Anda di halaman 1dari 22

OLEH: H. DWI CONDRO TRIONO, Ph.

D
 Generasi pertama ummat Islam benar-benar
memahami makna tawakkal kepada Allah SWT.
 Mereka bertawakkal kepada Allah SWT dengan
tawakkal yang sebenar-benarnya.
 Oleh karenanya, mereka senantiasa sanggup
menyelesaikan berbagai kesulitan yang dihadapi.
 Berlainan dengan kaum muslimin dewasa ini.
 Mereka sudah tidak memahami makna tawakkal yang
sebenarnya.
 Tawakkal hanya menjadi perkataan kosong tanpa ada
kenyataannya dalam kehidupan mereka.
 Kaum muslimin sekarang ini sudah kerasukan faham
materialisme, menderita penyakit sempit pandangan,
serta pendek fikiran.
 Hal itu disebabkan pemahaman makna tawakkal yang
salah.
 Pemahaman tawakkal yang salah dari kaum muslimin
sekarang ini terbagi menjadi 2 kelompok besar:
1. Tawakkal berarti terikat dengan hukum sebab-
musabab.
2. Tawakkal berarti melepaskan dari hukum sebab-
musabab.
 Tawakkal yang dimaksudkan adalah Hadits yang
berbunyi:
 “I’qilha watawakkal…”
 “Ikatlah untamu dan bertawakkallah” (Sunan Tirmidzi:
2636).
 Hadits ini malah digunakan untuk memperlemah
makna tawakkal dalam jiwa.
 Akibatnya “himmah” dan “azimah” kaum muslimin
menjadi turun.
 Pandangan kehidupannya menjadi sempit, akan
merasa lemah, kemampuannya terbatas dan tidak
mampu melakukan apapun di luar kemampuannya.
 Tawakkal yang difahami adalah identik dengan
“pasrah” secara total kepada kehendak Allah SWT.
 Sebagaimana Hadits lengkap tentang orang arab
baduwi yang membawa seekor unta:
 “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW
sambil meninggalkan unta tunggangannya, seraya
berkata: ‘aku lepas untaku dan aku bertawakkal’, maka
Nabipun berkata: ‘ikatlah untamu dan bertawakkalah”.
 Sebagaimana orang-orang yang hidup di jaman Umar
bin Khattab, yang kerjanya hanya berdiam di masjid.
 Umar pernah menanyakan tentang kehidupan
mereka.
 Maka merekapun menjawab:
 “Kami ini orang-orang yang bertawakkal
(mutawakkiluun)”.
 Umarpun berkata:
 “Bukan, kalian ini tak lain adalah orang-orang
mutawaakiluun (orang-orang yang berpangku tangan
tanpa berusaha)”.
 Lantas Umarpun berkata:
 “Janganlah kalian seorangpun berpangku tangan tidak
mencari rizki, kemudian berdo’a kepada Allah: ‘Ya Allah,
berilah aku rezki’. Sebab kalian sudah mengetahui
bahwa langit itu tidak pernah menurunkan hujan emas
ataupun perak”.
1. TERIKAT DENGAN HUKUM SEBAB-MUSABAB
IKATLAH UNTAMU, DAN BERTAWAKKALAH

BERIKHTIAR DAHULU, BARU BERTAWAKKAL

MENGUASAI DIKUASAI
MANUSIA MANUSIA

KEYAKINAN PADA DI BAWAH


KEKUATAN ALLAH PENGETAHUAN AQAL

TIDAK TERIKAT DENGAN HUKUM


DIGUNAKAN SEBAB-MUSABAB
KONSEKUENSINYA

MANUSIA

TIDAK TERDORONG UNTUK MENCAPAI


CITA-CITA YANG TINGGI

PANDANGANNYA HANYA TERBATAS PADA


KEKUATAN MANUSIAWI BELAKA

DIA HANYA MENGANDALKAN PADA


KEKUATAN MANUSIAWINYA YANG TERBATAS

DIA AKAN LEMAH UNTUK MELAKUKAN


PEKERJAAN YANG BIASA

APALAGI UNTUK MELAKUKAN


PEKERJAAN YANG LUAR BIASA?
2. MELEPASKAN HUKUM SEBAB-MUSABAB
SAYA LEPAS UNTAKU, DAN SAYA BERTAWAKKAL

BERTAWAKKAL DAHULU, DAN TIDAK MAU BERIKHTIAR

MENGUASAI DIKUASAI
MANUSIA MANUSIA

KEYAKINAN PADA
PENGETAHUAN AQAL
KEKUATAN ALLAH

SIKAP PASRAH TIDAK DIGUNAKAN


KONSEKUENSINYA

MANUSIA

TIDAK MAU TERIKAT DENGAN


SUNNATULLAH

TIDAK MAU BERUSAHA DAN


BERIKHTIAR

HANYA MENGANDALKAN SIKAP PASRAH


PADA KEHENDAK ALLAH SWT

HIDUPNYA SEPERTI BULU YANG


DITERBANGKAN ANGIN

TIDAK MEMILIKI SEMANGAT DAN


CITA-CITA DALAM HIDUPNYA
3. TAWAKKAL SEBAGAI PENYANGGA UTAMA KEHIDUPAN

TAWAKKAL SEBELUM, SELAMA DAN SESUDAH IKHTIAR

KEYAKINAN PADA
KEKUATAN ALLAH

MENGUASAI YAKIN BAHWA ALLAH ADALAH


MANUSIA SEBAGAI “BACKING”NYA

MEMUNCULKAN ENERGI YANG


SANGAT BESAR DAN DAHSYAT
PENYANGGA

MENEMBUS DIMENSI
HUKUM SEBAB-MUSABAB
DIKUASAI
MANUSIA
MEMUNCULKAN KONSEKUENSI
TERHADAP AQAL MANUSIA
KONSEKUENSI TERHADAP AQAL MANUSIA

JIKA MANUSIA
MENGINGINKAN ALLAH
SEBAGAI “BACKING”NYA

1. MISI HIDUPNYA HARUS SELARAS DENGAN


MISI KEHIDUPAN YANG TELAH
DITETAPKAN ALLAH SWT

2. DALAM MENJALANI MISI HIDUPNYA,


MANUSIA HARUS SENANTIASA TERIKAT
PADA SYARI’AT ALLAH SWT

3. DALAM MELANGKAHKAN KAKINYA ,


MANUSIA HARUS SENANTIASA
MEMPERHITUNGKAN SUNNATULLAH
KONSEKUENSINYA

MANUSIA

SENANTIASA MEMILIKI HIMMAH DAN AZIMAH


YANG TINGGI DAN MULIA (QS. 3: 110)

BERANI MENEMBUS BATAS


DIMENSI MANUSIAWI

SENANTIASA BERSEMANGAT, PEMBERANI


DAN TIDAK MUDAH PUTUS ASA

HIDUPNYA SENANTIASA TERIKAT


DENGAN SYARI’AT ALLAH SWT

HIDUPNYA SENANTIASA TERIKAT


DENGAN SUNNATULLAH
DALIL-DALILNYA:

% $yJ¯

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama
Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya
bertambahlah iman mereka (karenanya), dan Hanya kepada Tuhanlah mereka
bertawakkal”. (QS. Al-Anfal: 2)

“(Dia-lah) Allah tidak ada Tuhan selain Dia. dan hendaklah orang-
orang mukmin bertawakkal kepada Allah saja”. (QS. At-Taghabun: 13)
HADITS NABI SAW:

“Ada 70 ribu orang dari ummatku yang masuk surga tanpa hisab, mereka
adalah orang-orang yang tidak pernah mencuri-curi, yang tidak melepas
burung sebelum bepergiannya (mempercayai sial atau tidaknya
perjalanannya), yang tidak membakar dirinya dengan besi panas
(dengan kepercayaan bahwa hal itu tidak akan menghilangkan
penyakitnya) dan orang-orang yang bertawakkal kepada Rabb-nya”
(HR. Bukhari dari Ibnu Abbas)

“Seandainya saja engkau bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-


benarnya tawakkal, pasti Allah akan memberimu rizki seperti halnya
burung diberi rizki. Pagi hari mereka pergi dengan perut kosong,
namun sore hari kembali dengan perut penuh”.
(HR. Ahmad dan Tirmidzi dari Ibnu Umar)
MAKNA DALIL:

DALIL TERSEBUT TIDAK MEMBERI KESEMPATAN SEDIKITPUN BAGI


SEORANG MUSLIM UNTUK RAGU-RAGU DALAM BERTAWAKKAL

WALAUPUN HANYA SEKEJAP, DALAM SETIAP


URUSAN DAN DALAM SEGALA PEKERJAAN

WAJIB SELALU BERTAWAKKAL KEPADA ALLAH


SECARA MUTLAK TANPA EMBEL-EMBEL APAPUN

UNTUK HADITS: “I’QILHA WATAWAKKAL”

ADALAH KHUSUS BAGI MEREKA YANG MEMAHAMI TAWAKKAL


ADALAH MELEPASKAN HUKUM SEBAB-MUSABAB
CONTOH:

“Dia-lah yang mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang
benar agar dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang
musyrik membenci”. (QS. Alt-Taubah: 33)

“Perangilah mereka sehingga tidak ada lagi fitnah (kekufuran) sehingga


agama itu hanya untuk Allah semata” (QS. Al-Baqarah: 193)

ALLAH MENGHENDAKI AGAR AGAMA ISLAM DAPAT


DIMENANGKAN ATAS SEMUA AGAMA DI DUNIA INI

HARUS MENJADI MISI HIDUP


UMMAT ISLAM

TAWAKKAL
TAWAKKAL

YAKIN SEPENUHNYA BAHWA ALLAH


AKAN MENJADI “BACKING”NYA

WALAUPUN FAKTANYA SANGAT BERAT


DAN HAMPIR TIDAK MUNGKIN

TETAP OPTIMIS, BERSEMANGAT DAN


PANTANG MENYERAH

BUAH
TAWAKKAL

TERIKAT DENGAN HUKUM SYARA’


TERIKAT DENGAN
HUKUM SYARA’

BAGAIMANA TUNTUNAN DARI RASUL SAW


UNTUK MEWUJUDKAN CITA-CITA TERSEBUT

MENGIKUTI TAHAPAN-TAHAPAN DAKWAH


SEBAIMANA TELAH DICONTOHKAN RASUL SAW

SALAH SATU TAHAPAN AWALNYA ADALAH MARHALAH


TATSQIF WA TAKWIN (PEMBINAAN DAN PENGKADERAN)

BAGAIMANA MENGHASILKAN KADER YANG


BENAR-BENAR HANDAL?

HARUS TERIKAT DENGAN SUNNATULLAH


TERIKAT DENGAN
SUNNATULLAH

BAGAIMANA METODE PEMBENTUKAN SEORANG


PENGEMBAN DAKWAH YANG HANDAL

BAGAIMANA METODE PEMBANGKITAN, PENYADARAN


DAN PEMBENTUKAN PEMAHAMAN YANG BAIK

BAGAIMANA METODE PEMBENTUKAN SKILL


(KETRAMPILAN) BERDAKWAH YANG BAIK

MUNGKIN MUNGKIN
BERHASIL GAGAL

TIDAK MUDAH
BERSYUKUR PUTUS ASA
TETAP
BERTAWAKKAL
PENUTUP
ALLAH SWT BERFIRMAN:

“(yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan rasul) yang kepada mereka
ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah
mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, Karena itu takutlah
kepada mereka", Maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan
mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah
adalah sebaik-baik Pelindung".
(QS. Ali Imran: 173)
SEKIAN WASSALAAMU’ALAIKUM

SORE HARI
DI PANTAI
PARANGKUSUMO
YOGYAKARTA

Anda mungkin juga menyukai