Anda di halaman 1dari 20

Oleh :

Drs. Firdaus Syam, M.A., PhD.

KEGIATAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA


BIIRO KESEJAHTERAAN SOSIAL
GEDUNG BALAIKOTA PROVINSI DKI JAKARTA
KAMIS 13 April 2017
Kerawanan Sosial adalah :
 Kerawanan sosial adalah :
 struktur sosial dari suatu komunitas atau masyarakat terkena
shock atau stress yang biasanya disebabkan oleh perselisihan
ekonomi, perubahan lingkungan,
kebijakan pemerintah
 Atau kejadian internal, kekuatan dihasilkan kombinasi
beberapa faktor.
Keadaan dan kondisi :
Kerawanan Sosial
Adanya keresahan sosial yang berkepanjangan, akibat
proses konflik/perbedaan pendapat
masyarakat/kelompok, dengan pemecahan dan
penyelesaian tidak memuaskan.
Ketidakpuasan ini masih dalam eskalasi aman
sehingga diperlukan tindakan pencegahan.
Ketidak puasan pemecahan akan memicu keresahan,
demonstrasi/anarkis ataupun separatisme.
Peraturan dan Perundang-undangan:
Di dalam pembukaan UUD 1945 mengamanatkan
pemerintah indonesia agar memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan bangsa.
Pasal 33 UUD 1945 menghendaki agar semua produksi
dan faktor produksi serta hak milik seseorang
haruslah mempunyai fungsi sosial untuk kemakmuran
bersama.
Dampak Kerawanan Sosial:
TAWURAN
Dampak Kerawanan sosial muncul dari berbagai bidang kehidupan
bermasyarakat, seperti bidang ekonomi, hukum, budaya, hiburan, olahraga
maupun bidang agama.
Kohesifitas Sosial Warga dapat dilakukan melalui pengamalan
Agama/Pendidikan/Pemberdayaa Ekonomi menjadi benteng untuk menyatukan
perbedaan yang ada maupun mencegah tindakan yang dapat mengundang
timbulnya masalah dalam masyarakat, yang jika tidak ditanggulangi dapat
mengakibatkan munculnya :

1. Krisis Ideologi;
2. Krisis Ekonomi;
3. Krisis Politik; KEKERASAN SOSIAL
4. Krisis Sosial Budaya; TAWURAN ANTAR
WARGA
5. Ksisis Hankam;
6. Krisis Hukum;
BENTUK
1. Kekerasan
Vertikal
2.Kekerasan PENGHAMP
Horizontal IRAN
KEKERASAN (TAWURAN) KEBUDAYA
SOSIAL AN YANG
DALAM SIFAT DIPERLUAS
JUMLAH
1. Prinsipil
2. Bag. Dari
Prinsipil
3. Tidak Prinsipil
KEKERASAN
SOLUSI
SOSIAL ESKALASI Cegah KESIMPU
Kekerasan LAN
1. Kelompok
2. Komunal
3.Lokal
VARIAN 4. Nasional
KEKERASAN
SOSIAL
5. Transnasional
LANGKAH
STRATEGI
KLASIFIKASI
1. Antar Ras
2. Antar Kel. Agama
3. Antar Kel. Suku
4. Antar Pusat dan
Daerah
5. Antar kel. Politik 6
 “Kekerasan merupakan hasil dari reproduksi secara sosial yang
timbul dari proses internalisasi pengalaman kognitif
masyarakat secara sistemik”
(keluarga, lingkungan sosial/media, negara)

 “Terjadinya ketidak seimbangan dalam relasi-relasi


masyarakat”
(ketidak adilan/pilih kasih/ruang kesempatan kecil)
 “Nilai-Nilai kelompok yang saling bertabrakan”
 (transformasi nilai global, ego kelompok, intoleransi)
PENGERTIAN

TAWURAN:

