SEBELUM MEMBACA DAN MENJAWAB SOAL-SOAL, BACALAH PETUNJUK DIBAWAH INI BAIK-BAIK!
TATA TERTIB UJIAN
1. Dilarang membawa alat tulis menulis keculi ballpoint,
2. Matikan telefon seluler. Jika ditemukan dalam keadaan ON, maka nilai pemilik telefon akan dikurangi.
3. Dilarang berbicara kepada teman. Semua pertanyaan tentang soal harap ditanyakan pada pengawas.
4. Jangan lupa tanda tangan absen dan mengisi identitas pada bagian atas kanan dari kertas jawaban,
5. Soal tidak diperkenankan untuk ditulisi atau dicoret-coret.
6. Lembaran jawaban terletak di bagian ahir soal. Jangan dilepaskan dari berkasnya.
7. Buatlah tanda silang pada jawaban yang benar menurut anda. Bila anda harus mengganti jawaban, hitamkanlah jawaban pertama
dan silanglah jawaban ke dua
PETUNJUK SOAL
1. Jumlah soal MCQ 100 buah
2. Soal terbagi atas 9 halaman, cek jumlah halamannya sekarang!
3. Jenis soal: Pilihalah satu jawaban yang paling benar: A, B, C, D atau E
D. Miliaria adalah
E. Milia
55. Jika dengan tindakan medikamentosa tidak 59. Mikroba yang paling mungkin menjadi
berhasil, maka tindakan operasi yang paling penyebab, adalah:
cocok untuk kasus diatas adalah : A. Staphylococcus aureus
A. insisi B. Trichomonas vaginale
B. eksisi C. Neisseria gonorrhoae
C. eksterpasi D. Gardnerella vaginalis
D. kuldosintesis E. Candida albicans
E. marsupialisasi
60. Pewarnaan yang paling tepat digunakan untuk
Skenario 11 (Soal No. 56 & 57) melihat morfologi mikroba penyebab adalah:
A. Pewarnaan Papaneculou
Seorang perempuan berusia 20 tahun, G 1P0A0, B. Pewarnaan tahan asam
datang ke BKIA dengan keluhan sudah satu C. Pewarnaan Giemsa
minggu merasa sakit dibagian bawah perut, D. Pewarnaan negatif
disertai keputihan. Ia juga sedikit demam dan E. Pewarnaan Gram
menggigil sejak 2 hari lalu. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan suhu tubuh 37,8oC. Pada Skenario 13 ( Soal No. 61 & 62)
pemeriksaan obstetric tak ada kelaianan kecuali
inspeculum nampak dari orifisium cevicalis Seorang wanita 27 tahun, G5P0A5, datang ke
mengalir lender putih seperti susu. Pada rumah sakit untuk konsultasi karena suah 5 kali
preparat Gram dan Giemsa sekret endoserviks hamil tapi selalu berahir dengan abortus. Dari
tidak ditemukan clue cells, sel ragi, bakteri atau anamnesis diketahui pasien ini adalah
parasit. penggemar binatang piaraan, terutamakucing.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan gizi dan tanda-
