Anda di halaman 1dari 9

 A.

Mad Asli (‫) ﺃﺻﻠﻰ‬

Mad Thobi'i

Mad Thobi’i adalah bacaan panjang (mad) yang terjadi


karena hadirnya huruf-huruf mad, ( ‫ ~ ا‬alif, sebelumnya ada fathah,
‫ي‬
‫ ~ ي‬ya' mati, sebelumnya ada kasrah dan ‫و‬ ‫ ~ ي‬wawu mati, sebelumnya
ada dhommah), tanpa adanya sebab lain.

Diberi nama Mad Thobi’i karena madnya berlaku sesuai tabi’at aslinya,
sehingga disebut juga dengan “Mad Asli” . Ukuran panjangnya adalah 2
harakat/ketukan.
• 1. Mad Wajib Muttashil

Wajib artinya : harus.
Muttashil artinya : dalam satu kata.

Mad Wajib Muttashil adalah apabila Mad Thobi'i bertemu dengan Huruf
Hamzah dalam satu kata, maka harus panjang 4 atau5 (lima) harakat ketika
bersambung(washal ), 6 harakat ketika berhenti
(waqaf).
• 2. Mad Jaiz Munfashil

Jaiz artinya : boleh.


Munfashil artinya : di luar kata.

Mad Jaiz Munfashil adalah apabila Mad Thobi'i bertemu


dengan Huruf Hamzah (hamzah berupa huruf alif) di lain
kata. Mad Thobi’i-nya terletak pada akhir sebuah kata,
kemudian hamzah-nya terletak di awal kata berikutnya,
dibaca panjangnya boleh 4 atau 5 harakat ketika
bersambung(washal), 2 harakat ketika waqaf(berhenti).
Bedanya hanya pada letak hamzah-nya saja. Pada Mad Wajib
Muttashil, Hamzah terletak dalam satu kata. Sedangkan
pada Mad Jaiz Munfashiil, Hamzah terletak pada
kata yang berbeda.
3. Mad ‘Aridl Lissukun

Mad ‘Aridl Lissukuun adalah Mad Thobi'i yang diikuti


oleh huruf hidup yang dimatikan, karena ada di akhir
bacaan (posisi waqof).

Boleh jadi, akhir bacaan itu pas terjadi di akhir ayat


(ditandai nomor ayat). Atau bisa juga terjadi di tengah
ayat, yang karena terbatasnya nafas, bacaan harus
terhenti sebelum akhir ayat. Mad ‘Aridl Lissukun hanya
terjadi pada akhir bacaan (posisi waqof).

Anda mungkin juga menyukai