DENIE RAHMAD
1102011074
Kata kunci pencarian :
herpes zoster ophthalmicus, visual outcome
Authors :
Rim Kahloun, Sonia Attia, Bechir Jelliti, Ahmed Zakaria Attia, Sana
Khochtali, Salim Ben Yahia, Sonia Zaouali dan Moncef Khairallah
Dimuat di :
Journal of Ophthalmic Inflammation and Infection 2014, 4:25
Diunduh di :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4169054/
Pada tanggal 10 Agustus 2018. Pukul 19:54 WIB
ABSTRAK
Latar Belakang:
komplikasi okular dari herpes zoster oftalmikus (HZO) dapat menyebabkan
gangguan penglihatan yang cukup besar. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menggambarkan dan menganalisis keterlibatan okular dan hasil visual
dari HZO pada pasien dari Tunisia, Afrika Utara. Penelitian ini adalah review
grafik secara retrospektif pada 51 mata dari 45 pasien dengan HZO.
Hasil:
Usia rata-rata adalah 44,5 tahun. Tiga puluh pasien (66,7%) berusia di atas 50
tahun. Dua puluh empat pasien (53,3%) adalah laki-laki dan dua puluh satu
pasien (46,7%) adalah perempuan. Secara statistik, tidak ada perbedaan yang
signifikan dalam distribusi gender. Rata rata pertama pada best corrected
visual acuity (BCVA) adalah 20/50. Manifestasi okular termasuk keterlibatan
adneksa (58,8%), keratitis (31,4%), keratouveitis (31,4%), isolated anterior uveitis
(AU) (29,4%), peningkatan tekanan intraokular (23,5%), kelumpuhan saraf
oculomotor (5,8%), dan neuritis optik (1,9%). Isolated anterior uveitis ( p < 0,001),
isolated keratitis ( p = 0,001), dan peningkatan tekanan intraokular ( p = 0,013) lebih
sering terjadi secara bersamaan dengan munculnya penyakit kulit HZO, sementara
keratouveitis terjadi lebih dari 1 bulan setelah terjadi erupsi pada HZO ( p < 0,001).
AU dan keratouveitis lebih banyak terjadi pada pasien usia ≥ 50 tahun ( p = 0,001
dan p = 0,02, masing-masing). komplikasi okular termasuk keratopati neurotropik
(1,9%), opacity kornea (5,9%), glaukoma sekunder (7,8%), atrofi optik (1,9%), dan
postherpetic neuralgia (13,3%). Rata rata follow-up adalah selama 12 bulan. Rata
rata akhir BCVA akhir adalah 20/32; sebelumnya ≥ 20/40 di 78,4% dari mata.
Kesimpulan:
Studi kami memberikan data epidemiologi dan klinis HZO pada populasi di Tunisia.
AU dan keratitis adalah komplikasi okular yang paling banyak terjadi. Neurotropik
keratopati sangat jarang terjadi sebagai koplikasi dari HZO. Hasil visual secara
keseluruhan baik, dengan sekitar tiga perempat dari pasien yang melakukan
pengobatan dapat mempertahankan VA dari 20/40 atau lebih baik.
Kata kunci :
Herpes zoster ophthalmicus; Varicella zoster virus; Uveitis; Keratouveitis; Keratitis;
Visual outcome; Epidemiology
DEFINISI OPERASIONAL
Analisis Data:
Data entry dan analisis statistik dilakukan dengan menggunakan aplikasi
statistik SPSS berbasis Windows. Proporsi dibandingkan antara kelompok
dengan menggunakan chi-square atau uji Fisher. Hubungan antara
variabel dianggap signifikan secara statistik untuk confidence level 95% ( p
≤ 0,05).
HASIL
Usia rata rata adalah 44,5 tahun (kisaran 12-77 tahun). Tiga puluh
pasien (66,7%) berusia di atas 50 tahun. Tidak ada data statistik
yang signifikan pada distribusi jenis kelamin pada pasien berusia
kurang atau lebih dari 50 tahun ( p = 0,214) atau dalam usia rata-
rata ( p = 0,615). HZO unilateral pada 39 pasien (86,7%). HZO
mempengaruhi mata kanan pada 21 pasien (46,6%), mata kiri
pada 18 pasien (40%), dan kedua mata pada 6 pasien (13,3%).
Kelompok I terdapat 4 mata (7,8%) dari 4 pasien dan kelompok II
terdapat 47 mata (92,2%) dari 41 pasien, dibagi menjadi kelompok
II 1 ( 32 mata; 62,7%) dan kelompok II 2 ( 15 mata; 29,5%)
Rata rata akhir BCVA adalah 20/32 (kisaran 20/400 ke 20/20). Berarti
<20/200 di 4 mata (7,8%) dan ≥ 20/40 di 40 mata (78,4%). Analisis
statistik kami menunjukkan bahwa pasien dari kelompok II 1 lebih
mungkin untuk memiliki isolated AU ( p < 0,001), isolated keratitis ( p =
0,001), dan peningkatan TIO (p = 0,013) dibandingkan dengan pasien
dengan komplikasi okular terjadi setidaknya 1 bulan setelah HZO.
Namun, keratouveitis mungkin terjadi lebih banyak pada kelompok II
2 ( p < 0,001). AU dan keratouveitis lebih mungkin terkait dengan usia
≥ 50 tahun ( p = 0,001 dan p = 0,02, masing-masing).
DISKUSI
Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam insiden HZO antara pria
dan wanita secara keseluruhan dan antara kelompok usia tertentu.
Dalam studi saat ini, tingginya insiden keterlibatan okular karena HZO
ditemukan sebanyak 92,2%. Hal ini dapat dijelaskan oleh seleksi yang
bias, karena di rumah sakit kami sebagian besar kasus HZO tanpa
keluhan mata biasanya dirujuk ke spesialis penyakit menular atau
dermatologists.
DEFINISI
Anamnesis
Fase prodormal pada herpes zoster oftalmikus biasanya terdapat
influenza –like illness seperti lemah, malaise, demam derajat rendah
yang mungkin berakhir sehingga 1 minggu sebelum
perkembangan rash unilateral menyelubungi daerah kepala, atas
kening dan hidung
Pemeriksaan Fisik