56. Mikroba yang paling mungkin menyebabkan tanda vital normal.
keputihan pada penderita ini:
A. Chlamydia trachomatis 61. Abortus habitualis pada wanita ini kemungkinan
B. Trichomonas vaginale infeksi mikroba dibawah ini pada si ibu:
C. Neisseria gonorrhoae A. Neisseria gonorrhoeae
D. Gardnerella vaginalis B. Chlamydia trachomatis
E. Candida albicans C. Trichomonas vaginalis
D. Toxoplasma gondii
57. Bila dipuskesmas tidak memungkinkan E. Triponema pallidum
pemeriksaan mikrobiologi, maka obat yang
paling tepat diberikan pada penderita seperti 62. Metode pemeriksaan yang paling baik digunakan
kasus 1 di atas, adalah: untuk identifikasi mikroba penyebab di atas,
A. Penicillin adalah:
B. Doxycyclin A. Pewarnaan Gram
C. Erythromycin B. Tes Immunologis
D. Metronidazole C. Pewarnaan Giemsa
7
63. TORCH adalah kumpulan penyakit di bawah ini, 71. Transmisi HIV yang paling banyak terjadi di
kecuali Indonesia adalah :
A. Rubella A. Oral sex
B. Herpes zoster B. Anal sex
C. Toksoplasmosis C. Hubungan seks homoseksual
D. Cytomegalovirus D. Hubungan seks heteroseksual
E. Others such as syphilis E. Pemakaian narkoba suntik (Penasun)
64. Diagnosis TORCH paling sering ditegakkan 72. Bayi baru lahir dari ibu dengan HIV Positif
berdasarkan: diberikan sirup AZT 2 mg/Kg BB postpartum
A. Anamnesis setiap 6 jam sampai umur :
B. Gejala dan tanda penyakit A. 4 minggu
C. Tes IgG, IgM dan atau IgA maternal B. 6 minggu
D. Deteksi antigen (antibodi) spesifik C. 12 minggu
bakteria /virus penyebab penyakit D. 24 minggu
E. Mengisolasi kuman dengan kultur pada E. 48 minggu
plasenta, talipusat, atau serum bayi
73. Pemeriksaan penunjang yang paling utama pada
seorang wanita hamil dengan TB adalah:
65. Pilhan obat yang paling sering digunakan pada
A. Pemeriksaan PCR
ibu hamil dengan toxoplasmosis adalah:
B. Pemeriksaan sputum BTA
A. Spiramisisn
C. Pemeriksaan foto thoraks
B. Spiramisin dan pyrimethamine
D. Pemeriksaan darah lengkap dan kultur
C. Sulfadiazine dan pyrimethamine
darah
D. Leucovorin dengan pyrimethamine
E. Pemeriksaan uji tuberculin dengan “purified
E. Spiramisin dan dihydrofolate reductase
protein derivative” (PPD)
66. Maniestasi klinik terbanyak pada janin dengan Pengobatan lini pertama OAT yang tidak
74.
infeksi rubella adalah : direkomendasikan pada wanita hamil adalah:
A. Sensorineural hearing loss A. Isoniazid
B. Cataracts and glaucoma B. Rifampisin
C. Cardiac malformation C. Etambutol
D. Hepatosplenomegali D. Pirazinamid
E. Neurologic disorder E. Streptomisin
67. Risiko utama infeksi malaria terhadap janin: 75. Hepatitis yang transmisi secara fecal-oral adalah:
A. Abortus spontan dan persalinan prematur A. Hepatitis A
B. Kematian janin dalam rahim B. Hepatitis B
C. Insufisiensi plasenta C. Hepatitis C
D. Gangguan pertumbuhan janin D. Hepatitis E
E. Malaria congenital E. Hepatitis F
68. Masalah yang bisa terjadi pada bayi dengan ibu 76. Transmisi hepatitis B maternal ke fetus yang
yang menderita Diabetes Mellitus Gestasional paling sering adalah secara:
(DMG) adalah A. Fecal-oral
A. Mikrosomia B. Transfusi darah
B. Hiperglikemia C. Parenteral sporadic
C. Hiperkalsemia D. Pasca salin melalui ASI
D. Hipermagnesia E. Parenteral atau cairan tubuh
E. Hiperbilirubinemia
77. Transmisi hepatitis C pada kehamilan terutama
69. Seorang ibu hamil dengan penyakit jantung melalui :
klasifikasi NYHA III, sebaiknya dilakukan : A. Plasenta
A. Seksio sesarea B. Cairan tubuh lainnya
B. Induksi persalinan C. Suntikan selain transfusi
C. Partus pervaginam D. Seksual rendah dibandingkan HBV
D. Terminasi kehamilan E. Peralatan RT yang telah terinfeksi oleh
E. Sesuai indikasi obstetri penderita HCV
79. Untuk memastikan penegakan diagnosis, 85. Komplikasi janin yang perlu diwaspadai :
pemeriksaan baku emas adalah : A. Makrosomia
A. Fe serum B. Fibrosarkoma
B. Static tests C. Higroma colli
C. Schillings test D. Hidrops fetalis
D. Ferritin serum E. Agenesis ginjal
E. Total iron binding capacity
Skenario 17 (Soal No. 86 & 87)
80. Penatalaksanaan utama untuk kasus di atas : G1P0A0, 35 tahun, menikah 3 tahun, usia
A. Multivitamin kehamilan 26-27 minggu. Dirujuk dari bidan di
B. Besi parenteral
polindes dengan mual muntah ke Puskesmas
C. Suplemen besi
D. Diet seimbang Rawat Inap (A) tempat saudara bekerja. Di
E. Suplemen besi dan copper Kecamatan terdekat dari Puskesmas A terdapat
Puskesmas Plus (B) dengan fasilitas lab.
