporadic
C. Hiperkalsemia D. Pasca salin melalui ASI
D. Hipermagnesia E. Parenteral atau cairan tubuh
E. Hiperbilirubinemia
77. Transmisi hepatitis C pada kehamilan terutama
69. Seorang ibu hamil dengan penyakit jantung melalui :
klasifikasi NYHA III, sebaiknya dilakukan : A. Plasenta
A. Seksio sesarea B. Cairan tubuh lainnya
B. Induksi persalinan C. Suntikan selain transfusi
C. Partus pervaginam D. Seksual rendah dibandingkan HBV
D. Terminasi kehamilan E. Peralatan RT yang telah terinfeksi oleh
E. Sesuai indikasi obstetri penderita HCV

Yang bukan merupakan akibat dari Hipotiroid Skenario 14 (Soal No. 78 )


70. G6P4A1, 38 tahun, usia kehamilan 32-33 minggu,
adalah
A. Infertilitas Hb = 8 gram%.
B. Prolaktinemia
78. Kemungkinan terbesar jenis anemia pada kasus
C. Amenorea
8

D. Galaktorea di atas adalah :


E. Oligomenorea A. Anemia defisiensi eritropoetin

78. B. Anemia defisiensi asam folat 84. B. Ruptura uteri


C. Anemia hemoglobinopati C. Panggul sempit
D. Anemia defisiensi besi D. Lilitan tali pusat
E. Anemia defisiensi B12 E. Hipertensi dalam kehamilan

79. Untuk memastikan penegakan diagnosis, 85. Komplikasi janin yang perlu diwaspadai :
pemeriksaan baku emas adalah : A. Makrosomia
A. Fe serum B. Fibrosarkoma
B. Static tests C. Higroma colli
C. Schillings test D. Hidrops fetalis
D. Ferritin serum E. Agenesis ginjal
E. Total iron binding capacity
Skenario 17 (Soal No. 86 & 87)
80. Penatalaksanaan utama untuk kasus di atas : G1P0A0, 35 tahun, menikah 3 tahun, usia
A. Multivitamin kehamilan 26-27 minggu. Dirujuk dari bidan di
B. Besi parenteral
polindes dengan mual muntah ke Puskesmas
C. Suplemen besi
D. Diet seimbang Rawat Inap (A) tempat saudara bekerja. Di
E. Suplemen besi dan copper Kecamatan terdekat dari Puskesmas A terdapat
Puskesmas Plus (B) dengan fasilitas lab.
Skenario 15 (No. 81 sd 83) sederhana.
G3P0A2, usia kehamilan 24-25 minggu, TFU 35
cm, dengan keluhan sesak napas. Hasil 86. Langkah awal dalam menentukan saat yang tepat
pemeriksaan USG : hamil tunggal dengan merujuk pasien pada kasus di atas :
penumpukan cairan di rongga perikard, pleura, A. Menentukan tempat rujukan
abdomen, serta edema subkutis di seluruh B. Persiapan penderita (BAKSOKU)
tubuh janin. C. Menentukan kegawatdaruratan penderita
D. Memberi informasi kepada penderita dan
81. Keadaan di atas terjadi pada : keluarga
A. Ibu Rh Θ, janin Rh  E. Mengirim informasi pada tempat rujukan
B. Ibu Rh , janin Rh Θ yang dituju
C. Ibu Rh Θ, janin Rh Θ
D. Ibu Rh , janin Rh  87. Jika diputuskan untuk merujuk pasien pada kasus
E. Ibu golongan darah O, janin golongan di atas, maka rujukan ditujukan ke :
darah O A. BPS
B. Rumah Sakit Tipe A
82. Pemeriksaan untuk melihat adanya eritrosit C. Rumah Sakit Tipe B
janin didalam sirkulasi ibu : D. Rumah Sakit Tipe C
A. Fetoskopi E. Puskesmas Pembantu
B. Amniosentesis
C. Direct Coomb’s Test 88. Mekanisme kerja utama kontrasepsi hormonal
D. Indirect Coomb’s Test adalah :
E. Kleihauer-Betke Test A. Mengentalkan lendir serviks
B. Mengganggu siklus haid
83. KJDR dapat terjadi akibat : C. Membuat menopause
A. Anemia D. Mencegah implantasi
B. Talasemia E. Mencegah ovulasi
C. Polisitemia
D. Hipovolemia 89. Jika ibu dengan riwayat hipertensi lama, DM, dan
E. Hipervolemia ada varices maka kontra indikasi mutlak pada ibu
menggunakan kontrasepsi :
Skenario 16 (Soal No. 84 A. Susuk
G7P4A2, 38 tahun usia kehamilan 28-29 minggu, B. Pil mini
dengan TFU 34 cm. Ayah kandung pasien telah C. DMPA
meninggal akibat nefropati diabetik, ibu D. ADR/AKDR
kandung dalam pengobatan stroke. Pada E. Pil kombinasi
kunjungan ANC sebelumnya, pasien mengeluh
sering sakit kepala. Tanda-tanda vital masih 90. Jika ada gangguan haid dan ibu ingin ber KB
dalam batas normal. Jarak Puskesmas tempat maka pilihan kontrasepsi adalah :
anda bekerja ke RSUD terdekat adalah 8 jam A. Susuk
dengan mobil. B. Pil mini
C. DMPA
9

