Anda di halaman 1dari 23

Pembuahan, Nidasi dan Plasentasi

Celine Citra Surya


112016113
Kehamilan

 Spermatozoa
 Ovum
 Pembuahan ovum (konsepsi)
 Nidasi (implantasi)
Spermatogenesis dan Oogenesis
Awal : 750.000
6-15 tahun : 439.000
16-25 tahun : 34.000
Pembuahan

 Ovum disapu oleh mikrofilamen-mikrofilamen fimbriae infundibulum tuba ke


arah ostium tuba abdominalis  disalurkan ke medial
 Diameter ovum 100 µ (0,1 mm)
 Pada bag tengah terdapat nucleus yang berada pada metaphase pada
pematangan kedua, terapung-apun dalam sitoplasma kekuning-kuningan:
vitelus (zat karbohidrat dan asam amino)
Nidasi
 Invasi trofoblas diatur oleh HCG
 Trofoblas yang semakin dekat dengan endometrium kadar HCG ↓  trofoblas
berdiferensiasi dalam sel-sel sangkar menghasilkan protein perekat plasenta:
thropouteronectin.
 Trofoblas invasive lain migrasi ke endometrium & myometrium  protease &
inhibitor protease yang memfasilitasi proses invasi ke dalam jaringan maternal
 Invasi trofoblas ke a. spiralis ↓  arus uteroplasenta ↓  sindrom preeklamsia 
DAPAT menginduksi plasenta sekresi substansi vasoaktif  hipertensi maternal 
merusak a. spiralis  tersumbat  infark plasenta
 Invasi trofoblas tidak terkontrol  mola hidatosa, koriokarsinoma
 Pada nidasi, trofoblas  HCG ↑ ± hari ke 60 ↓
 Fungsi : mempengaruhi korpus luteum untuk tumbuh, menghasilkan progesterone
sampai plasenta dapat memproduksi progesterone sendiri.
Plasentasi
 Berlangsung selama 12-18 minggu setelah fertilisasi
 2 minggu I perkembangan konsepsi: trofoblas invasive penetrasi ke endometrium
 sinus intertrofoblastik (ruangan berisi darah maternal dari pembuluh darah yg
dihancurkan)  timbul ruangan interviler (vili korialis terapung-apung sampai
terbentuk plasenta)
 3 minggu pasca fertilisasi :sirkulasi darah janin dapat diidentifikasi &
pembentukan vili korialis
Plasenta dan Cairan
Amnion
Struktur Plasenta

 Bagian tengah vili adalah pembuluh darah janin


 Pokok vili (stem vili) ± 200  bagian perifer menjadi atrofi  40 -50
berkelompok sebagai kotiledon
 Luas kotiledon aterm 11 m2.
 Bagian tengah vili : stroma yang terdiri atas fibroblast, beberapa sel besar (sel
Hoffbauer) & cabang kapilar janin.
Arus Darah Utero-plasenta
 Janin & plasenta dihubungkan oleh 2 arteri & 1 vena
 Talipusat berisi massa mukopolisakarida(jeli Wharton) & bag luar : epitel amnion
 Pembuluh darah tali pusat berbentuk heliks  flexible dan terhindar torsi
 Pada akhir kehamilan, TD arteri: 70/60 mmHg, vena : 25 mmH
 Arus darah tali pusat aterm: 350 ml/menit. Arus uteroplasenta aterm 500-700 ml/menit
 ↓ Arus uteroplasenta: preeklamsia PJT. Karena, implantasi plasenta ≠ normal  a. spiralis
tidak sempurna  risk preeklamsia
 Kondisi lain: solusio plasenta, plasenta previa, epinefrin
 Angiotensin II untuk mempertahankan arus darah uteroplasenta karena pengaruh pada
produksi prostasiklin. Bila berlebihan  vasokonstriksi
 ACE Inhibitor ≠ kehamilan
 Posisi tidur terlentang  ↓ arus darah aortokarval
Transfer Plasenta