Tawuran merupakn ekspresi kekerasan


fisik dan sosial yang dilakukan secara
kolektif/kelompok, dengan tindakannya
dapat mengancam keselamatan serta
nyawa pihak lain, dan ini merupakan
kekerasan kolektif.
Kekerasan (sosial) meliputi :
tindakan, perkataan, sikap berbagai struktur atau sistem yang
menyebabkan kerusakan secara pisik, mental, sosial atau
lingkungan, menghalangi seseorang meraih posisi secara
penuh, perilaku melibatkan kekuatan pisik untuk melukai,
merusak, atau membunuh sesuatu atau seseorang”

Tawuran meliputi meliputi :

“Tindakan, perbuatan yang menyebabkan kerusakan secara


fisik, mental, sosial dan lingkungan yang dilakukan secara
bersama atau kolektif melibatkan kekuatan pisik guna
menyerang, melukai, merusak, menganiyaya atau
membunuh pihak lain”
CINTA SESAMA
ANAK BANGSA
LEBIH UTAMA
DARI SEKEDAR
SOLIDARITAS
SADARI !! KELOMPOK
JADIKAN PERBEDAAN
ITU “RAHMAT”=
“KHAZANAH UNTUK
SALING MELENGKAPI”
MENEGDEPANKAN
MUSYAWARAH
ADALAH JIWA ANAK
BANGSA
MENUMBUHKAN RASA
KEBERSAMAAN

SADARI !!!
KEKERASAN /TAWURAN
AKAN BERLANJUT
DENGAN KEKERASAN
BUKAN PENYELESAIAN
ORGANISASI ITU !!
ALAT/KENDARAAN MELAINKAN DENDAM
BUKAN TUJUAN YANG BERKELANJUTAN
JIWANYA
PERSATUAN DAN
DAN PENYESALAN
MUSYAWARAH MENDALAM

INTI PERSATUAN
BUKAN KEHEBATAN
KELOMPOK
MENGEDEPANKAN
KECERDASAN & GOTONG
ROYONG BUKAN KUAT-
KUATAN PISIK 10
Sepuluh kelurahan di Provinsi DKI Jakarta dengan nilai IPKS tertinggi
adalah Kelurahan Kampung Rawa (44,78), Kalibaru (44,34), Penjaringan
(43,21), Galur (43,11), Kampung Melayu (41,87), Ancol (40,00),Tanah Tinggi
(39,73), Kartini (38,47), dan Manggarai (37,66), serta Lagoa (37,45).

Sepuluh kelurahan dengan nilai Indeks Potensi Kerawanan Sosial


(IPKS) terendah adalah Kelurahan Gambir (17,40), Melawai (17,48), Kelapa
Gading Timur (18,97), Tanjung Duren Selatan (19,35), Grogol Utara (20,93),
Kelapa Gading Barat (20,97), Roa Malaka (21,60), Sunter Jaya (22,02),
Rawa Barat (22,33), serta Cikoko (22,70)

Sumber : Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 16 /03/31/Th.XVI, 27 Maret 2014
DATA KEKERASAN SOSIAL
(TAWURAN)
Semakin tinggi nilai IPKS suatu kelurahan
menunjukkan bahwa kelurahan tersebut semakin
rawan atau berpotensi rawan sosial
Kerawanan Sosial di DKI Jakarta :
 1. Tingkat Kepadatan Penduduk;
 2. Kriminalitas dan Prostitusi tinggi;
 3. Kemacetan;
 4. Tidak meratanya program kesejahteraan;
 5. Penggusuran rumah-rumah penduduk;
 6. Pendapatan/upah yang tidak sesuai;
 7. Narkoba;
 8. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, DLL.
KOMUNIKASI DAN KERAWANAN SOSIAL
“KOMUNIKASI dapat mengatasi kerawanan sosial
dengan mengedepankan:
a.Musyawarah (etika dan kekluargaan);
b.Persaudaraan,;
c.Pahami Persoalan;
d.Pendekatan hukum;
e.Jauhkan dari sifat ingin menang sendiri;
f. Berani berkorban demi kebaikan bersama;
g. Jangan melakukan provokasi;
h. Lokalisasi pertikaian untuk tidak melibatkan banyak orang;
i. Jauhkan dari sikap premanisme sebaliknya kembangkan sikap
berjiwa besar;
j. Tumbuhkan semangat silaturahmi (saling kenal dan menghargai)
SIFAT KOMUNIKASI BUDAYA BERADAB

