(Whiteing, 2008)
Patofisiologi Fraktur
• Fraktur traumatis
• Fraktur insufisiensi
• Fraktur stress
Diagnosis Fraktur
• Tanda dan gejala : deformitas tulang,
pembengkakan daerah fraktur, nyeri, krepitasi,
false movement, keterbatasan gerak
• Pemeriksaan penunjang : pemeriksaan
laboratorium, pemeriksaan radiologi
Diagnosis Fraktur
• Pemeriksaan Radiologi berupa foto polos.
• Prinsipnya : rule of two (dua sisi, dua sendi,
dua foto, dua waktu)
Penatalaksanaan Fraktur
• Primary survey : A-B-C-D-E
• Secondary survey
• Prinsip : 4R
(Recognition-Reduction-Reposition-
Rehabilitation)
Cedera Kepala
• Suatu trauma pada kepala akibat benturan
fisik dari luar yang dapat menyebabkan
penurunan kesadaran, gangguan kognitif, dan
gangguan neurologis yang lain.
Epidemiologi Cedera Kepala
• 80% kasus cedera kepala ringan
• 10% kasus cedera kepala sedang
• 10% kasus cedera kepala berat
Klasifikasi Cedera Kepala
• Patologi : komosio, kontusio, laserasi
• Letak lesi : difus, fokal, kerusakan vaskular
otak
• Skala GCS :
Skor 13-15 cedera kepala ringan
Skor 9-12 cedera kepala sedang
Skor 3-8 cedera kepala berat
Patofisiologi Cedera Kepala
Mekanisme cedera primer
a. Kepala diam terbentur benda bergerak
b. Kepala bergerak membentur benda diam
c. Kepala tidak dapat bergerak karena
menyender benda lain terbentur oleh benda
yang bergerak
Patofisiologi Cedera Kepala
Mekanisme cedera sekunder
a. Secondary brain damage
b. Secondary brain insult
Penatalaksanaan
• Prinsip penatalaksanaan trauma : A-B-C-D-E
• Pemeriksaan neurologis
• Konsultasi dengan tim ahli bedah saraf
• Pemeriksaan radiologi CT-Scan
IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. Y
• Usia : 16 tahun
• Alamat : Bleboh, Jiken, Blora, Jawa Tengah
• BB : 60 kg
• TB : 165 cm
• RM : 01380xxx
KELUHAN UTAMA
• Penurunan kesadaran
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien datang dengan kondisi penurunan kesadaran setelah
mengalami kecelakaan lalu lintas.
• 3 jam sebelumnya pasien saat itu sedang dibonceng oleh
temannya naik sepeda motor.
• Sepeda motor yang dikendarai menabrak pohon, namun
posisi pasien jatuh tidak diketahui.
Primary Survey
• Airway : gurgling (-), snoring (-), stridor (-), crowing (-),
wheezing (-)
• Breathing : spontan, frekuensi 20x/menit
• Circulation : nadi 96x/menit, reguler, tekanan darah 109/69
mmHg, akral dingin (-)
• Disability : refleks pupil (+/+), isokor, GCS E2V3M5
• Exposure : Edema (+), trauma (+) di lengan atas, lengan
bawah, dan femur
Secondary Survey (Head to toe)
• Kepala : tidak tampak adanya trauma di bagian kepala
• Mata : tidak ditemukan konjungtiva anemis dan sklera
ikterik, pupil isokor dan reflek cahaya positif di kedua mata
• Telinga : tidak ada kelainan
• Hidung : tidak ditemukan adanya sekret yang keluar dari
hidung
• Mulut : tidak ada luka, tidak ada gigi berlubang, tidak
ada perdarahan di rongga mulut, malokasi tidak ada, maksilla
goyang tidak ditemukan
• Leher : tidak ditemukan jejas, leher dapat bergerak
bebas
Secondary Survey (Head to toe)
• Thoraks :
• Inspeksi : pengembangan dada kanan dan kiri sama, frekuensi
20x/menit, tidak ada retraksi dinding dada
• Palpasi : krepitasi (-), fremitus lebih teraba di hemithoraks
sinistra
• Perkusi : terdengar suara sonor.
• Auskultasi : terdengar suara dasar vesikuler
Secondary Survey (Head to toe)
• Cor :
• Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
• Palpasi : ictus cordis tidak kuat angkat
• Perkusi : batas jantung tidak melebar
• Auskultasi : bunyi jantung 1 dan 2 reguler, tidak terdengar
bunyi jantung tambahan
Secondary Survey (Head to toe)
• Abdomen :
• Inspeksi : tidak ada distensi abdomen, tidak ditemukan jejas
• Auskultasi : terdengar bising usus normal
• Perkusi : timpani
• Palpasi : teraba supel, tidak nyeri tekan, defans muskular (-)
Secondary Survey (Head to toe)
• Abdomen :
• Inspeksi : tidak ada distensi abdomen, tidak ditemukan jejas
• Auskultasi : terdengar bising usus normal
• Perkusi : timpani
• Palpasi : teraba supel, tidak nyeri tekan, defans muskular (-)
Secondary Survey (Head to toe)
Ekstremitas :
Regio Femoris Dextra
• Look : swelling (+), skin intak (+), deformitas angulasi lateral
• Feel : gangguan neurovaskular (-), CRT < 2 detik
• Movement : ROM aktif terbatas nyeri
Regio Antebrachii Sinistra
• Look : swelling (+), skin intak (+), deformitas unclear
• Feel : gangguan neurovaskular (-), CRT < 2 detik
• Movement : ROM aktif terbatas nyeri
Secondary Survey (Head to toe)
Regio Brachium Sinistra
• Look : swelling (+), skin intak (+)
• Feel : gangguan neurovaskular (-), CRT < 2 detik
• Movement : ROM aktif terbatas nyeri
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat Hipertensi : Disangkal
• Riwayat Diabetes Mellitus : Disangkal
• Riwayat Alergi : Disangkal
• Riwayat Operasi : Disangkal
• Riwayat Kejang : Disangkal
• Riwayat Trauma : Disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat Hipertensi : Disangkal
• Riwayat Diabetes Mellitus : Disangkal
• Riwayat Alergi : Disangkal
• Riwayat Operasi : Disangkal
• Riwayat Kejang : Disangkal
• Riwayat Trauma : Disangkal
Pemeriksaan Laboratorium
HEMATOLOGI RUTIN
Hemoglobin 11.2 g/dL 13.5-17.5
Hematokrit 32 % 33-45
Leukosit 17.5 ribu/ul 4.5-11.0
Trombosit 383 ribu/ul 150-450
Eritrosit 3.70 Juta/ul 4.10-5.90
HEMOSTASIS
PT 13.7 Detik 10.0-15.0
APTT 27.5 Detik 20.0-40.0
INR 1.020
KIMIA KLINIK
GDS 152 mg/dL 50-80
Albumin 3.3 u/L 3.2-4.6
Kreatinin 0.5 u/L 0.8-1.3
X-Ray Humerus Sinistra AP dan Lateral