Anda di halaman 1dari 22

REFERAT

GENERAL ANAESTHESIA
DISUSUN OLEH:
Abiyya Farah Putri 1102013003 KEPANITERAAN KLINIK ILMU ANESTESIOLOGI
Aiman Idrus Alatas 1102013015 RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. I R. SAID SUKANTO
Argia Anjani 1102013041
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
PERIODE 6 AGUSTUS – 8 SEPTEMBER 2018
Pembimbing: AKBP dr. Sonny Trisnadi, Sp.An
GENERAL Tindakan menghilangkan rasa
nyeri secara sentral yang bekerja di

ANESTESI susunan saraf pusat dan disertai


hilangnya kesadaran yang bersifat
reversible.

KOMPONEN

HIPNOSIS ANALGESIA AREFLEKSIA RELAKSASI AMNESIA


OTOT
KEUNTUNGAN KERUGIAN
• Pasien tidak sadar • Sangat memengaruhi fisiologi.
• Efek amnesia meniadakan memori buruk • Memerlukan pemantauan yang lebih holistik
pasien yang mungkin memberikan trauma • Tidak dapat mendeteksi gangguan susunan
psikologis. saraf pusat, misalnya perubahan kesadaran.
• Untuk prosedur yang membutuhkan waktu • Risiko komplikasi pascabedah lebih besar
lama. • Memerlukan persiapan pasien yang lebih
• Memudahkan kontrol penuh ventilasi seksama.
pasien.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GENERAL ANESTESI

FAKTOR LAIN
FAKTOR FAKTOR FAKTOR FAKTOR ZAT Ventilasi
RESPIRASI SIRKULASI JARINGAN ANESTETIKA CurahJantung
Suhu
TINJAUAN PUSTAKA
INDIKASI
• Infant dan anak usia muda (tidak kooperatif)
• Dewasa yang memilih anestesi umum
• Penderita sakit mental
• Pembedahan lama
• Pembedahan dimana anestesi lokal tidak praktis atau tidak
memuaskan
• Riwayat penderita toksik/alergi obat anestesi lokal
• Penderita dengan pengobatan antikoagulan
• Ekstraksi gigi pada tahap awal infeksi supuratif

KONTRAINDIKASI
• Mutlak: dekompensasio kordis • Relatif: hipertensi berat atau tidak
derajat III-IV dan AV blok derajat II terkontrol (diastolik>110 mmHg),
total (tidak ada gelombang P). diabetes melitus tidak terkontrol,
infeksi akut, sepsis, dan
glomerulonefritis akut.
TINJAUAN PUSTAKA

STADIUM
ANESTESI
TINJAUAN PUSTAKA
PENILAIAN DAN PERSIAPAN PRA ANESTESI

• Anamnesis

• Pemeriksaan fisik

• Pemeriksaan laboratorium

• Klasifikasi status fisik


TINJAUAN PUSTAKA
STATUS ASA

ASA KELAS 1 Tidak ada gangguan organik, fisiologis, biokimia, dan psikiatri

ASA KELAS 2 Gangguan sistemik rimgan hingga sedang.


ASA KELAS 3 Gangguan sistemik berat yang bisa/tidak berpengaruh terhadap alasan dilakukannya operasi
ASA KELAS 4 Terdapat gangguan sistemik berat yang membahayakan nyawa dengan/tanpa operasi
ASA KELAS 5 Pasien dengan kemungkinan hidup yang kecil namun tetap dioperasi sebagai upaya terakhir
(usaha resusitasi)

ASA KELAS 6 Pasien yang sudah dinyatakan mati batang otak dan organnya akan digunakan untuk tujuan
donor

E huruf ‘E’ ditambahkan pada nomor status pada operasi gawat darurat
TINJAUAN PUSTAKA
PENILAIAN JALAN NAFAS
o Pembukaan mulut:  3 cm
o Upper lip bite test
o Lingkar leher > 27 inci menandakan adanya kesulitan dalam melihat pembukaan glotis
o Skor Mallampati adalah suatu perkiraan kasar dari ukuran relatif lidah terhadap rongga
mulut yang digunakan untuk memperkirakan tingkat kesulitan intubasi.
TINJAUAN PUSTAKA
Masukan oral (Puasa)
Premedikasi
• Menimbulkan rasa nyaman bagi pasien
• Memudahkan atau memperlancar induksi (hipnotik / sedatif)
• Mengurangi jumlah obat-obat anestesi (hipnotik / sedatif)
• Mengurangi sekresi kelenjar saliva
• Membantu pengosongan lambung, mengurangi produksi asam lambung
atau meningkatkan pH asam lambung
• Menekan dan mencegah refleks-refleks yang tidak diinginkan

