Anda di halaman 1dari 14

Hankel dan Hilbert

Transformasi
Definisi Transformasi Hankel
• Transformasi hankel adalah transformasi integral yang berasal dari
fungsi Bessel. Transformasi Hankel digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan simetri melingkar. Persamaan differensial Laplace
dalam koordinat silinder dapat ditransformasikan menjadi persamaan
differensial biasa dengan menggunakan transformasi Hankel.
• Definisi tranformasi Hankel untuk ƒ(r) dimana r ≥ 0 yaitu
• Apabila V > - ½ Pengulangan integral Henkel diberikan dengan
formula inversi sebagai berikut,
Hubungan Transformasi Hankel dengan
Transformasi Fourier
• Transformasi fourier untuk menyatakan simetri melingkar
yaitu:

dimana
Kemudian,

Didapat bahwa F(s,ϕ) independen terhadap ϕ sehingga F(s,ϕ) dapat ditulis sebagai F(s)
Hasil ini dapat dijadikan transformasi Fourier N-dimensi dari fungsi simetri melingkar. N merupakan
variabel dari transformasi Hankel dengan orde N/2-1. jika ƒ(r,θ)bergantung pada θ maka dapat
dinyatakan dalam deret Fourier yaitu
Persamaan (9.14) serupa dengan persaman berikut:

dimana:

dan
Dengan mensubtitusi persamaan (9.15) ke persamaan (9.17) menggunakan persamaan (9.14)
didapatkan :
Transformasi Hankel dari turunan operator
Bessel

sifat ini merupakan salah satu prinsip untuk aplikasi transformasi Henkel untuk menyelesaikan persamaan
diferensial.
Aplikasi Transformasi Hankel
Konduksi panas,
Panas didapat pada tingkat yang konstan Q per satuan luas dan per satuan
waktu melalui lingkaran cakram dengan jari-jari pada bidang z = 0, pada ruang
semi-tak berhingga jarak z > 0. konduktivitas termal ruang adalah K. Suhu
dilambangkan dengan υ (r, z). Persamaan Laplace yaitu

Kondisi batas dalam koordinat polar

.
Transformasi Henkel pada persamaan diferensial menjadi,

Kondisi batas diubah dengan menggunakan rumus (3) pada Tabel transformasi Henkel
orde 0,

Solusi dari persamaan pertama harus tetap terbatas sebagai z sampai tak hingga.
Sehingga,

Dengan persamaan ketiga dan kita dapat menentukan,

Maka, persamaan suhu akan diperoleh sebagai berikut:


:

Transformasi Hilbert
Transformasi Hilbert dari sebuah nilai real pada domain waktu untuk
sinyal y(t) dengan batas dari ∞ hingga - ∞ adalah sinyal bernilai real
yang didefinisikan sebagai

• Dan inverse dari transformasi Hilbert adalah :


• Dimana y`(t) merupakan HT dari sinyal input y(t) dan arti dari integral
tersebut mengimplikasikan nilai integral Cauchy. Jadi, y`(t) adalah
integral konvolusi dari y(t) dengan (1 𝜋 t) yang ditulis sebagai y`(t) =
y(t)* (1 𝜋 t). Konvolusi ini akan memberikan nilai yang sama dengan
filter yang menggeser semua komponen frekuensi dari sinyal input
sebesar (𝜋 2 ) radian. Jadi HT seringkali diinterpretasikan sebagai 900
phase-shifter atau penggeser fasa. Transformasi ini memiliki bentuk
sebagai sebuah basis dari dari sinyal analitik. Transformasi ini dapat
dijadikan sebagai sinyal real dari sinyal kompleks yang didefinisikan
sebagai :
Dimana Y(t) adalah sinyal analitik yang berupa sinyal kompleks, A(t) adalah besar amplitudo (amplitude
envelope) dari sinyal, dan Ø(t) adalah sudut fasa (instantaneous phase-angle) dari sinyal.
Aplikasi Transformasi Hilbert dalam seismik
• Transformasi Hilbert menggeser fasa sebesar -90° pada jejak seismik atau mengkonversi gelombang cosinus
menjadi sinus.
• Jejak kompleks, sebagaimana yang diterangkan oleh Tarner et.al (1996) terdiri
dari komponen real (jejak seismik konvensional) dan komponen imajiner (jejak
kuadratur):
[persamaan (1)] dimana f(t) adalah jejak seismik real, h(t) jejak kuadratur.
• Jejak kuadratur h(t) dapat dideterminasi dari jejak real f(t) dengan
menggunakan Transformasi Hilbert (Bracewell 1965, op.cit. Landmark, 1996) :
[persamaan (2)]
• dimana (*) merupakan konvolusi. Dari persamaan (2) terlihat bahwa h(t) adalah
pergeseran fasa 90 derajat dari jejak seismik real f(t).
Jejak seismik real f(t) dapat diekspresikan dengan Amplitudo yang tergantung
pada waktu A(t) dan fasa yang tergantung pada waktu q(t), dinyatakan dalam
[persamaan (3)]
• dan jejak kuadratur didefinisikan sebagai : [persamaan (4)]
• Sehingga jejak kompleks F(t) didefinisikan sebagai : [persamaan (5)]
• Jika f(t) dan h(t) diketahui (ingat bahwa h(t) dapat diturunkan dari f(t) dengan
menggunakan Transformasi Hilbert), maka untuk A(t) dan q(t) diperoleh :
[persamaan (6) dan persamaan (7)]
• A(t) disebut dengan ‘Kuat Refleksi’ dan q(t) disebut dengan ‘Fasa Sesaat’.
Selanjutnya dengan menurunkan Fasa Sesaat diperoleh ‘Frekuensi Sesaat’
[persamaan (8)]

Anda mungkin juga menyukai