Grafit Dan Kayu
Grafit Dan Kayu
TEKNIK KIMIA
4000 SM pada zaman neolitikum di Rumania dan
Bulgaria
Eropa Tenggara, digunakan sebagai bahan
pembuat cat penghias keramik
1564 Seathwaite bukit Grey Knotts (Inggris bagian
Utara), Grafit atau batu hitam dibuat dalam
bentuk stik digunakan untuk menandai domba
Grafit (graphite) dinamai oleh Abraham Gottlob
Wermer (1789)
Bahasa Yunani “Graphos” : untuk menulis,
meninggalkan bekas hitam ketika digores
Salah satu bentuk alotrop karbon
Berasal dari batuan beku, sedimen, atau
metamorf
Secara alamiah ditemukan di Sri Lanka,
Kanada dan Amerika Serikat
Grafit juga disebut sebagai timbal hitam
Bersifat konduktor dan lebih reaktif
Tidak bereaksi dengan asam encer atau basa
Tidak mencair akan tetapi mengalami
submilasi pada T 3500oC
Tidak cukup padat
Tidak terdapat dalam jumlah banyak di alam
Tidak berbau dan tidak beracun
Tidak mudah larut
Proses dekomposisi berlangsung lambat pada
T 600oC-3500oC
Konduktor listrik yang baik
Tahan terhadap asam
Isi pensil
Keperluan industri material refraktori (peralatan
peleburan logam wadah menyimpan logam cair)
Baterai (anoda) Zinc-carbon
Elektroda pada sel elektrolisis
Produksi baja/Steelmaking (bahan tambahan
campuran baja)
Pelumas
Beberapa jenis grafit dapat dijadikan insulator panas
Direaksikan dengan paladium T 1500oC menggunakan
katalis Platina menghasilkan serat polimer
Sebagai zat warna untuk cat hitam
Kayu mengandung bermacam-macam substansi kimia
yang berbeda, dibagi dalam 4 kelompok utama
3 4
1
1 2
11
Lignin memerankan 2 fungsi kunci didalam sel-sel tanaman :
16
Berat dan berat jenis kayu tergantung dari jumlah
zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat ekstraktif di
dlmnya. Semakin tinggi BJ kayu, semakin berat
dan kuat kayu.
Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap
serangan dari unsur-unsur perusak kayu dari luar
seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu
tersebut disebabkan adanya zat ekstraktif didalam
kayu yang merupakan unsur racun bagi perusak
kayu. Zat ekstraktif tersebut
Beraneka warna tergantung zat pengisi warna
dalam kayu
Tekstur: ukuran relatif sel-sel kayu. kayu
bertekstur halus (contoh: giam, kulim dll),
kayu bertekstur sedang (contoh: jati,
sonokeling dll) dan kayu bertekstur kasar
(contoh: kempas, meranti dll).
Arah serat: arah umum sel-sel kayu terhadap
sumbu batang pohon. Serat lurus, serat
berpadu, serat berombak, serta terpilin dan
diagonal (serat miring)
Kesan Raba (Kasar, halus, licin, dingin,
berminyak, dll) tergantung komponen kayu.
Bau dan rasa: mudah hilang bila tersimpan lama di
udara terbuka. Misal bau bawang (kulim), bau zat
penyamak (jati), bau kamper (kapur) ,dll
Nilai dekoratif: tergantung pola penyebaran
warna, arah serat, tekstur kayu
Higroskopis: Dapat menyerap dan melepaskan air.
Sifat kayu terhadap suara. Akustik (kemampuan
untuk meneruskan suara berkaitan erat dg
elastilisitas kayu); Resonansi (turut bergetarnya
kayu akibat adanya gelombang suara)
Daya Hantar Panas: Isolator
Daya Hantar Listrik: Umumnya bahan hantar
yang buruk untuk aliran listrik
Keteguhan Tarik
Keteguhan Tekan/Kompresi
Keteguhan geser
Keteguhan lengkung (lentur): kemampuan
kayu menahan gaya baik secara perlahan atau
secara mendadak
Kekakuan: kemampuan kayu untuk menahan
perubahan bentuk atau lengkungan
Keuletan: kemampuan untuk menyerap
sejumlah tenaga relatif besar
Kekerasan
Keteguhan belah
Bahan konstruksi (bangunan)
Perkakas (mebel)
Lantai (parket)
Bantalan Kereta Api (kuat, keras, kaku dan
awet)
Alat Olahraga
Alat Musik
Alat Gambar
Tong Kayu (Gentong)
Tiang Listrik
Patung/Ukiran Kayu
Korek Api
Pensil
Perkapalan
Arang (Bahan Bakar)