 Pencegahan Ansietas
 Pencegahan Penyulit Jalan Nafas
 Pencegahan Pneumonia Aspirasi
 Mengurangi Nyeri
INDUKSI
TINJAUAN PUSTAKA
7. Induksi 8. Rumatan Anestesi (Maintenance)
Jenis Induksi dari Cara Pemberian adalah : Seperti pada induksi, pada fase
 Induksi Intravena pemeliharaan juga dapat dipakai obat
(Propofol 2-2,5 mg/kg)
inhalasi atau intravena.
 Induksi intramuscular
Untuk operasi-operasi tertentu
(Ketamin 5-7 mg/kgBB )
 Induksi inhalasi diperlukan anastesi umum sampai
(Isofluran, Sevofluran) tingkat kedalamannya mencapai trias
 Induksi perektal anastesi
(thiopental atau midazolam)
Nilai Warna Kulit

TINJAUAN PUSTAKA Merah Muda


Pucat
2
1
Sianosis 0
9. Pemulihan Anestesi Pernapasan
Bernapas dalam, batuk 2
Bernapas dangkal, dipneu 1

Aldrete Score Apneu / obstruksi 0

(Dewasa) Sirkulasi
Perbedaan TD < 20% TD awal 2
Perbedaan TD 20 – 50% dari awal 1
Jika jumlahnya > 8,
Perbedaan TD > 50% dari TD awal 0
penderita dapat
Kesadaran
dipindahkan ke
Sadar penuh 2
ruangan
Bangun namun cepat kembali tertidur 1
Tidak ada respon 0
Aktivitas
Seluruh ekstrimitas dapat digerakkan 2
2 ekstrimitas dapat digerakkan 1
Tidak dapat digerakkan 0
TINJAUAN PUSTAKA
Steward score (anak-anak)
Pergerakan
Gerak bertujuan 2
Gerak tidak bertujuan 1
Tidak bergerak 0
Pernapasan
Batuk, menangis 2
Pertahankan jalan napas 1
Perlu bantuan 0
Kesadaran
Menangis 2
Bereaksi terhadap rangsangan 1
Tidak ada reaksi 0

Jika jumlah > 5, penderita dapat dipindahkan ke ruangan.


TINJAUAN PUSTAKA
MANAJEMEN JALAN NAFAS DAN ALAT BANTU PERNAFASAN
TINJAUAN PUSTAKA
PERSIAPAN INTUBASI
TINJAUAN PUSTAKA

•Leher pendek dan berotot

Mandibula menonjol

PENYULIT Maksila/gigi depan menonjol


INTUBASI Uvula tidak terlihat (Mallampati 3 atau 4)

Gerak sendi temporo-mandibular terbatas

Gerak verteba servikal terbatas.


TINJAUAN PUSTAKA

KOMPLIKASI
• Trauma mukosa saluran nafas atas (Nyeri
tenggorok, batuk, serak)
• Pipa masuk ke dalam esofagus  Hipoksia
• Laserasi pada bibir dan lidah
• Gigi patah
• Laserasi pada faring dan trakea
• Kerusakan pita suara
• Perforasi pada faring dan esofagus
• Muntah dan aspirasi
• Pelepasan adrenalin dan noradrenalin akibat
TINJAUAN PUSTAKA

LMA telah digunakan


secara luas untuk mengisi
celah antara intubasi ET
dan pemakaian face mask.

Ukuran Masker Berat Badan (Kg) Volume Balon (mL)


1 <5 2-4
1½ 5 – 10 7
2 10 – 20 10
2½ 20 – 30 14
3 30 - 50 20
4 50 - 70 30
5 > 70 40
MALPOSISI
LMA

Anda mungkin juga menyukai