Materi 12. MAKNA TAWAKKAL
Materi 12. MAKNA TAWAKKAL
D
Generasi pertama ummat Islam benar-benar
memahami makna tawakkal kepada Allah SWT.
Mereka bertawakkal kepada Allah SWT dengan
tawakkal yang sebenar-benarnya.
Oleh karenanya, mereka senantiasa sanggup
menyelesaikan berbagai kesulitan yang dihadapi.
Berlainan dengan kaum muslimin dewasa ini.
Mereka sudah tidak memahami makna tawakkal yang
sebenarnya.
Tawakkal hanya menjadi perkataan kosong tanpa ada
kenyataannya dalam kehidupan mereka.
Kaum muslimin sekarang ini sudah kerasukan faham
materialisme, menderita penyakit sempit pandangan,
serta pendek fikiran.
Hal itu disebabkan pemahaman makna tawakkal yang
salah.
Pemahaman tawakkal yang salah dari kaum muslimin
sekarang ini terbagi menjadi 2 kelompok besar:
1. Tawakkal berarti terikat dengan hukum sebab-
musabab.
2. Tawakkal berarti melepaskan dari hukum sebab-
musabab.
Tawakkal yang dimaksudkan adalah Hadits yang
berbunyi:
“I’qilha watawakkal…”
“Ikatlah untamu dan bertawakkallah” (Sunan Tirmidzi:
2636).
Hadits ini malah digunakan untuk memperlemah
makna tawakkal dalam jiwa.
Akibatnya “himmah” dan “azimah” kaum muslimin
menjadi turun.
Pandangan kehidupannya menjadi sempit, akan
merasa lemah, kemampuannya terbatas dan tidak
mampu melakukan apapun di luar kemampuannya.
Tawakkal yang difahami adalah identik dengan
“pasrah” secara total kepada kehendak Allah SWT.
Sebagaimana Hadits lengkap tentang orang arab
baduwi yang membawa seekor unta:
“Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW
sambil meninggalkan unta tunggangannya, seraya
berkata: ‘aku lepas untaku dan aku bertawakkal’, maka
Nabipun berkata: ‘ikatlah untamu dan bertawakkalah”.
Sebagaimana orang-orang yang hidup di jaman Umar
bin Khattab, yang kerjanya hanya berdiam di masjid.
Umar pernah menanyakan tentang kehidupan
mereka.
Maka merekapun menjawab:
“Kami ini orang-orang yang bertawakkal
(mutawakkiluun)”.
Umarpun berkata:
“Bukan, kalian ini tak lain adalah orang-orang
mutawaakiluun (orang-orang yang berpangku tangan
tanpa berusaha)”.
Lantas Umarpun berkata:
“Janganlah kalian seorangpun berpangku tangan tidak
mencari rizki, kemudian berdo’a kepada Allah: ‘Ya Allah,
berilah aku rezki’. Sebab kalian sudah mengetahui
bahwa langit itu tidak pernah menurunkan hujan emas
ataupun perak”.
1. TERIKAT DENGAN HUKUM SEBAB-MUSABAB
IKATLAH UNTAMU, DAN BERTAWAKKALAH
MENGUASAI DIKUASAI
MANUSIA MANUSIA
MANUSIA
MENGUASAI DIKUASAI
MANUSIA MANUSIA
KEYAKINAN PADA
PENGETAHUAN AQAL
KEKUATAN ALLAH
MANUSIA
KEYAKINAN PADA
KEKUATAN ALLAH
MENEMBUS DIMENSI
HUKUM SEBAB-MUSABAB
DIKUASAI
MANUSIA
MEMUNCULKAN KONSEKUENSI
TERHADAP AQAL MANUSIA
KONSEKUENSI TERHADAP AQAL MANUSIA
JIKA MANUSIA
MENGINGINKAN ALLAH
SEBAGAI “BACKING”NYA
MANUSIA
% $yJ¯
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama
Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya
bertambahlah iman mereka (karenanya), dan Hanya kepada Tuhanlah mereka
bertawakkal”. (QS. Al-Anfal: 2)
“(Dia-lah) Allah tidak ada Tuhan selain Dia. dan hendaklah orang-
orang mukmin bertawakkal kepada Allah saja”. (QS. At-Taghabun: 13)
HADITS NABI SAW:
“Ada 70 ribu orang dari ummatku yang masuk surga tanpa hisab, mereka
adalah orang-orang yang tidak pernah mencuri-curi, yang tidak melepas
burung sebelum bepergiannya (mempercayai sial atau tidaknya
perjalanannya), yang tidak membakar dirinya dengan besi panas
(dengan kepercayaan bahwa hal itu tidak akan menghilangkan
penyakitnya) dan orang-orang yang bertawakkal kepada Rabb-nya”
(HR. Bukhari dari Ibnu Abbas)
“Dia-lah yang mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang
benar agar dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang
musyrik membenci”. (QS. Alt-Taubah: 33)
TAWAKKAL
TAWAKKAL
BUAH
TAWAKKAL
MUNGKIN MUNGKIN
BERHASIL GAGAL
TIDAK MUDAH
BERSYUKUR PUTUS ASA
TETAP
BERTAWAKKAL
PENUTUP
ALLAH SWT BERFIRMAN:
“(yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan rasul) yang kepada mereka
ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah
mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, Karena itu takutlah
kepada mereka", Maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan
mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah
adalah sebaik-baik Pelindung".
(QS. Ali Imran: 173)
SEKIAN WASSALAAMU’ALAIKUM
SORE HARI
DI PANTAI
PARANGKUSUMO
YOGYAKARTA