•Berat badan : 65 kg
Inspeksi : normochest, pergerakan dada simetris, tidak ada luka bekas operasi
Palpasi : tidak ada pergerakan dada yang tertinggal, vocal fremitus teraba sama
pada kedua lapang paru
Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru
Auskultasi : vesikuler (+/+) normal, ronkhi (-/-), wheezing (-/-), BJ I dan II murni
regular, murmur (-), gallops (-)
Kanan Kiri
4 Status Normotia
Edema (-)
Hiperemis (-)
Edema (-)
Retroaurikuler
Nyeri tekan mastoid (-) Nyeri tekan mastoid (-)
Vibrissae (+)
Vibrissae (+)
Vestibulum Sekret (-)
Sekret (-)
Krusta (-)
Krusta (-)
Hipertrofi Eutrofi
Konka Inferior
Hiperemis (+) Hiperemis (-)
Tidak terlihat Konka Media Tidak terlihat
Tidak terlihat Konka Superior Tidak terlihat
Sulit dinilai Meatus Nasi Sulit dinilai
Lapang Kavum Nasi Lapang
Hiperemis (-) Mukosa Hiperemis (-)
+ Sekret +
Deviasi (-) Septum Deviasi (-)
Normal Dasar Hidung Normal
Tidak terdapat massa Massa Tidak terdapat massa
Rhinoskopi Posterior
Tidak dilakukan Koana Tidak dilakukan
Tidak dilakukan Mukosa konka Tidak dilakukan
Tidak dilakukan Sekret Tidak dilakukan
Leher
Pemeriksaan kelenjar getah
bening regional : tidak teraba Pemeriksaan penunjang
membesar
Tidak dilakukan
Resume
Seorang wanita berusia 46 tahun datang ke poliklinik
THT RS Ridwan Meuraksa dengan keluhan telinga
terasa berdengung sejak 3 hari yang lalu. Berdengung
terjadi terus menerus. Awalnya telinga terasa penuh
kemudian diikuti telinga berdengung.Keluhan lainnya
batuk satu bulan yang lalu, dan diikuti pilek satu
minggu yang lalu. Dari pemeriksaan telinga
didapatkan pada telinga kanan membran timpani
hiperemis dan refleks cahaya menurun. Pada
pemeriksaan hidung pada konka inferior kiri terdapat
hipertrofi dan hiperemis.
Diagnosis banding
dektra Stadium
a) Antibiotik - tarifid ( ofloxacin ) 3.0
Hiperemis mg
b) Cefixim 2 x 1
c) Kortikosteroid : dexametasone 3 x 1
2
Prognosis
Quo Ad vitam : dubia ad bonam
Quo Ad fungsionam : dubia ad bonam
Quo Ad sanationam : dubia ad bonam