Skenario 15 (No. 81 sd 83) sederhana.
G3P0A2, usia kehamilan 24-25 minggu, TFU 35
cm, dengan keluhan sesak napas. Hasil 86. Langkah awal dalam menentukan saat yang tepat
pemeriksaan USG : hamil tunggal dengan merujuk pasien pada kasus di atas :
penumpukan cairan di rongga perikard, pleura, A. Menentukan tempat rujukan
abdomen, serta edema subkutis di seluruh B. Persiapan penderita (BAKSOKU)
tubuh janin. C. Menentukan kegawatdaruratan penderita
D. Memberi informasi kepada penderita dan
81. Keadaan di atas terjadi pada : keluarga
A. Ibu Rh Θ, janin Rh E. Mengirim informasi pada tempat rujukan
B. Ibu Rh , janin Rh Θ yang dituju
C. Ibu Rh Θ, janin Rh Θ
D. Ibu Rh , janin Rh 87. Jika diputuskan untuk merujuk pasien pada kasus
E. Ibu golongan darah O, janin golongan di atas, maka rujukan ditujukan ke :
darah O A. BPS
B. Rumah Sakit Tipe A
82. Pemeriksaan untuk melihat adanya eritrosit C. Rumah Sakit Tipe B
janin didalam sirkulasi ibu : D. Rumah Sakit Tipe C
A. Fetoskopi E. Puskesmas Pembantu
B. Amniosentesis
C. Direct Coomb’s Test 88. Mekanisme kerja utama kontrasepsi hormonal
D. Indirect Coomb’s Test adalah :
E. Kleihauer-Betke Test A. Mengentalkan lendir serviks
B. Mengganggu siklus haid
83. KJDR dapat terjadi akibat : C. Membuat menopause
A. Anemia D. Mencegah implantasi
B. Talasemia E. Mencegah ovulasi
C. Polisitemia
D. Hipovolemia 89. Jika ibu dengan riwayat hipertensi lama, DM, dan
E. Hipervolemia ada varices maka kontra indikasi mutlak pada ibu
menggunakan kontrasepsi :
Skenario 16 (Soal No. 84 A. Susuk
G7P4A2, 38 tahun usia kehamilan 28-29 minggu, B. Pil mini
dengan TFU 34 cm. Ayah kandung pasien telah C. DMPA
meninggal akibat nefropati diabetik, ibu D. ADR/AKDR
kandung dalam pengobatan stroke. Pada E. Pil kombinasi
kunjungan ANC sebelumnya, pasien mengeluh
sering sakit kepala. Tanda-tanda vital masih 90. Jika ada gangguan haid dan ibu ingin ber KB
dalam batas normal. Jarak Puskesmas tempat maka pilihan kontrasepsi adalah :
anda bekerja ke RSUD terdekat adalah 8 jam A. Susuk
dengan mobil. B. Pil mini
C. DMPA
9
91. Pada akseptor Tubektomi yang hanya menotong 96. Yang bukan merupakan efek merokok terhadap
tuba uterine adalah metode : fertilitas pria adalah
A. Irving A. Meningkatkan kualitas sperma
B. Uchida B. Meningkatkan jumlah sperma
C. Pomeroy C. Meningkatkan abnormalitas sperma
D. Fimbrektomi D. Meningkatkan motilitas sperma
E. Modifikasi pumeroy
97. Menopause pada umumnya terjadi pada usia :
92. Intertilitas adalah : a. 35 th – 50 th
A. Jika pasangan suami istri menikah 7 bulan b. 40 th – 50 th
dan melakukan coitus secara teratur tanpa c. 50 th – 55 th
menggunakan obat kontrasepsi d. 45 th – 55 th
B. Menikah 7 tahun, tidak berkontrasepsi, e. 45 th – 50 th
coitus tidak teratur
C. Sudah menikah 1 tahun, belum punya Kasus 18 (SOal No. 98 & 99)
anak Seorang wanita umur 45 th MRS karena
D. Wanita menderita penyakit TBC pendarahan haid yang tidak teratur, jumlah
E. Pria mengalami ejakulasi dini darah haid banyak, sering merasa pusing, sakit
kepala, sering berkeringat pada malam hari.
93. Jika pada analisa sperma didapatkan kelainan
sperma, yakni oligo sperma, maka penaganan 98. Tanda-tanda diatas adalah ciri-ciri :
pada pasien ini adalah : A. Perimenopause
A. Inseminasi intrauterine B. Karsionoma serviks
B. Coitus terjadwal C. Karsionoma ovarium
C. Induksi Ovulasi D. Karsionoma endometrium
D. Bayi Tabung E. Perdarahan uterus disfungsional
E. ICSI
99. Semua gejala-gejala diatas diakibatkan oleh:
94. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk A. Kekurangan LH
mengetahui efek merokok terhadap fertilitas., B. Kekurangan FSH
kesimpulan utama dari penelitian tersebut C. Kekurangan gizi
adalah: D. Kekurangan estrogen
A. Infertilitas pada perokok pasif lebih tinggi E. Kekurangan Progesteron
dari perokok aktif
B. Masa konsepsi tidak dipengaruhi oleh 100. Prinsip pemberian terapi sulih hormon :
kebiasaan merokok A. Wanita yang masih memiliki uterus
C. Masa konsepsi pada perokok lebih lama diberikan Estrogen kontinu
dari yang bukan perokok B. Wanita yang masih memiliki uterus diberi
D. Infertilitas untuk perokok memiliki Progesteron kontinu
persentase yang sama dengan yang bukan C. Wanita yang masih memiliki uterus
perokok diberikan Estrogen dan Progesteron
D. Tanpa uterus diberikan Estrogen dan
95. Selain pengaruhnya terhadap estrogen, Progesteron kontinu
merokok juga dapat menimbulkan kelainan E. Tanpa uterus diberikan Progesteron saja
genetic pada janin akibat pengaruhnya terhadap
apa?
A. Uterus
B. Oocyte
C. Ovarium
D. Tuba Fallopii
E. Endometrium
10
Tes profil biofisik adalah tes untuk mengukur kesehatan bayi Anda (janin) dalam
kandungan. Tes profil biofisik termasuk tes non-stress yang dilakukan dengan monitor
elektronik jantung janin dan USG. Profil biofisik mengukur denyut jantung bayi, bentuk
otot, pergerakan, pernafasan, dan jumlah cairan ketuban di sekitar bayi Anda.
Profil biofisik umumnya dilakukan di trimester akhir kehamilan. Jika kemungkinan ada
masalah pada bayi Anda saat kehamilan (kehamilan berisiko tinggi), profil biofisik dapat
dilakukan pada minggu ke 32-34 atau lebih cepat. Wanita dengan kehamilan berisiko
tinggi dapat melakukan tes profil biofisik setiap minggu atau dua kali seminggu pada
trimester ketiga