Anda di halaman 1dari 8

Andi Dwi Pramulya

26020215140059
• Nitrit merupakan sumber utama unsur kalium dan nitrogen yang
tidak larut dalam air.
• Nitrit memiliki struktur kimia (NO2 - N). Pada perairan, nitrat
merupakan hasil reduksi senyawa nitrit maupun hasil oksidasi
amoniak yang dilakukan oleh mikroorganisme. Nitrit sebagai
senyawa transisi menjadikan konsentrasi nitrit di perairan sangat
rendah, yaitu < 0,1 ηg/l.
• Meningkatnya kadar nitrit di perairan laut berkaitan erat dengan
masuknya bahan organik yang mudah terurai. Penguraian bahan
organik yang mengandung unsur nitrogen akan menghasilkan
senyawa nitrat, nitrit atau amonia. Penguraian bahan organik oleh
bakteri membutuhkan oksigen dalam yang jumlah banyak. Pada
kondisi lingkungan anaerob, bakteri akan lebih cenderung
menggunakan nitrat sebagai akseptor elektron dengan cara
mereduksi senyawa nitrat menjadi nitrit
(Hutagalung dan Rozak 1997).
– Nitrit biasanya ditemukan sangat sedikit di perairan alami,
kadarnya lebih kecil dari nitrat karena bersifat tidak stabil.
Nitrit merupakan senyawa antara hasil oksidasi amonia.
Nitrit merupakan bentuk peralihan antara amonia dan
nitrat (nitrifikasi), antara nitrat dan gas nitrogen
(denitrifikasi).Keberadaan nitrit menggambarkan
berlangsungnya proses biologis perombakan bahan
organik yang memiliki kadar oksigen terlarut sangat
rendah. Sumber nitrit dapat berupa limbah industri dan
limbah domestik. Kadar nitrit pada perairan relatif kecil
karena segera dioksidasi menjadi nitrat. Perairan alami
mengandung nitrit sekitar 0,001 mg/L.
(Effendi 2003, dalam Fonny dan Hanif, 2011).
Peran Nitrit di Perairan
Perairan alami mengandung Nitrit sekitar 0,001
mg/liter. Sementara itu, kadar Nitrit yang diperbolehkan
tidak lebih dari 0,5 ppm. Kadar Nitrat dan Nitrit di dalam
air tambak yang melebihi ambang batas tersebut akan
berpengaruh negatif terhadap udang windu yang
dipelihara. Nitrit sangat erat kaitannya dengan Nitrat,
karena Nitrit akan dioksidasi menjadi Nitrat. Jadi,
semakin banyak kadar Nitrit, maka kadar Nitratnya juga
berangsur meningkat. Nitrat dalam perairan
mempengaruhi pertumbuhan fitoplankton dan
tanaman. Jika kadarnya terlalu tinggi, maka akan
menyebabkan bloming fitoplankton.
(Fajar, 2010).
Metode
• Lakukan penyaringan pada air sampel yang akan dianalisis dengan
menggunakan alat vacuum pump dan filter holder. Penempelan kertas
saring tersebut bertujuan pada saat penyaringan, padatan tersuspensi yang
berada pada air sampel dapat tersaring dengan baik, sehingga menghasilkan
air sampel yang bersih.
• Siapkan 5 buah labu ukur dengan ukuran 100 ml. Setiap labu ukur diberi
label dengan format 0 ml, 1 ml, 3 ml, 5 ml dan 10 ml.
• Larutan standart nitrit (66.67 µm) dimasukan ke dalam masing-masing labu
ukur 100 ml dengan menggunakan pipet gondok dengan volumenya sesuai
dengan label yang terdapat pada labu ukur, yaitu 0 ml, 1 ml, 3 ml, 5ml dan
10 ml.
• Lakukan pengenceran pada larutan standart nitrit yang terdapat pada
masing-masing labu ukur dengan menggunakan air AC hingga volumenya
mencapai pada batas tera, gojog secara perlahan larutan pengenceran
tersebut, dengan tujuan agar larutan pewarna dan aquades dapat
bercampur secara merata.
• Ambil air sampel (air laut) yang akan dianalisa sebanyak 10 ml, tempatkan
pada labu ukur, kemudian gojog, Penggojogan dilakukan agar air sampel (air
laut) mendapatkan perlakuan yang sama dengan kelima larutan standart
yang sama dengan volume yang berbeda yang telah diencerkan.
Metode
• Ambil keenam sampel larutan (air sampel dan 5 larutan standart) masing-
masing sebanyak 10 ml dan ditempatkan pada 6 botol sampel yang
berbeda.
• Tetesi keenam sampel larutan yang telah berada di botol sampel tersebut
dengan larutan sulfanilamide masing-masing sebanyak 1 ml. Tunggu
selama 20 menit, agar reaksi antara kedua larutan tersebut dapat bereaksi
secara sempurna.Tetesi kembali keenam sampel larutan tersebut dengan
larutan NED ((N – 1 – Napthyl) – Etylen Diaminedehidrochloride) masing-
masing sebanyak 1 ml. Kemudian amati perubahan warna yang terjadi.
• Masukkan masing-masing larutan dan larutan sampel tersebut ke dalam 6
cuvet yang berbeda dengan volumenya mencapai batas, Keenam cuvet
yang telah berisi larutan tersebut dimasukkan ke dalam spektrofotometer
untuk diketahui nilai absorbansi dari masing-masing larutan tersebut, dan
tempatkan keenam cuvet tersebut secara berututan berdasarkan
konsentrasinya dari nilai yang terkecil ke nilai yang besar.
• Atur panjang gelombang pada spektrofotometer, maka nilai absorbansi
dari masing-masing larutan tersebut akan diketahui.
Analisa
• Perhitungan Konsentrasi larutan dengan menggunakan
rumus v1.n1=v2.n2
• Mencari nilai absorbansi tiap larutan standart dengan
menggunakan spektrofotometer
• Melakukan perbandingan konsentrasi tiap larutan
standar
• Perbandingan nilai absorbansi tiap larutan standart
• Persamaan regresi yang bertujuan untuk melakukan
perbandingan antara nilai regresi yang didapat dengan
nilai regresi yang sesuai standar (≈ 1)

Anda mungkin juga menyukai