 Transfer zat terjadi: difusi sederhana, difusi terfasilitasi, aktif & pinositosis
 Faktor yang mempengaruhi : berat molekul, stabilitas, & muatan ion
 Difusi sederhana : membrane semipermeable, oksigen terjadi pertukaran
akibat perbedaan kadar janin dengan ibu
 Difusi terfasilitasi : perbedaan gradien kadar zat & juga dapat terjadi
akselerasi akibat peran reseptor dan enzim, misalnya:
perbedaan kadar glukosa antara ibu dan janin
 Transpor aktif : menggunakan energy, misalya: asam amino & vitamin
 Pinositosis : pada transfer zat bermolekul besar, molekul ditelan ke
dalam sel & kemudian diteruskan dalam sirkulasi janin,
seperti IgG, fosfolipid, lipoprotein
Fungsi Plasenta
 Transfer O2 dan CO2
 Efek Bohr : Sat O2 ruang intervili plasenta 90%, tekanan parsial 90 mmHg.
Meski pO2 janin 25 mmHg tapi HbF janin ↑. Perbedaan H+ dan kadar CO2
 Efek Haldane : Perbedaan 5 mmHg ibu dan janin dapat terjadi pertukaran
CO2 (asam karbonat, karbamino Hb, atau bikarbonat) pada plasenta.
Karbamino Hb ↑ bila O2 dilepas.
Hormon dan Protein Plasma
 Selaput dan Cairan Amnion
 Avaskular lentur kuat (kolagen dari sel mesenkim). Mesenkim 
melawan bakteri, vasokonstriktor dan vasorelaksan
 Pelindung dan bantalan untuk proteksi dan menunjang pertumbuhan dari
difusi ibu ( natrium, ureum, kreatinin).
 Mengandung banyak sel janin (lanugo, vekniks kaseosa)
 Dibentuk dari difusi darah di korion.
 Volume aterm 800 ml, pH 7,2 dan massa jenis 1,008.
 < 20 minggu produksi cairan dari urin janin.
 Janin meminum 500 ml/hari
 Deteksi dini kelainan kromosom pada 12-20 minggu
Hormon Plasenta
Hormon-Hormon yang dihasilkan
Plasenta
 Sintesis hormone polipeptida
Human chorionic gonadotropin (hCG), human placental lactogen (hPL)
 Hormon-hormon protein:
Chorionic adrenocorticotropin (CACTH), chorionic thyrotropin (CT), relaksin,
parathyroid hormone related protein (PTHrP), growth hormone variant (hGH-V)
 Hormon-hormon peptide:
Neuropeptide-Y (NPY), inhibin, dan aktivin
 Hypothalamus-like Releasing hormone (GnRHP)
Gonadotropin-releasing hormone (GnRH), corticotropin releasing hormone (CRH),
thyrotropin-releasing hormone (cTRH), dan growth hormone-releasing hormone
(GHRH)
 Hormon steroid: progesterone, estrogen
Human Chorionic Gonadotropin (hCG)

 Dapat dideteksi pada 1 hari setelah implantasi


 Memperpanjang hidup korpus luteum & stimulasi progesterone
 Merangsang produksi testosterone testis janin
 Kadar HCG ↑ trimester 2 trisomi 21, trisomi 13, trisomy 20, sinrom turner dan
klinefelter

Human Placental Lactogen (hPL)

 Di deteksi mulai hari ke-12 setelah implantasi


 Peningkatan tampak pada usia kehamilan 5 minggu, puncaknya 4 minggu
terakhir.
 Efek utama: terhadap insulin dan metabolism glukosa. Efek lipolysis dan
glucosesparring pada perempuan hamil yang berpuasa  efek proteksi. Keadaan
puasa merangsang hPL  penggunan glukosa ibu ↓.
 Jarang digunakan untuk evaluasi abnormalitas kehamilan.
Corticotropin Releasing Hormone (CRH)

 Peran CRH Plasental : relaksasi otot polos, imunosupresim dan merangsang


pembentukan prostaglandin plasenta.

Progesteron

• Mempersiapkan endometrium untuk implantasi dan mempertahankan kehamilan.


• Mempertahankan keadaan tenang uterus  pertahankan afinitas tinggi dari
reseptor B2-adrenergik  ↑ cAMP & hambat fosforilase miosin

Estrogen
• Meningkatkan sintesis progesterone, vasodilatasi sirkulasi uteroplasenta,

Anda mungkin juga menyukai