Komunikasi budaya beradab mendorong transformasi nilai-nilai yang


dapat mengurai kekerasan , menjadi kedamaian yang harmoni,
“memanusiakan manusia” secara adil, bermarbat dalam relasi negara
dengan warga negara
bersifat;
“berakhlak mulia” & “partnership”.
 Tidak mengambil resiko sekecil apapun yang dapat mengancam keamanan,
kenyamanan dan ketertiban sosial (penyelesaian kerawanan sosial yang
berkembang menjadi krisis).
 Penyelesaian kerawanan sosial dan krisis dengan tegas, persuasip, dialogis &
proposional
 Untuk menyelesaikan kerawanan sosial dan krisis yang bersifat nasional, keutuhan
wilayah NKRI menjadi tujuan utama, tanpa mengambil resiko sekecil apapun.
 Untuk menyelesaikan kerawanan sosial dan krisis sosial harus mengedepankan
kebersamaan, rasa kemanusiaan dan komunikasi yang akomodatip.
 Dalam penyelesaian kerawanan sosial yang tidak mungkin penyelesaiannya secara
parsial, diperlukan keterpaduan dari semua aparat pemerintah dan masyarakat
secara bersama-sama menghadapi masalah.
 Strategi penanggulangan kerawanan sosial disesuaikan dengan eskalasi perkem-
bangannya, misalnya kondisi aman, kondisi rawan, kondisi gawat darurat dan
kondisi rehabilitasi.
 Upaya penanggulangan kerawanan sosial. Dalam pelaksanaannya diperlukan
keterpaduan, yaitu :Unsur Pelaksana (Dephan,TNI dan jajarannya, Polri dan
jajarannya), unsur Pemda (Mawil Hansip, Tibum, Pemadam Kebakaran), Unsur
Kejaksaan/Kejari, dan Unsur Masyarakat, akademisi/pemerhati sosial.
 Mengoptimalisasikan dan mengefektikan FKUB, FKPT, FKDM
PASAL-PASAL KUHP BAGI PELAKU TAWURAN
PASAL 187 KUHP
( MENDATANGKAN BAHAYA BAGI KEAMANAN UMUM / MEMBAKAR PELEDAKAN )
Unsur unsur yang dipersyaratkan:
Membakar meledakan/ menjadikan letusan atau mengakibatkan kebanjiran
a) Mendatangkan bahaya umum, bahaya maut atau ada orang mati
b) Dengan sengaja Ancaman hukuman
c) Bahaya bagi orang maxsimum 12 (dua belas) tahun
d) Bahaya maut bagi orang maxsimin 13 (tiga belas ( tahun
e) Bahaya maut dan orang mati maxsimum seumur hidup atau 20 (dua puluh ) tahun

PASAL 170 KUHP


( PENGEROYOKAN DAN PENGRUSAKAN)
Unsur unsur yang dipersyaratkan :
a) Bersama sama melakukan kekerasan
b) Terhadap orang atau barang
c) Dimuka umum

Ancaman hukuman maxsimum :


a) Menyebabkan luka maxsimum 7 (tujuh ) tahun
b) Menyebabkan luka berat maxsimum 7 (tujuh ) tahun
c) Menyebabkan mati maxsimum 12 (dua belas ) tahun
LAKUKAN
SILATURAHMI
KONTINYU ANTAR
WARGA/KELOMPOK
ANTISIPASI
SOLUSI
MENUMBUHKAN
KEBERSAMAAN
SESAMA LAKUKAN
KEGIATAN YANG
BERSIFAT
KOLABORASI
PARTISIPASI
KONSTRUKTIF
EDUKASI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai