BIDANG LINGKUNGAN
TIM TEKNIS
2
Sambutan Menteri
CSR BIDANG LINGKUNGAN
UNTUK KEBERLANJUTAN SEBUAH PEMBANGUNAN
Pelaksanaan kegiatan CSR bidang lingkungan merupakan salah satu jawaban terhadap
u da ga terse ut. De ga e a faatka pe getahua , pe gala a da praktik
ter aik di ida g li gku ga , perusahaa dapat e ulai e gko u ikasika kegiata C“R
mereka melalui penyelarasan kebijakan, penyusunan perencanaan strategis, pelaksanaan
mekanisme kerja hingga pada monitoring, evaluasi dan pendokumentasian pelaksanaan
kegiatan. Dengan demikian, perusahaan dapat mengindentifikasi beberapa langkah prioritas
sekaligus menunjukkan bagaimana rangkaian kegiatan CSR ini secara significant dapat
membawa perbaikan dalam pelestarian fungsi lingkungan, dimana pada akhirnya akan
menjaga keberlanjutan pembangunan secara menyeluruh.
3
Kata Pengantar
Dewasa ini, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau yang dikenal dengan Corporate Social
Responsibility (CSR) bukan sekedar trend social, namun merupakan sinergi dari upaya yang
berkelanjutan untuk menginformasi program-program sosial demi menciptakan ekonomi yang lebih
ramah lingkungan dengan melibatkan para pelaku pembangunan untuk bekerjasama dalam
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Permasalahan lingkungan hidup merupakan salah satu subjek dan tidak bisa berdiri sendiri, namun
berkaitan dengan persoalan-persoalan lain seperti kemiskinan, good corporate governance, ekonomi,
dan sosial. Oleh karena itu, penanganannya membutuhkan kontribusi dari berbagai pihak, baik
pemerintah, dunia usaha, maupun kelompok atau komunitas masyarakat yang peduli terhadap
lingkungan hidup.
Memperhatikan hal tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup memposisikan salah satu mitranya,
yaitu dunia usaha, bukan lagi sebagai pihak pencemar atau perusak lingkungan hidup namun lebih
sebagai mitra strategis dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Oleh karena itu,
sebagai bentuk komitmen dan upaya Kementerian Lingkungan Hidup dalam mendorong dunia usaha
untuk lebih aktif berkontribusi di bidang lingkungan hidup, maka Pedoman CSR Bidang Lingkungan
ini diluncurkan.
Dorongan utama KLH untuk menerbitkan Pedoman CSR Bidang Lingkungan ini adalah keinginan untuk
membantu dunia usaha dalam mengimplementasikan kegiatan CSR bidang lingkungan secara baik
dan tepat guna. Lebih jauh lagi, harapan kami kegiatan CSR yang di implementasikan dunia usaha
dapat berjalan lebih optimal sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan
kualitas lingkungan hidup.
Dalam penyusunan Pedoman CSR Bidang Lingkungan, tidak sedikit hambatan yang dihadapi tim KLH
khususnya dalam memetakan secara clear, simple dan implementative kegiatan apa yang
seharusnya dilakukan dunia usaha dalam pelaksanaan kegiatan CSR bidang lingkungan. Untuk itu
dalam penyempurnaannya, KLH telah mengundang seluruh mitra strategis, seperti Kementerian dan
sektoral terkait; para pelaku bisnis, akademisi, LSM untuk bersama-sama mengkritisi draft yang telah
disiapkan.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mambantu,
serta ucapan terima kasih khususnya kami sampaikan kepada tim CECT Universitas Trisakti yang
secara konsisten, bersama-sama dengan KLH menyelesaikan Pedoman CSR Bidang Lingkungan.
Semoga Pedoman ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan dapat menjadi arahan dan acuan
bagi kita semua dalam melaksanakan Kegiatan CSR bidang lingkungan.
4
Daftar Isi
5
Bab I / Pendahuluan
Pedoman CSR ini selain sebagai panduan dan inspirasi bagi pelaku bisnis dalam
melaksanakan kegiatan CSR juga dimaksudkan untuk menggugah kepedulian dan komitmen
perusahaan agar secara sukarela melaksanakan kegiatan CSR bidang lingkungan.
Dalam pelaksanaan kegiatan CSR oleh perusahaan, peran pemerintah pusat maupun
daerah adalah memberikan masukan kepada perusahaan hanya apabila diperlukan oleh
perusahaan. Dengan adanya pedoman ini diharapkan perusahaan dapat melaksanakan
kegiatan CSR di bidang lingkungan secara efektif dan tepat sasaran.
6
Bab II / Definisi, Karakteristik, Prinsif dan Tingkat CSR
Definisi operasional CSR yang digunakan dalam pedoman ini adalah tindakan yang
melampaui kepatuhan kepada segala hukum dan peraturan yang berkaitan dengan bidang
usaha perusahaan, untuk:
1. Berkomitmen pada perilaku bisnis yang etis untuk meningkatkan kualitas hidup dari
para pemangku kepentingan.
2. Berkontribusi pada keberlanjutan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial sebagai
bagian dari proses pembangunan berkelanjutan
CSR menurut World Business Council For Sustainable Development (WBCSD) merupakan
suatu komitmen berkelanjutan dari dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan
kontribusi kepada pengembangan ekonomi pada komonitas setempat ataupun masyarakat
luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup karyawan beserta seluruh keluarganya.
Menurut ISO 26000 Karakteristik dari Social Responbility adalah kemauan sebuah organisasi
untuk mempertimbangkan aspek sosial dan lingkungan dalam pengambilan keputusan dan
bertanggung jawab atas dampak dari keputusan sarta aktivitas yang mempengaruhi
masyarakat dan lingkungan.
Dalam ISO 26000 Social Responsibility mencakup 7 aspek utama, yaitu: tata kelola organisasi,
hak asasi manusia, ketenagakerjaan, lingkungan, praktek bisnis yang adil, isu konsumen serta
keterlibatan dan pengembangan masyarakat.
Dalam Global Impact terdapat 10 prinsif utama dari 4 aspek bisnis yang bertanggung jawab
sosial dan berkelanjutan, yaitu:
Prinsip 1
Pelaku bisnis harus mendukung dan menghormati perlindungan terhadap hak asasi manusia
yang diakui secara internasional.
Prinsip 2
Ketenegakerjaan
Prinsip 3
Pelaku bisnis harus menjunjung tinggi kebebasan para karyawannya untuk berserikat dan
mengadakan perundingan.
7
Prinsip 4
Prinsip 5
Prinsip 6
Lingkungan
Prinsip 7
Prinsip 8
Prinsip 9
Anti Korupsi
Prinsip 10
Pelaku bisnis harus melawan korupsi dalam segala bentuk, termasuk pemerasan dan
penyuapan.
Dari penelitian yang dilakukan oleh CECT di Indonesia, CSR memiliki beberapa tingkatan
berdasarkan ruang lingkup dan kompleksitasnya, yaitu :
Berdasarkan tingkatan tersebut, perusahaan sangat dianjurkan melakukan kegiatan CSR yang
melampaui kepatuhan terhadap semua hukum (beyond compliance).
8
Dalam melaksanakan kegiatan CSR sangat dianjurkan perusahaan melibatkan
komunitas setempat, sehingga kegiatan CSR tersebut menghasilkan dampak positif tidak
hanya untuk internal tetapi juga eksternal perusahaan. Kegiatan perlibatan langsung
komunitas di wilayah perusahaan berada selama ini dikenal dengan nama CD atau Comdev.
Community Development (CD) atau yang dikenal sebagai Comdev atau pengembangan
masyarakat merupakan suatu proses yang dirancang untuk menciptakan kemajuan kondisi
ekonomi dan sosial warga masyarakat melalui partisipasi aktif, dimana pada akhirnya akan
menumbuhkan prakarsa dan kemandirian masyarakat itu sendiri.
Konsep CSR erat kaitannya dengan konsep pengembangan masyarakat atau community
development (Comdev), dimana Comdev merupakan bagian penting dalam proses
implementasi kegiatan CSR. Sementara Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL),
sebagaimana termaktub dalam Pasal 74 UU No. 40/2007 tentang perseroan Terbatas
merupakan kepatuhan perusahaan kepada peraturan sektoral yang sudah ada.
TJSL bersifat wajib dimana dalam pelaksanaanya, perusaah harus mengacu kepada semua
peraturan perundang-undangan dan peraturan lainnya yang berkaitan dengan lingkungan
hidup, antara lain UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(PPLH); UU No. 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah, PP No. 82/2001 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara.
Setelah perusahaan melaksanakan seluruh TJSLnya; dengan mematuhi segala hukum dan
peraturan yang berlaku terkait dengan jenis usaha perusahaan tersebut, KLH sebagai institusi
pemerintah yang bertanggung jawab di bidang lingkungan, akan terus mendorong
perusahaan tersebut untuk melaksanakan kegiatan CSR bidang lingkungan.
Apabila dijabarkan dalam sebuah gambar, hubungan antara CD, TJSL, dan CSR dapat
dipetakan sebagai berikut:
Community
Development
CSR
CD
TJSL
Dalam pelaksanaan kegiatan CSR bidang Lingkungan, KLH berperan sebagai fasilitator
dan memberikan konsultasi teknis, dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan penyusunan
dokumentasi kegiatan CSR.
Pemerintah daerah dibidang lingkungan hidup dalam hal ini dapat memberikan peran
yang sama apabila diperlukan.
10
Bab IV / Langkah dan Mekanisme
Berikut adalah beberapa tahapan langkah yang dapat diikuti oleh perusahaan dalam
merencanakan, melaksanakan, serta menyusun pendokumentasian kegiatan CSR.
Dalam perencanaan kegiatan CSR, perusahaan dapat mengikuti langkah-langkah di bawah ini
(atau disesuaikan dengan konteks daerah dan kondisi perusahaan dimana perusahaan
berada):
a. Menyusun konsep perencanaan kegiatan CSR yang jelas, lengkap dan terperinci, yakni
sampai dengan teknis pelaksanaan kegiatan atau program.
b. Membangun persepsi yang sama antara perusahaan dengan pemerintah daerah dan
para pemangku kepentingan
c. Mengadakan kerja sama dengan pemerintah dan atau pemangku kepentingan yang
dapat diawali dengan penandatanganan MOU atau perjanjian kerja sama dengan
pemerintah daerah.
11
d. Menyusun perencanaan terpadu dengan pemerintah daerah agar dapat terjadi
sinergi dan pemerataan kesejahteraan.
e. Melaksanakan konsultasi perencanaan yang melibatkan masyarakat, salah satunya
dengan pola Musrembangda.
f. Melakukan dialog selain Musrembang yang diselenggarakan atas inisiatif perusahaan.
g. Mengajukan usulan penghargaan dari pemerintah dalam bentuk pengakuan
(acknowledgement), maupun insetif lainnya.
h. Menentukan pelaksanaan dan mekanisme monitoring dan evaluasi
Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan perusahaan dalam pelaksanaan
kegiatan CSR:
Di akhir tahun, setelah melaksanakan kegiatan CSR di bidang lingkungan, sangat disarankan
agar perusahaan membuat dokumentasi dari kegiatan CSR bidang lingkungan dan
memasukkannya di dalam Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) atau Laporan
Tahunan (Annual Report).
Beberapa hal di bawah ini merupakan tahapan perusahaan dalam membuat dokumentasi:
Berikut ini adalah merupakan salah satu contoh outline yang bisa digunakan perusahaan
untuk menyusun dokumentasi kegiatan kegiatan CSR bidang lingkungan:
Untuk menjaga keberlanjutan kegiatan CSR, perusahaan dapat melakukan hal-hal di bawah
ini:
13
Bab V / Alternatif Bidang Kegiatan CSR
Dalam merencanakan kegiatan CSR bidang Lingkungan, perusahaan dapat memilih beberapa
bidang kegiatan CSR sebagai berikut:
Berikut adalah penjabaran singkat contoh dari masing-masing bidang kegiatan CSR. Namun
demikian tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan untuk melakukan kegiatan CSR
bidang lingkungan di luar bidang yang disebutkan di atas.
1. PRODUKSI BERSIH
Fokus kegiatan produksi bersih adalah efisiensi penggunaan sumber daya, seperti :
Pelaksanaan produksi bersih selain dapat dilakukan secara internal, juga dapat dilakukan
misalkan dengan cara membantu UKM (Usaha Kecil Menengah) menerapkan produksi bersih
dalam kegiatan usahanya
b. Efisiensi air
Contohnya antara lain:
Efisiensi penggunaan air di proses penawaran tekstil, efisiensi penggunaan air di
proses penyamakan kulit dan upaya pemanfaatan kembali air limbah.
14
Indikator hasil terukur:
- Volume air terpakai/jumlah produk (m3 air/yard kain)
- Volume limbah cair/jumlah produk (m3 air/yard kain)
- Persentase volume air ter-daur ulang (recycle) / volume air terpakai (%)
- Persentase volume air ter-daur ulang (recycle) / volume air limbah (%)
c. Efisiensi energi
Contohnya antara lain:
Efisiensi pembakaran di klin semen, efisiensi penggunaan bahan bakar di boiler,
penghematan listrik melalui penggunaan lampu hemat energi, dan co-generation.
15
Penerapan produksi bersih harus di tekankan pada sustainability (keberlanjutan) sehingga
tidak hanya bersifat sporadis dan sementara. Untuk itu proses penerapan produksi bersih
harus meliputi :
2. Perencanaan
Tersedianya program untuk mencapai objective dan target produksi bersih.
Dengan mengadopsi konsep Kantor Ramah Lingkungan dapat tercapai efisiensi biaya,
peningkatan produktivitas kerja dan tercipta lingkungan kantor yang bersih, sehat, aman dan
nyaman.
Beberapa kegiatan Kantor Ramah Lingkungan yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan
dalam kegiatan CSR adalah sebagai berikut:
a. Mengimplementasikan desain gedung green building dengan menggunakan passive
solar energy dalam lingkungan kerja, misalkan dengan mengubah atap gedung
menjadi green roof, dengan memberikan tanaman atau taman di atap gedung dan
menggunakanlantai yang eco-friendly seperti lantai dan bahan serat bambu.
16
b. Melakukan penghematan kertas, seperti; menggunakan kertas pada kedua sisinya
dan menggunakan standard kertas 70 gram.
c. Menggunakan alat elektronik yang hemat listrik dan air.
d. Memasang dan menggunakan toilet dengan aliran kecil
e. Mendukung penggunaan teknologi yang paling tepat dalam melakukan pengelolaan
lingkungan, seperti sumur resapan, alat penakar hujan, Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS).
f. Meningkatkan estetika lingkungan (landscape).
g. Mendukung program ekolabel, pengadaan barang dan jasa berbasis lingkungan
(green procurement) dalam pengadaan perlengkapan dan peralatan kantor
h. Menanam tanaman yang tidak memerlukan penyiraman terlalu sering.
i. Memilah sampah dan mendaur ulang kertas bekas pakai.
Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan kegiatan Kantor Ramah
Lingkungan, antara lain:
Konservasi energi dan SDA adalah suatu usaha dan kegiatan mengurangi penggunaan
energi dan SDA atau terpeliharanya keanekaragaman hayati baik yang dilakukan oleh
kegiatan yang memproduksi barang maupun jasa.
Konservasi energi dan SDA dapat mengurangi proses eksplorasi dan eksploitasi SDA
berupa bahan bakar, bahan tambang mineral dan bahan kimia B3 (Bahan Berbahaya dan
Beracun) yang saat ini jumlahnya semakin terbatas. Selain itu konservasi energi dan SDA juga
dapat meningkatkan keanekaragaman hayati yang dapat memberi pengaruh positif terhadap
ekosistem sehingga dapat mencegah bencana alam.
Kegiatan CSR yang dilakukan dengan konsep Konservasi energi dan SDA dimulai dari
identifikasi peluang penerapan dan pengembangan metode ini.
Beberapa kegiatan Konservasi Energi dan SDA yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan
dalam rangka CSR adalah sebagai berikut:
18
4. Pengelolaan Sampah Melalui 3R
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat.
Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.
Keberadaan sampah dalam jumlah yang banyak jika tidak dikelola secara baik dan
benar akan menimbulkan gangguan dan dampak terhadap lingkungan. Salah satu solusi
pengelolaan sampah, sebagaimana termaktub dalam UU No. 18/2008 tentang
Pengelolaan Sampah adalah penerapan sistem 3R atau reuse, reduce, dan recycle (3R).
Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi
yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang
mengakibatkan sampah. Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi
barang atau produk baru yang bermanfaat.
a. Melakukan identifikasi jenis sampah yang ada di sekitar usaha perusahaan yang
mencakup dari sumber sampah, sifat sampah dan bentuk sampah.
b. Melakukan identifikasi sampah yang dihasilkan dari eksternalitas perusahaan.
c. Menyusun program pengelolaan sampah yang mengadopsi jenis sampah,
eksternalitas perusahaan, prinsif 3R dan konsep tanggung jawab sosial dan
lingkungan.
d. Mengembangkan program pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan nilai
ekonomis sampah.
e. Melaksanakan community based waste management, seperti pemilihan sampah
bersama masyarakat dan pembuatan kompos bersama atau oleh masyarakat.
f. Melakukan pengembangan produk masyarakatmenggunakan konsep 3R.
Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan kegiatan pengelolaan sampah
melalui 3R adalah :
19
5. Energi Terbarukan (Renewable Energy)
Energi terbarukan adalah energi yang diperoleh dari sumber yang dapat diperbaharui yang
tersedia di alam, seperti sinar matahari, angin, air dan geothermal.
Menggunakan sumber energi terbarukan dalam proses produksi, seperti Micro Hydro,
Solar Cell, Turbin Angin, Biogas, Biodiesel, dan etanol.
Membangun dan menyediakan sarana/infra struktur energi terbarukan bagi
masyarakat.
Melakukan penelitian-penelitian yang terkait dengan pengembangan Energi Terbaru.
Melakukan konversi limbah biologi menjadi sumber energi terbarukan
Memelihara ketersediaan energi dan meningkatkan kualitas dan
keanekaragamannya.
Melakukan upaya pengembangan energi alternatif bersama masyarakat
Kegiatan CSR yang dilakukan dengan konsep Energi Terbarukan merupakan suatu
bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap alam dan lingkungan hidup, karena kegiatan ini
mengurangi proses eksplorasi dan eksploitasi Sumber Energi Fossil yang saat ini jumlahnya
semakin terbatas. Energi Terbarukan juga dapat mengurangi dan mencegah meningkatnya
emisi penyebab gas rumah kaca yang dapat mempengaruhi perubahan iklim global.
Kegiatan CSR bidang lingkungan dengan konsep energi terbarukan dimulai dari
identifikasi peluang pengembangan atau penelitian energi tersebut. Sebagai contoh suatu
perusahaan yang berada di daerah yang jauh dari penduduk. Perusahaan tersebut memiliki
konsumen yang tinggal disuatu daerah dekat dengan laut (nelayan) dengan kondisi
kekurangan energi atau belum mendapat jaringan listrik. Akan tetapi daerah tersebut
memiliki kecepatan angin cukup besar yang potensial untuk dikembangkan sebagai tenaga
listrik. Dengan demikian maka perusahaan dapat mengembangkan energi angin di daerah
tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan listrik. Penggunaan energi angin juga
tidak menimbulkan emisi C02 dan dalam jangka panjang dapat mengurangi kegiatan
penambangan, karena tidak menggunakan bahan tambang dalam operasionalnya.
Perubahan iklim merupakan isu yang sangat erat dengan lingkungan. Perubahan iklim
terjadi akibat pemanasan global, dimana dampak negatif yang ditimbulkannya antara lain;
terjadinya anomali cuaca yang berdampak pada kekeringan, curah hujan yang sangat tinggi,
perubahan musim tanam dan angin ribut serta terjadinya kenaikan muka air laut yang
20
berdampak pada instrusi air laut, rob, dan banjir atau genangan air laut sehingga
meningkatkan angka kejadian penyakit menular melalui vektor nyamuk.
Salah satu upaya untuk mengatasi dampak negatif perubahan iklim adalah melalui
kegiatan Adaptasi Perubahan Iklim yaitu upaya menyesuaikan berbagai kegiatan terhadap
terjadinya perubahan iklim. Upaya ini bertujuan untuk meminimalisasi dampak yang telah
terjadi, mengantisipasi resiko, sekaligus mengurangi biaya yang harus dikeluarkan akibat
perubahan iklim.
Indikator penerapan upaya adaptasi perubahan iklim sebagai kegiatan CSR perusahaan.
- Tersedianya data mengenai analisa dampak perubahan iklim dan upaya adaptasi
yang dibutuhkan.
- Rencana upaya adaptasi perubahan iklim yang disepakati oleh pemangku
kepentingan terkait.
- Pencatatan pelaksanaan dan hasil pelaksanaan upaya adaptasi perubahan iklim
yang dapat disosialisasikan kepada para pemangku kepentingan.
21
7. Pendidikan Lingkungan Hidup
Pendidikan lingkungan hidup adalah upaya mengubah perilaku dan sikap yang
dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai lingkungan dan isu
permasalahan lingkungan yang pada akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk
berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan
generasi sekarang dan yang akan datang. Dengan demikian, Pendidikan Lingkungan Hidup
merupakan kunci dari segala upaya membangun kesadaran dan kepedulian tentang arti
penting dari pelestarian lingkungan hidup.
Kegiatan pendidikan tidak dapat dilakukan secara singkat, tetapi harus berkelanjutan
dan holistik. Selain itu perspektif jangka panjang dari para penggiat kegiatan CSR perlu lebih
diutamakan daripada kepentingan jangka pendek.
22
Kegiatan CSR melalui Pendidikan Lingkungan Hidup dapat menjadi bagian integral
dari Bidang Kegiatan CSR lainnya, misal: konservasi sumber daya alam ataupun pengelolaan
sampah. Bila kegiatan Pendidikan Lingkungan Hidup menjadi program yang independen,
sebaiknya perlu mempertimbangkan aspek jalur dan jenjang pendidikan, agar pilihan
kegiatan dapat disesuaikan dengan kompetensi dan modalitas yang dimiliki perusahaan agar
tepat sasaran dan terukur pencapaiannya.
23
DAFTAR ISTILAH
perusahaan.
Solar cell : sel surya, alat dengan efek photovoltaic yang mengubah
energi sinar matahari menjadi listrik.
24
Daftar Pustaka
Hart, “. L. , Be o d Gree i g: “trategies for a “ustai a le World , i Har ard Busi ess
Review on Green Bussiness Strategy, Harvard Bussiness School Publishing Corporation,
Boston.
25
ENGLISH
26
Contents
I. Introduction ........................................................................... .. 28
II. Definition, Characteristic, Principle and Level of CSR ....................... .. 29-31
III. The Role of Ministry of Environment (MoE) in CSR ....................... .. 32
IV. Steps and Mechanism ................................................................... .. 33-36
1. Before Implementing Environmental CSR Activities
2. Drafting Environmental CSR Activities Plan
3. Implementation of Environmental CSR Activities
4. Drafting Documentation of Environmental CSR Activities
5. The Effort to Maintain Sustainability of
Implemented Environmental CSR Activities
V. Alternative Sector of CSR Activities .............................................. .. 37-46
1. Cleaner Production
2. E o Offi e’
3. Convervation of Energy and Natural Resources (SDA)
4. Waste Management br 3R
5. Renewable Energy
6. Climate Change Adaptation
7. Environmental Education
27
BAB I / Introduction
This guideline is drafted with aim to give guidance and inspiration to business actors
in conducting CSR (Corporate Social Responsibility) activities, particularly in the Environment
sector. This guideline is also addressed to central and regional government to be used as a
guidance in assisting companies to implement CSR activities.
Beside act as a guidance and inspiration to business actors in implementing CSR
activities, this CSR guideline is also intended to inspire awareness and commitment of
companies to voluntarily carry out CSR activities in the environmental sector.
In the implementation of CSR activities by companies, central and local government's
role is to advise the companies only when required by the companies. With this guideline it
is expected the company can implement CSR activities in the environmental sector in an
effective and well targeted way.
The understanding of the environment referred to in this guideline is as defined in
Article 1 of Law No. 32 of 2009 on the Protection and Management of Environmental
(PPLH),1 which includes the physical condition of nature, human and their behavior.
1
According to Article 1 Law No. 32/2009 on PPLH, environmental is a unity of space with all objects, energy, state/condition
and organism/living creatures, including humans and their behavior, that affect the nature itself, continuity of life, and
welfare of humans and other living creatures.
28
BAB II / Definition, Characteristic, Principle and Level of CSR
The definition of CSR operational used in this guideline is any actions that go beyond
compliance towards all laws and regulations relating to corporate business sectors, to:
1. Be committed to ethical business conduct to improve the quality of life of its
stakeholders
2. Be contributed to the sustainability of economic, environmental, and social aspects
as part of the sustainable development process
In the Global Compact4 there are 10 main principles of the four business aspects
that socially responsible and sustainable, those are:
A. Human Rights
Principle 1 business actors should support and respect the protection of human rights
internationally recognized; and
Principle 2 to ensure the company is not involved in the violation of human rights
2WBCSD is global association which consist of approximately 200 companies and particularly run in sustainable
development sector,
3ISO 26000 is a guideline for every organization in conducting social responsibility. This guideline is created by experts from
more than 90 countries and 40 international organizations by using multi-stakeholder approach.
4 Global Compact is a principle initiated by UN (United Nation) to encourage business actors in the world to apply policies
that has social responsibility and sustainability in their business and also for companies to report its implementation. Global
Compact is formally declare don 26 July 2000.
29
B. Labor
Principle 3 business actors should highly respect the freedom of their employees to
organize/ to have a union and conduct negotiations;
Principle 4 to eliminate all forms of forced and compulsory labor;
Principle 5 to eliminate effectively the existence of child labor; and
Principle 6 to eliminate discrimination that occurs in position and occupation line.
C. Environment
Principle 7 Business actors should support preventive actions against environmental
degradation;
Principle 8 have initiatives in promoting environmental responsibility; and
Principle 9 encourage the development and dissemination of eco-friendly technologies.
D. Anti Corruption
Principle 10 Business actors must fight against corruption in all its forms, including
extortion and bribery.
According to the research conducted by CECT in Indonesia, CSR has several level based
on its scope and complexity, they are:
1. Compliance towards all existing law
2. CSR in the form of Philanthropy
3. CSR in the form of Community Development
4. CSR where companies bear to carry on the negative impact arising from its business
and enhance the positive impact of its business
5. CSR as an integrated system in the company's business plan (Radyati, 2010).
Based on the level above, it is advised for companies to implement CSR activities that
beyond compliance towards all laws.
It is really suggested that in implementing its CSR activities, the company should engage
local community so that the CSR activities can give positive impact not only for company
internally but also externally. This direct community engagement in the area where
companies exist has been known as CD or Comdev.
30
The Relation between CD, TJSL and CSR
TJSL is mandatory meaning in its implementation, company should refer to all laws and other
regulations related to environmental, such as Law No.32/2009 on the Protection and
Management of Environmental (PPLH); Law No. 18/2008 on Waste Management,
Government Regulation (PP) No. 82/2001 on Water Pollution Control and PP No. 41/1999 on
Air Pollution Control.
After the company did all its TJSL; by complying all existing laws and regulations in relation
with its business type, MoE as a government institution that responsible on environmental
sector, will continuously encourage the company to implement its CSR activities in
environmental sector.
Described in a picture, the relationship between CD, TJSL and CSR can be mapped as
follow:
CSR
Community Development
CD
TJSL
31
BAB III / The Role of Ministry of Environment (MoE) in CSR
In terms of the implementation of CSR activities in environmental sector, MoE has a role as
facilitator and gives technical consultation, when needed by companies, in planning
process, implementation and drafting documentation of the CSR activities.
32
BAB IV / Steps and Mechanism
Before implementing CSR activities, companies can implement the following steps:
a. Identifying negative impact of environment of business operational plan,
b. Identifying environment and natural resources potency in the community
- Identifying natural resources potency in the community surround business
operational area
- Identifying environment potency in the community surround business operational
area
c. Identifying community needs and aspiration towards business operational
- Identifying community needs (need assesment)
- Identifying community aspiration towards the presence of business operational
d. Drafting Environmental CSR activities plan:
- CSR activities are done to reduce negative impact on environment caused by
business operational
- CSR activities are done by utilizing natural resources potency located surround
business operational area
- CSR activities based on real environment condition surround business operational
area
- CSR activities based on community needs lived surrounding business operational
area
- CSR activities based on community aspiration lived surrounding business
operational area
In drafting CSR activities plan, company can follow steps as below (or adjusted with local
context and condition where company is located):
a. Drafting a clear, complete and detail CSR activities plan, describing the details of
program or activities for implementation.
33
b. Drafting a clear. Complete and detail CSR activities plan, which describing down to
technical of program or activities implementation.
c. Building good cooperation with government and or stakeholders that can be initiated
by signing MOU or contract agreement as the foundation of commitment for
implementation of cooperation with local government.
d. Drafting an integrated planning with local government in order to realize synergy and
distribution of welfare.
e. Conducting consultations with the community, one example is Musrembangda
pattern.
f. Conducting dialogue in addtion to Musrembang.
g. Proposing to provide an award from government in the form of
recognition/acknowledgement, as well as other incentives.
h. Determining the implementation and mechanism of monitoring and evaluation.
34
4. Drafting Documentation of Environmental CSR Activities
AT the end of the year, after implementing CSR activities in environmental sector, it is
recommended for company to make documentation of their environmental CSR activities
and submit it into Sustainability Report or Annual Report.
In order to maintain sustainability of the CSR activities, company can do things as below:
a. To carry out Environment Management System
35
b. To for a o pa ’s pla hi h is fle i le to ard a e iro e tal ha ges
c. To preventive action against negative impacts to the environement
d. To ensure transparancy in documentation
e. To make continuous improvements to environmental performance
f. To conduct trainings for employees on the company's environmental policy and on
current issues relating to environmental
g. To contribute thoughts or ideas for development and improvement of environmental
policy
h. To engage stakeholders in assessment process before environmental management
policy determination and after its implementation in order to know positive and
negative impacts as a result of business operational.
36
BAB V / Alternative Sector of CSR Activities
In planning any CSR activities in environmental sector, company can choose several field of
CSR activities as follow:
1. Cleaner Production
2. Eco Office
3. Conservation of Energy and Natural Resources
4. Waste Management by 3R
5. Renewable Energy
6. Climate Change Adaptation
7. Education on Environmental
Below are example of fields of CSR activities. The fields are not exhaustive list of fields in
CSR.
1. Cleaner Production
The implementation of cleaner production can be done internally, and also can be done for
example by assisting Small Medium Business (UKM) in applying cleaner production in its
business activity.
c. Energy Efficiency
For example: combustion efficiency at the cement kiln, efficiency of fuel consumed in
boiler, power saving by using energy saver lamp, and co-generation.
The application of cleaner production should be sustainable. For that the reason cleaner
production application process should include:
1. Top Management Commitment
There should be clear objectives and targets related to net production in the
company.
Availability of human resources who responsible for the implementation of cleaner
production efforts (cleaner production team or PIC of cleaner production)
2. Planning
Availability of program to achieve objectives and target of cleaner production
3. Implementation and Reporting
Periodic reports on the implementation and achievement of cleaner production
application in the company provided
4. Standardization or formalization
Availability of new standard or method or procedure as a
formalization/legalisation to guarantee the efforts of cleaner production
application that has been successfully implemented, continuously running.
Reguler reporting and monitoring on result of the cleaner production application
after formalization are available.
By adopting the concept of Eco-Friendly Office, cost efficiencies, increased work productivity
can be achieved and it created a clean office environment, healthy, safe and comfortable.
Several activities of the Eco Office that can be impelemented by the company in terms of
CSR activity is as follow:
a. To implement green building construction design by using passive solar energy at the
working environment, for example by changing roof of buildings with green roof,
providing plants or garden at the roof and using eco-friendly tiles such as tiles from
bamboo fibre material.
b. To implement efficient use of paper, such as using paper in both side and using
standard paper of 70 gram.
c. To use electronic devices that could save elecritcity power and water
d. To install and using toilet with low speed water flow
e. To support properly technology usage in doing environmental management, such as
absorption well, rainfall measuring tools, solar power plant (PLTS)
f. To improve environmental aesthetics (landscape)
g. To support eco-label program, procurement of goods and services base on the
environment (green procurement) in the office equipment and supplies
h. To pla t the rop hi h does ’t eed ateri g ofte l .
i. To sort the waste and recycle ex-use paper
Indicator that can be used to measure the achievement of the Eco Office activity, such as:
a. reduced in water and electricity bills
b. reduced in the total electricity usage (kWh)
c. reduced in total paper usage (Kg)
d. reduced in total waste resulted (Kg)
for the implementation of Eco Office, it can refer to the Eco Office Implementation
Development document of The Ministry Of Environment, which was released on May 2009.
Conservation of energy and natural resources (SDA) is an effort or activity to reduce the
utilization of energy and natural resources or maintaining biodiversity from the activity that
producing goods and services.
Conservation of energy and natural resources can reduce exploration and exploitation
process of natural resources such as fuel, mineral material from mining, and chemical
40
material B3 (hazardous and poisonous material) which is become limited amount of source
at the moment. Besides that conservation of energy and natural resources can also increase
biodiversity that could give positive influence towards the ecosystem so that could prevent
the disaster.
CSR activities undertaken by using the concept of conservation of energy and natural
resources is started from identification of application opportunity and development of this
method. For example in the use of electricity and chemical material, the company made the
initial calculations or data collection to the amount of usage. Then determine certain effort,
for example is to replace working tools which requires less of energy, chemical material, and
water, so that with those working tools replacement can be obtained reduction of energy,
chemical material, and or water usage.
Several Conservation of Energy and Natural Resources activity that could be performed by
the company in terms of CSR is as follow:
a. To do activity/effort in saving energy and fuel usage so that could reduce the emerging
of greenhouse gas per unit production
b. To do activity/effort in saving water usage for domestic necessity such as toilet room
(for taking bath, washing, latrine), including application of reuse and recycle of the
domestic liquid waste to obtain reduction amount in fresh water usage per unit
production.
c. To do activity/effort of row material (natural resources) efficiency to obtain reduction
in the row material usage per unit production
d. To do activity/effort of row material substitution from row material which is not eco-
friendly become eco-friendly row material.
e. To do activity/effort that related to the biodiversity such as making records of
biodiversity species (plant and all animal species including insects) before and after the
period of company activity; reboization activity, fauna conservation, flora conservation,
coral cultivation so that it could maintain and or increase the amount of biodiversity.
f. To do community engagement as an effort to keep forest conservation zone
41
g. To do community empowerment of the forest village related to improvement of
welfare and the environment
h. To make biodiversity garden
i. To give protection to the animal and the plant with the community, tortoise shell
conservation, and coral rehabilitation and conservation
j. To make absorption well and rain water collecting storage
k. To make plants nursery training together with the community.
4. Waste Management by 3R
The present of large amount of waste without correctly and properly managed will create
disruption and impact to the environment. One of the solution to waste management, as it is
stated in the Law No.18/2008 about Waste Management is the implementation of 3R system
or reuse, reduce, and recycle (3R). Reuse means to use again the waste which still able to be
used for the same function or other function. Reduce means to diminish all things that can
causing waste. Recycle means to process the waste (recycling) to become a new product or
goods that is useful.
5. Renewable Energy
Renewable energy is energy derived from renewable resources that are available in nature,
such as sun light, wind, hydro, and geothermal.
43
usage of wind energy also does not cause emissions of CO2 and in the long term can reduce
mining activity, because the operation does not use material from mining.
Climate change issue is very closely related to the environment. Climate change is caused by
global warming, where as the consequences there are negative impacts among others; The
occurence of weather anomalies which impact on drought condition, very high rainfall,
change of plant season and cyclone and also increment of sea water level have an impact to
the intrusion of sea water, sea water induced flood, and inundation of sea water on the land
that increase the figure of the incidence of infectious disease through mosquito vector.
One effort to overcome the negative impacts of climate change is through the activities of
the Climate Change Adaptation that is an attempt to adjust various activities to climate
change condition. This effort aims to minimize the occured impact, anticipate the risks, and
concurrently reducing costs due to climate change.
1. To improve adaptive capacity of the stakeholder which exposed to the impacts of the
climate change.
- Company can do vulnerability assesment by giving research and study scholarship to
the community or local government in doing vulnerability assesment toward climate
change.
- Company can give education and training for community related to climate change
adaptation effort.
44
- Company can help community and local government to make basin/pond to collect
rain water and make absorption well.
Availability of data on climate change impact analysis and required adaptation efforts.
A plan of climate change adaptation efforts that is agreed by relevant stakeholders.
Record of implementation and results of climate change adaptation effort which can be
socialized to the stakeholders.
7. Environmental Education
Meanwhile the objectives of Environmental Education are to support and give opportunity to
community to get knowledge, skill and behavior which will create concern, commitment to
protect, improve and use environment wisely, create new eco friendly behavior pattern,
develop environmental ethic and to improve quality of life. According to those objectives,
Environmental Education policy then drafted to create a supportive climate/ atmosphere
that will encourage all parties to take a role in developing the Environmental Education for
environmental preservation.
Environment education success objectively can be assessed based on indicator of how big
improvement of subject behavior change level in three aspects occures: awareness
(cognitive), attitude (afective) and action (psychomotor/act). That changes should be able to
contribute to engagement level of targeted individual/ groups/ community in the activity
process that is aimed to improve or maintain environment quality.
45
Education activity can not be done in short time, but it needs to be done continuously and
holistic. Besides, long term perspective of the CSR activist/mobilizer should be prioritized
than short term interest.
CSR activities through Environmental Education can be an integral part of other CSR activities
field, such as: natural resources conservation or waste management. If the Environmental
Education activity becomes an independent program, education level and track/way aspect
have to be considered, so options of activities can be adjusted with company’s competency
and modality in order to achieve specific target and measurable outcomes.
46
Glossary
Biodiversitas : biodiversity.
organic matters.
production process.
Solar cell : sun cell, a tool with photovoltaic effect that change sun light
47
Reference:
Bruijn, T.D. 2007, "Energy Management", in The A to Z of Corporate Social Responsibility, eds
W. Visser, D. Matten, M. Pohl and N. Tolhurst, John Wiley & Sons Ltd., Chichester, West
Sussex.
Hart, S.L. 2007, "Beyond Greening: Strategies for a Sustainable World", in Harvard Business
Review on Green Business Strategy, Harvard Business School Publishing Corporation, Boston.
48