PERAWAT
(Manajemen Keperawatan)
M. Taufiq Aini
PSIK UNGRES
9April 2018
TUJUAN
Tujuan Umum
Menciptakan Perawat yang kompeten dan berkualitas sesuai standar
kompetensi dan kualifikasi yang harus dimiliki dan sebagai sarana untuk
mengevaluasi kinerja professional secara berkelanjutan.
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui kompetensi professional perawat
2. Untuk mengidentifikasi tingkatan kompetensi guna kemungkinan
peningkatan kinerja perawat
3. Sebagai bahan untuk mengambil keputusan mengenai kelanjutan
kewenangan klinik perawat
4. Meningkatkan mutu layanan asuhan keperawatan
5. Untuk referensi dan pertimbangan bagi Rumah Sakit untuk pengajuan
kenaikan golongan, berkala, promosi, dan lain-lain sesuai kebutuhan
2
PENDAHULUAN
3
DEFINISI
Penilaian kinerja merupakan alat yang paling dapat dipercaya oleh
manajer perawat dalam mengontrol sumber daya manusia dan produktivitas
(swanburg,1987).
Sementara As’ad, (2003) mendefinisikan kinerja sebagai keberhasilan
seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
PRINSIP – PRINSIP PENILAIAN
1. Evaluasi pekerja sebaiknya didasarkan pada standar pelaksanaan kerja
orientasi tingkah laku untuk posisi yang ditempati (Rombert, 1986 dikutip
Gillies , 1996).
2. Sample tingkah laku perawat yang cukup representatiif sebaiknya diamati
dalam rangka evaluasi pelaksanaan kerjanya.
3. Perawat sebaiknya diberi salinan deskripsi kerjanya, standar pelaksanan
kerja, dan bentuk evaluasi untuk peninjauan ulang sebelum pertemuan
evaluasi sehingga baik perawat maupun supervisor dapat mendiskusikan
evaluasi dari kerangka kerja yang sama.
4
4. Didalam menuliskan penilaian pelaksanaan kerja
pegawai, manajer sebaiknya menunjukan segi-segi
dimana pelaksanaan kerja itu bisa memuaskan dan
perbaikan apa yang diperlukan.
5. Jika diperlukan, manajar sebaiknya menjelaskan area
mana yang akan diprioritaskan seiring dengan usaha
perawat untuk meningkatkan pelaksanaan kerja.
6. Pertemuan evaluasi sebaiknya dilakukan pada waktu
yang cocok bagi perwat dan manajer, diskusi evaluasi
sebaiknya dilakukan dalam waktu yang cukup bagi
keduanya.
7. Baik laporan evaluasi maupun pertemuan sebaik nya
disusun dengan terencana sehingga perawat tidak
merasa kalau pelaksanaan kerjanya sedang dianalisa.
5
MANFAAT PENILAIAN KINERJA
6
PROSES KEGIATAN PENILAIAN KINERJA
7
MASALAH DALAM PENILAIAN PELAKSANAAN KERJA
1. Hallo Effect, terjadi karena penilai menyukai atau tidak menyukai sifat
pegawai yang dinilainya.
2. Liniency and Severity Effect. Liniency effect ialah penilai cenderung
beranggapan bahwa mereka harus berlaku baik terhadap pegawai,
sehingga mereka cenderung memberi nilai yang baik terhadap semua
aspek penilaian. Sedangkan severity effect ialah penilai cenderung
mempunyai falsafah dan pandangan yang sebaliknya terhadap pegawai
sehingga cenderung akan memberikan nilai yang buruk
3. Central tendency, yaitu penilai tidak ingin menilai terlalu tinggi dan juga
tidak terlalu rendah kepada bawahannya (selalu berada di tengah-
tengah).
4. Assimilation and differential effect
5. First impression error
6. Recency effect