84. Komplikasi ibu yang perlu diwaspadai : D. ADR/AKDR


A. Epilepsi E. Pil kombinasi

91. Pada akseptor Tubektomi yang hanya menotong 96. Yang bukan merupakan efek merokok terhadap
tuba uterine adalah metode : fertilitas pria adalah
A. Irving A. Meningkatkan kualitas sperma
B. Uchida B. Meningkatkan jumlah sperma
C. Pomeroy C. Meningkatkan abnormalitas sperma
D. Fimbrektomi D. Meningkatkan motilitas sperma
E. Modifikasi pumeroy
97. Menopause pada umumnya terjadi pada usia :
92. Intertilitas adalah : a. 35 th – 50 th
A. Jika pasangan suami istri menikah 7 bulan b. 40 th – 50 th
dan melakukan coitus secara teratur tanpa c. 50 th – 55 th
menggunakan obat kontrasepsi d. 45 th – 55 th
B. Menikah 7 tahun, tidak berkontrasepsi, e. 45 th – 50 th
coitus tidak teratur
C. Sudah menikah 1 tahun, belum punya Kasus 18 (SOal No. 98 & 99)
anak Seorang wanita umur 45 th MRS karena
D. Wanita menderita penyakit TBC pendarahan haid yang tidak teratur, jumlah
E. Pria mengalami ejakulasi dini darah haid banyak, sering merasa pusing, sakit
kepala, sering berkeringat pada malam hari.
93. Jika pada analisa sperma didapatkan kelainan
sperma, yakni oligo sperma, maka penaganan 98. Tanda-tanda diatas adalah ciri-ciri :
pada pasien ini adalah : A. Perimenopause
A. Inseminasi intrauterine B. Karsionoma serviks
B. Coitus terjadwal C. Karsionoma ovarium
C. Induksi Ovulasi D. Karsionoma endometrium
D. Bayi Tabung E. Perdarahan uterus disfungsional
E. ICSI
99. Semua gejala-gejala diatas diakibatkan oleh:
94. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk A. Kekurangan LH
mengetahui efek merokok terhadap fertilitas., B. Kekurangan FSH
kesimpulan utama dari penelitian tersebut C. Kekurangan gizi
adalah: D. Kekurangan estrogen
A. Infertilitas pada perokok pasif lebih tinggi E. Kekurangan Progesteron
dari perokok aktif
B. Masa konsepsi tidak dipengaruhi oleh 100. Prinsip pemberian terapi sulih hormon :
kebiasaan merokok A. Wanita yang masih memiliki uterus
C. Masa konsepsi pada perokok lebih lama diberikan Estrogen kontinu
dari yang bukan perokok B. Wanita yang masih memiliki uterus diberi
D. Infertilitas untuk perokok memiliki Progesteron kontinu
persentase yang sama dengan yang bukan C. Wanita yang masih memiliki uterus
perokok diberikan Estrogen dan Progesteron
D. Tanpa uterus diberikan Estrogen dan
95. Selain pengaruhnya terhadap estrogen, Progesteron kontinu
merokok juga dapat menimbulkan kelainan E. Tanpa uterus diberikan Progesteron saja
genetic pada janin akibat pengaruhnya terhadap
apa?
A. Uterus
B. Oocyte
C. Ovarium
D. Tuba Fallopii
E. Endometrium
10

Tes profil biofisik adalah tes untuk mengukur kesehatan bayi Anda (janin) dalam
kandungan. Tes profil biofisik termasuk tes non-stress yang dilakukan dengan monitor
elektronik jantung janin dan USG. Profil biofisik mengukur denyut jantung bayi, bentuk
otot, pergerakan, pernafasan, dan jumlah cairan ketuban di sekitar bayi Anda.

Profil biofisik umumnya dilakukan di trimester akhir kehamilan. Jika kemungkinan ada
masalah pada bayi Anda saat kehamilan (kehamilan berisiko tinggi), profil biofisik dapat
dilakukan pada minggu ke 32-34 atau lebih cepat. Wanita dengan kehamilan berisiko
tinggi dapat melakukan tes profil biofisik setiap minggu atau dua kali seminggu pada
trimester ketiga

Gravidogram adalah Batasan suatu rekam grafik (normogram) untuk menilai


pertumbuhan janin secara klinis dalam kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai