Anda di halaman 1dari 36

SYOK

Denie rahmad
110 2011 074
Definisi
◦ Syok merupakan ketidakmampuan tubuh untuk menyediakan
darah teroksigenisasi dan zat makanan yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh.

◦ Pada syok, pengiriman oksigen (DO2) lebih rendah daripada


konsumsi oksigen (VO2)

◦ Jika tidak ditangani, syok dapat mengarah ke asidosis metabolik,


disfungsi organ, dan kematian.
Stadium Syok
◦ Syok awal / Syok Terkompensasi
◦ Pada syok awal yang diikuti dengan hipoperfusi, mekanisme
kompensasi pada sistem saraf simpatik diaktifkan melalui pelepasan
katekolamin dari kelenjar adrenal dengan hasil peningkatan denyut
jantung dan resistensi vaskuler sistemik.
◦ Syok tidak terkompensasi
◦ Syok ini terjadi ketika mekanisme kompensasi gagal untuk mempertahankan
tekanan darah, dan memenuhi kebutuhan metabolik jaringan.
◦ Syok irreversibel / syok refrakter
Jika hipoperfusi organ - organ dan jaringan menetap, pasien akan
berkembang menjadi syok ireversibel - sebuah titik tanpa arah balik, yang
mana berhubungan dengan kegagalan fungsi organ vital dan
ketidakmampuan untuk memperbaiki
TIPE – TIPE SYOK
SYOK
HIPOVOLEMIK
DEFINISI

Kondisi kegagalan sirkulasi akibat berkurangnya volume


intravaskuler sehingga jantung tidak dapat memompa darah ke
seluruh tubuh
DERAJAT
Stadium % vol darah Tekanan Pengisian Gejala Klinis
hilang Darah Kapiler

1 >15 % Dipertahankan Normal Status mental, respirasi, output urin


normal
2 15 - 25% Sistolik Tertunda Cemas, berkeringat , denyut nadi
dipertahankan, dan pernafasan meningkat, urin
diastolik berkurang.
ditingkatkan,
Tekanan nadi
menurun.
3 25-40% Sistolik turun Tertunda Takikardi, takipneu, gangguan
status mental, berkeringat, kulit
pucat dan dingin, urin berkurang
4 >40% Sistolik Absen Nadi lemah, kulit dingin
berkurang berkeringat, penurunan kesadaran -
secara koma, urin tidak ada.
signifikan
Etiologi
◦ Dehidrasi
◦ Intake yang kurang .
◦ Output meningkat
◦ Kehilangan darah
◦ Trauma
◦ Perdarahan gastrointestinal
◦ Perdarahan intrakranial
◦ Kehilangan plasma
◦ Luka bakar
◦ Peritonitis
◦ Intraintestinal (ileus paralitik, hirschprung)
◦ Asites dan edema (sindroma nefrotik)
MANIFESTASI KLINIS
Tanda klinis Kompensasi Dekompensasi Ireversible
Blood loss ( %) Sampai 25 25 – 40 > 40

Heart rate Takikardia + Takikardia ++ Taki/bradikardia


Tekanan Sistolik Normal Normal/menurun Tidak terukur
Nadi/volume Normal/menurun Menurun + Menurun ++
Capillary refill Normal/meningkat Meningkat > 5 detik Meningkat ++
3-5 detik
Kulit Dingin, pucat Dingin/mottled Dingin+/deadly
pale
Pernafasan Takipneu Takipneu + Sighing
respiration
Kesadaran Gelisah Lethargi Reaksi - / hanya
Bereaksi terhadap nyeri
Pemeriksaan penunjang
◦ Hemoglobin dan hematokrit
◦ Urin
◦ Pemeriksaan Analisa Gas Darah
◦ Pemeriksaan elektrolit serum
◦ Pemeriksaan fungsi ginjal
◦ Pemeriksaan faal hemostasis
◦ Pemeriksaan yang lain untuk menentukan penyebab penyakit primer
SYOK
KARDIOGENIK
DEFINISI
Syok kardiogenik adalah gangguan fungsi sirkulasi mendadak dan
kompleks yang mengakibatkan hipoksia jaringan akibat
berkurangnya curah jantung pada keadaan volume intravaskular
yang cukup.
ETIOLOGI
◦ Kerusakan katup jantung:
◦ stenosis mitral,
◦ insufisiensi mitral,
◦ stenosis katup aorta,
◦ insufisiensi katup aorta

◦ Gangguan irama jantung:


◦ atrial fibrilasi,
◦ ventrikular fibrilasi,
◦ ventrikular takikardi

◦ Gangguan sistem konduksi hantaran listrik jantung:


◦ atrioventrikular blok,
◦ sinoaurikular blok.
DIAGNOSIS
Syok kardiogenik ditandai dengan tekanan sistolik rendah (kurang dari
90mHg), diikuti menurunnya aliran darah ke organ vital:
1. Produksi urin kurang dari 20 ml/jam
2. Gangguan mental, gelisah, sopourus
3. Akral dingin
4. Aritmia yang serius, berkurangnya aliran darah koroner,
meningkatnya laktat kardial.
5. Meningkatnya adrenalin, glucose, free fatty acid cortisol, renin,
angiotensin plasma serta menurunnya kadar insulin plasma.

Pada pemeriksaan auskultasi jantung bisa ditemukan murmur jika


kelainan dasarnya adalah penyakit jantung bawaan.
Diagnosis dapat juga ditegakkan sebagai berikut:
◦ Tensi turun : sistolik < 90 mmHg atau menurun lebih dari 30-60
mmHg dari semula, sedangkan tekanan nadi < 30 mmHg.
◦ Curah jantung, indeks jantung < 2,1 liter/menit/m2.
◦ Tekanan di atrium kanan (tekanan vena sentral) biasanya tidak
turun, normal, rendah sampai meninggi.
◦ Tekanan diatrium kiri (tekanan kapiler baji paru) rendah sampai
meninggi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
◦ Serum elektrolit, fungsi ginjal dan fungsi hepar.
◦ Jumlah sel darah merah, leukosit (infeksi), trombosit (koagulopati)
◦ Enzim Jantung (Creatinine Kinase, troponin, myoglobin, LDH)
◦ Analisa gas darah arteri,
◦ dapat menggambarkan keseimbangan asam basa dan kadar
oksigen. Defisit basa penting, menggambarkan kejadian dan
derajat renjatan, harus dipantau terus selama resusitasi.
◦ Pemeriksaan serial kadar laktat,
◦ menggambarkan hipoperfusi dan prognosis.
◦ Pada foto Rontgen dada, dapat ditemukan kardiomegali
◦ Pada pemeriksaan ekokardiografi dapat dipastikan jenis kelainan
jantungnya dan fungsi ventrikel.
TATALAKSANA
ditujukan untuk meningkatkan curah jantung dengan cara
memperbaiki kinerja jantung yaitu mengurangi preload,
mengurangi afterload, meningkatkan kontraktilitas miokardium,
dan menurunkan laju jantung.
KOMPLIKASI
◦ Cardiopulmonary arrest
◦ Gagal multisistem organ
◦ Stroke, tromboemboli
SYOK
ANAFILAKTIK
DEFINISI
◦ Suatu reaksi anafilaksis berat yang disertai dengan insufisiensi
sirkulasi.
◦ Anafilaksis merupakan kondisi alergi di mana curah jantung dan
tekanan arteri seringkali menurun dengan hebat.
ETIOLOGI
◦ Makanan : kacang, telur, susu, ◦ Anafilaksis idiopatik :
ikan laut, buah. anafilaksis yang terjadi
◦ Allergen immunotherapy berulang tanpa diketahui
penyebabnya meskipun
◦ Gigitan atau sengatan
sudah dilakukan
serangga
evaluasi/observasi dan
◦ Obat-obat : penicillin, NSAID challenge test, diduga karena
◦ Latex kelainan pada sel mast yang
◦ Vaksin menyebabkan pengeluaran
histamine.
MANIFESTASI KLINIS
◦ Gejala kardiovaskular : hipotensi/renjatan
◦ Gejala saluran nafas : sekret hidung, hidung gatal, udema
hipofaring/laring, gejala asma.
◦ Kulit : pruritus, erithema, urtikaria dan angioedema.
◦ Gejala Intestinal : kolik abdomen, kadang-kadang disertai muntah dan
diare.
◦ Gejala SSP : pusing, sincope, gangguan kesadaran sampai koma.
SYOK
NEUROGENIK
DEFINISI
◦ Syok neurogenik merupakan kegagalan pusat vasomotor, terjadi
karena hilangnya tonus pembuluh darah secara mendadak di
seluruh tubuh, Syok neurogenik juga dikenal sebagai syok spinal.

◦ Bentuk dari syok distributif, hasil dari perubahan resistensi


pembuluh darah sistemik yang diakibatkan oleh cidera pada
sistem saraf (seperti: trauma kepala, cedera spinal, atau anestesi
umum yang dalam)
ETIOLOGI
◦ Trauma medula spinalis dengan quadriplegia atau paraplegia (syok
spinal).
◦ Rangsangan hebat yang kurang menyenangkan seperti rasa nyeri
hebat pada fraktur tulang.
◦ Rangsangan pada medula spinalis seperti penggunaan obat anestesi
spinal/lumbal.
◦ Trauma kepala (terdapat gangguan pada pusat otonom).
◦ Suhu lingkungan yang panas, terkejut, takut.
MANIFESTASI KLINIS
◦ Tekanan darah turun, nadi tidak bertambah cepat, bahkan dapat
lebih lambat (bradikardi) kadang disertai dengan adanya defisit
neurologis berupa quadriplegia atau paraplegia
◦ Pada keadaan lanjut, sesudah pasien menjadi tidak sadar, barulah
nadi bertambah cepat.
◦ Karena terjadinya pengumpulan darah di dalam arteriol, kapiler dan
vena, maka kulit terasa agak hangat dan cepat berwarna kemerahan.
DIAGNOSIS
◦ Diagnosis :
◦ Tanda tekanan darah turun, nadi tidak bertambah cepat, bahkan
dapat lebih lambat (bradikardi) kadang disertai dengan adanya defisit
neurologis berupa kuadriplegia atau paraplegia.

◦ Diagnosis banding :
◦ Sinkop vasovagal yang menyebabkan hipotensi karena kegagalan
pusat pengaturan vasomotor tetapi pada sinkop vasovagal hal ini
tidak sampai menyebabkan iskemia jaringan menyeluruh dan
menimbulkan gejala syok

◦ Syok septik, syok anafilaksis. Untuk syok yang lain biasanya sulit
dibedakan tetapi anamnesis yang cermat dapat membantu
menegakkan diagnosis.
SYOK SEPTIK
DEFINISI
◦ Sepsis merupakan penyakit sistemik yang disebabkan oleh
kuman-kuman atau bahan-bahan yang berasal dari atau dibuat
oleh kuman-kuman.
ETIOLOGI
◦ Bakteri gram negatif 70% (Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella,
Enterobakter, E. choli, Proteus)
◦ Bakteri gram positif 20-40% (Stafilokokus aureus, Stretokokus,
Pneumokokus)
◦ Infeksi jamur dan virus 2-3% (Dengue Hemorrhagic Fever, Herpes
viruses), protozoa (Malaria falciparum)
◦ Pada kultur yang sering ditemukan adalah Pseudomonas, disusul oleh
Stapilokokus dan Pneumokokus.
◦ Syok septik sering terjadi pada:
◦ Bayi baru lahir
◦ Usia diatas 50 tahun
◦ Penderita gangguan sistem kekebalan.

◦ Sindrom respon inflamasi sitemik (SIRS)


yaitu respon tubuh terhadap inflamasi sistemik mencakup 2 atau lebih
keadaan berikut:
◦ Suhu > 38 0C
◦ Frekuensi jantung > 90 kali/menit
◦ Frekuensi nafas > 20 kali/menit atau PaCO2 < 32 mmHg
◦ Leukosit darah > 12.000/ mm3, < 4000/mm3 atau stab > 10%
MANIFESTASI KLINIS
– Demam tinggi

– Vasodilatasi nyata di seluruh tubuh, terutama pada jaringan yang terinfeksi.

– Curah jantung yang tinggi pada sekitar separuh penderita

– Melambatnya aliran darah

– Pembentukan bekuan kecil di daerah yang luas dalam tubuh, keadaan


yang disebut koagulasi intravaskular menyebar. Hal ini juga menyebabkan
faktor-faktor pembekuan menjadi habis terpakai sehingga timbul
perdarahan di banyak jaringan, terutama dinding usus dan traktus intestinal.
DIAGNOSIS
– Pemeriksaan darah menunjukkan jumlah sel darah putih yang banyak atau
sedikit, dan jumlah faktor pembekuan yang menurun.

– Jika terjadi gagal ginjal, kadar hasil buangan metabolik (seperti urea
nitrogen) dalam darah akan meningkat.

– Analisa gas darah menunjukkan adanya asidosis dan rendahnya konsentrasi


oksigen

– EKG menunjukkan ketidakteraturan irama jantung, menunjukkan suplai


darah yang tidak memadai ke otot jantung

– Biakan darah dibuat untuk menentukan bakteri penyebab infeksi.

Anda mungkin juga menyukai